Advertising

Friday 16 April 2010

Re: [wanita-muslimah] LIBERAL adalah Agama ALLAH(Islam);-- hati-hati dengan JIL ya kawanku

 

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun

Pak Abdul ....

Islam Agama yang diridhoi Allah Subhanahu wataala sudah baku dengan Al qur an dan as sunah yang tidak bertentangan dengan Al qur an sebagai narasumber berbagai peribadatan, prilaku dan aktifitas serta pola hidup yang ditujukan untuk semua manusia, ciptaan Allah Subhanahuwata ala.

Islam tidak butuh dan tidak membutuhkan sumbangan pikiran umat manusia, karena Islam sudah baku dan sangat sempurna juga tidak dapat diartikan serta ditambah dengan penamaan apapun selain ISLAM, dan Islam bukan untuk dipikirkan akan tetapi untuk dilaksanakan sesuai perintah dan aturan dan contoh yang telah dicontohkan oleh baginda Rasululloh SAW.

Agar kita manusia dapat menjalankan Peribadatan, Prilaku dan berbagai aktifitas, serta pola hidup dengan benar dan baik serta saling menguntungkan, saling ketergantungan dan saling mengayomi, melindung juga saling menjalin memperteguh jalinan silaturahim, agar kita tidak dan jangan sampai termasuk dalam Syumumbukmun Umyun Fahum Layarjiun (QS 2:18) = Buta dan tuli, budaya dan pikiran manusia saja yang harus berkembang berkembang, dan ISLAM dengan Al qur an dan As sunah yang tidak bertentangan dengan Al qur an sebagai TOLOK UKUR perkembangan baik budaya dan pemikiran manusia.
Bila Pak Abdul ingin SESAT monggo dipersilahkan, ini makna TIDAK ADA PAKSAAN DALAM BERAGAMA ISLAM.

Wassalam

Mujiarto Karuk

http://metro.polri.web.id

http://biropersonel.metro.polri.web.id

On Sat, 17 Apr 2010 05:03 ICT abdul wrote:

>Yudi..
>Bismilahirahmanirrahiim.
>Saya menemukan bahwa Islam itu dari menyilami rahasia2 ALLAH dlm Al Quran dan kitab2 sebelumnya, dan ternyata agama ALLAH itu adalah LIBERTY...yaitu setiap orang merdeka menentukan pilihan hidup yang diberikan oleh ALLAH...dan tidak ada paksaan sama sekali.
>
>(Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan ; Antara jalan yang lurus(ALLAH)
>dan jalan yang sesat(setan)QS.90: 10.) (kamu merdeka memilih antara 2 jalan itu
>
>And shown him the two highways? QS.90:(10)
>(One is ALLAH's way, Two is Satan's way) (You are free to choose between two
>path )
>
>2.Tidak ada paksaan untuk beragama
>Let there be no compulsion in religion.QS.2:256
>
>Dan tugas Rasul dan nabi2 hanya pemebri peringatan saja, bukan memaksa manusia
>untuk menyembah ALLAH atau mengikuti peraturan2 ALLAH;
>
>Tugas kamu ( Muhammad) hanya menyampaikan saja. kami lah yang menghisab /menghukumnya perbuatan2 mereka dan...QS.13:40.
>
>Jadi saya bukan merujuk kpd para pembawa pemikiran2 Liberal dari Timur Tengah atau Barat.
>
>RUJUKAN SAYA TETAP AL QURAN.
>alquran gives truly solution
>
>salam=peace
>
>--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Yudi Yuliyadi" <yudi@...> wrote:
>>
>> Dari milis sebelah, hati2 ya ma JIL
>>
>> Islam Dan Liberalisme
>>
>> Penulis: Kholid Syamhudi, Lc.
>>
>> 20 March 2009
>>
>> Musuh-musuh islam tidak henti-hentinya menyerang kaum muslimin dan merusak
>> agama mereka. Tidak cukup hanya dengan mencabik-cabik negara Islam menjadi
>> negara-negara kecil dan terbelakang dengan mengambil sumber daya alamnya
>> yang demikian kaya. Mereka masih terus dan akan terus merusak agama dan
>> kehidupan kaum muslimin hingga mereka meninggalkan Islam dan mengikuti
>> mereka. Allah Ta'ala berfirman:
>>
>> Artinya: "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
>> mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
>> sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati
>> dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
>> akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya". [QS.
>> Al-Baqarah: 217]
>>
>> Hal itu karena kedengkian yang terus ada dihati mereka.
>>
>> Artinya: "Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat
>> mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang
>> (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran".
>> [QS. Al-Baqarah: 109]
>>
>> Semua ini telah terbukti dan dijelaskan dalam ayat lainnya. Mereka tidak
>> berhenti hingga kaum muslimin murtad dan mengikuti agama mereka. Allah
>> berfirman:
>>
>> Artinya: "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu
>> sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk
>> Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". Dan sesungguhnya jika kamu
>> mengikuti kemauan mereka setelah pengetahan datang kepadamu, maka Allah
>> tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu". [QS. Al-Baqarah: 120]
>>
>> Dalam ayat yang mulia ini Allah memerintahkan kita untuk menampakkan
>> petunjuk Allah dalam menghadapi semua konspirasi mereka.
>>
>> Karenanya, kita lihat banyak sekali pemikiran-pemikiran musuh-musuh Islam
>> tersebut yang dimasukkan secara halus ataupun secara paksa masuk ke dalam
>> tubuh kaum muslimin. Baik melalui tangan mereka secara langsung maupun
>> melalui tangan-tangan anak-anak kaum muslimin yang tumbuh dalam didikan
>> mereka. Anak-anak kaum muslimin ini mereka jejali dengan pemikiran dan harta
>> berlimpah agar dapat menjalankan semua program terpadu mereka dalam merusak
>> akidah Islam dan kaum muslimin. Memang mereka terlanjur kagum kepada para
>> musuh tersebut dan terlalu butuh dengan bantuan finansial dan non finansial
>> dari mereka sehingga dengan mudahnya menyebarkan pemikiran tersebut tanpa
>> melihat akibat yang timbul darinya.
>>
>> Diantara pemikiran yang disebarkan tersebut adalah pemikiran liberal
>> (liberalisme) yang dengan bangganya menampakkan kepalanya ditengah-tengah
>> kaum muslimin tanpa rasa khawatir dan takut sama sekali. Melihat ini semua
>> nampaknya perlu kita mengetahui sedikit tentang pemikiran ini dalam tinjauan
>> islam agar kita tidak terjerumus ke dalamnya. Lebih lagi di zaman yang penuh
>> dengan fitnah ini.
>>
>> Pengertian Liberalisme
>>
>> Liberal adalah satu istilah asing yang diambil dari kata Liberalism dalam
>> bahasa Inggris dan liberalisme dalam bahasa perancis yang berarti kebebasan.
>> Kata ini kembali kepada kata Liberty dalam bahasa Inggrisnya dan Liberte
>> dalam bahasa prancisnya yang bermakna bebas. [Hakikat Liberaliyah wa mauqif
>> Muslim minha, Sulaiman al-Khirasyi, ha.l 12]
>>
>> Liberalisme adalah istilah eropa yang sangat samar sehingga para peneliti
>> baik dari mereka ataupun dari selainnya berselisih dalam mendefinisikan
>> pemikiran ini. Namun seluruh definisi yang ada kembali kepada pengertian
>> kebebasan dalam pengertian barat tentunya.
>>
>> Tertulis dalam The World Book Encyclopedia pada pembahasan Liberalism :
>> "Liberalism dianggap sebagai istilah yang samar, karena pengertian dan
>> pendukung-pendukungnya berubah dalam bentuk tertentu dengan berlalunya
>> waktu"[Dinukil dari Hakekat Libraliyah, hal. 16].
>>
>> Oleh karena itu syeikh Sulaiman al-Khirasyi menyimpulkan bahwa Liberalisme
>> adalah madzhab pemikiran yang memperhatikan kebebasan individu dan memandang
>> kewajiban menghormati kemerdekaan individu serta berkeyakinan bahwa tugas
>> pokok pemerintah adalah menjaga dan melindungi kebebasan rakyat, seperti
>> kebebasan berfikir, mengungkapkan pendapat, kepemilikan pribadi dan
>> kebebasan individu serta sejenisnya.
>>
>> Ensiklopedia Inggris menuliskan: "Kata Liberty (kebebasan) adalah kata yang
>> menyimpan kesamaran, demikian juga kata liberal. Seorang liberalis bisa jadi
>> beriman bahwa kebebasan adalah masalah khusus individu semata dan peran
>> negara harus terbatas atau bisa jadi beriman bahwa kebebasan itu adalah
>> masalah khusus negara. Sehingga negara dengan kemampuannya atau kemungkinan
>> menggunakannya sebagai alat penguat kebebasan" [Encyclopedia Britannica pada
>> pembahasan liberalism, dinukil dari Hakekat Libraliyah al-Khirasyi, hal. 17]
>>
>>
>> Asas Pemikiran Liberal
>>
>> Secara umum asas liberalisme ada tiga; kebebasan, individualis dan Aqlani
>> (mendewakan akal).
>>
>> 1. Asas pertama: Kebebasan
>>
>> Yang dimaksud disini adalah setiap individu bebas dalam perbuatannya dan
>> mandiri dalam tingkah lakunya tanpa diatur dari negara atau selainnya.
>> Mereka hanya dibatasi oleh undang-undang yang mereka buat sendiri dan tidak
>> terikat dengan aturan agama. Dengan demikian liberalisme disini adalah sisi
>> lain dari sekulerisme secara pengertian umum yaitu memisahkan agama dan
>> membolehkan lepas dari ketentuannya. Sehingga menurut mereka manusia tu
>> bebas berbuat, berkata, berkeyakinan dan berhukum sesukanya tanpa batasan
>> syari'at Allah. Sehingga manusia menjadi tuhan untuk dirinya dan penyembah
>> hawa nafsunya serta bebas dari hukum ilahi dan tidak diperintahkan mengikuti
>> ajaran ilahi. Padahal Allah berfirman:
>>
>> Artinya: "Katakanlah:"Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupki dan matiku
>> hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu baginya;dan demikian
>> itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama
>> menyerahkan diri (kepada Allah)". [QS. Al-An'am: 162-163]
>>
>> dan firman Allah:
>>
>> Artinya: "Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat
>> (peraturan) dari urusan agama itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah
>> kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui". [QS. al-Jaatsiyah
>> : 18]
>>
>> [Lihat Dalil al-'Uqul al-Haa'irah Fi Kasyfi al-Mazhahib al-Mu'ashorah,
>> Haamid bin Abdillah al-'Ali hal. 18]
>>
>> 2. Asas kedua: Individualisme (Al-Fardiyah)
>>
>> Dalam hal ini ada dua pemahaman dalam Liberalisme:
>>
>> a. Individual dalam pengertian ananiyah (keakuan) dan cinta diri sendiri.
>> Pengertian inilah yang menguasai pemikiran eropa sejak masa kebangkitan
>> eropa hingga abad keduapuluh masehi.
>>
>> b. Individual dalam pengertian kemerdekaan pribadi. Inilah pemahaman baru
>> dalam agama liberal yang dikenal dengan Pragmatisme.
>>
>> [lihat Hakekat Libraliyah al-Khirasyi, hal. 17]
>>
>> 3. Asas ketiga: Mendewakan Akal (Aqlaniyah)
>>
>> Dalam pengertian kemerdekaan akal dalam mengetahui dan mencapai kemaslahatan
>> dan kemanfaatan tanpa butuh kepada kekuatan diluarnya.
>>
>> Hal ini dapat tampak dari hal-hal berikut ini:
>>
>> a. Kebebasan adalah hak-hak yang dibangun diatas dasar materi bukan perkara
>> diluar dari materi yang dapat disaksikan dan cara mengetahuinya adalah
>> dengan akal, pancaindra dan percobaan.
>>
>> b. Negara dijauhkan dari semua yang berhubungan dengan keyakinan agama,
>> karena kebebasan menuntut tidak adanya satu yang pasti dan yakin; karena
>> tidak mungkin mencapai hakekat sesuatu kecuali dengan perantara akal dari
>> hasil percobaan yang ada. Sehingga -menurut mereka- manusia sebelum
>> melakukan percobaan tidak mengetahui apa-apa sehingga tidak mampu untuk
>> memastikan sesuatu. Ini dinamakan ideologi toleransi (al-Mabda'
>> at-Tasaamuh)[1]
>> <http://ustadzkholid.com/manhaj/islam-dan-liberalisme/#_ftn1> . Hakekatnya
>> adalah menghilangkan komitmen agama, karena ia memberikan manusia hak untuk
>> berkeyakinan semaunya dan menampakkannya serta tidak boleh mengkafirkannya
>> walaupun ia seorang mulhid. Negara berkewajiban melindungi rakyatnya dalam
>> hal ini, sebab negara -versi mereka- terbentuk untuk menjaga hak-hak asasi
>> setiap orang. Hal ini menuntut negara terpisah total dari agama dan madzhab
>> pemikiran yang ada. [Musykilah al-Hurriyah hal 233 dinukil dari Hakekat
>> Libraliyah hal 24]. Ini jelas dibuat oleh akal yang hanya beriman kepada
>> perkara kasat mata sehingga menganggap agama itu tidak ilmiyah dan tidak
>> dapat dijadikan sumber ilmu. -Ta'alallahu `Amma Yaquluna `Uluwaan kabiran-
>>
>> c. Undang-undang yang mengatur kebebasan ini dari tergelicir dalam kerusakan
>> -versi seluruh kelompok liberal – adalah undang-undang buatan manusia yang
>> bersandar kepada akal yang merdeka dan jauh dari syari'at Allah. Sumber
>> hokum mereka dalam undang-undang dan individu adalah akal.
>>
>> Islam dan Liberal
>>
>> Dari pemaparan diatas jelaslah bahwa Liberalisme hanyalah bentuk lain dari
>> sekulerisme yang dibangun diatas sikap berpaling dari syari'at Allah, kufur
>> kepada ajaran dan petunjuk Allah dan rasulNya Shallallahu'alaihi Wasallam
>> serta menghalangi manusia dari jalan Allah. Juga memerangi orang-orang
>> sholih dan memotivasi orang berbuat kemungkaran, kesesatan pemikiran dan
>> kebejatan moral manusia dibawah slogan kebebasan yang semu. Kebebasan yang
>> hakekatnya adalah mentaati dan menyembah syeitan. Lalu bisakah Islam
>> bergandengan dengan Liberal?
>>
>> Upaya menyatukan Islam dan Liberal.
>>
>> Pemikiran Liberal masuk kedalam tubuh kaum muslimin melalui para penjajah
>> colonial, kemudian disambut orang-orang yang kagum dengan modernisasi eropa
>> waktu itu. Muncullah dalam tubuh kaum muslimin kelompok madrosah
>> Al-Ishlahiyah dan madrasah At-Tajdid (kaum reformis) serta Al-Ashraniyun
>> (kaum modernis) yang berusaha menggandengkan islam dengan liberal ditambah
>> dengan banyaknya pelajar muslim yang dibina para orientalis dinegara-negara
>> eropa. Upaya menyatukan liberalism kedalam islam sudah dilakukan oleh
>> gerakan `Islahiyah' pimpinan Muhammad Abduh dan para muridnya kemudian
>> ditahun 60-an muncullah gerakan reformis (Madrasah At-Tajdid) dengan tokoh
>> seperti Rifa'ah ath-Thohthawi dan Khoiruddin at-Tunisi. Pemikiran mereka ini
>> tidaklah satu namun mereka memiliki kesamaan dalam upaya menggabung ajaran
>> islam dengan modernisasi barat dan merekonstruksi ajaran agama agar sesuai
>> dengan modernisasi barat. Oleh karena itu pemikiran mereka berbeda-beda
>> sesuai dengan pengetahuan mereka terhadap komodernan barat dan kemajuannya
>> yang terus berubah. Demikian juga mereka sepakat menjadikan akal sebagai
>> sumber hukum sebagaimana akal juga menjadi sumber hukum dalam agama liberal.
>>
>>
>> Dari sini jelaslah kaum reformis dan modernis ini ternyata memiliki prinsip
>> dan latar belakang serta orientasi pemikiran yang berbeda-beda meskipun
>> mereka sepakat untuk mengedepankan logika akal daripada Al-Qur'an dan sunnah
>> dan pengaruh kuat pemikiran barat.
>>
>> Ada diantara mereka yang secara terus terang mengungkapkan niat mereka
>> menghancurkan islam karena terpengaruh pemikiran nasionalisme sekuler atau
>> sayap kiri komunis. Ada yang berusaha memunculkan keraguan kedalam tubuh
>> kaum muslimin dengan berbagai istilah bid'ah yang sulit dicerna
>> pengertiannya atau dengan cara membolak-balikkan fakta dan realitas ajaran
>> islam sejati dengan pemikiran dan gerakannya. Mereka menempatkan orang sesat
>> dan menyimpang sebagai pemikir yang bijak dan ksatria revolusioner.
>> Sementara para ulama islam ditempatkan sebagai kalangan yang kolot
>> konservatif dan tidak tahu hak asasi manusia.[2]
>> <http://ustadzkholid.com/manhaj/islam-dan-liberalisme/#_ftn2>
>>
>> Yang lebih menyakitkan lagi adalah ungkapan sebagian mereka yang menuduh
>> orang yang kembali merujuk nash syari'at sebagai orang yang kolot dan
>> paganis. Prof. Fahmi Huwaidi dalam artikelnya yang berjudul: Watsaniyun Hum
>> `Abadatun Nushush (Paganis itu adalah mereka yang menyembah nash-nash
>> Syari'at) menggambarkan hal tersebut sebagai paganisme baru (Watsaniyah
>> jadidah). Hal itu karena Paganisme tidak hanya berbentuk penyembahan patung
>> berhala semata, karena ini adalah paganisme zaman dahulu. Namun paganism
>> zaman ini telah berubah menjadi bentuk penyembahan simbol dan rumus pada
>> penyembahan nash-nash dan ritualisme. (Lihat Al-Aqlaniyun Aprakh
>> al-Mu'tazilah al-'Ashriyun, hal.63).
>>
>> Sebenarnya hakekat usaha mereka ini adalah mengajak kaum muslimin untuk
>> mengikuti ajaran barat (westernisasi) dan menghilangkan akidah islam dari
>> tubuh kaum muslimin serta memberikan kemudahan kepada musuh-musuh islam
>> dalam menghancurkan kaum muslimin. Sehingga mereka menganggap aturan liberal
>> dan demokrasi adalah perkara mendesak dan sangat cocok dengan hakekat islam
>> dan ajarannya serta tidak mengingkarinya kecuali fundamentalis garis keras.
>>
>> Demikianlah usaha mereka ini akhirnya menghasilkan penghapusan banyak sekali
>> pokok-pokok ajaran islam dan memasukkan nilai-nilai liberalisme dan
>> humanisme kedalam ajaran islam dan aqidah kaum muslimin. Karena itu seorang
>> orientalis bernama Gibb menyatakan: "Reformasi adalah program utama dari
>> liberalisme barat. Kita tinggal menunggu saja semoga orientasi tersebut dari
>> kalangan reformis bias menjadi semacam managerial modern untuk menggali
>> nilai-nilai liberalisme dan humanism"[Menjawab Modernisasi Islam, hal 178].
>>
>> Demikianlah nilai-nilai pemahaman liberal masuk kedalam tubuh kaum muslimin
>> dan kita berlindung kepada Allah darinya dan dari semua penyeru ajaran ini
>>
>> Liberal dalam pandangan hukum Islam
>>
>> Liberalisme adalah pemikiran asing yang masuk kedalam islam dan bukan hasil
>> dari kaum muslimin. Pemikiran ini menafikan adanya hubungan dengan agama
>> sama sekali dan menganggap agama sebagai rantai pengikat yang berat atas
>> kebebasan yang harus dibuang jauh-jauh. Para perintis dan pemikir liberal
>> yang menyusun pokok-pokok ajarannya dalam semua marhalah dan sepanjang masa
>> telah membentuk liberal berada diluar garis seluruh agama yang ada dan tidak
>> seorangpun dari mereka yang mengklaim adanya hubungan dengan satu agama
>> tertentu walaupun agama yang menyimpang.
>>
>> Sehingga Liberalisme sangat bertentangan dengan islam bahkan banyak sekali
>> pembatal-pembatal keislaman yang ada padanya, diantaranya:
>> 1. Kufur
>> 2. Berhukum dengan selain hukum Allah
>> 3. Menghilangkan aqidah Al-Wala Dan Bara'
>> 4. Menghapus banyak sekali ajaran dan hukum islam.
>>
>> Sehingga para ulama menghukuminya sebagai kekufuran sebagaimana dalam fatwa
>> Syaikh Shalih Al-Fauzan yang dimuat dalam Surat kabar al-Jazirah hari Selasa
>> tanggal 11 Jumada akhir tahun 1428 H.
>>
>> Adakah Islam Liberal?
>>
>> Sungguh amat mengherankan masih juga ada orang yang ingin menggabungkan
>> antara liberal dengan Islam padahal jelas sekali ketidak-mungkinannya.
>> Sehingga bila ada yang menyatakan, saya adalah muslim liberal atau istilah
>> Jaringan Islam Liberal ini adalah satu perkara yang kontradiktif. Ironisnya
>> orang yang disebut profesor atau intelektual tidak tahu atau pura-pura tidak
>> tahu tentang hal ini.
>>
>> Wallahu al-Hadi ila Shirath al-Mustaqim.
>>
>> Referensi.
>> 1. Hakikat Liberaliyah Wa Mauqif Muslim Minha, Sulaiman al-Khirasyi
>> 2. Al-'Ashraniyun Baina Mazaa'im At-Tajdid Wa Mayaadin At-Taghrib
>> Muhammad Hamid an-naashir dalam edisi bahasa Indonesia berjudul Menjawab
>> Modernisasi Islam, terbitan Darul Haq
>> 3. `Al-Aqlaniyun Aprakh Al-Mu'tazilah Al-'Ashriyun, Syeikh Ali Hasan
>> Ali Abdulhamid , cetakan pertama tahun 1413 H, Maktabah al-ghuraba
>> al-Atsariyah.
>> 4. Dalil Al-'Uqul Al-Haa'Irah Fi Kasyfi Al-Mazhahib Al-Mu'ashorah,
>> Haamid bin Abdillah al-'Ali
>>
>> Artikel UstadzKholid. <http://ustadzkholid.com/> Com
>>
>> _____
>>
>>
>>
>>
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>
>

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment