Advertising

Friday 16 April 2010

Re: [wanita-muslimah] LIBERAL adalah Agama ALLAH(Islam);-- hati-hati dengan JIL ya kawanku

 

??????????????????????
?????????????????????????????????
???????????????????????????????????????????????????????????????
?????????????????????????????????????????????????
????????????????????????????????????????????????????????????????????????
??????????????????????????????
Islam Liberal(?) dan Jaringan Islam Liberal(?)
Disajikan dalam Mujadalah/Diskusi bulanan di IMMIM
Makassar, 4 Muharram 1424 H / 7 Maret 2003 M
Oleh: H.Muh.Nur Abdurrahman

1. MUQADDIMAH

Istilah Islam Liberal itu sendiri sebetulnya bukan istilah baru. Istilah ini telah dikenalkan oleh Charles Kurzman, profesor sosiologi agama di Universitas North Carolina, dalam bukunya, Islamic Liberalism (Telah diterjemahkan oleh Penerbit Paramadina-Jakarta dan diberi judul Wacana Islam Liberal: Pemikiran Islam Kontemporer tentang Isu-isu Global). Sebenarnya, Kurzman bukan orang pertama, karena sebelumnya telah muncul Leonard Binder yang mencoba menyodorkan paham tersebut dalam bukunya, Islamic Liberalism: A Critique of Development Ideologies. Melekatkan istilah "liberal" terhadap Islam adalah sangat tendensius secara theologis maupun ideologis. Sebab, liberalisme sendiri muncul pada masa renaissance yang menjadi pemicu terjadinya Revolusi Prancis dan Amerika. Yang menjadi fokus dalam liberalisme adalah kebebasan individual. Kekuasaan negara harus dipisahkan dari intervensi agama (gereja). Liberalisme mencetuskan gagasan-gagasan liberalisasi politik (John Locke), liberalisme ekonomi (Adam Smith, David Ricardo), dan liberalisme pemikiran (Jeremy Bentham, John Stuart Mill, dan Thomas Paine).

Maka secara historis apa yang disebut dengan Islam Liberal, pada hakekatnya adalah bajunya Islam, isinya Liberalisme, tegasnya Liberalisme berbaju Islam. Selanjutnya akan saya pergunakan istilah yang netral: "Firqah Liberal" dan "Jaringan Firqah Liberal". Itulah sebabnya dalam judul makalah ini saya beri tanda (?).

Gagasan-gagasan Firqah Liberal dengan pendekatan non-literal yang kontekstual hanya terhadap situasi kontemporer tidak menghasilkan yang konseptual. Mengapa? Karena para pemikir Firqah Liberal, tidak memakai pendekatan nizam (sistem). Para pemikir Firqah Liberal mengangkat isu-isu seperti demokrasi, kebebasan individual, sekulerisme (pemisahan agama dari partai politik), kesetaraan gender dan pluralisme, hanya secara parsial dan sporadis. Seharusnya pendekatan kontekstual itu bukan hanya terhadap situasi yang kontemporer, dengan isu-isu yang disebutkan itu melainkan harus kontektual terhadap sistem dunia. Situasi kontemporer hanya sub-sistem dari sistem dunia. Itulah sebabnya para pemikir Firqah Liberal tidak mampu menghasilkan yang konseptual. Karena tidak konseptualnya itu membuahkan antara lain gagasan yang serampangan dan memberi dampak negatif pada masyarakat. Hanya yang dua perkara dampak negatif saja yang akan disorot dalam diskusi ini, nanti terlalu mengambil waktu yang panjang, sebab selain perkara Gagasan Firqah Liberal, akan disorot pula perkara Jaringan Firqah Liberal. Maka makalah ini terdiri atas tiga perkara: Kelemahan Firqah Liberal, Gagasan Firqah Liberal yang Serampangan dan Jaringan Firqah Liberal.

***
2. KELEMAHAN FIRQAH LIBERAL

Metode berpikir para pemikir Firqah Liberal dengan pendekatan kontekstual terhadap isu-isu kontemporer seperti disebutkan di atas yang dilempar secara parsial dan sporadis tidak mampu diterapkan secara kontekstual terhadap Sistem Dunia seperti yang dipaparkan di bawah:

Diagram SISTEM DUNIA

+---+ +---+
|IPA|3-------4|Tek|
+---+ +---+
2 5
| | | |
| | +---+ | |
| +--7 | SS|6--+ |
| +---+ |
| 9 |
| | |
| | |
--1--------8------10--
AS SA LH

AS = Alam Sekitar
SA = Sumberdaya Alam
LH = Lingkungan Hidup
IPA = Ilmu Pengetahuan Alam
Tek = Teknologi
SS = Sistem Sosial
1-2 = informasi untuk IPA
3-4 = TaqdiruLlah untuk Tek
5-6 = pelayanan untuk SS
7-2 = pemberian nilai pada IPA
8-9 = pemanfaatan untuk SS
5-10= dampak negatif pada LH

Manusia dalam statusnya sebagai khalifah di atas bumi ini akan berurusan dengan alam yang dapat distratifikasikan sebagai: Alam Sekitar (surrounding, Umwelt), Sumberdaya Alam (natural resources, Rohstoffquellen) dan Lingkungan Hidup (biosphere, Biosphaer).

Alam Sekitar (AS) adalah alam yang belum dijamah manusia, kecuali untuk sumber informasi bagi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tetapi itu tidak berarti bebas nilai, oleh karena sudah menyentuh keinginan manusia, yaitu dipilih sebagai sumber informasi untuk IPA. Jadi sejak semula IPA itu tidaklah bebas nilai. Awan di udara adalah AS, sumber informasi, diungkapkan oleh IPA bagaimana terjadinya hujan. Tidak bebas nilai oleh karena dipilih untuk dikaji. Di sini ada aliran informasi dari AS ke IPA (aliran 1-2) yang hasilnya adalah pengungkapan TaqdiruLlah. Selanjutnya aliran 3-4 dari IPA ke Teknologi (Tek) bermakna bahwa luaran IPA berupa pengungkapan TaqdiruLlah menjadi masukan Tek untuk meningkatkan efisiensi, unjuk-kerja dan kekuatan konstruksi. Misalnya pengungkapan TaqdiruLlah termodinamika dan pengantar kalor dapat meningkatkan efisiensi mesin-mesin kalor serta unjuk-kerja mesin-mesin pendingin; ilmu logam dan metalurgi dapat meningkatkan daya tahan konstruksi terhadap beban mekanis maupun beban kalor.

Sumberdaya Alam (SA), adalah alam yang sudah sarat dengan nilai, dengan keinginan manusia untuk memanfaatkannya. Awan yang bergumpal-gumpal di udara yang ditabur dengan es kering atau iodida perak adalah SA, hujan dimanfaatkan untuk kebutuhan air manusia. Di sini terjadi aliran pemanfaatan (8-9) dari SA ke Sistem Sosial (SS), atau lengkapnya Sistem Politik Ekonomi Sosial Budaya Pertahanan Keamanan (Poleksosbudhankam).

Lingkungan Hidup (LH), adalah alam yang mempunyai ciri yang disebut hidup. Pengertian hidup di sini jangan dikacaukan dengan makna hidup yang hakiki. Sangat sederhana pengertiannya, yaitu makhluk Allah yang dapat makan (termasuk minum dan bernafas), mengeluarkan kotoran, bertumbuh dan berkembang biak. Maka termasuklah di dalamnya tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia. Di sini terjadi aliran dampak negatif, perusakan, dari Tek ke LH (aliran 5-10). Perusakan itu berupa pencemaran antara lain misalnya seperti pencemaran udara oleh hasil pembakaran yaitu CO2, yang mengakibatkan efek rumah kaca, yaitu terperangkapnya panas matahari dalam ruang antara permukaan bumi dengan lapisan CO2 itu, ibarat terperangkapnya panas dalam rumah kaca. Ini mengakibatkan suhu global naik, gumpalan es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair, yang dampak terakhirnya permukaan laut naik.

Di samping aliran-aliran yang disebut di atas, ada pula aliran pelayanan dari Tek ke SS (aliran 5-6), yang bermakna mempermudah dan meningkatkan kwalitas kehidupan material. Terdapat pula aliran pemberian nilai dari SS ke IPA (aliran 7-2). Aliran terbalik dari SS ke Tek (aliran 6-5) yang sifatnya mengubah Tek menjadi apa yang kita sebut Teknologi Tepat Guna (TTG). Mengapa aliran 6-5 yang bermakna memodifikasi Tek agar menjadi TTG itu perlu, oleh karena Tek itu dapat memberikan dampak negatif terhadap SS, yaitu dapat menjadi penyebab terjadinya jurang antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil, yang besar tambah meraksasa, yang kecil makin kerdil. Aliran terbalik dari Tek ke IPA (aliran 4-3) sifatnya sebagai tekanan dari Tek terhadap IPA, artinya Tek membutuhkan pengungkapan TaqdiruLlah oleh IPA untuk efisiensi. Misalnya setelah ditemukannya mesin uap oleh James Watt, dibutuhkan ilmu baru untuk efisiensi mesin uap itu. Lalu didapatkanlah termodinamika dan pengantar kalor, yang kemudian aliran berbalik pula dari 3 ke 4 seperti telah diterangkan di atas itu. Aliran terbalik dari IPA ke SS (aliran 2-7), berupa pengaruh. IPA yang maju dapat memberi pengaruh kepada masyarakat untuk menjadi masyarakat ilmiyah. Makin maju IPA makin meningkat kecenderungan suatu masyarakat menjadi masyarakat ilmiyah, minimal masyarakat kampus.

Demikianlah, dengan model di atas itu kita perkenalkan tiga macam aliran. Pertama, aliran satu arah yang terbuka: AS ke IPA ke Tek ke LH (1-2-3-4-5-10). Kedua, aliran satu arah yang tertutup: SA ke SS (8-9). Ketiga, aliran tertutup yang melingkar: SS ke IPA ke Tek kembali ke SS ((7-2-3-4-5-6-7) dan arus baliknya dari SS ke Tek ke IPA kembali ke SS. Diagram aliran dalam gambar di atas itu dapat memberikan penjelasan yang lebih terang.

Aliran-aliran itu saling berkorelasi, saling mempengaruhi. Contohnya, makin terarah nilai yang diberikan oleh SS pada IPA, makin selektif pemilihan materi AS yang dikaji oleh IPA, makin relevan jenis TaqdiruLlah yang diungkapkan untuk meningkatkan mutu Tek yang dihasilkan, makin berguna Tek itu bagi SS dan makin kurang pula dampak negatif Tek terhadap LH. Contoh ini menunjukkan korelasi aliran 7-2, aliran 1-2, aliran 3-4, aliran 5-6 dan aliran 5-10. Makin serakah SS menghabiskan SD yang berupa bahan bakar (termasuk balap mobil dalam olah raga), makin menebal lapisan CO2, yang berakibat makin memuncaknya globalisasi pencemaran thermal oleh efek rumah kaca, makin besar dampak negatif Tek terhadap LH. Contoh itu memperlihatkan korelasi antara aliran 8-9 dengan aliran 5-10.

Di manakah letak manusia dalam model Sistem Dunia di atas itu? Pertama, manusia menempati Alam Sekitar sebagai sumber informasi bagi Ilmu Pengetahuan Alam. Misalnya pengkajian pembuahan sperma terhadap sel telur di luar rahim manusia, yang menghasilkan teknologi bayi tabung. Kedua, manusia menempati Sumberdaya Alam, karena tenaga otak dan ototnya dimanfaatkan untuk Sistem Sosial. Ketiga, manusia menempati Lingkungan Hidup, karena manusia adalah makhluk hidup yang menderita dampak negatif dari Teknologi. Keempat, manusia menempati Sistem Sosial, karena manusia adalah anggota sistem tersebut. Dan yang kelima, inilah yang terpenting, manusia menempati aliran tertutup yang melingkar. Di situlah manusia yang Ulu lAlba-b, yang berdzikir dan berpikir, berfungsi sebagai Khalifah Allah di atas permukaan bumi, memberikan nilai pada aliran tersebut. Misalnya dalam pemilihan tentang sumber informasi dari Alam Sekitar yang mana sajakah yang bernilai untuk dikaji. Apakah ada nilainya pengkajian pembuahan sel telur oleh sperma di luar rahim, yang menghasilkan Teknologi bayi tabung dan Teknologi bank sperma. Sikap hidup yang bagaiamana yang harus dipilih sehingga Sistem Sosial dapat berhemat Sumber Daya Alam. Teknologi yang bagaimana yang harus diterapkan sehingga dampak negatifnya terhadap Lingkungan Hidup dapat diperkecil sekecil-kecil mungkin.

Saya tantang para pemikir Firqah Liberal untuk mensinkronkan isu-isu yang diangkatnya itu dalam konteks manusia sebagai khalifah dalam Sistem Dunia yang saya paparkan tersebut.

***
3. GAGASAN FIRQAH LIBERAL YANG SERAMPANGAN

3.1 Nabi Perempuan dalam Isu Gender

Sumber: http://www.suaramerdeka.com/harian/0103/23/kha5.htm
Jumat, 23 Maret 2001 Karangan Khas
Dr Nasaruddin Umar(*) menulis tentang Wacana Jender dan Wahyu untuk Ibu Nabi Musa, ada Nabi yang wanita. Ini dibuktikan dengan sebuah wahyu yang menyebutkan....''dan kami wahyukan kepada ibu Nabi Musa''. Wahyu adalah pesan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada seorang Nabi dan bukan orang sembarangan. Hanya karena pada saat wahyu itu turun, dunia (Arab khususnya) sangat tidak bersahabat dengan perempuan; maka nabi perempuan sangat tidak populer.

Buah pikiran Dr Nasaruddin Umar tentang adanya Nabi perempuan itu menunjukkan bahwa Nasaruddin sangat ceroboh, yaitu hanya berpikir parsial, tidak kaffah. Mengapa saya katakan parsial? Nasaruddin hanya melihat ayat tentang ibu Nabi Musa AS yang mendapatkan wahyu. Tidak semua yang mendapat wahyu itu Nabi. Al Quran juga menyebutkan bahwa lebahpun mendapatkan wahyu. Apakah lebah itu boleh disebut Nabi? Kalau mau bersilat lidah bahwa yang dimaksudkan pada lebah adalah instink. Baiklah kalau begitu. Saya akan kemukakan ayat berikut:
????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????
artinya: Maka Allah membangkitkan nabi-nabi untuk penggembira dan penggentar dan menurunkan Kitab bersama mereka itu di atas kebenaran untuk (menetapkan keputusan) hukum (siapa yang benar) di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan (2:213). Jadi menurut ayat [2:213] barulah perlu dan cukup tentang kriteria seorang Nabi ialah mendapat wahyu dan mendapatkan Kitab sebagai rujukan untuk menetapkan keputusan hukum (yahkum). Nasaruddin membuat definisi "seenak" benaknya mengenai ta'rif (definisi) Nabi. Tidak ada keterangan dalam Nash bahwa Allah SWT menurunkan Kitab kepada ibu Nabi Musa AS. Salah satu ciri-khas pola pikir penganut Firqah Liberal ialah konfigurasi akal mereka diposisikan mengatasi wahyu.

3.2 Dampak Sosiologis Pemikiran Firqah Liberal

3.2.1 Wihdatul Adyan
Di situs www.islamlib.com dinyatakan bahwa semua agama itu satu atau sama benarnya, dengan alasan, sesungguhnya Tuhan yang kita puja itu satu adanya. Dalam konsep wihdat al-adyan, pengakuan dan penghargaan tradisi-tradisi keagamaan dan kepercayaan lain sebagai tradisi yang sederajat menjadi sebuah tuntutan. Tak ada lagi tradisi yang menjadi 'anak tunggal' dengan segala privelese yang dimilikinya. Setiap tradisi keagamaan dan kepercayaan berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah karenanya memiliki hak hidup yang sama. Kalau dalam tradisi keberagamaan kita masih sering menonjolkan agama sendiri (superioritas diri) maka wahdat al-adyan menempatkan semua agama pada level dan tingkat yang sama (egaliter). Konsep ini menegaskan bahwa kesungguhan dalam beragama tidak boleh disertai dengan anggapan bahwa agama yang lain salah

Wihdat al-adyan ini membawa komplikasi yang sangat berbahaya di lapangan.
Sumber: http://www.aldakwah.com/021artikel_anda/031423/index.php?idn=20
Dr Zainun Kamal aktivis Paramadina dan dosen UIN (Universitas Islam Negeri/ dahulu IAIN) Jakarta telah melontarkan pendapat bahwa wanita muslimah (kalau sudah terlanjur) menikah dengan lelaki Kristen maka pernikahannya itu tidak terlarang. Karena menurutnya, larangan itu hanya ijtihadi, bukan dari teks (nash) langsung Al-Qur'an maupun Hadits.

Pendapatnya itu menjadi ramai karena disiarkan lewat kantor berita radio 68H Utan Kayu Jakarta yang dikenal sebagai media pendukung Jaringan Firqah Liberal, Juli 2002. Siaran itu direlay 200-an radio, masih pula konon dimuat di koran-koran pendukungnya, sekitar 56 koran. Bukan itu saja, masih pula dimuat di web site/ situs internet berlabel [Islamlib.com]. Akibatnya, sangat mengejutkan, terjadi sejumlah wanita Muslimah di Batusangkar, Sumatera Barat dan lainnya telah dinikahi oleh lelaki Nasrani. Sebegitu besar dampaknya, dalam waktu sekitar satu bulan telah menjadikan hilangnya wanita-wanita Muslimah dari keluarga Muslim. Secara faktual Jaringan Firqah Liberal menjadikan Sumatera Barat lahan subur bagi gerakan Kristenisasi.

Dalam pertemuan Media Dakwah dan lembaga dakwah Al-Azhar Kebayoran Baru Jakarta, Senin 26/8 2002, Zainun Kamal mempertahankan pendapatnya bahwa larangan Muslimah diniikahi oleh lelaki Nasrani / Ahli Kitab itu adalah wilayah ijtihadi, tidak ada nash/ teks langsung yang melarangnya.

Argumentasi sederhana itu telah dibantah dengan nash/teks ayat dan hadits dalam diskusi di Al-Azhar yang dikomandoi oleh Zulfi Syukur dari Dewan Dakwah dengan menampilkan Dr Zainun Kamal sebagai pembicara utama, Prof Dr Amin Suma mantan Dekan Fak Syari'ah IAIN Jakarta selaku pembanding, dengan Dr Surahman Hidayat alumni Fak Syari'ah Al-Azhar Mesir sebagai moderator. Sekitar dua puluh orang termasuk isteri Zainun Kamal hadir dalam diskusi dari pukul 10.45 sampai 15.20 itu.

Ayat-ayat tentang larangan lelaki non Muslim / kafir menikahi Muslimah dikemukakan DR Amin Suma. Di antaranya ayat 10 Surat Mumtahanah: Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka." (Al-Mumtahanah/ 60: 10).

Terhadap ayat itu, Zainun Kamal berkata, itu maksudnya kafir musyrik, bukan Ahli Kitab, sebab di Makkah tidak ada Ahli Kitab. Dan lafal kafir itu maknanya luas, orang Islam juga bisa disebut kafir dalam hal kafir nikmat. Ungkapan itu dijawab langsung oleh Dr Amin Suma, dan Dahlan Basri dari Dewan Dakwah, tidak benar kalau di Makkah tidak ada ahli Kitab (Yahudi atau Nasrani). Paman Khadijah bernama Naufal adalah pendeta Nasrani, dan itu di Makkah. Sedangkan lafal kafir di situ jelas bukan berarti kufur nikmat, tetapi adalah kafir agama, yang hal itu termasuk pula Ahli Kitab. Karena kafir itu ada jenis Ahli Kitab dan ada juga jenis musyrik sebagaimana di dalam Surat Al-Bayyinah.

Dari peserta diskusi ada yang menyatakan kecewa dengan argumentasi / hujjah yang dikemukakan Dr Zainun Kamal. Peserta diskusi itu berharap, Zainun yang dari awal menegaskan bahwa landasannya itu Al-Qur'an dan As-Sunnah, diharapkan mampu mengemukakan ayat-ayat ataupun Hadits dengan dijelaskan riwayat-riwayatnya dan duduk persoalannya secara hukum. Namun hal itu tampak tidak ditempuh oleh Dr Zainun Kamal, malah hanya mengutip ungkapan Rasyid Ridho dalam Tafsir Al-Manar dalam kasus menjawab pertanyaan tentang perempuan Cina yang diharapkan masuk Islam apakah boleh dinikahi. Jawaban terhadap pertanyaan mengenai suatu kasus semacam itu bukanlah satu landasan yang bisa dijadikan argumentasi sebagaimana yang sejak awal ditegaskan Dr Zainun Kamal sendiri bahwa landasannya adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Terhadap keluhan kecewa itu, Zainun Kamal berterus terang tentang kondisi kemampuannya.

Di samping itu, setelah Dr Zainun Kamal tampak tidak mampu mengemukakan ayat atau Hadits tentang bolehnya wanita Muslimah dinikahi lelaki Kristen, masih pula dari moderator Dr Surahman Hidayat dan peserta Hartono Ahmad Jaiz menyampaikan hadits-hadits tentang larangan Muslimah dinikahi lelaki Ahli Kitab. Diskusi di Al-Azhar itu banyak mencecar Zainun Kamal. Dua orang dari Fakta, satu lembaga anti pemurtadan, Hamdi dan Abu Deedat meminta pertanggung jawaban Zainun Kamal, karena setelah "fatwa"nya itu tersebar luas, maka di Sumatera Barat ada sejumlah wanita Muslimah yangdinikahi lelaki Kristen. Data pun ditunjukkan kepada Zainun, yang oleh Hamdi telah dia pidatokan di Sumbar bahwa yang berfatwa seperti itu adalah orang Yahudi.

Terhadap cecaran seperti itu, Zainun mengemukakan, semula hanya untuk mengemukakan pendapatnya bahwa masalah itu adalah ijtihadi, dan tidak ingin mempropagandakannya. Tetapi ungkapan itu dicecar terutama oleh Adian Husaini dari KISDI (Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam) bahwa apa yang diungkapkannya di sini berbeda dengan transkrip wawancaranya yang disebarkan di radio-radio, koran-koran dan internet. Maka Zainun diminta kejujurannya dalam beberapa materi yang telah dia ucapkan. Siapakah sebenarnya, ulama-ulama yang dia sebut membolehkan wanita Muslimah dinikahi lelaki Kristen itu. Zainun tampak ingin mengelak, tetapi tetap dicecar, maka dia kemukakan, yang mengawinkan wanita-wanita Muslimah dengan lelaki Kristen itu kan ulama tentunya. Beberapa orang menjawab, bukan. Karena mereka menikah di gereja. Zainun tampak kaget, tetapi tetap dicecar. Diskusi pun selesai pas ashar, namun Zainun Kamal masih dicecar oleh sebagian peserta, kenapa kalau hanya usul agar larangan Muslimah dinikahi lelaki Kristen itu ditinjau kembali karena sifatnya adalah ijtihadi, kok Pak Zainun justru sudah berbicara yang disebarkan secara luas yang sampai mengakibatkan wanita-wanita Muslimah dinikahi lelaki Kristen. Mestinya kalau baru usulan, cukup didiskusikan seperti di ruang ini, dan tidak memberikan keputusan hukum secara sendiri, yang kemudian dilakukan orang secara luas, hingga meresahkan.

3.2.2 Kasus Jilbab
Seperti dapat kita saksikan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, busana muslimah sekarang ini sudah memasyarakat secara luas dari kalangan bawah hingga kalangan atas. Para wanita muslimah memakai busana yang menutup aurat, termasuk jilbab, pakaian penutup aurat wanita, yang bentuknya bervariasi sesuai dengan perkembangan mode. Para dai tentu sangat bergembira menyaksikan fenomena tersebut.

Tetapi tiba-tiba muncul pendapat baru dari Firqah Liberal, bahwa jilbab itu budaya bangsa Arab, bermuatan lokal, sehingga tidak harus diikuti. Bukankah pendapat ini bisa menimbulkan kebingungan bagi mereka yang sudah membiasakan diri memakai jilbab dan juga menimbulkan kekecewaan kepada para dai? Seandainya ajaran Firqah Liberal itu memasyarakat, bukankah hal itu juga akan menimbulkan kesulitan bagi para dosen dan guru agama jika para mahasiswi dan siswi muslimah beramai-ramai melepaskan jilbab mereka?

Jilbab bukanlah kebudayaan Arab, bukanlah muatan lokal, melainkan termasuk Syariat Islam, sehingga wajib diikuti. Gagasan Firqah Liberal salah fatal, baik secara normatif maupun historis. Secara normatif, perintah memakai jilbab secara eksplisit telah diwajibkan secara syariat dalam Al-Quran Al-Karim, sumber hukum pertama Islam), Surat An-Nuwr (24) ayat 31 dan Surat Al-Ahzab (33) ayat 59. Gagasan Firqah Liberal bahwa jilbab itu kebudayaan Arab, muatan lokal, juga terbantahkan secara historis. Sitti Aisyah RA istri Nabi Saw menceritakan bahwa sesaat setelah turunnya ayat perintah menutup aurat, yaitu surat An-Nuwr ayat 31,
perempuan-perempuan Islam segera mengambil kain sarung mereka, kemudian
merobek sisinya dan memakainya sebagai jilbab. Cerita ini menggambarkan bahwa perempuan Arab yang beragama Islam belum berjilbab saat perintah jilbab belum diturunkan, dan belum biasa mengenakannya. Buktinya, saat ayat QS 24:31 itu turun, mereka merobek kain sarung mereka untuk dialihfungsikan menjadi jilbab. Jika mereka sudah biasa memakainya tentunya jilbab itu telah tersedia dan tak perlu lagi menyulap kain sarung menjadi jilbab "darurat". Jelaslah, jilbab bukan tradisi dan budaya Arab, yang bermuatan lokal, tetapi ajaran yang disyariatkan
Islam. Gagasan Firqah Liberal terbantahkan secara normatif maupun secara historis.

***
4. JARINGAN FIRQAH LIBERAL

Misi Firqah Liberal (Firlib) dengan pranatanya Jaringan Firqah Liberal (JFL) adalah untuk menghadang gerakan Islam yang mereka sebut "fundamentalis" Dalam situs [www.islamlib.com] mereka menulis: "sudah tentu, jika tidak ada upaya-upaya untuk mencegah dominannya pandangan keagamaan yang militan itu, boleh jadi, dalam waktu yang panjang, pandangan-pandangan kelompok keagamaan yang militan ini bisa menjadi dominan. Hal ini jika benar terjadi, akan mempunyai akibat buruk buat usaha memantapkan demokratisasi di Indonesia. Sebab pandangan keagamaan yang militan biasanya menimbulkan ketegangan antar kelompok-kelompok agama yang ada. Sebut saja antara Islam dan Kristen. Pandangan-pandangan keagamaan yang terbuka (inklusif) plural, dan humanis adalah salah satu nilai-nilai pokok yang mendasari suatu kehidupan yang demokratis."

Kegiatan JFL ini sepenuhnya didukung oleh LSM Asing The Asia Fondation, yaitu sebuah LSM asal Amerika, yang khusus menyediakan dana untuk kegiatan demokratisasi di Asia. Mereka melihat, Islam fundamentalis membahayakan kehidupan demokrasi. Selain The Asia Foundation ada pula Ford Foundation mendanai mereka.

Markas besar pertahanan AS, Pentagon, dikabarkan melakukan propaganda rahasia yang bertujuan untuk mempengaruhi opini publik dan pembuat kebijakan di negara-negara "yang bersahabat" dan netral. Demikian dilaporkan surat kabar New York Times (16/12-02). Apa yang dilaporkan oleh New York Times itu sesungguhnya adalah bagian dari Agenda Imperialisme Global. Ada dua perkara yang mengisyaratkan hal itu:

Pertama, tampak bahwa ada kesejajaran "misi propaganda rahasia" AS di atas seirama dengan gagasan-gagasan Firqah Liberal. Intinya, baik "misi propaganda rahasia" AS (yang sebetulnya bukan rahasia lagi) maupun gagasan-gagasan Firqah Liberal di Dunia Islam, khususnya di Indonesia adalah bagian dari agenda imperialisme global AS yang dilancarkan atas Dunia Islam. Kalangan intelektual Muslim yang menyuarakan gagasan-gagasan Firqah Liberal hanyalah corong yang memang dibutuhkan AS untuk mendesakkan ide-ide kapitalisme-liberalisme-sekulernya. Sebagai sebuah ideologi (mabda'), kapitalisme mempunyai paradigma dan ide-ide cabang yang dibangun di atasnya. Paradigma kapitalisme adalah pemisahan agama dari kehidupan politik (sekulerisme). Sekulerisme membatasi perannya pada aspek ritual; tidak mengatur urusan kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial, dan sebagainya .

Kedua, bukan suatu kebetulan jika kedua kasus di atas terjadi di tengah berbagai upaya AS untuk terus memerangi Islam dan kaum Muslim di balik jubah bernama "Perang Melawan Terorisme." Meskipun telah melakukan banyak hal, yaitu mulai dari intervensi militer seperti yang terjadi atas Afganistan dan Irak, memaksa dibentuknya UU Antiterorisme di berbagai negara, mendesak para rezim penguasa negara-negara yang menjadi agennya untuk menangkapi tokoh-tokoh "Islam garis keras", melakukan provokasi atas Islam dan kaum Muslim melalui lidah para petinggi di sejumlah negara yang menjadi agen AS (di lingkungan Asia antara lain diwakili oleh para pejabat Australia seperti John Howard dan Singapura seperti menteri senior Lee Kuan Yew) dan PM Goh Tjoh Tong, di Indonesia oleh Mathori Abd.Djalil dll. Namun demikian, AS tampaknya masih memerlukan tangan-tangan lain, yaitu para intelektual dari kalangan Muslim yang telah tersekulerkan untuk melawan Islam dan kaum Muslim. Semua itu ditempuh AS karena adanya ketakutan AS akan kebangkitan Islam dan kaum Muslim yang dipandang, sebagaimana diakui oleh Samuel Huntington dan sejumlah intelektual Barat lainnya, akan menjadi ancaman potensial bagi hegemoni AS dan dominasi ideologi kapitalisme-liberalisme-sekuler.
??????????????????
--------------------------------------------------
(*)
Bukan salah ketik, memang namanya Nasaruddin, bukan Nasruddin

########################################################################################

----- Original Message -----
From: "Mujiarto Karuk" <mkaruk@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Saturday, April 17, 2010 11:17
Subject: Re: [wanita-muslimah] LIBERAL adalah Agama ALLAH(Islam);-- hati-hati dengan JIL ya kawanku

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun

Pak Abdul ....

Islam Agama yang diridhoi Allah Subhanahu wataala sudah baku dengan Al qur an dan as sunah yang tidak bertentangan dengan Al qur an sebagai narasumber berbagai peribadatan, prilaku dan aktifitas serta pola hidup yang ditujukan untuk semua manusia, ciptaan Allah Subhanahuwata ala.

Islam tidak butuh dan tidak membutuhkan sumbangan pikiran umat manusia, karena Islam sudah baku dan sangat sempurna juga tidak dapat diartikan serta ditambah dengan penamaan apapun selain ISLAM, dan Islam bukan untuk dipikirkan akan tetapi untuk dilaksanakan sesuai perintah dan aturan dan contoh yang telah dicontohkan oleh baginda Rasululloh SAW.

Agar kita manusia dapat menjalankan Peribadatan, Prilaku dan berbagai aktifitas, serta pola hidup dengan benar dan baik serta saling menguntungkan, saling ketergantungan dan saling mengayomi, melindung juga saling menjalin memperteguh jalinan silaturahim, agar kita tidak dan jangan sampai termasuk dalam Syumumbukmun Umyun Fahum Layarjiun (QS 2:18) = Buta dan tuli, budaya dan pikiran manusia saja yang harus berkembang berkembang, dan ISLAM dengan Al qur an dan As sunah yang tidak bertentangan dengan Al qur an sebagai TOLOK UKUR perkembangan baik budaya dan pemikiran manusia.
Bila Pak Abdul ingin SESAT monggo dipersilahkan, ini makna TIDAK ADA PAKSAAN DALAM BERAGAMA ISLAM.

Wassalam

Mujiarto Karuk

http://metro.polri.web.id

http://biropersonel.metro.polri.web.id

On Sat, 17 Apr 2010 05:03 ICT abdul wrote:

>Yudi..
>Bismilahirahmanirrahiim.
>Saya menemukan bahwa Islam itu dari menyilami rahasia2 ALLAH dlm Al Quran dan kitab2 sebelumnya, dan ternyata agama ALLAH itu adalah LIBERTY...yaitu setiap orang merdeka menentukan pilihan hidup yang diberikan oleh ALLAH...dan tidak ada paksaan sama sekali.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Welcome to Mom Connection! Share stories, news and more with moms like you.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment