Advertising

Tuesday 11 May 2010

[wanita-muslimah] Sepuluh Kaidah Dasar Menolak Paham Pluralisme Agama

 



Oleh Lajnah Daimah Lil Buhuts Ilmiah Wal Ifta'

Segala puji hanyalah milik Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah
atas Rasul penutup -yang tiada rasul sesudahnya- atas keluarga dan segenap sahabat,
serta orang-orang yang mengikuti Beliau hingga hari kemudian kelak.

 

Amma ba'du.

Sesungguhnya Lajnah Daimah Lil Buhuts Ilmiah Wal Ifta' (Komite Tetap Untuk
Riset Ilmiah dan Fatwa) menanggapi pertanyaan - pertanyaan yang dilayangkan
kepadanya mengenai beberapa pemikiran dan makalah yang ramai dirilis di
media-media informasi, seputar permasalahan seruan kepada wihdah al adyan:
agama Islam, agama Yahudi dan agama Nasrani, serta beberapa persoalan yang
merupakan dampak dari seruan itu, seperti masalah pembangunan masjid, gereja
dan tempat peribadatan Yahudi dalam satu komplek, di lingkungan universitas,
pelabuhan udara dan tempat-tempat umum. Berikut juga seruan mencetak Al Qur`an
Al Karim, Taurat dan Injil dalam satu jilid. Dan masih banyak lagi dampak propaganda
penyatuan agama tersebut. Demikian pula seminar-seminar,
perkumpulan-perkumpulan dan yayasan-yayasan di barat dan di timur yang
diselenggarakan dan didirikan untuk tujuan tersebut. Setelah mempelajari dan
menelitinya, maka Lajnah Daimah memutuskan :

Pertama : Termasuk kaidah dasar
aqidah Islamiyah yang dimaklumi secara qath'i oleh segenap kaum muslimin ialah,
tidak ada agama yang benar di atas muka bumi selain Dinul Islam. Dinul Islam
adalah penutup seluruh agama-agama yang ada dan menghapus agama, syariat dan
millah sebelumnya. Tidak ada satu agamapun di atas muka bumi yang boleh dipakai
sebagai tatanan beribadah kepada Allah selain Dinul Islam.

Allah berfirman :

"Barangsiapa
mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi" [QS. Ali-Imran (3) : 85]

Yang disebut dengan agama Islam setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu
'alaihi wa sallam adalah agama yang Beliau bawa, bukan agama yang lain.

Kedua : Di antara kaidah dasar
aqidah Islamiyah, yaitu meyakini bahwa Kitabullah, Al Qur`an merupakan kitab
suci terakhir yang diturunkah Allah Rabbul 'Alamin. Meyakini Al Qur`an
menghapus kitab-kitab sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, Injil dan lainnya. Dia
juga sebagai standar kebenaran kitab-kitab sebelumnya. Tidak ada satupun kitab
suci yang berhak dipakai sebagai acuan dalam beribadah kepada Allah selain Al
Qur`an Al Karim.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Dan
Kami telah turunkan kepadamu Al Qur`an dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu
ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka
menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu." [QS. Al
Maidah (5) : 48].

Ketiga : Wajib mengimani bahwa kitab
Taurat dan Injil telah dihapus dengan Al Qur`an Al Karim. Wajib meyakini, bahwa
keduanya telah banyak diselewengkan dan dirubah, ditambah dan dikurangi.

Sebagaimana ditegaskan dalam ayat-ayat Al Qur`an, di antaranya firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala :

"Tetapi karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk
mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah
perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan
sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu
(Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit
diantara mereka (yang tidak berkhianat)". [ QS. Al Maidah (5) : 13].

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang
menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari
Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan
perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang
mereka kerjakan"
[QS.Al Baqarah (2) : 79].

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

 

"Sesungguhnya
di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab,
supaya kamu menyangka apa yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia
bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan : "Ia (yang dibaca itu datang) dari
sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap
Allah, sedang mereka mengetahui". [QS. Ali Imran (3) : 78].

Oleh karena itu, isi Taurat ataupun Injil yang masih orisinil telah dihapus
dengan Islam. Adapun selain itu telah diselewengkan dan dirubah-rubah.

Telah diriwayatkan secara shahih dari Rasulullah Shallallahuu alaihi wa sallam
bahwa Beliau sangat marah ketika melihat Umar bin Khaththab Radhiyallahu 'anhu
memegang lembaran yang di dalamnya terdapat beberapa potongan ayat Taurat.
Beliau berkata, "Apakah engkau masih
ragu, wahai Ibnul Khaththab? Bukankah aku telah membawa agama yang putih
bersih? Sekiranya saudaraku Musa. a.s hidup sekarang ini, maka tidak ada
keluasan baginya kecuali mengikuti syariatku. [HR Ahmad, Ad Darimi dan
lainnya]

Keempat : Termasuk di antara kaidah
dasar aqidah Islamiyah, yaitu meyakini bahwa nabi kita Muhammad Shallallahu
'alaihi wa sallam sebagai penutup para nabi dan rasul, sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala :

"Muhammad itu sekali - kali bukanlah bapak dari seorang
laki - laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para
nabi". [QS.Al
Ahzab (33) : 40]

Tidak ada lagi rasul yang wajib diikuti selain Nabi Muhammad Shallallahu
'alaihi wa sallam. Sekiranya seorang nabi atau rasul selain Beliau hidup pada
saat ini, maka tidak ada keluasan bagi mereka kecuali mengkuti Beliau
Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan tidak ada keluasan juga bagi para pengikut
mereka, kecuali mengikuti Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Sebagaimana ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firmanNya berikut ini :

"Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari
para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab dan
hikmah, kemudian datang kepadamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada
padamu, niscaya kamu akan bersungguh-sungguh beriman kepadanya dan
menolongnya". Allah berfirman,"Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjianku
terhadap yang demikian itu." Mereka menjawab,"Kami mengakui." Allah
berfirman,"Kalau begitu, saksikanlah (hai para nabi) dan aku menjadi saksi
(pula) bersama kamu."
[QS. Ali Imran (3) : 81].

Nabi Allah Isa Alaihissallam saat diturunkan pada akhir zaman, juga mengikuti
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berhukum dengan syariat Beliau.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"(Yaitu)
orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka". [QS. Al
A'raf (7) : 157].

Sebagaimana termasuk dari kaidah dasar aqidah Islamiyah, yaitu meyakini bahwa
Nabi Muhammad diutus kepada segenap umat manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman :

"Dan
Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan
manusia tiada mengetahui". [QS. Saba' (34) : 28].

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua,
yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah
kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang umi yang beriman kepada Allah dan
kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu
mendapat petunjuk". [QS. Al A'raf (7)  : 158].

Kelima : Di antara kaidah dasar
agama Islam, yaitu wajib meyakini kekufuran orang-orang yang menolak memeluk
Islam dari kalangan Yahudi, Nasrani maupun yang lainnya. Wajib menamai mereka
kafir, meyakini bahwa mereka adalah musuh Allah, RasulNya dan kaum mukminin,
serta meyakini bahwa mereka sebagai penduduk Neraka, sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala :

"Orang-orang
kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa mereka) tidak
akan meninggalkan (agamanya) sebelum datang kepada mereka bukti yang
nyata". [QS.Al Bayyinah (98) : 1].

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan
orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya.
Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk". [QS. Al Bayyinah (98) : 6].

Dan yang tersebut dalam ayat-ayat lainnya. Dalam Shahih Muslim diriwayatkan,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya! Tidak ada seorangpun dari
umat manusia yang mendengar kerasulanku, baik ia seorang Yahudi maupun Nasrani
lalu mati dalam keadaan belum beriman kepada ajaran yang kubawa, melainkan ia
pasti termasuk penduduk neraka."

Oleh karena itu pula, barangsiapa tidak mengkafirkan Yahudi dan Nasrani, maka
dia kafir. Sebagai konsekuensi dari kaidah syariat: Barangsiapa tidak
mengkafirkan orang kafir, maka ia kafir.

Keenam : Berdasarkan kaidah-kaidah
dasar aqidah Islamiyah tersebut dan berdasarkan hakikat syariat di atas, maka
propaganda wihdatul adyan (penyatuan agama, pluralisme agama) dan
menampilkannya dalam satu kesatuan adalah propaganda dan makar yang sangat
busuk. Misi propaganda itu mencampur adukkan yang hak dengan yang batil,
merubuhkan Islam dan menghancurkan pilar-pilarnya serta menyeret pemeluknya
kepada kemurtadan.

Dalilnya ialah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu
dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup". [QS. Al
Baqarah (2) : 217].

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Mereka
ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu
kamu menjadi sama (dengan mereka)". [QS.An Nisa` (4) : 89].

Ketujuh : Di antara dampak negatif
propaganda keji tersebut, yaitu hilangnya pembeda antara Islam dengan
kekufuran, yang haq dengan yang batil, yang ma'ruf dengan yang mungkar, dan
hilangnya batas pemisah antara kaum muslimin dengan kaum kafir. Tidak ada lagi
wala' dan bara'. Tidak ada lagi seruan jihad dan perang demi menegakkan
Kalimatullah di atas muka bumi, sedangkan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Perangilah
orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) pada hari kemudian
dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan
tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang
diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh
sedang mereka dalam keadaan tunduk". [QS. At Taubah (9) : 29].

Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"........Dan
perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya; dan
ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa". [QS.
At Taubah (9) : 36]

Kedelapan : Apabila propaganda penyatuan agama bersumber dari seorang
muslim, maka hal itu jelas termasuk kemurtadan dari Islam, karena jelas - jelas
bertentangan dengan prinsip - prinsip dasar aqidah. Propaganda tersebut meridhai
kekufuran terhadap Allah, membatalkan kebenaran Al Qur`an, membatalkan
fungsinya sebagai penghapus kitab - kitab suci sebelumnya, membatalkan fungsi
Islam yang menghapus syariat - syariat dan agama - agama sebelumnya. Berdasarkan
hal tersebut, maka pemikiran tersebut secara syar'i tertolak, haram hukumnya
berdasarkan dalil - dalil syar'i dari Al Qur`an, As Sunnah dan Ijma'. 

Kesembilan : Berdasarkan uraian di
atas maka :

1).        Seorang   muslim   yang   mengimani
  Allah  sebagai Rabb- nya, Islam

sebagai agamanya, Muhammad sebagai nabi
dan rasulNya, (maka ia) tidak boleh mengajak orang kepada pemikiran keji
tersebut. Tidak boleh pula mendorong orang lain kepadanya dan menggulirkannya
di tengah-tengah kaum muslimin; apalagi menyambutnya, mengikuti seminar-seminar
dan pertemuan-pertemuan, atau menggabungkan diri dalam
perkumpulan-perkumpulannya.

2).        Tidak dibenarkan bagi setiap
muslim mencetak Taurat dan Injil, apalagi

mencetaknya bersama dengan Al Qur`an
dalam satu jilid. Barangsiapa yang melakukannya, maka ia telah jauh tersesat.
Karena hal itu berarti mencampuradukkan kebenaran (Al Qur`an) dengan kitab yang
telah diselewengkan atau dihapus (Taurat dan Injil).

3).        Setiap   muslim   tidak   dibenarkan   menyambut   ajakan  membangun

masjid, gereja dan ma'bad (tempat
peribadatan Yahudi) dalam satu komplek. Karena hal itu berarti pengakuan bagi
agama selain Islam, menghambat tegaknya Dinul Islam atas agama-agama lainnya,
dan secara tidak langsung merupakan statement, bahwa agama yang sah itu ada
tiga dan (merupakan) pernyataan bahwa penduduk bumi ini boleh memilih salah
satu di antaranya, bahwa ketiga agama itu sama dan Islam tidak menghapus agama-agama
sebelumnya. Tentu saja, pengakuan, keyakinan dan kerelaan kepada hal semacam
itu termasuk kekufuran dan kesesatan, serta sangat bertentangan dengan
nash-nash Al Qur`an yang sangat jelas, As Sunnah yang shahih dan Ijma' kaum
muslimin. Secara tidak langsung, hal itu juga merupakan pengakuan, bahwa
penyelewengan yang dilakukan orang-orang Yahudi dan Nasrani itu berasal dari
Allah. Maha Tinggi Allah dari hal itu. Sebagaimana juga tidak dibenarkan
menyebut gereja sebagai rumah Allah, atau mengatakan bahwa ibadah kaum Nasrani
kepada Allah di gereja-gereja tersebut diterima di sisi Allah; sebab ibadah
mereka itu tidak berdasarkan ajaran Islam, sedangkan Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman :

"Barangsiapa
mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang
rugi". [QS. Ali Imran (3) : 85].

 

Jadi Rumah Allah hanya lah Masjid
selebihnya rumah kekufuran, walau pemiliknya menyebut nama Allah didalamnya.

Kesepuluh : Satu hal yang mesti
diketahui, bahwa mendakwahi orang-orang kafir, khususnya ahli kitab meruapakan
kewajiban kaum muslimin, berdasarkan nash-nash yang jelas dari Al Qur`an dan As
Sunnah. Hendaknya dakwah tersebut dilakukan lewat penjelasan dan dialog dengan
cara yang terbaik, serta tidak menanggalkan prinsip-prinsip Islam. Hal itu
dilakukan agar mereka menerima Islam dan bersedia memeluknya, atau untuk
menegakkan hujjah atas mereka. Sehingga orang yang binasa, maka ia binasa di
atas keterangan yang nyata; dan barang siapa yang hidup, maka ia hidup di atas
keterangan yang nyata pula.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Katakanlah:
"Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang
tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali
Allah dan tidak pula kita persekutukan Dia dengan sesuatupun, dan tidak (pula)
sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai ilah (sesembahan) selain
Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah,
bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". [QS. Ali
Imran (3) : 64]

Adapun dialog, perdebatan ataupun pertemuan dengan mereka hanya untuk
mentolelir keinginan mereka, melempangkan misi mereka, mengurai simpul Islam
dan mencabut akar keimanan, maka yang demikian itu adalah batil, tidak
dikehendaki Allah, Rasul Nya dan kaum mukminin. Dan Allah sajalah tempat
memohon pertolonganNya terhadap apa yang mereka bicarakan. Allahi Subhanahu wa
Ta'ala berfirman :

 

"..... Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak
memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu".
[Al Maidah : 49].

Dengan demikian, Lajnah menegaskan dan menjelaskan kepada kaum muslimin, Lajnah
berpesan kepada kaum muslimin umumnya dan kepada ahli ilmu khususnya, agar
selalu bertakwa kepada Allah dan tetap muraqabatullah (mendekatkan diri kepada
Allah). Hendaknya mereka selalu melindungi Islam dan menjaga aqidah kaum
muslimin dari kesesatan dan dari para penyerunya, melindungai kaum muslimin
dari kekufuran dan orang-orang kafir. Dan hendaknya memperingatkan mereka dari
bahaya propaganda sesat penyatuan agama yang kufur ini, agar mereka tidak
terjerat ke dalam jaring-jaringnya. Kita memohon perlindungan kepada Allah agar
seorang muslim tidak menjadi sebab masuknya kesesatan ini ke negeri kaum
muslimin dan tidak menyebarkannya ke tengah-tengah mereka.

Hanya kepada Allah kita memohon, dengan asma-asma Nya yang husna (baik) dan
sifat-sifat Nya yang 'Ula (luhur), agar melindungi kita dari fitnah yang
menyesatkan, dan agar menjadikan kita sebagai juru penunjuk kepada hidayah dan
sebagai pelindung Dinul Islam di atas cahaya hidayah dari Allah Subhanahu wa
Ta'ala, hingga kita bertemu denganNya dalam keadaan ridha kepada kita.

Shalawat dan salam semoga tercurah atas nabi kita, Muhammad Shallallahu 'alaihi
wa sallam, keluarga dan segenap sahabat Beliau.

Wabillahi taufiq.

[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 05/Tahun IX/1426H/2005M, Rubrik Mabhats,
Alamat Redaksi : Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo - Solo 57183,

________

Footnote

[1]. Diterjemahkan oleh Abu Hamzah Agus Hasan Bashori Al Sanuwi, dari Lajnah
Daimah Lil Buhuts Ilmiah Wal Ifta', Fatwa No : 19402 tertanggal 25/1/1418 H,
yang beranggotakan Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (Ketua) Syaikh Abdul
Aziz bin Abdullah bin Muhammad Ali Syaikh (Anggota), Syaikh Bakr bin Abdillah
Abu Zaid (Anggota) Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan (Anggota)

  

Sumber
: http://www.almanhaj.or.id

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment