Advertising

Saturday 24 April 2010

Re: Bls: ada terlupa <= Re: Bls: Ralat catatan kaki <= Re: [wanita-muslimah] UU Penodaan Agama bukanlah syariat Islam tapi buatan manusia Penindas

 


----- Original Message -----
From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Saturday, April 24, 2010 15:09
Subject: Re: Bls: ada terlupa <= Re: Bls: Ralat catatan kaki <= Re: [wanita-muslimah] UU Penodaan Agama bukanlah syariat Islam tapi buatan manusia Penindas

HMNA:

Dalam ayat mana dinyatakan Nabi Yusuf AS(*) merujuk kepada Tawrah

Abdul Mu'iz:
Saya sudah meralat, saya sudah memposting bahwa generasi Nabi Yusuf lebih dulu ada baru kemudian disusul beberapa generasi berikutnya adalah Nabi Musa, jadi Nabi yusuf tidak merujuk taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, tetapi merujuk pada syariat nabi ya'kub
################################################################################################
HMNA:
Baca Surah Yusuf, Tidak ada disebutkan dalam Surah itu Nabi Yusuf AS merujuk pada syariat Nabi Ya'qub AS. Sejak bocah dibuang di sumur, dijual sebagai budak di Mesir, jadi belum pernah ketemu ayahnya, baru ketemu ayahnya setelah jadi Raja Muda Mesir. Nabi Yusuf AS telah jadi Nabi sejak dalam penjara mentakwilkan mimipi Raja Mesir (bukan Fir'aun).
#################################################################################################

(baca tafsir Qur'an Depag qs 12:75, "Yusuf merujuk taurat" dapat dibaca pada note nomor 760 dijelaskan demikian, Tafsir Qur'an Depag tahun 1983/1984, halaman360).
####################################################################################
HMNA:
Tafsir Qur'an Depag itu ada juga yang salah. Bahkan ada yang salah terjemahan S.Isra ayat 1, kata terakhir al-Bashir diterjemahkan dengan Maha Mengetahui. Silakan simak Seri 603 di bawah:
**************************************
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
603. Surat Terbuka Kepada Menteri Agama RI

Assalamu 'alaykum Wr. Wb.
Dipermaklumkan kepada Bapak, sepanjang yang saya dapatkan, bahwa sudah bertahun-tahun hingga cetakan terbaru(?) Edisi Revisi 1994, masih saja tidak direvisi dua kesalahan dalam Kitab "Al Quran dan Terjemahannya", yang diterbitkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia, yaitu:
1. Ayat [17:1]: alBashiyr diterjemahkan dengan Maha Mengetahui. Tidak perlu penjelasan lebih lanjut.
2. Ayat [21:33]: WaHuwa Lladziy Khalaqa Llayla wanNahaara wasySyamsa walQamara Kullun fiy Falakin Yasbahuwna, diterjemahkan dengan: Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. Yang ini perlu penjelasan. Ada satu yang tidak lazim dalam terjemahan dan ada dua kesalahan.
2.1 Masing-masing dari keduanya itu adalah "sisipan". Saya katakan tidak lazim, oleh karena pada lazimnya sisipan itu diletakkan di antara dua tanda kurung, jadi lazimnya demikian (Masing-masing dari keduanya).
2.2 Kesalahan gramatikal, yaitu "matahari dan bulan" adalah mutsanna, yasbahuwn adalah jama', kalau mutsanna mestinya "yasbahaan".
2.3 Kesalahan substansial, mempersempit makna ayat, yaitu bahwa hanya matahari dan bulan saja yang beredar, padahal menurut intizhar, tiap-tiap sesuatu termasuk bumi juga berenang dalam falaknya.

Maka Bapak, sebagai Menteri Agama yang bertanggung jawab dalam Kitab "Al Quran dan terjemahannya", yang diterbitkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia, segera memerintahkan perbaikan terjemahan itu dalam edisi yang akan datang. Saya telah sampaikan, maka terlepaslah saya dari dosa "tidak menyampaikan kesalahan terjemahan Al Qur^an", dan dosa itu ditanggung oleh penanggung-jawab terjemahan Kitab Al Qur^an itu.

Yang terakhir: Alangkah eloknya jika Menteri Agama mengeluarkan seruan kepada semua pencetak Kitab Al Qur^an di Indonesia agar supaya memakai Rasm 'Utsmany, seperti Kitab Al Qur^an yang dihadiahkan oleh Pmerintah Arab Saudi kepada para Jama'ah Islamiyah yang telah menunaikan ibadah haji.

Wassalam,
Makassar, 30 November 2003
H.Muh.Nur Abdurrahman

***

Bagian selanjutnya adalah untuk para pembaca. Akan diceritakan romantika mengapa kesalahan itu dapat saya ketahui.

Kita mulai dahulu dengan kesalahan terjemahan ayat (17:1). Merupakan nostalgia bagi saya, sekitar tahun 70-han abad yang lalu. Saya masih tergolong muda, umur 40-han, tenaga masih kuat (kalah tangan maju coboq-coboq). Di taruh di antara tanda kurung, karena nilai itu saya tidak anut. (coboq-coboq = badik). Waktu masih muda itu, tenaga saya masih kuat berda'wah setiap malam bulan Ramadhan ada kalanya bahkan di tiga tempat, yang sekarang karena sudah tua (kepala 7) sudah tidak sanggup lagi. Kesanggupan saya sekarang hanya berda'wah dengan duduk di depan PC.

Suatu waktu di Paotereq Kecamatan Ujung Tanah saya diminta memberikan hikmah Isra-Mi'raj. Pada waktu dibacakan Al Qur^an, alBashiyr diterjemahkan dengan Maha Mengetahui. Maka tatkala saya mulai dengan ceramah, saya koreksi dahulu terjemahan itu. Namun setelah selesai acara, gadis yang menterjemahkan itu mendatangi saya lalu berucap dalam nada protes: "Ustadz, saya menyalin terjemahan itu dari buku ini," kemudian menyodorkan Kitab "Al Quran dan terjemahannya", yang diterbitkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia. Saya berterima kasih kepadanya atas protesnya itu, karena pengetahuan saya bertambah: "Departemen Agama salah menterjemahkan alBashiyr."

Selanjutnya kesalahan terjemahan ayat [21:33]. Untuk itu saya kutip dari Seri 007, berjudul Makrokosmos, bertanggal 1 Desember 1991, jadi 12 tahun lalu + 1 hari: "Gerak benda-benda langit diatur Allah SWT sebagai Ar Rabb, Maha Pengatur, melalui TaqdiruLlah yang disebut al Falak. Istilah ini diambil dari bahasa Al Quran: Kullun fiy Falakin Yasbahuwna (S.Yasin,40), tiap-tiap sesuatu berenang dalam falaknya (36:40). Disekitar materi yang dalam hal ini benda langit, ruang menjadi lengkung membentuk jalur geodesik yang berwujud medan gravitasi. Maka Al Falak adalah Jalur Geodesik, dan melalui jalur inilah benda-benda langit bergerak." Sehubungan dengan yang saya tulis itu, ada dua orang yang menelepon, kalau saya tidak salah ingat mengaku bernama Abbas dan Palinrungi. Keduanya mengemukakan, bahwa selain (S.Yasin,40), keduanya mengemukakan ayat [21:33] itulah, bahwa menurut ucapan Abbas dan Palinrungi yang dimaksud Al Qur^an hanya matahari dan bulan saja yang beredar.

Maka demikianlah para pembaca romantika terungkapnya bagi saya 2 kesalahan terjemahan itu. Mina l'Aaidiyna wa lFaaiziyna, Taqabbala Lla-hu Minnaa wa Minkum. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 30 November 2003
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2003/11/603-surat-terbuka-kepada-menteri-agama.html


HMNA:

Ini cerita (kisah Raja Herodes minta nasehat Nabi Yahya) sumbernya dari mana?

Abdul Mu'iz:
Baca link berikut :
1) http://id.wikipedia.org/wiki/Yahya
2) http://docs.google.com/View?id=d8mvfdf_82db2qjhdx

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- Pada Sab, 24/4/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id> menulis:

Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
Judul: Re: Bls: ada terlupa <= Re: Bls: Ralat catatan kaki <= Re: [wanita-muslimah] UU Penodaan Agama bukanlah syariat Islam tapi buatan manusia Penindas
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 24 April, 2010, 1:38 PM

----- Original Message -----

From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo. com>

To: <wanita-muslimah@ yahoogroups. com>

Sent: Saturday, April 24, 2010 03:41

Subject: Bls: ada terlupa <= Re: Bls: Ralat catatan kaki <= Re: [wanita-muslimah] UU Penodaan Agama bukanlah syariat Islam tapi buatan manusia Penindas

abah HMNA,

1) memang benar bahwa para nabi yang dikisahkan dalam qur'an tidak semua nabi/rasul diberikan al kitab. Tetapi tidak berarti semua nabi/rasul itu lantas diinterpretasikan pasti diberikan al kitab sebagaimana interpretasi Abah HMNA.

############ ######### ######### ######### ######### ######### ########

HMNA:

Bukan interpretasi saya, tetapi itu definisi Nabi menurut Al-Quran: Maka Allah membangkitkan nabi-nabi untuk penggembira dan penggentar dan menurunkan Kitab bersama mereka itu di atas kebenaran untuk (menetapkan keputusan) hukum (siapa yang benar) di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan (S. Al-Baqarah, 2:213).

############ ######### ######### ######### ######### ######### ##

2) Perhatikan tiga contoh berikut :

(1) Nabi Harun (sezaman dengan Nabi Musa) tidak pernah dikisahkan menerima kitab, karena memang Nabi Harun mengikuti syari'at Nabi Musa yang menerima Taurat, bahkan ada yang berpendapat Nabi Harun itu adalah asisten Nabi Musa yang konon mengalami kesulitan berkomunikasi sejak kecil karena lidahnya melepuh saat memakan bara api pada saat diasuh Asiyah (permaisuri Fir'aun), lantas memohon kepada Allah agar dirinya didampingi Harun.

############ ######### ######### ######### ######### ######### ######### ######### #

HMNA:

Kitab Tawrah diberikan kepada Nabi Musa dan Nabi Harun 'alaihimassalam

############ ######### ######### ######### ######### ######### ######### ######### #

(2) Contoh lain adalah Nabi Yusuf ketika menjebak saudara-saudaranya (seayah tidak seibu yang pernah mencelakai dirinya ke sumur di huta) maka saat dia menjadi bendaharawan kerajaan Mesir bertugas mendistribusikan logistik pangan (gandum) untuk mengatasi krisis ekonomi datanglah saudara-saudaranya yang tidak mengenali Yusuf, maka Yusuf meminta agar benyamin (saudara seayah dan seibu) dibawa serta, maka disusunlah skenario seolah-olah mencuri piala raja, ketika skenario berjalan mulus, Nabi Yusuf dikisahkan dalam Qur'an tidak menerapkan Undang-undang Raja melainkan Nabi Yusuf merujuk syariat Nabi Pendahulunya yaitu kitab taurat, al kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa sang pendahulunya.

############ ######### ######### ######### ######### ######### ######### #######

HMNA:

Dalam ayat mana dinyatakan Nabi Yusuf AS(*) merujuk kepada Tawrah

############ ######### ######### ######### ######### ######### ######### #######

(3) Nabi Yahya sezaman dengan Nabi Zakariyah juga tidak dikisahkan keduanya menerima al kitab. Ketika Nabi Yahya dimintai pendapat Raja Herodes yang jatuh cinta kepada anak tirinya, maka dengan tegas Nabi Yahya memfatwakan haram berdasarkan rujukan Taurat, al kitab yang dirunkan kepada Nabi Musa san pendahulunya.

############ ######### ######### ######### ######### ######### ######### ####

HMNA:

Ini cerita sumbernya dari mana?

############ ######### ######### ######### ######### ######### ######### #####

Wassalam

Abdul Mu'iz

--- Pada Jum, 23/4/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. id> menulis:

Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. id>

Judul: ada terlupa <= Re: Bls: Ralat catatan kaki <= Re: [wanita-muslimah] UU Penodaan Agama bukanlah syariat Islam tapi buatan manusia Penindas

Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Tanggal: Jumat, 23 April, 2010, 6:55 PM

------------ --------- --------- --------- --------- --------- -

(*)

BISMILLA-HIRRAHMA- NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU

[Kolom Tetap Harian Fajar]

774. Nabi Yusuf AS dalam Dokumen Hieroglyph

-- WQAL ALMLK ANY ARY SB'A BQRT SMAN YAaKLHN SB'A 'AJAF WSB'A SNBLT KhDhR WAKhR YBST (S. YWSF, 12:43), dibaca:

--. Waqa-lal maliku inni- ara- sab'a baqara-tin sima-nin ya'kulhunna sab'un 'ija-fuw wasab'a sumbulatin khudhriw waukharaya-bisa- tin (tanda - dipanjangkan membacanya), artinya:

-- Dan berkata Raja "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering."

-- WQAL FR'AUN AaTWNY BKL ShR 'ALYM . FLMA JAA ALShRt QAL LHM MWSY ALQWA MA ANTM MLQWN (S. YWNS, 10:79,80), dibaca:

-- waqa-la fir'awnu u'tu-ni- bikulli sa-hirin 'ali-min . falamma- ja-as saharatu qa-la lahum mu-sa- ulqu- ma- antum muqlu-na, artinya:

-- Berkata Fir'aun: "Datangkanlah kepadaku semua ahli-ahli sihir yang pandai!" . Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka: "Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan."

Ayat-ayat Al Quran di atas itu menggugah kita untuk mempelajari sejarah, oleh karena adanya perbedaan penguasa Mesir Kuno yaitu Malik (bukan Fir'aun) di zaman Nabi Yusuf AS, sedangkan penguasa Mesir Kuno bergelar Fir'aun di zaman Nabi Musa AS.

***

Dalam usahanya untuk menguasai Mesir yang sia-sia, walaupun dalam keadaan terdesak harus meninggalkan Afrika, Napolen Bonaparte sempat membawa Batu Rasyid (Rosetta) ke Perancis. Seperti diketahui Batu Rasyid adalah batu bertulis, yang didapatkan dalam tahun 1799 dekat kota Rasyid, sebuah kota yang terletak di kuala S.Nil. Di atasnya secara bersebelahan terdapat naskah yang bertuliskan tiga aksara yang berbeda: huruf Yunani, tulisan kuno Mesir dalam bentuk hieroglyph dan dalam bentuk yang sudah disederhanakan (demotic), sehingga memungkinkan dapat diungkapkan kembali cara membacanya oleh Jean Francois Cahampollion (1790 - 1832). Maka dengan dapatnya dibaca hieroglyph itu, terkuaklah sejarah Mesir Kuno dengan jelas.

Kaum Al'Ibriyyah Al Qadimah (Emigran Proto), yaitu Dinasti Hyksos (Al-Malik = Raja Gembala) dari Kan'an menaklukkan Mesir dan menumbangkan Dinasti Fir'aun. Dinasti Hyksos ini menguasai Mesir selama 150 tahun (1700 - 1550) Seb.M. Dinasti Raja-Raja Hyksos, sebagai dinasti XV dan XVI mendapatkan legitimasi dalam Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin.

Dinasti Hyksos inilah yang menerima kedatangan kepala kaum Al 'Ibriyyah Al Jadidah (Emigran Deutro), yaitu Nabi Ibrahim AS yang datang ke Mesir. Nabi Ibrahim AS diperlakukan baik sebagai tamu oleh Raja Salitis dari Dinasti Hyksos(*), bahkan mengawinkan Nabi Ibrahim AS dengan puteri Salitis, yaitu Hajar. Diterima dengan baik oleh karena pertama, sama-sama dari kaum Ibriyyah (dari 'ABARA = menyeberang) dan kedua, bangsa Hyksos berasal dari qaum 'Ad yang bernabikan Nabi Hud AS. Bangsa Hyksos ini merubuhkan semua kuil untuk menyembah dewa-dewa Mesir Kuno. Ini diberitakan oleh Josephus yang mengutip Manetho: "By main force they easily overpowered the rulers of the land, and they razed to the ground the temples of gods." Manetho (ca. 250 B.C.) also known as Manethon of Sebennytos, was an Egyptian historian and priest from Sebennytos (ancient Egyptian: Tjebnutjer) who lived during the SECOND PERSIAN PERIOD [343-332 B.C.] (Manetho, juga dikenal sebagai Manethon
dari Sebennytos, adalah seorang sejarawan Mesir dan tokoh agama dari Sebennytos (Mesir purba: Tjebnutjer) yang hidup pada zaman Periode Parsi Kedua)

Tiga generasi kemudian Dinasti Hyksos memberi izin menetap kepada orang-orang Ibrani (Habiru) di delta s. Nil (Goschen), dipelopori oleh Nabi Yusuf AS.

Dokumen Hieroglyph yang tertera dalam Daftar Penguasa Mesir di Turin di bawah memperlihatkan Dinasti Hyksos (XV dan XVI) yang memotong Dinasati Fir'aun (antara Dinasti XIV dengan XVIII). Adapun Dinasti XVII tidak berstatus Fir'aun, melainkan Pangeran saja yang membayar upeti kepada Hyksos.

Raja Hyksos yang ke-5 dari belakang dari Dinasti XV bernama Yacob(**), ini mengisyaratkan kepada Nabi Yusuf AS, sebab seperti diketahui ayah Nabi Yusuf AS adalah Nabi Ya'qub (Yacob) AS. Rupanya dalam dokomen hieroglyph di Turin tsb (Yusuf bin) Yacob mendapat legitimasi dalam Dinasti Hyksos. Dan seperti dijelaskan di atas, yang menerima dan mengangkat Nabi Ibrahim AS menjadi menantunya, adalah Raja Hyksos yang pertama, Salitis. Selanjutnya dalam daftar di bawah dapat dilihat, bahwa Bani Israil yang dipimpin Nabi Musa AS menyeberang Laut Merah tahun 1224 Seb.M., dan Fir'aun yang ditenggelamkan Allah di Laut Merah adalah Mern Ptah, yang sepeninggalnya terjadi khaos selama 24 tahun (1224 - 1200) Seb.M.(***)

Adapun Dinasti Fir'aun yang dipotong oleh dinasti Hyksos, yaitu 14th Pharaoh Dynasty seperti berikut: Nehesi - Khatire - Nebfaure - Sehabre - Meridjefare - Sewadjkare - Heribre - Sankhibre - Kanefertemre - Neferibre - Ankhkare.

WaLlahu a'lamu bisshawab

*** Makassar, 15 April 2007

[H.Muh.Nur Abdurrahman]

http://waii- hmna.blogspot. com/2007/ 04/774-nabi- yusuf-as- dalam-dokumen. html

------------ --------- --------- ------

(*)

The Hyksos (The Shepherd Kings) 1730 - 1580 invaded Egypt and conquered the Pharao Dynasty. The 15th Hyksos Dynasty, seperti berikut: Salitis - Bnon - Apachnan (Khian) - Khamudi

(**)

16th Hyksos Dynasty

Anat-Her - User-anat - Semqen - Zaket - Wasa - Qar - Pepi III - Bebankh - Nebmaatre - Nikare II - Aahotepre - Aaneterire - Nubankhre - Nubuserre - Khauserre - Khamure - Jacob-El - Yakbam - Yoam - Apophis (Auserre Apepi) - Amu, defeated by Ahmose in 1580

(***)

19th Pharaoh Dynasty

Ramesses I (Menpehtyre) 1340? - 1321, Seti I (Menmaatre) 1321 - 1298, Ramesses II (Usermaatresetepenr e) 1298 - 1232, Meren-Ptah (Baenrehotephirmaat ) 1232 - 1224 => 1224, exodus, Bani Israil crossed Read Sea Chaos Period 1224 - 1200

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment