Advertising

Friday 16 April 2010

Re: [wanita-muslimah] hati-hati dengan JIL ya kawanku

terima kasih peringatannya mas. apalagi pas jum'at jum'at begini. saya
titip peringatan juga. hati hati dengan perilaku sebagaimana perilaku syekh
puji.


salam,
Ari


2010/4/16 Yudi Yuliyadi <yudi@geoindo.com>

>
>
> Dari milis sebelah, hati2 ya ma JIL
>
> Islam Dan Liberalisme
>
> Penulis: Kholid Syamhudi, Lc.
>
> 20 March 2009
>
> Musuh-musuh islam tidak henti-hentinya menyerang kaum muslimin dan merusak
> agama mereka. Tidak cukup hanya dengan mencabik-cabik negara Islam menjadi
> negara-negara kecil dan terbelakang dengan mengambil sumber daya alamnya
> yang demikian kaya. Mereka masih terus dan akan terus merusak agama dan
> kehidupan kaum muslimin hingga mereka meninggalkan Islam dan mengikuti
> mereka. Allah Ta'ala berfirman:
>
> Artinya: "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
> mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
> sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia
> mati
> dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
> akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya". [QS.
> Al-Baqarah: 217]
>
> Hal itu karena kedengkian yang terus ada dihati mereka.
>
> Artinya: "Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat
> mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki
> yang
> (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran".
> [QS. Al-Baqarah: 109]
>
> Semua ini telah terbukti dan dijelaskan dalam ayat lainnya. Mereka tidak
> berhenti hingga kaum muslimin murtad dan mengikuti agama mereka. Allah
> berfirman:
>
> Artinya: "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu
> sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk
> Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". Dan sesungguhnya jika kamu
> mengikuti kemauan mereka setelah pengetahan datang kepadamu, maka Allah
> tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu". [QS. Al-Baqarah: 120]
>
> Dalam ayat yang mulia ini Allah memerintahkan kita untuk menampakkan
> petunjuk Allah dalam menghadapi semua konspirasi mereka.
>
> Karenanya, kita lihat banyak sekali pemikiran-pemikiran musuh-musuh Islam
> tersebut yang dimasukkan secara halus ataupun secara paksa masuk ke dalam
> tubuh kaum muslimin. Baik melalui tangan mereka secara langsung maupun
> melalui tangan-tangan anak-anak kaum muslimin yang tumbuh dalam didikan
> mereka. Anak-anak kaum muslimin ini mereka jejali dengan pemikiran dan
> harta
> berlimpah agar dapat menjalankan semua program terpadu mereka dalam merusak
> akidah Islam dan kaum muslimin. Memang mereka terlanjur kagum kepada para
> musuh tersebut dan terlalu butuh dengan bantuan finansial dan non finansial
> dari mereka sehingga dengan mudahnya menyebarkan pemikiran tersebut tanpa
> melihat akibat yang timbul darinya.
>
> Diantara pemikiran yang disebarkan tersebut adalah pemikiran liberal
> (liberalisme) yang dengan bangganya menampakkan kepalanya ditengah-tengah
> kaum muslimin tanpa rasa khawatir dan takut sama sekali. Melihat ini semua
> nampaknya perlu kita mengetahui sedikit tentang pemikiran ini dalam
> tinjauan
> islam agar kita tidak terjerumus ke dalamnya. Lebih lagi di zaman yang
> penuh
> dengan fitnah ini.
>
> Pengertian Liberalisme
>
> Liberal adalah satu istilah asing yang diambil dari kata Liberalism dalam
> bahasa Inggris dan liberalisme dalam bahasa perancis yang berarti
> kebebasan.
> Kata ini kembali kepada kata Liberty dalam bahasa Inggrisnya dan Liberte
> dalam bahasa prancisnya yang bermakna bebas. [Hakikat Liberaliyah wa mauqif
> Muslim minha, Sulaiman al-Khirasyi, ha.l 12]
>
> Liberalisme adalah istilah eropa yang sangat samar sehingga para peneliti
> baik dari mereka ataupun dari selainnya berselisih dalam mendefinisikan
> pemikiran ini. Namun seluruh definisi yang ada kembali kepada pengertian
> kebebasan dalam pengertian barat tentunya.
>
> Tertulis dalam The World Book Encyclopedia pada pembahasan Liberalism :
> "Liberalism dianggap sebagai istilah yang samar, karena pengertian dan
> pendukung-pendukungnya berubah dalam bentuk tertentu dengan berlalunya
> waktu"[Dinukil dari Hakekat Libraliyah, hal. 16].
>
> Oleh karena itu syeikh Sulaiman al-Khirasyi menyimpulkan bahwa Liberalisme
> adalah madzhab pemikiran yang memperhatikan kebebasan individu dan
> memandang
> kewajiban menghormati kemerdekaan individu serta berkeyakinan bahwa tugas
> pokok pemerintah adalah menjaga dan melindungi kebebasan rakyat, seperti
> kebebasan berfikir, mengungkapkan pendapat, kepemilikan pribadi dan
> kebebasan individu serta sejenisnya.
>
> Ensiklopedia Inggris menuliskan: "Kata Liberty (kebebasan) adalah kata yang
> menyimpan kesamaran, demikian juga kata liberal. Seorang liberalis bisa
> jadi
> beriman bahwa kebebasan adalah masalah khusus individu semata dan peran
> negara harus terbatas atau bisa jadi beriman bahwa kebebasan itu adalah
> masalah khusus negara. Sehingga negara dengan kemampuannya atau kemungkinan
> menggunakannya sebagai alat penguat kebebasan" [Encyclopedia Britannica
> pada
> pembahasan liberalism, dinukil dari Hakekat Libraliyah al-Khirasyi, hal.
> 17]
>
> Asas Pemikiran Liberal
>
> Secara umum asas liberalisme ada tiga; kebebasan, individualis dan Aqlani
> (mendewakan akal).
>
> 1. Asas pertama: Kebebasan
>
> Yang dimaksud disini adalah setiap individu bebas dalam perbuatannya dan
> mandiri dalam tingkah lakunya tanpa diatur dari negara atau selainnya.
> Mereka hanya dibatasi oleh undang-undang yang mereka buat sendiri dan tidak
> terikat dengan aturan agama. Dengan demikian liberalisme disini adalah sisi
> lain dari sekulerisme secara pengertian umum yaitu memisahkan agama dan
> membolehkan lepas dari ketentuannya. Sehingga menurut mereka manusia tu
> bebas berbuat, berkata, berkeyakinan dan berhukum sesukanya tanpa batasan
> syari'at Allah. Sehingga manusia menjadi tuhan untuk dirinya dan penyembah
> hawa nafsunya serta bebas dari hukum ilahi dan tidak diperintahkan
> mengikuti
> ajaran ilahi. Padahal Allah berfirman:
>
> Artinya: "Katakanlah:"Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupki dan matiku
> hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya;dan demikian
> itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
> menyerahkan diri (kepada Allah)". [QS. Al-An'am: 162-163]
>
> dan firman Allah:
>
> Artinya: "Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat
> (peraturan) dari urusan agama itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah
> kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui". [QS. al-Jaatsiyah
> : 18]
>
> [Lihat Dalil al-'Uqul al-Haa'irah Fi Kasyfi al-Mazhahib al-Mu'ashorah,
> Haamid bin Abdillah al-'Ali hal. 18]
>
> 2. Asas kedua: Individualisme (Al-Fardiyah)
>
> Dalam hal ini ada dua pemahaman dalam Liberalisme:
>
> a. Individual dalam pengertian ananiyah (keakuan) dan cinta diri sendiri.
> Pengertian inilah yang menguasai pemikiran eropa sejak masa kebangkitan
> eropa hingga abad keduapuluh masehi.
>
> b. Individual dalam pengertian kemerdekaan pribadi. Inilah pemahaman baru
> dalam agama liberal yang dikenal dengan Pragmatisme.
>
> [lihat Hakekat Libraliyah al-Khirasyi, hal. 17]
>
> 3. Asas ketiga: Mendewakan Akal (Aqlaniyah)
>
> Dalam pengertian kemerdekaan akal dalam mengetahui dan mencapai
> kemaslahatan
> dan kemanfaatan tanpa butuh kepada kekuatan diluarnya.
>
> Hal ini dapat tampak dari hal-hal berikut ini:
>
> a. Kebebasan adalah hak-hak yang dibangun diatas dasar materi bukan perkara
> diluar dari materi yang dapat disaksikan dan cara mengetahuinya adalah
> dengan akal, pancaindra dan percobaan.
>
> b. Negara dijauhkan dari semua yang berhubungan dengan keyakinan agama,
> karena kebebasan menuntut tidak adanya satu yang pasti dan yakin; karena
> tidak mungkin mencapai hakekat sesuatu kecuali dengan perantara akal dari
> hasil percobaan yang ada. Sehingga -menurut mereka- manusia sebelum
> melakukan percobaan tidak mengetahui apa-apa sehingga tidak mampu untuk
> memastikan sesuatu. Ini dinamakan ideologi toleransi (al-Mabda'
> at-Tasaamuh)[1]
> <http://ustadzkholid.com/manhaj/islam-dan-liberalisme/#_ftn1> . Hakekatnya
> adalah menghilangkan komitmen agama, karena ia memberikan manusia hak untuk
> berkeyakinan semaunya dan menampakkannya serta tidak boleh mengkafirkannya
> walaupun ia seorang mulhid. Negara berkewajiban melindungi rakyatnya dalam
> hal ini, sebab negara -versi mereka- terbentuk untuk menjaga hak-hak asasi
> setiap orang. Hal ini menuntut negara terpisah total dari agama dan madzhab
> pemikiran yang ada. [Musykilah al-Hurriyah hal 233 dinukil dari Hakekat
> Libraliyah hal 24]. Ini jelas dibuat oleh akal yang hanya beriman kepada
> perkara kasat mata sehingga menganggap agama itu tidak ilmiyah dan tidak
> dapat dijadikan sumber ilmu. -Ta'alallahu 'Amma Yaquluna 'Uluwaan kabiran-
>
> c. Undang-undang yang mengatur kebebasan ini dari tergelicir dalam
> kerusakan
> -versi seluruh kelompok liberal – adalah undang-undang buatan manusia yang
> bersandar kepada akal yang merdeka dan jauh dari syari'at Allah. Sumber
> hokum mereka dalam undang-undang dan individu adalah akal.
>
> Islam dan Liberal
>
> Dari pemaparan diatas jelaslah bahwa Liberalisme hanyalah bentuk lain dari
> sekulerisme yang dibangun diatas sikap berpaling dari syari'at Allah, kufur
> kepada ajaran dan petunjuk Allah dan rasulNya Shallallahu'alaihi Wasallam
> serta menghalangi manusia dari jalan Allah. Juga memerangi orang-orang
> sholih dan memotivasi orang berbuat kemungkaran, kesesatan pemikiran dan
> kebejatan moral manusia dibawah slogan kebebasan yang semu. Kebebasan yang
> hakekatnya adalah mentaati dan menyembah syeitan. Lalu bisakah Islam
> bergandengan dengan Liberal?
>
> Upaya menyatukan Islam dan Liberal.
>
> Pemikiran Liberal masuk kedalam tubuh kaum muslimin melalui para penjajah
> colonial, kemudian disambut orang-orang yang kagum dengan modernisasi eropa
> waktu itu. Muncullah dalam tubuh kaum muslimin kelompok madrosah
> Al-Ishlahiyah dan madrasah At-Tajdid (kaum reformis) serta Al-Ashraniyun
> (kaum modernis) yang berusaha menggandengkan islam dengan liberal ditambah
> dengan banyaknya pelajar muslim yang dibina para orientalis dinegara-negara
> eropa. Upaya menyatukan liberalism kedalam islam sudah dilakukan oleh
> gerakan 'Islahiyah' pimpinan Muhammad Abduh dan para muridnya kemudian
> ditahun 60-an muncullah gerakan reformis (Madrasah At-Tajdid) dengan tokoh
> seperti Rifa'ah ath-Thohthawi dan Khoiruddin at-Tunisi. Pemikiran mereka
> ini
> tidaklah satu namun mereka memiliki kesamaan dalam upaya menggabung ajaran
> islam dengan modernisasi barat dan merekonstruksi ajaran agama agar sesuai
> dengan modernisasi barat. Oleh karena itu pemikiran mereka berbeda-beda
> sesuai dengan pengetahuan mereka terhadap komodernan barat dan kemajuannya
> yang terus berubah. Demikian juga mereka sepakat menjadikan akal sebagai
> sumber hukum sebagaimana akal juga menjadi sumber hukum dalam agama
> liberal.
>
> Dari sini jelaslah kaum reformis dan modernis ini ternyata memiliki prinsip
> dan latar belakang serta orientasi pemikiran yang berbeda-beda meskipun
> mereka sepakat untuk mengedepankan logika akal daripada Al-Qur'an dan
> sunnah
> dan pengaruh kuat pemikiran barat.
>
> Ada diantara mereka yang secara terus terang mengungkapkan niat mereka
> menghancurkan islam karena terpengaruh pemikiran nasionalisme sekuler atau
> sayap kiri komunis. Ada yang berusaha memunculkan keraguan kedalam tubuh
> kaum muslimin dengan berbagai istilah bid'ah yang sulit dicerna
> pengertiannya atau dengan cara membolak-balikkan fakta dan realitas ajaran
> islam sejati dengan pemikiran dan gerakannya. Mereka menempatkan orang
> sesat
> dan menyimpang sebagai pemikir yang bijak dan ksatria revolusioner.
> Sementara para ulama islam ditempatkan sebagai kalangan yang kolot
> konservatif dan tidak tahu hak asasi manusia.[2]
> <http://ustadzkholid.com/manhaj/islam-dan-liberalisme/#_ftn2>
>
> Yang lebih menyakitkan lagi adalah ungkapan sebagian mereka yang menuduh
> orang yang kembali merujuk nash syari'at sebagai orang yang kolot dan
> paganis. Prof. Fahmi Huwaidi dalam artikelnya yang berjudul: Watsaniyun Hum
> 'Abadatun Nushush (Paganis itu adalah mereka yang menyembah nash-nash
> Syari'at) menggambarkan hal tersebut sebagai paganisme baru (Watsaniyah
> jadidah). Hal itu karena Paganisme tidak hanya berbentuk penyembahan patung
> berhala semata, karena ini adalah paganisme zaman dahulu. Namun paganism
> zaman ini telah berubah menjadi bentuk penyembahan simbol dan rumus pada
> penyembahan nash-nash dan ritualisme. (Lihat Al-Aqlaniyun Aprakh
> al-Mu'tazilah al-'Ashriyun, hal.63).
>
> Sebenarnya hakekat usaha mereka ini adalah mengajak kaum muslimin untuk
> mengikuti ajaran barat (westernisasi) dan menghilangkan akidah islam dari
> tubuh kaum muslimin serta memberikan kemudahan kepada musuh-musuh islam
> dalam menghancurkan kaum muslimin. Sehingga mereka menganggap aturan
> liberal
> dan demokrasi adalah perkara mendesak dan sangat cocok dengan hakekat islam
> dan ajarannya serta tidak mengingkarinya kecuali fundamentalis garis keras.
>
>
> Demikianlah usaha mereka ini akhirnya menghasilkan penghapusan banyak
> sekali
> pokok-pokok ajaran islam dan memasukkan nilai-nilai liberalisme dan
> humanisme kedalam ajaran islam dan aqidah kaum muslimin. Karena itu seorang
> orientalis bernama Gibb menyatakan: "Reformasi adalah program utama dari
> liberalisme barat. Kita tinggal menunggu saja semoga orientasi tersebut
> dari
> kalangan reformis bias menjadi semacam managerial modern untuk menggali
> nilai-nilai liberalisme dan humanism"[Menjawab Modernisasi Islam, hal 178].
>
>
> Demikianlah nilai-nilai pemahaman liberal masuk kedalam tubuh kaum muslimin
> dan kita berlindung kepada Allah darinya dan dari semua penyeru ajaran ini
>
> Liberal dalam pandangan hukum Islam
>
> Liberalisme adalah pemikiran asing yang masuk kedalam islam dan bukan hasil
> dari kaum muslimin. Pemikiran ini menafikan adanya hubungan dengan agama
> sama sekali dan menganggap agama sebagai rantai pengikat yang berat atas
> kebebasan yang harus dibuang jauh-jauh. Para perintis dan pemikir liberal
> yang menyusun pokok-pokok ajarannya dalam semua marhalah dan sepanjang masa
> telah membentuk liberal berada diluar garis seluruh agama yang ada dan
> tidak
> seorangpun dari mereka yang mengklaim adanya hubungan dengan satu agama
> tertentu walaupun agama yang menyimpang.
>
> Sehingga Liberalisme sangat bertentangan dengan islam bahkan banyak sekali
> pembatal-pembatal keislaman yang ada padanya, diantaranya:
> 1. Kufur
> 2. Berhukum dengan selain hukum Allah
> 3. Menghilangkan aqidah Al-Wala Dan Bara'
> 4. Menghapus banyak sekali ajaran dan hukum islam.
>
> Sehingga para ulama menghukuminya sebagai kekufuran sebagaimana dalam fatwa
> Syaikh Shalih Al-Fauzan yang dimuat dalam Surat kabar al-Jazirah hari
> Selasa
> tanggal 11 Jumada akhir tahun 1428 H.
>
> Adakah Islam Liberal?
>
> Sungguh amat mengherankan masih juga ada orang yang ingin menggabungkan
> antara liberal dengan Islam padahal jelas sekali ketidak-mungkinannya.
> Sehingga bila ada yang menyatakan, saya adalah muslim liberal atau istilah
> Jaringan Islam Liberal ini adalah satu perkara yang kontradiktif. Ironisnya
> orang yang disebut profesor atau intelektual tidak tahu atau pura-pura
> tidak
> tahu tentang hal ini.
>
> Wallahu al-Hadi ila Shirath al-Mustaqim.
>
> Referensi.
> 1. Hakikat Liberaliyah Wa Mauqif Muslim Minha, Sulaiman al-Khirasyi
> 2. Al-'Ashraniyun Baina Mazaa'im At-Tajdid Wa Mayaadin At-Taghrib
> Muhammad Hamid an-naashir dalam edisi bahasa Indonesia berjudul Menjawab
> Modernisasi Islam, terbitan Darul Haq
> 3. 'Al-Aqlaniyun Aprakh Al-Mu'tazilah Al-'Ashriyun, Syeikh Ali Hasan
> Ali Abdulhamid , cetakan pertama tahun 1413 H, Maktabah al-ghuraba
> al-Atsariyah.
> 4. Dalil Al-'Uqul Al-Haa'Irah Fi Kasyfi Al-Mazhahib Al-Mu'ashorah,
> Haamid bin Abdillah al-'Ali
>
> Artikel UstadzKholid. <http://ustadzkholid.com/> Com
>
> _____
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment