Advertising

Tuesday 20 July 2010

Interaksi Iman dan Ilmu, Pencemaran Thermal <= Re: [wanita-muslimah] Allah Tidak Tidur

 

255. Allah, tiada Tuhan melainkan Dia, Yang tetap hidup, Yang kekal selama-lamanya mentadbirkan/mengurus (sekalian makhlukNya). Yang tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat / pertolongan di sisiNya melainkan dengan izinNya. Yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari (kandungan) ilmu Allah melainkan apa Yang Allah kehendaki (memberitahu kepadanya). Luasnya Kursi Allah (ilmuNya dan kekuasaanNya) meliputi langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. dan Dia lah Yang Maha Tinggi (darjat kemuliaanNya), lagi Maha Besar (kekuasaanNya).
256. tidak ada paksaan dalam dien / ugama (Islam), kerana sesungguhnya telah nyata kebenaran (Islam) dari kesesatan (kufur). oleh itu, sesiapa yang tidak percayakan taghut / brhala, dan ia pula beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada simpulan / tali ugama yang teguh yang tidak akan putus. dan (ingatlah), Allah Maha Mendengar, lagi Maha mengetahui.
[QS 2:255,256]

***************************************************************************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
003. Interaksi Iman dan Ilmu, Pencemaran Thermal

Antara tumbuh-tumbuhan di pihak yang lain dengan manusia dan binatang di pihak yang lain membentuk sistem yang dalam ungkapan bidal Melayu lama berbunyi: Seperti aur dengan tebing, atau dalam ungkapan modern yang canggih bunyinya: Mutualis simbiosis, suatu ekosistem saling menghidupi dan menghidupkan. Aur yang tumbuh di tebing mendapat zat-zat yang dibutuhkan tanaman untuk bertumbuh. Akar-akar aur menusuk ke dalam tanah di tebing untuk dapat mengisap zat-zat yang dibutuhkannya itu. Di pihak yang lain tebing mendapatkan manfaat dari akar-akar rumpun aur, tebing menjadi kuat, tidak mudah terban (tidak pakai g).

Untuk dapat hidup, manusia dan binatang harus mengisi perut, makan dan minum dan mengisap udara, bernafas. Tujuan makan bukan untuk kenyang, karena itu hanya sekadar kesan saja, melainkan makan pada hakekatnya adalah mengisi tubuh dengan bahan bakar. Dan bernafas bukan hanya sekadar menghirup udara segar supaya tidak mati lemas, melainkan mengisi tubuh dengan oksigen dari udara. Di dalam tubuh manusia dan binatang terjadilah reaksi kimia yang disebut oksidasi. Reaksi kimia ini menimbulkan panas dan proses tersebut disebut respirasi. Demikianlah tubuh manusia dan binatang menjadi panas, dan panas ini dipertahankan suhunya oleh suatu sistem yang musykil dalam tubuh manusia dan binatang, yaitu sistem pengatur suhu. Menarik nafas artinya memasukkan oksigen ke dalam tubuh, sedangkan mengeluarkan nafas artinya membuang sampah hasil pembakaran ke udara. Sebenarnya yang dibuang ke udara itu pada hakekatnya hanya sejenis yang berupa sampah dan yang lain tidak dipandang sampah. Yang pertama adalah karbon dioksida, zat asam arang, CO2. Yang kedua adalah air dalam bentuk uap. Air yang berasal dari mengeluarkan nafas ini dapat dilihat jika kita ada di tempat dingin. Uap air itu mengembun di udara berupa titik-titik air yang halus, kelihatannya seperti asap putih atau kabut.

CO2 ayang dihasilkan/dikeluarkan dari tubuh manusia dan binatang merupakan polutan, zat pencemar yang mencemarkan udara. Pencemaran udara oleh CO2 ini bukan semata-mata dari manusia dan binatang saja, melainkan, dan ini yang lebih banyak, berasal dari budak-budak tenaga, energy slaves. Tidaklah berperi-kemanusiaan, jika manusia memperbudak sesamanya manusia. Akan tetapi oleh karena pada dasarnya manusia suka memperbudak, maka manusia memperbudak binatang, tenaga otot binatang dimanfaatkan untuk bekerja. Setelah James Watt mendapatkan mesin uap, maka manusia memproduksi budak-budak tenaga secara massal, yaitu mesin-mesin yang dayanya lebih besar dari daya otot binatang. Dan mesin-mesin ini menghasilkan CO2 jauh lebih banyak ketimbang CO2 yang berasal dari manusia dan binatang. Sehingga sangat perlu sekali dilaksanakan birth control terhadap budak-budak tenaga ini. Mengapa? Oleh karena CO2 ini adalah zat pencemar yang menyebabkan terjadinya pencemaran thermal, thermal pollution. Bumi jadi panas, suhunya naik, es di kutub utara dan selatan mencair, air laut naik, maka terjadilah banjir yang akan lebih hebat dari banjir di zaman Nabi Nuh AS. Dan naiknya permukaan laut ini bukan teori omong kosong, betul-betul naik menurut hasil intizhar atau observasi.

Mengapa CO2 itu menjadi penyebab pencemaran thermal, informasinya seperti berikut: Lapisan udara yang mengandung CO2 yang banyak, menyebabkan permukaan bumi ditutupi oleh lapisan CO2. Ini menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. Di tempat yang beriklim dingin, jika ingin menanam buah-buahan dan sayur-sauran yang membutuhkan suhu yang lebih tinggi dari suhu udara luar, maka buah-buahan dan sayur-sayuran itu ditanam di dalam rumah kaca. Gelas atau kaca adalah zat bening, radiasi matahari yang disebut photon gampang menerobos masuk. Photom itu memukul molekul-molekul udara dalam rumah kaca. Getaran molekul udra itu dipacu oleh photon itu, maka bertambah intensiflah getaran molekul udara itu, yang membawa kesan fenomena naiknya suhu udara, karena itulah udara bertambah panas. Kaca adalah penghantar panas yang jelek. Maka terperangkaplah panas itu dalam rumah kaca. Photon mudah menerobos masuk, namun setelah tenaga radiasi itu sudah ditransfer menjadi tenaga panas dalam rumah kaca, gelombang panas tidak/kurang mampu menerobos keluar. Inilah efek rumah kaca. Juga CO2 adalah zat bening mudah ditembus photon. Juga CO2 adalah zat pengantar panas yang jelek. Maka terperangkaplah gelombang panas dalam ruang antara lapisan CO2 dengan permukaan bumi, seperti halnya gelombang panas dalam rumah kaca.

Demikianlah seriusnya gejala alam berupa naiknya suhu di permukaan bumi ini, atau globalisasi thermal ini, maka Allah SWT memberikan informasi kepada ummat manusia sejak lebih 14 abad yang lalu. Berfirman Allah SWT dalam Al Quran, S. Yasin, ayat 80 sebagai berikut:
-- Alladzie ja'alalakum minasysyajari-lakhdhari naaran faidzaa antum minu tuuqiduun. artinya: Yaitu Yang menjadikan bagimu api dalam (zat) hijau pohon maka dengan itu kamu dapat membakar.

Sepintas lalu secara common sence, kita menjumpai pertentangan antara akal dengan wahyu. Akal kita mengatakan, bahwa api itu atau yang dibakar itu bukan dari pohon yang hijau, melainkan dari kayu-kayuan dan daun-daunan yang kering berwarna coklat. Memang pepohonan hijau dapat terbakar dalam bencana alam berupa kebakaran hutan, tetapi penjelasan ini tidak relevan, karena ayat itu menjelaskan "kamu" membakar, maksudnya dengan sengaja membakar. Kebakaran hutan terjadi karena ketidak sengajaan. Ada kitab tafsir yang mencoba menjelaskan bahwa ada sejenis pohon yang dapat dijadikan kayu bakar, walaupun masih hijau. Tetapi akal kita mengatakan bahwa menurut qaidah bahasa Arab, bentuk mudzakkar (laki-laki) asysyjaru-lakhdhar dalam ayat di atas menunjuk kepada pohon secara keseluruhan, bukan hanya sekadar sejenis pohon. Kalaulah yang dimaksud hanya sejenis, atau sebahagian pohon, maka harus memakai bentuk muannats (perempuan), yaitu asysyaratu-lkhadhraau. Jadi penafsiran dalam kitab tafsir trersebut tidak/belum dapat memecahkan permasalahan adanya pertentangan antara akal dengan wahyu. Ada yang menempuh pendekatan majazi (kiasan, metaphor), yaitu hijau dimaknai dengan "subur".

Berangkat dari pendekatan majazi hijau dimaknai dengan "subur", maka tidak perlu ilmu bantu. Namun berangkat dari tekstual murni Akhdhar (hijau) betul-betul hijau, maka bertolak dari tekstual murni tsb ditempuhlah pendekatan kontekstual, yakni dalam konteks sains (ilmu fisika, kimia, botani) dijadikan ilmu bantu. Para penganut kelompok JIL sangat gandrung pendekatan kontekstual dan mengejek "fundis" yang pakai pendekatan tekstual. The textual approach, tends to view the phenomena merely on the level of core element. On the other hand, the contextual approach reduces the substantial element, for it tends to view the phenomena on the level of periphery. As a matter of fact, methodologically speaking, this combined-approach, the textual as well as the contextual approach enables men to obtain the holistic picture of the phenomena and to escape from its distorted-meaning.

Namun masih ada upaya lain dengan paradigma seperti dijelaskan dalam Seri 001, yaitu akal harus tunduk pada wahyu. Kalau terjadi pertentangan antara akal dengan wahyu, maka akal harus mengalah. Seperti telah dijelaskan dalam Seri 001, akal membutuhkan informasi untuk berpikir. Akal harus mengalah kepada wahyu, oleh karena dalam keadaan yang demikian itu adalah suatu isyarat bahwa akal membutuhkan informasi yang lebih canggih untuk dapat merujuk akal itu kepada wahyu. Dan informasi ini bersumber dari ilmu fisika, kimia, botani dengan pengkhususan anatomi tumbuh-tumbuhan.

Reaksi thermonuklir di matahari mentransfer wujud tenaga nuklir menjadi tenaga radiasi yang berwujud sinar gamma yang menembus ke lapisan bagian luar dari matahari. Sinar gamma itu mengalami penyusutan energi karena menembus lapisan matahari itu. Setelah sampai di bagian luar sinar yang telah berdegradasi energinya itu dikenal sebagai photon, lalu memancar ke sekeliling matahari, antara lain menyiram permukaan bumi.

Tumbuh-tumbuhan dibangun oleh bahagian-bahagian kecil yang disebut sel. Di dalam inti sel terdapat butir-butir pembawa zat warna. Yang terpenting di antara butir-butir itu adalah pembawa zat warna hijau, yang disebut khlorophyl, zat hijau daun (istilah ilmiyah dari bahasa Yunani, Kholoros = hijau, Phyllon = daun). Khlorophyl ini menangkap photon dari matahari dan mengubah wujud tenaga photon itu menjadi tenaga potensial kimiawi dalam makanan dan bahan bakar hidrokarbon di dalam molekul-molekul melalui proses photosynthesis. Dalam proses photosynthesis oleh khlorophyl ini dari bahan baku CO2 dan air dan photon, dihasilkan makanan dan bahan bakar hidrokarbon dan oksigen. Selanjutnya melalui proses respirasi dalam tubuh manusia dan binatang dan budak-budak tenaga, makanan dan bahan bakar itu dengan oksigen dari udara berubahlah pula menjadi CO2 dan air. Demikianlah sterusnya daur atau siklus itu berlangsung. Photosynthesis - CO2 dan air - respirasi - makanan, bahan bakar, dan oksigen. Jadi tumbuh-tumbuhan mengambil CO2 dan mengeluarkan oksigen. Sebaliknya manusia dan binatang mengambil oksigen dan mengeluarkan CO2.

Secara gampangnya asysyajaru-lakhdhar itu adalah pabrik makanan / bahan bakar dan oksigen. Bahan mentahnya adalah air dan CO2. Mesin pabrik adalah photon dan proses dalam pabrik yang mengolah air dan CO2 menjadi makanan / bahan bakar dan oksigen disebut proses photosynthesis (sintesa atau penyusunan oleh photon). Makanan dibakar dengan oksigen dalam tubuh manusia, oksigen dihisap dari udara, demikian pula bahan bakar dibakar dengan oksigen dalam mesin-mesin pabrik. Oksigen disedot dari udara. Itulah ma'na minasysyajari-lakhdhari naaran faidzaa antum minhu tuuqiduun. Demikianlah ilmu fisika, kimia, botani dengan pengkhususan anatomi tumbuh-tumbuhan membantu kita untuk dapat memahami S. Yasin, ayat 80 dengan baik, memberikan informasi yang cukup bagi akal kita, sehingga menghilangkan pertentangan antara akal dengan wahyu.

Alhasil, jika informasi itu cukup lengkap bagi akal, akan hilanglah pertentangan antara akal dengan wahyu. Pemakaian istilah asysyjaru-lakhdhar, zat hijau pohon dalam Al Quran lebih tepat dari istilah ilmiyah khlorophyl, zat hijau daun, oleh karena zat tersebut bukan hanya terdapat dalam daun saja, melainkan pada seluruh bagian pohon asal masih berwarna hijau, mulai akar yang tersembul asal masih hijau, dari batang asal masih hijau, cabang asal masih hijau, ranting, daun, sampai ke pucuk serta buah yang masih hijau.

Dari S. Yasin, ayat 80 itu, dengan penjelasan berupa informasi dari ilmu fisika, kimia, botani dengan pengkhususan anatomi tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu bantu untuk dapat mengerti wahyu dengan baik dan jelas, dapatlah kita lihat bagaimana pentingnya hutan. Bukan hanya sekadar mengendalikan air di dalam tanah dan permukaan bumi, tidak banjir di musim hujan dan tidak kering di musim kemarau. Akan tetapi, dan ini yang lebih penting, adalah untuk terjadinya daur: tumbuh-tumbuhan penghasil oksigen, yang membutuhkan CO2 - manusia dan binatang penghasil CO2, yang membutuhkan oksigen. Maka terjadilah seperti yang diungkapkan oleh bidal Melayu lama: seperti aur dengan tebing, mutualis simbiosis.

Demikianlah uraian interaksi iman dan ilmu dalam ruang lingkup daur CO2 dan oksigen dalam pengetahuan lingkungan khusus globalisasi pencemaran thermal dan pentingnya hutan. WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 3 November 1991
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2007/06/003-interaksi-iman-dan-ilmu-pencemaran.html

----- Original Message -----
From: "F e r o n a" <cakefever@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, July 20, 2010 20:29
Subject: Re: [wanita-muslimah] Allah Tidak Tidur

Pak Sabri,

Senang membaca uraian panjang lebarnya tentang agama. Soal teman saya itu,
saya yakin dia tidak beragama dan kalau ditanya soal tuhan, jawabnya tuhan
baginya antara ada dan tiada, sulit baginya memastikan .. itu jawab
terakhirnya.

Dan saya tidak lagi bertanya lebih lanjut. Biarlah itu jadi urusannya
sendiri ... :)

--
Salam Manis,
F e r o n a
http://www.goldoven.com

2010/7/20 TEdJO stSabri <x1123@gmx.com>

>
>
> Dear Ferona,
>
> sejauh ini saya baik-baik saja, walaupun sering henk :D
>
> Kayaknya ada yang sedikit pandangan tentang kawan anda, dia sangat
> religius, kini tidak beragama. Kupikir sangat mungkin seseorang TIDAK
> BERAGAMA Tapi RELIGIUS. Diluar definisi umum Religi = Agama, Religius =
> Beragama. Bagiku sangat mungkin seseorang religius tanpa meyakini satu
> agama-pun, sebagaimana pernah disinyalir oleh ibnu Sinna dalam kitab "al
> Isyarah ..." Secara Pribadi saya sendiri pernah mengalami sebuah periode
> ini, dimana enggan melakukan ritual Agama, tapi sama sekali tidak kehilangan
> Keyakinan Terhadap Gusti Allah, diskusi dengan Gusti Allah (kelihatannya
> seperti Ngomel wong Gusti Allah gak menjawab secara verbal) dikala duduk
> diatas klothok (perahu tradisional khas banjarmasin, barang yang sama di
> samarinda namanya ketinting). dikala berdiri diatas Tumpukan batu bara di
> jaman bergaul dengan dunia hitam itu: (Quit dari dunia batu bara karena
> dilarang Istri).
>
> IMHO, tidak ada hubungan antara Religius dan beragama. Agama adalah sebuah
> Jalan, sebuah Petunjuk, sebuah Guidance. Dalam dunia Ibarat, banyak manusia
> bisa memahami arah tanpa kompas, mengerti jurusan tanpa peta. Masyarakat
> Jawa sebelum Islam masuk, sudah mengenal Sang Hyang Tunggal, Sang Hyang
> Widhi, artinya masyarakat Jawa sudah Tauwhid sebelum Islam masuk, sehingga
> tidak mengeharankan bila Islam sebagai Agama Tawhid dengan cepat diterima
> masyarakat Jawa. Dan sangat banyak masyarakat lain di permukaan bumi ini
> sudah ber-Tauwhid sebelum "agama" sampai pada mereka.
>
> Tidak sedikit gejala, masyarakat beragama MenuHankan agama itu sendiri
> sehingga "seakan-akan" Tuhan= Agama. CMIIW, kaum Krsitiani menyatakan :
> Tidak akan sampai pada "Bapa" tanpa melalui "Anak. Kaum Muslim juga memiliki
> Aroma ini, Tidak akan sampai pada Tujuan yang benar Tanpa "syahadat". Dalam
> Pikiran Nakal saya, sering terpikir, aroma ini menyempitkan "Kebesaran
> Tuhan". Gusti Allah jauh lebih besar dari sekedar Agama, Tuhan Lebih Agung
> dibanding segala jenis ritual.
>
> Dalam skala pemikiran manusia, tidak pantaskah seorang Mahatma Gandhi
> menikmati Surga (?)
>
> "..." ana al-Haq
>
> wassalam
> ./STS

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment