Advertising

Monday 3 May 2010

[wanita-muslimah] Brutalisme Pelajar dan Cermin Bangsa

 

Brutalisme Pelajar dan Cermin Bangsa
Wednesday, 28 April 2010 14:45

Sesungguhnya, jika dilihat ulah dari generasi mudah sekarang, sebenarnya tak
jauh dari bapak-ibu, kakak, dan senior nya di negeri ini

Oleh: Zainal Arifin*

Hidayatullah.com--Semarak pengumuman Ujian Nasional (Unas) begitu hangat
dibicarakan media masa sehingga menjadi konsumsi empuk para konsumen berita.
Aksi konvoi ataupun corat-coret seragam oleh pelajar yang merayakan
kelulusannya menjadi breaking news di berbagai saluran infotainmen tanah air
kita beberapa hari ini.

Sungguh suatu euphoria musiman yang telah mengakar dalam benak generasi
bangsa Indonesia. Ironisnya banyak di antara orang tua kita yang begitu
rileks dalam menanggapi hal ini, seolah-olah mereka setuju bila anaknya
lulus ataupun tidak lulus, pesta tetap digelar.

Coba tengok aksi pelajar di beberapa tempat, meski pihak kepolisian telah
melarang mengadakan konvoi di jalanan, namun masih saja ada aksi nekad para
pelajar yang membuat rusuh jalanan umum.

Tidak sekedar konvoi, banyak aksi brutal yang dilakukan para pelajar
tersebut ketika mengekspresikan kegembiraannya. Mereka mewarnai rambut,
corat-coret seragam sekolahnya, mengibarkan kerudungnya sepanjang jalan
raya, menjarah barang dagangan PKL yang ada di pinggiran jalan, bahkan ada
yang menggunting rok sekolahnya sampai terbuka auratnya. Na¹uudzubillaahi
mindzaalikŠ

Begitulah realita negeri ini yang telah terkikis rasa malunya oleh hedonisme
ala Barat. Kaum pelajar yang digadang-gadang untuk meneruskan pembangunan
negeri ini, justru menampilkan akrobat yang tidak kalah hinanya dengan kaum
jahiliyah karena tidak mengenal bangku sekolah.

Pemuda yang seharusnya lebih mempersiapkan diri dalam menyongsong jenjang
berikutnya setelah menyelesaikan sekolah, namun sebaliknya justru
ramai-ramai membuat rusuh di jalanan. Lupakah bahwa ketenteraman negeri kita
akhir-akhir ini sedang bergolak? Lihat kasus Mbah Priok beberapa hari yang
lalu, atau kasus Batam Mencekam yang hingga detik ini belum terselesaikan.

Kejadian yang tak kalah mengerikan lagi dilakukan para pelajar yang
dinyatakan tidak lulus dalam Unas kali ini. Mereka berulah di sekolahnya,
mengumpat gurunya, merusak sekolah yang selama ini menjadi tempatnya
belajar, dan masih banyak lagi keburukan yang telah mereka lampiaskan.
Benar-benar rusuh negeri ini; baik pejabat, para wakil rakyat, buruh,
mahasiswa, ataupun kaum pelajar. Semuanya bangga menjadi biang keonaran
negeri yang kala dulu terkenal dengan tepo seliro di antara penduduknya.

Ingatlah pesan Allah dalam Q.S Al Maa¹idah ayat 33, yang artinya:
³Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan
Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau
disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik , atau
dibuang dari negeri. Yang demikian itu suatu penghinaan untuk mereka di
dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar². Sungguh jelas azab
Allah kepada mereka sang trouble maker di muka bumi ini.

Sesungguhnya banyak orang yang sedang membuat kerusakan, akan tetapi kita
tidak sadar. Lalu siapakah mereka itu dan sampai kapan negeri ini terpuruk?
Semoga kita bukan bagian dari orang-orang yang dimaksud tersebut. Bisa jadi
sistem kapitalis yang kita anut sekarang ini, yang secara jelas dan pasti
telah merusak moralitas bangsa, sebagai landasan utama kokohnya peradaban
luhur yang telah dibangun nenek moyang kita dahulu. Saatnya berbenah diri
demi menyongsong kehidupan berbangsa yang bermartabat sebagai cita-cita
kemerdekaan.

Kembali pada permasalahan dunia pendidikan negeri kita, standar kelulusan
Unas di atas nilai 5,5 sebenarnya masih terbilang rendah bila dibandingkan
standar nilai Unas dari negara tetangga dekat, contohnya Malaysia. Namun
tetap saja banyak pelajar kita gagal dalam melewati batas minimal tersebut.
Di mana letak permasalahannya? Dan bila ditelusuri sebenarnya, Indonesia
telah memiliki begitu banyak kaum intelektual sebagai praktisi dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Sayangnya sebagian mereka begitu acuh tak acuh
dalam perkembangan dunia pendidikan kita, dan bisa dibilang mereka jual
mahal karena memang biaya yang telah mereka keluarkan ketika dirinya
bersekolah juga selangit.

Tak Jauh dari Pohon

Ada pepatah mengatakan, ³Buah jatuh tak jauh dari pohon.² Sesungguhnya, jika
dilihat ulah dari generasi mudah sekarang, sebenarnya tak jauh dari
bapak-ibu, kakak, dan senior nya di negeri ini.

Lihatlah generasi muda sekarang ini, yang lebih acuh tak acuh pada masa
depan pendidikannya sendiri. Masih pelajar saja mereka sudah hobi hura-hura,
menghambur-hamburkan, dan menjarah.

Lihat ketika mereka berkonvoi, baik pria maupun wanita, dengan bangganya
merusak almamater mereka ketika bersekolah, yang semestinya bisa
disumbangkan seragam-seragam tersebut kepada saudara-saudara kita yang belum
mampu membeli baju, apalagi seragam sekolah, atau disumbangkan kepada para
pengungsi yang hingga detik ini belum jelas tempat tinggalnya.

Tapi yaitu tadi, kasus ini tak dapat disalahlahkan kepada pelajar ansich.
Sebab, telah beberapa tahun ini, kita saksikan para penguasa, anggota dewan,
para pejabat ­ yang tak lain adalah bapak-bapak para generasi muda‹sudah
lama mempertontonkan pemandangan kurang menyenangkan di depan anak-anak
kita.

Anggota dewan berselingkuh terang-terangan, walikota dan bupati ³korupsi²
dengan menilap uang rakyat. Para pejabat dan aparat, yang seharusnya paling
kita percaya amanahnya, berkhianat. Mereka melakukan kerjasama jahat dengan
untuk kepentingan diri sendiri. Para jaksa, hakim, pengacara ­yang katanya
penjaga hukum‹sudah tak lagi dapat dipercaya. Mereka mudah disuap hanya
dengan uang tak tak begitu banyak. Masih kurang apa lagi?

Jangan-jangan, jika melihat ulah segelintir pelajar dan generasi muda itu,
tak lain dan tak bukan, karena cerminan bapak-bapak kita.
[www.hidayatullah.com]

Penulis adalah guru SD Integral Luqman Al Hakim Trenggalek

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment