This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Advertising

Thursday 9 October 2014

[wanita-muslimah] Sukardi: Para Mesianis

 

Para Mesianis

Oleh: Sukardi Rinakit

 

Di Padang Arafah, ketika semua pintu langit terbuka selama enam jam dan seluruh doa dikabulkan Allah, saya membaca Surat Al-Fatihah terus-menerus dan menutupnya dengan doa, "Semoga Jokowi senantiasa sehat dan teguh agar bisa memandu bangsa Indonesia menjadi lebih adil dan makmur."

 

Ketika hal itu saya ceritakan kepada istri dalam perjalanan menuju Muzdalifah, dia berkomentar pendek, "Itu doa politik!" Saya tersenyum. Rasulullah Muhammad SAW pun ketika berdoa di Arafah juga memohon agar damai di bumi. Dalam batas-batas tertentu, itu juga termasuk doa politik karena kedamaian hanya akan mewujud apabila para pemimpin di muka bumi amanah. Sementara untuk diri sendiri, Rasulullah memohon untuk bisa bertemu dengan Yang Maha-indah di akhirat kelak.

 

Bagi saya, makna dari kisah suci itu adalah Rasulullah saja tidak meminta apa pun bagi kebaikan diri sendiri di dunia, apalagi yang berkaitan dengan jabatan dan kekayaan. Totalitas hidupnya hanya untuk pembelaan terhadap kaum yang lemah dan kedamaian umat manusia.

 

Sehubungan dengan hal tersebut, saya merasa heran dengan fenomena beberapa bulan terakhir, yaitu banyak orang berkehendak ingin menjadi anggota kabinet Joko Widodo. Jumlah mereka mungkin ribuan dan masing-masing mengirimkan daftar riwayat hidup berlembar-lembar seakan berlomba dalam ketebalan. Mereka merasa mempunyai kemampuan teknis dan manajerial mencukupi sehingga merasa layak dan terpanggil untuk ikut memimpin dan menentukan jalannya Republik ke depan.

 

Lebih lucu lagi, ada orang-orang yang merasa sudah ikut bekerja keras—meskipun sebenarnya tidak—dalam mengantarkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menjadi presiden dan wakil presiden terpilih. Mereka merasa pasti ditawari posisi menteri. Gaya orang-orang seperti ini juga menarik diamati. Mereka biasanya mengatakan tidak mau kalau ditawari memimpin departemen A atau B, maunya memimpin kementerian C. Memangnya siapa yang menawari mereka? Semua berputar di ruang imajinasi, jika tidak boleh disebut gede rasa.

Dalam perspektif budaya politik, gambaran itu mencerminkan masih kuatnya realitas mesianisme di masyarakat, terutama kelas menengah atas. Mereka merasa sebagai orang yang terpilih dan yang paling bisa menyelesaikan masalah bangsa. Mereka mementahkan satu sama lain karena merasa sebagai pusat dari gravitasi yang ada.

 

Para mesianis tersebut secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, kelompok "batu cadas". Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang sebenarnya sudah kalah dalam kontestasi politik, tetapi tidak mau menerima kenyataan. Mereka memakai segala peluang, dari tekanan massa pendukung terhadap penyelenggara pemilu sampai Mahkamah Konstitusi, untuk menggugurkan kemenangan lawan. Apabila cara demikian tak berhasil, manuver politik akan mereka galang secara sambung-menyambung guna mendelegitimasi pemerintahan dan kepemimpinan pemenang.

 

Kelompok kedua adalah para mesianis "batu apung". Mereka adalah figur-figur yang berkarakter mengapung, tetapi merasa mampu mengubah nasib bangsa. Mereka berebut untuk menjadi bagian dari pemerintahan Jokowi. Mereka tidak malu-malu untuk adu cepat mengirimkan daftar riwayat hidup, menyebar namanya di jejaring sosial, bahkan ada yang membayar media agar namanya muncul. Mereka ingin menjadi menteri dan pejabat publik lain.

 

Dua kelompok mesianis itulah yang dihadapi Jokowi sekarang dan masa depan. Cara berpikir mereka kompleks dan diametral dengan cara pikir Jokowi yang sederhana. Padahal, seperti dinyatakan Albert Einstein, Tuhan itu tidak bermain dadu. Rumus-rumus yang dibuat Tuhan untuk memahami dunia adalah sederhana. Dalam konteks kebangsaan, peri kehidupan dan kebahagiaan rakyat secara praksis bisa diangkat dengan cara-cara sederhana.

 

Misalnya, gagasan Jokowi mengenai pembangunan daerah yang bersifat tematik. Ide ini sederhana, tetapi kuat bangunan identitas lokal dan daya gerak ekonominya. Subang akan menjadi berdaya dan elok karena mengkhususkan diri pada nanas madu, Probolinggo fokus pada produk mangga arum manis, Malang apel, Indramayu mangga indramayu, Solo batik, Palembang pempek, dan lain-lain. Semua tentu saja dengan pohon industri ikutannya. Suasana dinamis akan semakin membuncah apabila pusat-pusat grosir tematis juga dibangun.

 

Oleh sebab itu, khusus bagi para mesianis batu apung yang selalu berbelit dan berpikir jelimet, kemungkinan besar usaha mereka masuk ke pemerintahan justru gagal. Kesederhanaan berpikir dan bersikap Jokowi berlawanan dengan polah mereka. Sementara para mesianis batu cadas, sesuai karakternya, akan terus bermanuver untuk mendelegitimasi kepemimpinan Jokowi. Mereka berharap langkah tersebut akan menaikkan popularitas dan ketokohan mereka guna menghadapi pemilu mendatang.

 

Terlepas dari itu semua, tiba-tiba saya teringat seorang senior bertanya mengapa sejak semula saya mendukung Jokowi. Saya menjawab lirih, "Dia adalah ujung tombak generasi kami!" Ah, lamunan politik! Saya lalu tafakur membaca Al-Fatihah kembali (sambil teringat pesan Daoed Joesoef agar setelah haji ini nama saya menjadi Sukardi "Musa" Rinakit). []

 

KOMPAS,  07 Oktober 2014

Sukardi Rinakit  ;   Peneliti Senior Soegeng Sarjadi Syndicate, Pendiri Kaliaren Foundation

__._,_.___

Posted by: Kinantaka <kinantaka@gmail.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.

.

__,_._,___

[wanita-muslimah] Pejabat Bojonegoro Belum Jera Melakukan Dugaan Korupsi Dana Pendidikan

 

JARAK - Jaringan Anti Korupsi
Pejabat Bojonegoro Belum Jera Melakukan Dugaan Korupsi Dana Pendidikan
Yang Kena Sanksi & Dihukum oleh Pengadilan Tipikor Hanya Pegawai Rendahan

Parto - Paguyuban Masyarakat Bumi Anglingdarmo, Bojonegoro melaporkan dugaan korupsi yang dilakukan oleh dinas pendidikan kabupaten Bojonegoro. Menurut Noer Hidayat ketua "Parto", ini diduga karena kuatnya pengaruh kepala dinas pendidikan kabupaten Bojonegoro, yakni bapak Khusnul Khuluq yang juga merupakan mantan sekda kabupaten Gresik.

Adapun dugaan korupsi yang dilaporkan "Parto" kepada kejaksaan negeri Bojonegoro dan ditembuskan kepada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur serta Kejaksaan Agung RI adalah.

A. Belanja Modal Pengadaan Buku Bacaan
Kode pengadaan: 1427244
Nilai HPS: Rp 9.025.000.000
Cara pembayaran: Harga Satuan

a. buku yang disediakan banyak yang tidak tidak lulus pusbuk/pusbukur sebagaimana ditentukan oleh juknis. Ada yang lulus Balai Bahasa di Daerah (bukan Pusat Bahasa Kemendiknas), padahal juknis untuk buku DAK 2010 menentukan bahwa buku adalah yang lulus penilaian pusat perbukuan dan khusus untuk kamus besar bahasa Indonesia harus lulus penilaian dari pusat bahasa kemendiknas. Dan sesuai dengan Tupoksi pusat bahasa (sekarang namanya Badan pengembangan & Pembinaan Bahasa Kemendiknas) tugasnya dalam penilaian buku adalah yang berkaitan dengan bahasa dan sastra.

b. Jika buku2 yang dikirim adalah dari balai bahasa di daerah (misalnya balai bahasa semarang dll), maka patut ditelusuri, apakah balai bahasa didaeraht ersebut mendapat dana dari pemerintah untuk menilai buku? Karena untuk penilaian buku yang kemudian diumumkan buku2 yang lulus penilaian, pusat perbukuan & pusat bahasa kemendiknas, mendapatkan dana dari pemerintah khusus untuk penilaian buku. Jika balai bahasa di daerah untuk penilaian buku mendapat biaya dari penerbit, maka seharusnya biaya dari penerbit itu disetor dahulu pada kas negara, lalu oleh negara dianggarkan untuk menilai buku.

c. Modus dugaan korupsi dalam pengadaan buku yang menyediakan buku yang tidak layak (lulusan penilaian abal2), karena tidak lulus penilaian dari pusat perbukuan/pusat bahasa kementrian pendidikan ini berhasil dibongkar oleh Kejati Jawa Tengah.

d. Diduga jumlah buku yang dikirim belum lengkap atau sengaja dikurangi jumlah & set-nya

B. Belanja Modal Pengadaan Buku Bacaan
Kode pengadaan: 1428244
Nilai HPS: Rp 6.842.329.248
Cara pembayaran: Harga Satuan

Sama dengan diatas, dan ada dugaan pelanggaran UU nomor 5 tahun 1999 tentang Monopoli. Karena Penerbit Serikat Panca Karya Nusa selain memberikan dukungan & memberikan buku pada penyedia barang, juga mengikuti proses pengadaan sebagai calon penyedia barang, sebagaimana tercantum pada LPSE bojonegoro pada pket pengadaan ini

http://lpse.bojonegorokab.net/eproc/rekanan/lelanghargapeserta/1428244
PT. SARANA PANCA KARYA NUSARp 4.576.110.000,00
CV. MULIA BERSAMARp 5.390.460.440,00
CV.MAULANA BERSAUDARARp 5.684.316.600,00
CV. TRYMEGAHRp 6.260.149.200,00
CV MEGAH JAYA PERSADARp 6.500.212.000,00
CV.PANCA ILMURp 6.705.480.000,00

C. Belanja Modal Pengadaan Alat - alat Peraga/Praktik Sekolah
Kode pengadaan: 1426244
Nilai HPS: Rp 5.243.240.339
Cara pembayaran: Harga Satuan

1. Alat peraga yang disediakan adalah dari produsen Duta Nusantara. dimana alat peraga dari produsen ini dibeberapa daerah, diantaranya di kabupaten Pesawaran, Lampung  dengan  putusan pengadilan Tipikor Tanjung Karang, Lampung nomor perkara 06/Pid.TK/2013/PN.TK & di kabupaten Bolaang Mongondow dengan putusan pengadilan Tipikor Menado Nomor 04/Pid.Sus/2012/PN.Mdo tertanggal 30 Juli 2012, pejabat & rekanan yang mengirim produk ini telah mendapat vonis dari pengadilan tipikor, karena produk yang dikirim tidak memenuhi spesifikasi (jumlah & kualitas) tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan kemendiknas (juknis) yang dituangkan pada dokumen pengadaan, sehingga terjadi mark-up harga. 
Juga terlampir putusan LPSE propinsi Sumatra Barat pada pengadaan di kabupaten 50 kota, dimana produk ini tidak dipakai, karena setelah dicek langsung di gudang, produk ini banyak yang  tidak sesuai dengan spesifikasi kemendiknas

2. Barang yang tidak memenuhi spesifikasi diantaranya ialah:
a. untuk alat olahraga raket bulu tangkis lebar sudah ditentukan panjang-lebar minimal, akan tetapi yang dikirim adalah raket yang lebih kecil, dimana harganya adalah hanya separoh dari harga raket yang sesuai standard spesifikasi.
b. untuk alat olahraga permainan anak dimana spesifikasi kemendiknas  bilah olahraga adalah bahan dari karet, tapi yang dikirim adalah dari bahan kasur busa yang diiris2 menyerupai bilah olahraga.
c. alat peraga IPS, bentuk patahan bumi harus terbuat dari plastik berwarna, tapi yang dikirim adalah terbuat dari steo foam (gabus) yang ditempeli stiker sehingga jika dilihat sekolas, seolah2 terbuat dari plastik.
d. dll

D. Belanja Modal Pengadaan Alat - alat Peraga / Pratik Sekolah
Kode pengadaan: 1425244
Nilai HPS: 2.934.794.241
Cara pembayaran: Harga Satuan

Posisi kasus sama dengan diatas

Yang patut diselidiki adalah, kenapa untuk 4 paket pekerjaan tersebut menggunakan sistem kontrak/ pembayaran harga satuan (price unit) dan bukan dengan kontrak lump sum, sebagaimana pekerjaan pada program DAK pendidikan yang lain. Karena dalam juknis juga menyebutkan bahwa pengadaan buku, alat peraga, alat olahraga dll adalah merupakan satu kesatuan agar dapat berfungsi.

Jika paket pekerjaan misalnya dibagi2 menjadi beberapa paket pekerjaan mungkin tidak akan ada masalah. Misalnya pengadaan buku pengayaan dipisah dengan pengadaan buku referensi. pengadaan alat peraga IPA dipisah dengan pengadaan alat peraga IPS, mungkin itu tidak masalah, karena yang penting masing2 dalam pekerjaan satu paket.

Tapi dengan pembuatan dokumen pengadaan seperti 4 paket pekerjaan diatas, bagaimana jika dalam paket pekerjaan alat olahraga, misalnya tenis meja, apakah jika hanya kirim bola ping-pong dan bed-nya, lalu ternyata tidak dikirim mejanya, tetap dibayar untuk bola & bed-nya? lalu jika demikian berarti pengadaan itu diadakan tapi tidak punya fungsi. karena masa bermain ping pong tanpa meja?

Untuk itu patut diduga bahwa pembuatan dokumen oleh PPK (pejabat pembuat komitmen) dan panitia yang membiarkan hal ini, adalah memang disengaja & dalam rangka untuk berjaga2. karena mereka sudah tahu produk yang akan dipilih sejak awal, itu dari produsen yang bermasalah di berbagai daerah karena banyak barang yang spesifikasi (jumlah & kualitas) tidak sesuai ketentuan kemendiknas, sehingga jika ketahuan akan punya alasan, sedangkan jika tidak ketahuan aparat hukum maka akan jalan terus.

Untuk itu perlu diteliti, apakah dalam pembuatan dokumen memang ada kerjasama antara produsen atau rekanan yang memang sejak awal memang disiapkan untuk dijadikan penyedia barang. Hal ini bisa dilihat pada pembuatan dokumen lelang yang bukan menekankan pada spesifikasi yang ditentukan kemendiknas. Tapi malah membuat syarat yang aneh yang bertentangan dengan kemendiknas, misalnya syarat bahwa semua alat peraga harus ada CD petunjuk pemakaian yang sudah mendapat HAKI.

Padahal dalam kemendiknas diatur bahwa semua alat peraga dilengkapi dengan buku petunjuk, yang harus ada HAKI adalah alat peraganya. Yang dibeli adalah alat peraga-nya, kok dalam pengadaan ini yang diutamakan dibeli dalam persyaratan adalah CD petunjuk pemakaian. Artinya memang sudah ada niat sejak awal, bahwa soal spesifikasi adalah tidak penting, sedangkan syarat tentang CD pemakaian yang merupakan barang yang tidak harus dibeli  adalah penting. Syarat ini diduga merupakan upaya membatasi peserta pengadaan dan memenangkan produk tertentu,

Selain itu syarat tersebut sangat aneh mengharuskan syarat harus ada CD petunjuk pemakaian yang harus memiliki HAKI, tapi untuk alat peraganya sendiri malah tidak diteliti HAKInya, spesifikasinya dan mengabaikan apakah sudah lulus uji kelayakan & penilaian pejabat yang berwenang dalam hal ini adalah P4TK (lembaga resmi dibawah kemendiknas yang berwenang untuk menguji alat peraga & pelatihan pendidikan) sebagaimana ditentukan dalam kemendiknas

E. Belanja Modal Pengadaan Alat Peraga/Praktik Sekolah
Kode Pengadaan: 912244
Nilai HPS: Rp 7.109.484.000

Noer Hidayat berharap agar  aparat hukum meneliti benar2 kasus ini, agar para pejabat bisa kapok dan tidak melakukan korupsi lagi. Karena meski sudah banyak dugaan korupsi yang dilaporkan masyarakat Bojonegoro dan beberapa diantaranya sudah mendapatkan vonis dari pengadilan tipikor di Surabaya, seperti kasus korupsi mebel sekolah, pembangunan gedung sekolah dll, akan tetapi nampaknya para pejabat di Bojonegoro belum jera.

"Mungkin karena yang mendapat sanksi & dihukum oleh pengadilan tipikor Surabaya  hanya para pegawai kecil, sehingga pejabat diatasnya merasa kebal hukum, karena dalam kasus2 terdahulu masalah hukum bisa ditimpakan pada bawahan" ujarnya.

Sedangkan bapak Khusnul Khuluq, kepala dinas pendidikan kabupaten Bojonegoro, ketika dihubungi pada ponselnya 0811377601 belum membalas.

__._,_.___

Posted by: Bambang Tribuono <bambang_tribuono@yahoo.com>
Reply via web post Reply to sender Reply to group Start a New Topic Messages in this topic (1)
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.

.

__,_._,___