Advertising

Friday 21 May 2010

[wanita-muslimah] Musuh Musuh Manusia

 



Assalamualaikum
Warohmatullohi Wabarokatuh

Bissmillahirrohmaanirrohiim

Barang
siapa yang menjadi musuh Allah,
malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya
Allah adalah musuh orang-orang
kafir. [QS.
Al-Baqarah (2) : 98]

Kita
memahami, bahwa Allah Azza wa Jalla menciptakan fitrah atas diri manusia, yaitu
bisa mengetahui dan mengenal kebenaran, serta menjauhi dan menghindari
kebathilan. Akan tetapi, meskipun fithrah manusia itu sudah disiapkan dan memiliki
kemampuan untuk mengetahui yang haq dan yang bathil, namun bukan berarti untuk
mengamalkan al haq ataupun menghindari yang bathil itu mudah.

Ada
rintangan dan hambatan yang menjadi ujian. Ada musuh yang selalu menghalangi
dari jalan al haq. Dan sebaliknya ada musuh yang selalu berusaha membimbing ke
arah yang bathil.

Musuh-musuh
ini memberikan gambaran tentang kebenaran dan kebathilan. Al haq, yang
semestinya indah, menjanjikan kebaikan dan membawa kepada kebahagiaan dunia dan
akhirat, digambarkan oleh musuh manusia
sebagai sesuatu yang menakutkan dan menyusahkan.

Sebaliknya
yang bathil, yang mestinya menjijikkan dan berujung pada penderitaan, digambarkan oleh musuh manusia sebagai
keindahan nan menyenangkan. Akhirnya banyak orang yang terpedaya, meninggalkan
jalan yang benar dan mengikuti jalan yang bathil, Iyadzan Billah.

Karenanya,
wahai saudara-saudaraku, Rahimanillahu
Wa Iyyakum Ajma'in, kita perlu mengetahui musuh-musuh itu, agar dapat
bersikap. Musuh tetaplah musuh, bukan sebagai teman, apalagi sebagai
pembimbing. Siapakah musuh-musuh yang selalu berusaha mengajak manusia kepada
perbuatan batil dan keliru?

1.      Musuh yang pertama adalah setan.

Berbagai
macam cara ditempuh oleh setan untuk menjerumuskan manusia ke dalam kebathilan
dan menghalangi manusia dari al haq (kebenaran). Dan setan ini sering berhasil
menjadikan manusia sebagai pengikutnya. Hanya orang-orang ikhlas dalam
ibadahnya yang selamat dari makar dan tipu daya setan. Hanya orang-orang
beriman yang bisa menjadikan setan sebagai musuhnya. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang beriman yang iikhlas
dalam beribadah kepada Allah Azza wa Jalla.

Di
awal kitab Madarijus Salikin dan al Bada-i, pada akhir pembahasan tafsir surat
al Mu'awwidzatain (surat an Nas dan al Falaq), Ibnul Qayyim rahimahullah
menyebutkan cara-cara dan tahapan setan dalam menghembuskan kejahatan dan
tipuan kepada manusia.

Tahapan Pertama : Setan mengajak manusia melakukan perbuatan kufur
dan syirik, menentang Allah dan RasulNya. Inilah yang paling diinginkan oleh
setan. Dengan cara ini, setan telah berhasil menyesatkan banyak orang. Dengan
cara ini, manusia dijadikan sebagai tentara dan para abdinya. Jika setan putus
asa dan tidak mampu menyeret manusia ke dalam perbuatan kufur, maka setan akan
menggodanya dengan tahapan berikutnya.

Tahapan Kedua : Setan mengajak manusia untuk mengamalkan perbuatan
bid'ah dalam agama, baik bid'ah dalam masalah aqidah maupun amal perbuatan.

Bid'ah
merupakan perbuatan dosa, yang pelakunya sulit diharapkan bertaubat. Setan memberi
gambaran yang indah dalam benak manusia, bahwa apa yang dilakukan itu merupakan
kebenaran, dan ahli bid'ah mempercayai bisikan setan ini. Karena anggapan yang
baik atas perbuatan bid'ah, membuat pelakunya susah melepaskan diri dan
bertaubat dari perbuatan yang dianggap baik ini, padahal sebenarnya
menyesatkan.

Ketika
berhasil menyeret seseorang ke dalam tahapan ini, maka setan akan merasa lega.
Karena perbuatan bid'ah merupakan gerbang menuju kekufuran. Dan para pembuat
bid'ah menjadi salah satu corong di antara propaganda iblis. Jika setan tidak
mampu menyeretnya ke dalam perbuatan bid'ah, maka dia akan menjebak dan
menggiring manusia kepada

Tahapan Ketiga : Yaitu perbuatan dosa besar dengan berbagai macam
variasinya.

Dosa-dosa
besar ini juga merupakan gerbang menuju kekufuran. Setan berhasil menjerumuskan
banyak orang dalam dosa besar. Manusia tenggelam dalam perbuatan maksiat,
sehingga hatinya menjadi membatu, terhalang dari kebenaran. Kemudian setan
menyebarkan berita tentang mereka ini di tengah masyarakat. Setan memanfaatkan
tentara dan para abdinya untuk menyebarkan perbuatan dosa ini, terutama jika
perbuatan dosa ini dilakukan oleh penguasa atau orang yang diidolakan.
Tujuannya, supaya perbuatan-perbuatan mereka dijadikan argumen.

Sebagai
misal, yaitu makan riba, mendengarkan musik, menikmati alat-alat musik dan
permainan, menyetujui perbuatan bersolek, membuka Jilbab dan ikhtilath (campur
baur) laki-laki dan perempuan, loyal dan suka kepada orang-orang kafir,
homoseks, meminum khamr, dan lain sebagainya.

Dalam
tahapan ini, setan berhasil menyesatkan banyak orang. Banyak manusia berkubang
dalam kemungkaran-kemungkaran. Setan menghiasi amal-amal para idola ini,
sehingga mereka menjadi pioner yang mengajak ke perbuatan maksiat secara nyata,
atau mungkin dengan ucapan.

Sedangkan
orang yang tidak mampu digoda setan dan dijaga oleh Allah dari perbuatan
dosa-dosa besar, maka setan berusaha menyeretnya pada,

Tahap Keempat : Yaitu melakukan dosa-dosa kecil, sebagai gerbang
memasuki dosa-dosa besar. Dosa-dosa kecil ini terkadang dianggap remeh oleh
manusia dan tidak peduli dengan pelakunya. Padahal, dosa-dosa kecil itu
menyeret untuk melakukan dosa berikutnya.

Diceritakan
dalam sebuah hadits dari Sahl bin Sa'd, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
bersabda :

إِيَّاكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ
الذُّنُوبِ فَإِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ

"Jauhilah
dosa-dosa kecil, karena jika dosa-dosa itu berkumpul pada diri seseorangو
akhirnya akan membuatnya binasa (celaka)"

Maka,
tidak diragukan lagi, meremehkan perbuatan dosa kecil, bisa merubah dosa kecil
menjadi besar. Sebagaimana perkataan ulama Salaf, tidak ada dosa kecil jika
dilakukan terus-menerus, dan tidak dosa besar bila diiringi dengan istighfar.

Sebagian
yang lain mengatakan, janganlah kalian memandang kecil sebuah dosa, akan tetapi
pandanglah keagungan Dzat yang kalian durhakai.

Jika
setan merasa lemah dan tidak mampu menjerumuskan manusia ke dalam
perbuatan-pebuatan dosa ini, maka setan menggoda manusia dengan,

Tahapan kelima. Yaitu menyibukkan manusia dengan perkara-perkara
mubah yang tidak mendatangkan pahala, dan juga tidak mengakibatkan dosa.
Menyibukkan perkara-perkara mubah, berarti menyia-nyiakan waktu dan usia, tidak
memanfaatkankanya dengan kebaikan dan perbuatan shalih.

Betapa
banyak manusia tertipu dengan perkara-perkara mubah, berlebih-lebihan dalam
makanan, minum, rumah, pakaian. Demi keperluan ini, manusia telah
menyia-nyiakan sejumlah harta, usia dan waktu, lalai dengan kebaikan, tidak
berlomba-lomba dalam kebaikan. Sehingga, perbuatan mubah ini bisa menjadi
penyebab seseorang lupa kepada akhirat, dan lupa melakukan persiapan untuk
menyongsongnya.

Sedangkan
manusia yang tidak bisa dijerumuskan dengan tahapan ini, maka setan akan
mengganggunya dengan,

Tahapan Keenam, yaitu mengalihkan perhatian manusia dari
amalan-amalan yang lebih baik kepada amalan yang di bawahnya. Sebagai misal,
seseorang akan menggunakan harta untuk hal-hal yang bernilai baik tetapi
kurang. Disibukan dengan amalan-amalan marjuh (bernilai baik tetapi kurang),
sehingga (salah satu wujudnya) mempelajari ilmu-ilmu yang tidak memiliki
urgensitas dan kehilangan ilmu yang bermanfaat.

Atau
seseorang itu lebih memilih melakukan usaha-usaha yang masih memiliki syubhat
daripada usaha yang jelas-jelas halal. Lebih mengutamakan ibadah-ibadah
qashirah (yaitu manfaat ibadahnya hanya sebatas untuk si pelaku saja, seperti
shalat sunnah) daripada ibadah muta'addiyah (ibadah yang manfaatnya juga akan
dirasakan oleh orang lain) seperti jihad, mengajarkan ilmu, memerintahkan
kepada yang ma'ruf, mencegah dari kemungkaran. Akibatnya, dia akan kehilangan
kebaikan yang banyak.

Inilah
tipu daya musuh manusia yang bernama setan. Saat setan merasa lemah dan tidak
mampu menjerat sebagian manusia dalam perangkap-perangkap ini, maka setan
memberikan kuasa kepada wali-walinya dan para abdinya dari kalangan jin dan manusia, serta orang yang
tertipu dengan bisikannya. Lalu mereka menghina orang-orang baik ini dengan
tujuan menyakiti wali dan para kekasih Allah Azza wa Jalla. Mereka menyiksanya
dengan siksa yang buruk, seperti pembunuhan, pengusiran, penahanan, penyiksaan,
penghinaan, pelecehan terhadap amalan-amalan orang-orang baik ini, sebagaimana
kejadian yang dialami oleh para nabi Allah dan pengikutnya pada setiap waktu
dan di semua tempat.

Semoga
Allah melindungi kita dari semua makar dan tipu daya setan dan sekutunya.

2.      Musuh manusia
yang kedua, adalah nafsu yang senantiasa mengajak kepada keburukan.

Hawa
nafsu ini cendrung kepada kebathilan, menghalangi manusia agar tidak menerima
kebenaran dan tidak mengamalkannya. Jika jiwa ini muthmainnah (tenang dalam
kebenaran), lebih mengutamakan yang hak, maka dia akan membimbing manusia ke
arah yang benar dan berjalan di atas jalan keselamatan.

3.      Musuh manusia yang ketiga,

Adalah
menjadikan hawa nafsu ini sebagai ilah, yaitu menjadikan hawa nafsu sebagai
sesembahan selain Allah. Disebutkan dalam firman Allah :

"Terangkanlah
kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilahnya
(sesembahannya). Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?" [QS. Al Furqon (25) : 43].

Seseorang
yang selalu memperturutkan segala keinginannya, ia tidak akan peduli dengan
akibat buruknya. Dalam sebuah atsar diriwayatkan, di bawah kolong langit ini,
tidak ada yang lebih jelek dibandingkan hawa nafsu yang diperturutkan.

4.      Musuh manusia
yang keempat

Adalah
gemerlap dunia, kenikmatan dan hiasannya. Keindahan dunia dan berbagai
kenikmatan semunya, telah menipu banyak orang, membuat manusia lupa kepada
tujuan hidupnya yang hakiki. Padahal kehidupan akhirat dan segala isinya jauh
lebih baik dibandingkan dengan kehidupan dunia yang fana. Allah Azza wa Jalla
berfirman:

 

"Dan
apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi
dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah, adalah lebih baik dan lebih
kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?" [QS. Al Qashash (28) : 60]

Allah
Azza wa Jalla juga berfirman :

"Tetapi
kamu (orang-orang) kafir lebih memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan
akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal". [QS. Al-A'la : 16-17].

Demikian
beberapa musuh yang sering menghalangi manusia dari berbuat amal shalih. Semoga
Allah melindungi kita dari semua makar dan tipu daya IBLIS DAN PARA SEKUTUNYA yang menyesatkan.

Jika
musuh-musuh bisa menguasai diri seorang manusia, maka dampak yang terlihat
adalah tidak semangat dalam melakukan ketaatan. Dan sebaliknya, ia justru
semangat dan tidak takut melakukan perbuatan maksiat.

Meski
begitu, Allah Azza wa Jalla yang Maha Rahim tidak membiarkan para hamba Nya
untuk menghadapi musuhnya seorang diri. Allah Azza wa Jalla berjanji akan
menolong manusia dalam menghadapi musuh-musuhnya ini. Allah memerintahkan
kepada kita agar memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang
terkutuk, serta memerintahkan manusia agar memohon pertolongan kepada Allah dalam
melakukan amalan yang susah ataupun berat baginya.

Allah
Azza wa Jalla juga memerintahkan kepada para hambaNya agar ikhlas dalam
melakukan ketaatan. Dengan demikian, dia akan termasuk hamba-hamba pilihan.
Hamba-hamba yang ikhlas akan dibentengi Allah Azza wa Jalla dari kekuasaan
musuh. Allah Azza wa Jalla berfirman :

Dia
(iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau
muliakan atas diriku?  Sesungguhnya jika
Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan
aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". Tuhan berfirman :
"Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka
sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan
yang cukup. Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan
ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang
berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri
janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka
melainkan tipuan belaka. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, Kamu tidak dapat berkuasa
atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga". [Al Israa` (17) : 65].

Semoga Allah
senantiasa menolong kita seluruh kaum muslimin dimanapun berada dalam
menghadapi godaan musuh-musuh, yang senantiasa menghalangi manusia dari jalan
ketaatan. Dan semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hambaNya yang ikhlas,
dan senantiasa mengikuti petunjuk Raslullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

 

 

Sumber
http://www.alaminkorea.com/index/?p=259

--- On Thu, 5/20/10, Mujiarto Karuk <mkaruk@yahoo.com> wrote:

From: Mujiarto Karuk <mkaruk@yahoo.com>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Keutamaan Islam Dan Keindahannya (Adalah semua ajaran2 ALLAH di kitab2Nya )
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, May 20, 2010, 7:59 PM

 

Pak Abdul Latif Nikmat Alloh yang manakah yang dapat anda dustakan.[QS. Ar-Rahmaan (55) : 13, 16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49. 51, 53, 55, 57, 59. 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77

Saya dan pihak kaum muslimin yang telah hidup di 3 jaman Pemerintahan dalam satu Negara di Indonesia yaitu jaman Pemerintahan Presiden Soekarno, jaman Pemerintahan Presiden Soeharto dan jaman Pemerintahan Presiden Sekarang, pertanyaanya :
Apakah Undang undang dan kibijakan Presiden Soekarno yang sudah berganti dan diganti,  masih berlaku dijaman Pemerintahan Presiden Soeharto, dan apakah baik undang undang maupun kebijaksanaan Pemerintahan Presiden Soeharto, masih berlaku dan terpakai pada era Pemerintahan sekarang...?

Itulah kira kira gambaran umum makna :

......PADA HARI INI TELAH KUSEMPURNAKAN UNTUK KAMU AGAMAMU DAN TELAH KU (ALLOH SWT) CUKUPKAN KEPADAMU NIKMAT KU (ALLOH SWT) DAN TELAH KURIDHOI ISLAM ITU JADI AGAMA BAGIMU.... QS. AL-Maaidah (5) : 3

 Cukup ini dulu Pak Abdul Latif yang telah mendapat berbagai kenikmatan dari Alloh SWT , saya memberi kesempatan pada kaum Mukmin yang lain untuk menambah, agar diskusi ini semakin nikmat, agar kami kaum Mukmin tidak termasuk dalam kaum yang mendapat teguran sesuai QS. Ar-Rahmaan, tersebut diatas.

Wassalam

Mujiarto Karuk

On Thu, 20 May 2010 18:12 ICT abdul wrote:

>sdr Mujiarto Karuk---------Bismilahirrahmanirrahiim

>

>Kalau anda mengatakan Islam, itu artinya ajaran2 ALLAH swt

>Bukankah demikian?

>Ajaran2 ALLAH tersebut terdapat di kitab2 Taurat,Zabur,injil

>dan Al Quran terakir, bukankah demikian?

>

>Itu saja dulu

>salam

>

>--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mujiarto Karuk <mkaruk@...> wrote:
 
>> 

>> Oleh

>> Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
 
>> 

>> Islam

>> adalah agama yang memiliki banyak keutamaan yang agung dan membuahkan hal-hal

>> yang terpuji dan hasil-hasil yang mulia. Di antara keutamaan dan keindahan

>> Islam adalah:
 
>> 

>> [1]. Islam menghapus seluruh dosa dan

>> kesalahan bagi orang kafir yang masuk Islam.
 
>> 

>> Dalilnya
 
>> adalah firman Allah Azza wa Jalla.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment