Terima kasih atas penjelasannya pak Dul. Soal shalat, sy bisa membedakan sy yang sedang malas shalat dgn sy yg secara sadar tidak melakukan shalat karena memang tidak mau.
Dlm konteks ini sy berpindah dari yang tidak mau shalat menjadi butuh shalat. Bukan sekedar malas atau rajin saja.
Kalo skrg sy lagi rajin nulis di WM, kemarin dulu malas. Mungkin besok malas lagi atau malah tambah rajin ... Ya ndak tau :)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
-----Original Message-----
From: Abdul Muiz <muizof@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wed, 21 Jul 2010 09:37:24
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Allah Tidak Tidur
Mbak Fe,
Suasana hati yang berubah-ubah itu adalah hal lumrah dan fitrah dasar manusia, karena sesuai dengan makna "qalbu" yang artinya bolak balik tergantung stimulus dari luar dan dalam serta pengalaman batin seseorang. Maka terkadang muncul rasa bad mood sehingga malas shalat, tetapi kadang bisa juga semangat. Kalau kembali ke konsep qur'an, " ....... Dirikanlah shalat agar mengingat Aku", maka sebenarnya kita diminta selalu dalam kondisi berkesadaran tinggi baik lahir maupun batin, di mana pusat dari segala kesadaran itu ya Allah SWT Tuhan rabbul 'alamin.
Dari segi fiqh memang shalat itu ada yang wajib dan ada yang sunnah, namun terlepas dari sisi kewajiban, Allah menegaskan bahwa shalat itu tujuannya supaya mengingat Aku. Alias selalu dalam kondisi "kesadaran tertinggi" makanya kalau orang yang memiliki kesadaran tinggi ya pasti pro pada akhlaqul karimah enggan berpaling pada akhlaqul mazmumah sehingga ya otomatis connect pada prinsip rahmatan lil alamin, juga tujuan akhir yaitu ilaihi rajiun. Maka shalat tidak lagi menjadi kewajiban tetapi menjadi kebutuhan. Kalau kemudian Shalat menjadi aktivitas meditasi yang banyak manfaatnya itu hanya sekedar hikmat terlepas dari pro dan kontra.
Wassalam
Abdul Mu'iz
--- Pada Rab, 21/7/10, F e r o n a <cakefever@gmail.com> menulis:
Dari: F e r o n a <cakefever@gmail.com>
Judul: Re: [wanita-muslimah] Allah Tidak Tidur
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 21 Juli, 2010, 7:49 AM
Perkara shalat, saya pun sempat lama malas melakukan shalat. Pikir saya,
shalat ini lama-lama menjadi ritual belaka seperti upacara bendera.
Tapi justru di situ saya merasa Allah itu sayang pada saya. Ketika saya
ngeyel dan malas melakukan ibadah karena merasa itu cuma ritual belaka,
saya diberi sebuah jalan cerita yang mau tidak mau membuat saya merasa
buntu dalam hidup. Allah pun menurunkan pemeran cerita berikutnya yang
membimbing saya terus menerus. Tidak mengajari dan menyuruh, karena saya
alergi disuruh-suruh. Makin disuruh makin mbandel. Tapi Allah ndak
pernah marah dengan kebandelan saya ini.
Dan shalat memang jadi terapi yang menakjubkan. Belum lagi "pembalasan
instan" yang ditunjukkan Allah tiap kali saya selesai melakukan shalat,
membuat shalat menjadi pengalaman spiritual yang membuka hati saya,
bahwa shalat bukan upacara bendera yang dijalani dgn hati
bersungut-sungut karena merasa ini kewajiban dan ketaatan.
Shalat pun tak lagi menjadi kewajiban, namun menjadi kebutuhan. Saya
shalat bukan lagi karena merasa itu kewajiban, namun kebutuhan. Tidak
ada lagi tempat berlari dan berlindung dari semua masalah di dunia ini
selain Allah. Dan Shalat adalah salah satu dari sekian banyak cara saya
berkomunikasi dengan Allah.
Saya paham apa yang dirasakan anak Mbak Mia, karena saya dulu pun merasa
begitu. Merasa shalat tak perlu karena sudah berbuat baik, tak pernah
korupsi, tak pernah mencuri dalam segala bentuknya, selalu membantu
mereka yang kesusahan, dsb. Tapi Allah punya rencana lain rupanya dan
alhamdulillah rencana Allah terasa indah akhirnya ...
Mudah2an anak Mbak Mia nanti pun bisa merasakan nikmatnya shalat, karena
saya yakin manusia yang selalu berpikir untuk bermanfaat bagi makhluk
lainnya, selalu dijaga Allah, walau mungkin dalam perjalanan hidupnya
sempat keliru, tapi dia akan cepat menemukan lagi jalannya.
Salam Manis,
F e r o n a
http://www.cakefever.com
On 7/21/2010 7:31 AM, aldiy@yahoo.com wrote:
>
>
> Anak saya sendiri mengaku nggak percaya agama sejak smp, dan ini anak
> al-azhar, dg background keluarga NU, Muhammadiyah plus PKS hehe.
> Komentar temen, like mother like son... Maksutnya anak kita itu seolah
> komiknya bapak-ibunya...:-(
>
> Tapi gimana kamu mengisi batin/psikis dirimu kalo nggak solat?, tanyaku.
> Dia bilang setiap kali berbuat baik dirinya terisi, termasuk kerja
> dengan tekun (dia perawat di rumah sakit angkatan laut).
>
> Saya nasihatin dia, hati2 saja dengan ego kita sendiri, setiap saat bisa
> jadi 'tuhan'. So kamu perlu solat.
>
> Kemudian saya sadar sendiri, bahwa nilai/paradigma yang sedang kita
> usung sekarang adalah "tuhan personal" yang kita persepsikan dari
> keinginan2 manusiawi kita yang masih dalam tahap begini ini. Dan
> barangkali itulah "content" solat kita.
>
> Salam
> Mia
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment