Advertising

Monday 19 July 2010

Re: [wanita-muslimah] 'Leave your job or we will cut your head off your body...'

 

Patrick Cockburn wrote:
Activists are fearful that their rights will be sold out in a deal between the Taliban or other insurgent groups and the US-backed Afghan government. They believe that if the Taliban is given a share in power, women will again be reduced to a condition close to slavery, as when the Taliban ruled most of Afghanistan in 1996-2001. Then, women could not leave their house without a close male relative and had to cover their faces and bodies with an all-enveloping burka or chadori.

dul-dul jabrtut dulu latip yang mempromosikan Bible wrote:
Kalau sekiranya golongan HMUR dari Makasar berkuasa di Sulawesi saya yakin dia akan menerapkan pemahaman2 islam yang bertentangan dgn al quran .

#####################################################################################
HMNA:
Hak perempuan yg patut diperjuangkan, jangan jadi lonte, jangan jadi setan (penikmat sex), jangan mengexploitasi kemolekan tubuh demi bisnis.. harus jadi Ibu bagi anak2nya setiap saat di butuhkan (bukan berkeliaran di kafe, mall, dll demi kepuasan sendiri), melayani suami dengan cinta, silahkan berpendidikan tinggi demi kemajuan anak2nya dan generasi umumnya.

Penafsiran ttg perempuan haruslah berdasar atas tiga paradigma:

1. Kesamaan dan persamaan ASAL USULNYA dengan laki-laki. => Ya-ayyuha nNa-su Ittaquw Rabbakumu Lladziy Khalaqakum min Nafsin Wa-hidatin wa Khalaqa minha- Zawjaha- wa Batstsa minhuma- Rija-lan Katsiyran wa Nisa-an (S. AnNisa-', 4:1). Hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Maha Pengaturmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya menciptakan jodohnya dan dari pada keduanya memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak (S. Perempuan, 4:1).

Manusia terdiri atas tiga tataran, jasmani, nafsani dan ruhani. Yang dimaksud dengan "Nafs(un)" dalam ayat (4:1) adalah tataran nafsani dari Adam, yaitu "diri" atau "jiwa" Adam. Sehingga Sitti Hawa yang diciptakan "min Nafsin Wahidatin" itu adalah metaforis. Artinya Sitti Hawa itu adalah "belahan jiwa" dari Adam. Artinya suami isteri itu seyogianya merupakan satu jiwa.

2. Kesamaan dan persamaan DERAJATNYA dengan laki-laki. => Inna lMuslimiyna wa lMuslima-ti wa lMu'miniyna wa lMu'mina-ti wa lQa-nitiyna wa lQa-nita-ti wa lSha-diqiyna wa lShadiqa-ti wa lSha-biriyna wa lSha-bira-ti wa lKha-syi'iyna wa lKha-syi'a-ti wa lMutashaddiqiyna wa lMutashaddiqa-ti wa lSha-imiyna wa lSha-mia-ti wa lKha-fizhiyna furuwjahum wa lKha-fizha-ti wa lDza-kiriyna Lla-ha katsiyran wa lDza-kira-ti A'adda Lla-hu lahum Maghfiratan wa Ajran 'Azhiyman (S. AlAhza-b, 33:35), artinya: Sesungguhnya lelaki-lelaki muslim dan perempuan-perempuan muslimah lelaki-lelaki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukminah, lelaki-lelaki yang patuh (Qa-nitiyn) dan perempuan-perempauna yang patuh (Qanita-t), lelaki-lelaki yang benar (Sha-diqiyn) dan perempua-perempuan yang benar (Sha-diqa-t), lelaki-lelaki yang khusyu' (Kha-syi'iyn) dan perempuan-perempuan khusyu' (Khasyi'a-t), lelaki-lelaki yang bersedeqah (Mutashaddiqiyn) dan perempuan-perempuan yang bersedeqah (Mutashaddiqa-t), lelaki-lelaki yang berpuasa (Sha-imiyn) dan perempuan-perempuan yang berpuasa (Sha-mia-t), lelaki-lelaki yang memelihara (Kha-fizhiyn) kemaluannya dan perempuan-perempuan yang memelihara (Kha-fizha-t) kemaluannya dan lelaki-lelaki yang banyak mengingat (Dza-kiriyn) Allah dan perempuan-perempuan yang banyak mengingat (Dza-kira-t)-Nya, maka Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar (S. Persekutuan, 33:35).

3. Kesamaan dan persamaan dalam BEBAN TANGGUNG-JAWAB atas tindak tanduknya dengan laki-laki. => Wa Qulna- yaA-damu Skun Anta wa Zawjuka lJannata wa Kula- Minha- Raghadan Haytsu Syi'tuma- wa La- Taqraba- Hadzihi sySyajarata Fatakuwna- mina zhZha-limyn . Fa Azallahuma- sySyaytha-nu 'Anha- fa Akhrajahuma- Mimma- Ka-na fiyhi wa Qulna- hbithuw Ba'dhukum liBa'dhin 'Aduwwun wa Lakum fiy lArdhi Mustaqarrun wa Mata-'un ilay Hiynin. (S. Al Baqarah 2:35-36). Kami berfirman, hai Adam tinggallah engkau bersama isteri engkau dalam Jannah dan makanlah buah-buahan dengan senang yang engkau sukai dan janganlah engkau berdua dekati pohon kayu ini nanti kamu termasuk orang-orang yang aniaya. Maka keduanya ditipu setan lalu keluarlah keduanya dari apa yang telah dialaminya tadi dan Kami firmankan turunlah kamu, sebahagian menjadi musuh dari sebahagian yang lain dan bagi kamu kediaman dan kesenangan di dunia hingga seketika (S. Sapi Betina 2:35-36). Dalam ayat (2:36) termatub "Azallahuma- sySyaytha-nu" = keduanya ditipu setan (huma- bentuk mutsanna, dual = mereka 2 orang yaitu Adam dan Hawa).

Jadi Adam ditipu setan bukanlah atas pengaruh Sitti Hawa, seperti yang diceritakan qisshah Israiliyat dalam Bible, yang menimpakan kesalahan itu kepada Stti Hawa, bahwa Sitti Hawa membujuk Adam untuk melanggar perintah Allah: janganlah engkau berdua dekati pohon kayu itu. Sekali lagi, jelas ayat itu mengatakan bahwa Fa Azallahuma- sySyaytha-nu, Maka keduanya ditipu setan.

===================================================================
Sepuluh Firman, khusus untuk dul-dul jabrtut dulu latip yang mempromosikan Bible
===================================================================
Ajaran yang dibawa Nabi Isa AS itu dari Allah, sama seperti Islam. Tentang Aurat itu pasti sama. Akan tetapi frankly speaking, fyi, ajaran Nabi Isa AS yang asli udah dikaburkan, termasuk al Pengaburan terhadap ajaran tentang perempuan. Makanya Rasulullah SAW diutus al untuk menjernihkan pengaburan itu.

1. Harus berdiam diri.
".melainkan hendaklah ia berdiam diri". (I Timotius 2 : 11-12).
Comment: Ayat inilah yang menyebabkan perempuan kristen terbelakang. Perempuan kristen maju karena meninggalkan ajaran Bible.

2. Harus merendahkan diri.
"dan bersungguh-sungguh merendahkan dirinya", (I Timotius 2 : 11-12).
Comment: Kalau rendah hati (tidak sombong) itu baik, tapi kalau rendah diri ? = tidak Pe De.

3. Tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki.
"aku tidak mengijinkan seorang perempuan mengajar dan memerintah atas laki-laki", (I Timotius 2 : 11-12).
Comment: Kayaknya ayat ini sudah tidak laku lagi.

4. Tunduk kepada suami dalam tiap-tiap perkara.
"..demikianpun hendaknya segala istri tunduk kepada suaminya dalam tiap-tiap perkara". ( Epesus 5 : 22-24).
Comment: Haruskah istri tunduk kepada suaminya dalam hal kejahatan.

5. Harus berdiam diri dalam pertemuan jemaat.
"Sama seperti dalam pertemuan jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan jemaat" (1 korintus 14:34).
Comment: Ayat ini kayaknya juga sudah tidak punya kekuatan hukum. Sekarang para wanita kristen berlomba mengeraskan suara dalam bernyanyi di gereja.

6. Tidak boleh berbicara dalam pertemuan jemaat.
"Sebab mereka tidak diperbolehkan berbicara dalam pertemuaan jemaat". (1 korintus 14:34).
Comment: Bukankah orang-orang yang mengaku fanatik Bible dengan enteng sekali melanggar larangan Bible sendiri? Berapa banyak penginjil, pengkotbah dan evangelis perempuan saat ini? Diluar hitungan jari. Bukankah mereka selalu melanggar Bible tanpa menyadarinya? Bukankah para "domba" nya juga ikut andil dalam melanggar Bible?

7. Tidak sopan bagi perempuan bicara dalam pertemuan jemaat.
Comment: Itulah bunyi 1 korintus 14:36 tapi peduli amat dengan kesopanan. Bible bilang tidak sopan, umat kristen bilang sopan-sopan aja.

8. Perempuan dilarang memakai emas, mutiara ataupun pakaian yang mahal.
"..jangan memakai emas, mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal". (1 Timotius 2:9).
Comment: Ini juga sudah banyak dilanggar oleh perempuan Kristen

9. Anak perempuan dapat dijual bapaknya.
"Apabila ada seorang menjual anaknya yang perempuan sebagai budak, maka perempuan itu tidak boleh keluar seperti cara budak-budak lelaki keluar". Keluaran 21 : 7.
Comment: Ayat ini juga sudah kadaluwarsa. Hanya dapat dipraktekan pada masyarakat yang belum beradab.

10. Perempuan yang menolong suaminya harus dipotong tangannya.
Comment: Itulah perintah ulangan 25 : 11-12. Sampai tidak sanggup berkomentar lagi.

***

"The Taliban Are Well Liked"

A Japanese doctor's up-close observations contradict overseas reports

By MUTSUKO MURAKAMI

Thursday, October 18, 2001
http://www.asiaweek.com/asiaweek/daily/foc/0,8773,180342,00.html

Japanese doctor Tetsu Nakamura works with leprosy patients and refugees in Afghanistan and Pakistan. It's a job that keeps him in touch with the raw reality of life in that troubled country. And he says that from what he has seen, the Taliban are being wrongly portrayed internationally. "There's something wrong with the media reports," he says. "This talk of the Taliban being vicious and disliked doesn't fit with reality." Nakamura says the fundamentalists have wide support from the population, particularly in rural areas. "Otherwise, how can they rule 95% of the country with only 15,000 soldiers?"

Comment: Ini yang tidak disadari, atau sengaja ditutupi oleh banyak media. Sebab tidak lah mungkin sebuah pemerintahan dapat bertahan bila cara -cara pemerintahannya tidak berkenan di hati rakyatnya. Dan kalau mau mereka dapat melawan Taliban jika Taliban ini memang biadab, sebab Taliban Cuma punya 15000 tentara.

Villagers around Nakamura's Peshawar base hospital and 10 clinics in both northwestern Pakistan and eastern Afghanistan were pleased to see peace established under Taliban rule, he says. The Pushtun people, who make up two-thirds of the Afghan population, can accept strict Muslim codes because they have lived by them all their lives, he says. Women are not deprived of education or jobs, as far as he can see. In fact, half the local doctors at his clinics are women.

Comment: Sekali lagi, ini adalah dokter dari Jepang loh, yang kemungkinan beragama Shinto. Dia sendiri mengatakan bahwa setengah dari dokter local di kliniknya adalah perempuan. Jadi ? Tuduhan bahwa perempuan di Afghan tidak boleh bekerja itu fitnah dong ? dan orang - orang yang ikut menyebarkan juga melakukan fitnah.

So why are the people of the capital, Kabul, reportedly hoping to see the Taliban overthrown? "The Taliban may act differently there," he told me when we met recently in Tokyo. "They're obliged to fix the corrupt urban life. The people most vocal in criticizing the Taliban are upper-class Afghans who have been deprived of their privileges." Nakamura's words
reminded me of news footage I have seen several times since the attacks on New York and Washington. Shot by French journalists in Afghanistan, it showed Afghan women speaking critically of the Taliban. Significantly, they are dressed in shiny silk-like costumes, with large rings on their fingers.

Comment: Ini tidak mengherankan. Pengungsi Afghan yang ada di Wisma Palar bogor, tidak disenangi oleh rakyat Indonesia sekitarnya. Menurut para pengurus Wisma Palar, Pengungsi dari Afghan itu rewel, sebab untuk mandi, mereka sering beralasan, air nya jorok, tidak bisa tidur karena banyak nyamuk, sampai kadang - kadang seprei yang tidak rapipun jadi permasalahan bagi mereka. Ciri - cirri orang Kaya. Terus, mereka membayar biaya pelarian dari Afghan itu, mereka mengeluarkan biaya sekitar 5000 sampai 25000 US Dollar. Mungkinkah orang - orang Afghan yang miskin punya uang sebanyak itu ? Jadi kloplah dengan cerita doctor dari jepang tsb, pantas saja.

Nakamura, 55, says the anti-Taliban Northern Alliance are not the freedom fighters some journalists describe them as. Villagers are frightened of them because they are more violent and cruel than the Taliban, he says. They execute innocent people in horrific ways, though not in public as the Taliban do as a warning to others.

Comment: Ya, saya juga pernah baca bahwa pasukan Aliansi Utara itu didukung oleh Komunis, terutama persenjataannya. Tapi mereka tidak bisa mengalahkan Taliban, selain tidak disenangi oleh Rakyat Afghan , mereka juga tidak punya keberanian untuk melawan Taliban. Bahkan mereka menunggu dulu US dan sekutunya membersihkan garis depan Taliban dengan bom, supaya mereka dapat melaluinya dengan tenang, tanpa ketakutan. Amerika salah besar menggunakan Aliansi Utara ini.

Nakamura works for Peshawar kai Medical Services, a Japanese aid agency based in Fukuoka City that has been operating in the Peshawar district for 17 years. He first visited the area as an alpinist when he was still a medical school student in Fukuoka. Shocked by the lack of medical care in the area, particularly for leprosy patients, he volunteered to work at a
local hospital in l984. He says: "I spent most of my time not in straight medical work but in trying to understand my patients, their lifestyles and values -- what makes them weep or what matters most for them. "Luckily, I can eat anything and sleep anywhere," he grins.

Comment: So, jadi tidak ada toh pemaksaan dari Taliban itu ?

Nakamura has seen foreigners visiting Afghanistan and returning home to criticize the Muslim culture -- from a Western perspective. These people may be "heroes or heroines in London or New York," he says, "but they contribute nothing to the welfare of Afghans." As for suggestions the Taliban have cut the country off from the world, Nakamura says the Afghans are perhaps better informed than the Japanese, as they listen daily to BBC radio in their own language.

Comment: jadi yang katanya Taliban melarang informasi itu juga tidak ada toh ? Bahkan Nakamura sendiri bilang bahwa mungkin Afghan lebih baik mendengar berita dari pada rakyat Jepang sendiri, sebab mereka mendengar radio BBC kok dalam bahasa mereka. Dan , tentu saja, usaha US yang berdasarkan informasi yang salah, yang akan membuat stasiun berita Free Afghanistan itu buang buang uang saja. Sebab toh Afghan sendiri sudah well inform dari BBC maupun AL Jazeera. Intelijen Amerika kudu di perbaiki lagi tuh.

The doctor's greatest concern is the fate of millions of starving refugees in and around Afghanistan. Over one million of them are suffering from hunger, he says, while up to 40% are bordering on starvation. He thinks 10% could die during the winter. Nakamura and his staff stopped focusing exclusively on leprosy in the l980s as they had so many refugees to deal with, many suffering from malaria, diarrhea, infections and fever. Severe draught in recent years created hundreds of thousands of refugees. And now the American bombing and the fear of an invasion has brought more. His aid agency helps to dig wells not only to provide water but also for irrigation for farms, so that the refugees can return to their villages.

Comment: Tapi Taliban dulu pernah minta bantuan ke PBB untuk membantu para pengungsi, tapi tidak satu sen pun di keluarkan PBB untuk menolong rakyat Afghan, tapi begitu rencana renovasi patung Budha itu, jutaan dollar AS dikucurkan oleh PBB untuk renovasi tsb. Bayangkan, PBB lebih mementingkan patung itu daripada penderitaan Afghan ? Pantas, Mullah Omar kemudian marah dan membom patung tersebut.

Back home in Japan temporarily and thinking of his base area in Pakistan and Afghanistan, Nakamura says: "It's all like a mirage far off in the desert." He fondly recalls the red-brown soil of Afghanistan fields, the villagers sharing their joy about water from newly dug wells, and the friendly faces of Taliban soldiers helping villagers. "I have one simple question," he says. "What are the big powers trying to defend by attacking this ailing, tiny country?" It's a good question.

Comment: Katanya sih disana ada Emas dan Minyak yang belum diekspolarsi dok. Mungkin saja ada udang di balik bakwan.

Wassalam, bagi yang mendapat Petunjuk,
HMNA

********************************************************************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
499 Issue Miring Thaliban Mengenai Perempuan dan Patung Budha

Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke cara membacanya saja.
Firman Allah SWT:
-- YAYHA ALDZYN AMNWA AN JA^KM FASQ BNBA FTBYNWA AN TSHYBWA QWMA BJHALT FTSHBHWA 'ALY MA F'ALTM NADMYN (S. ALHJRAT, 6), dibaca: ya-ayyuhal ladzi-na a-manu- in ja-kum fa-siqum binabain fatabayyanu- an tushi-bu qawman bijaha-latin fatushbihu- 'ala- ma- fa'altum na-dimi-n (s. al hujura-t), artinya:
-- Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang-orang fasiq dengan berita, maka lakukanlah klarifikasi, jangan sampai kamu tanpa pengetahuan menimpakan musibah kepada suatu kaum, lalu kamu menyesal atas perbuatanmu (49:6).

The following is the edited version of the transcription of a lecture given by Sayyid Rahmatullah Hashemi, the roving Ambassador from Afghanistan who visited the US, at the University Of Southern California in Los Angeles, on March 10, 2001.

Adakah anda (di Amerika ini) ketahui apa yang terjadi sebelum kami memerintah? Sebelum Thaliban memerintah, kaum perempuan di kawasan luar kota diperlakukan sebagai binatang. Mereka dijual. Kami (Thaliban) menghapuskan tindakan yang sangat keji ini. Kaum perempuan tidak punya hak suara dalam memilih suami bagi mereka. Thaliban memberikan perempuan hak untuk memilih calon suami masing-masing. Suatu lagi yang jelek yang berlaku atas kaum perempuan di Afghanistan adalah mereka ditukar-tukar sebagai hadiah. Padahal tindakan ini bertentangan dengan agama. Ini sebenarnya merupakan budaya. Adalah menjadi tradisi bila dua kelompok yang bertempur ingin berdamai, maka mereka akan bertukar-tukaran perempuan. Dan tindakan keji ini sudah dihentikan oleh Thaliban.

Berlainan sekali dengan tuduhan-tuduhan yang dilemparkan, kaum perempuan di Afghanistan sebenarnya di izinkan bekerja. Kami akui, sebelum 1996, yaitu sebelum kami menaklukan ibu kota, Kabul, kami telah meminta kaum perempuan supaya tinggal di rumah. Tetapi kami tidak sekali-kali berniat untuk menyuruh mereka tinggal rumah buat selama-lamanya. Kami menerangkan kepada kaum perempuan bahwa mereka perlu tinggal rumah karena pada waktu itu keadaan huru-hara tanpa ada undang-undang dan oleh karena itu tidak aman bagi perempuan keluar rumah. Kini kami sudah melucuti senjata-senjata milik pribadi-pribadi, kami sudah membuat undang-undang, maka dengan keamanan tersebut perempuan sudah dibenarkan bekerja kembali. Kami akui Kaum perempuan kami tidak dibenarkan bekerja pada Kementerian Pertahanan seperti di Amerika ini. Kami tidak mau kaum perempuan kami jadi pilot jet tempur, atau dipergunakan sebagai objek-objek yang menghiasi iklan-iklan. Tetapi perempuan kami memang dibenarkan berkerja. Mereka bekerja di Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Pendidikan, Kesejahteraan Umum dan seterusnya.

Kami juga tidak menghalangi kaum perempuan untuk mendapatkan pendidikan. Kami diperintah (oleh Allah) untuk memberi pendidikan kepada kaum perempuan. Sebelum kami mengambil alih pemerintahan terdapat bermacam permasalahan pendidikan kurikulum yang mendidik taat setia kepada keluarga raja, pendidikan ala komunis, dan kurrikulum yang diperkenalkan oleh bermacam pihak, sehingga pelajar-pelajar menjadi bingung. Kamipun dapat menyatukan semua kurikulum yang campur baur itu. (Issue perempuan telah terklarifkasi).

Kini kami dikenakan embargo ekonomi yang menimbulkan banyak masalah. Kami telah menderita begitu lama -- 23 tahun berperang, infrastruktur kami habis musnah, masalah pengungsi, dan masalah ranjau yang sengaja ditanam oleh Rusia di ladang-ladang kami --- tetapi tiba-tiba PBB dengan hasutan Russia mengenakan embargo ekonomi atas Afghanistan. Dan embargo ekonomi itu dijatuhkan. Beratus anak-anak mati setiap bulan karena kekurangan makanan dalam keadaan iklim yang dingin. Dunia tidak peduli. Tetapi dunia sangat peduli dengan patung-patung yang dimusnahkan. Dunia memulihkan patung-patung, sementara anak-anak kami dibiarkan mati yang berarti masa depan kami juga akan mati, maka dunia tidak berhak terhadap warisan kami. UNESCO dan sebuah NGO dari Scandinavia datang dengan proyek untuk memulihkan muka-muka patung-patung tersebut yang sudah dikikis oleh hujan. Majlis Rakyat Afghanistan memohon agar uang untuk memulihkan patung-patung tersebut digunakan untuk menyelamatkan nyawa anak-anak Afghanistan. Tetapi UNESCO dan NGO tersebut menjawab, "Tidak bisa, uang ini hanya untuk patung-patung." Kalau anda berada dalam keadaan demikian apakah yang akan anda lakukan ? Anak-anak anda akan mati di depan mata anda, anda dibawah embargo ekonomi, dan orang-orang yang memaksakan embargo ekonomi atas anda itu datang untuk memugar patung-patung. Apa yang akan anda lakukan? Kofi Annan, Sekjen PBB pergi ke Pakistan dan berjanji untuk menemui wakil Afghanistan di sana. Tetapi orang bernama Kofi Annan ini tidak mau ambil peduli penderitaan anak-anak kami akibat embargo ekonomi PBB. Kofi Annan enggan sama sekali untuk memperbincangkan masalah kemiskinan di Afghanistan, ia hanya mau memperbincangkan masalah patung-patung Buddha yang ingin dipugar itu. Ini benar-benar tidak masuk akal. Maka kami memusnahkan patung-patung tersebut. (Inilah klarifikasi tentang pemusnahan patung Budha from the other side of America). WaLlahu a'lamu bishshawab.

*** Makassar, 11 November 2001
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2001/11/499-issue-miring-thaliban-mengenai.html

############################################################################################

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, " <ambon@...> wrote:
>
> http://www.independent.co.uk/news/world/asia/leave-your-job-or-we-will-cut-your-head-off-your-body-2028706.html
>
> 'Leave your job or we will cut your head off your body...'
> With violence on the rise, Afghan women are terrified at the prospect of a deal between President Karzai and the Taliban
>
> By Patrick Cockburn
>
>
> Saturday, 17 July 2010
>
>
>
>
> AP
>
> A report by Human Rights Watch shows that Afghan women are again being deprived of their rights
>
> a.. enlarge
>
>
>
>
> Women in Taliban-held areas of Afghanistan say they are once again being threatened, attacked and forced out of jobs and education as fears rise that their rights will be sacrificed as part of any deal with insurgents to end the war in Afghanistan.
>
> Women have reported attacks and received letters warning of violence if they continue to work or even contact radio stations to request songs.
>
> One female teacher at a girls' school in a southern Afghan province received a letter saying: "We warn you to leave your job as a teacher as soon as possible otherwise we will cut off the heads of your children and will set fire to your daughter."
>
> Another woman, Jamila, was threatened in August 2009, in a letter bearing the Taliban's insignia when she was working for a local electoral commission. It said: "You work in the election office together with the enemies of religion and infidels. You should leave your job otherwise we will cut your head off your body."
>
> Jamila ignored the letter, but days later her father was murdered. She left her job and moved house.
>
> Activists are fearful that their rights will be sold out in a deal between the Taliban or other insurgent groups and the US-backed Afghan government. They believe that if the Taliban is given a share in power, women will again be reduced to a condition close to slavery, as when the Taliban ruled most of Afghanistan in 1996-2001. Then, women could not leave their house without a close male relative and had to cover their faces and bodies with an all-enveloping burka or chadori.
>
> Women, who had made up 70 per cent of teachers and 50 per cent of civil servants, were banned from working except in healthcare. Even as medical workers, there were severe restrictions and many women died either in childbirth or from disease because of lack of medical attention. The UN estimated that only 3 per cent of girls received primary education under Taliban rule.
>
> With the war reaching a stalemate over the last year, Afghan and foreign leaders have prepared the ground for talks with insurgents by claiming they are more moderate and pragmatic than the Taliban government overthrown in 2001. The head of the International Security Assistance Forces' reintegration unit, Lt-General Graeme Lamb, said: "Who are these Taliban? They are local people. The vast majority are guns for hire; not fighting for some ideological reason."
>
> The idea that the present day Taliban is less hostile to women than the old is contradicted by the experiences of women in Taliban-held districts. A report by Human Rights Watch - based on interviews with 90 women in districts largely held by insurgents in four different provinces - shows that women are being deprived of all rights.
>
> The report, entitled The 'Ten Dollar Talib' and Women's Rights: Afghan Women and the Risks of Reintegration and Reconciliation, is released this week. It says the belief that new Taliban has emerged influenced by money rather than ideology is wrong.
>
> It criticises the idea of the "Ten Dollar Talib" who fights for money, as an attempt by US and Nato forces to make power-sharing with them more palatable to western audiences who had previously been told they were an enemy to be defeated. Hostility to women is shared by other insurgent leaders as well as the Taliban. The strongest rebel force in the provinces south of Kabul is the Hezb-i-Islami, which Western and Afghan leaders have spoken of as a group that might be tempted to join the government.
>
> The movement's leader is Gulbuddin Hekmatyar, whose first political act was reportedly to throw acid in the faces of unveiled female students at Kabul University in the early 1970s.
>
> The HRW report is the first time that repression of women in Taliban- controlled areas in Afghanistan has been systematically studied. All the women interviewed - who are referred to by pseudonyms for safety reasons - said they had lost freedoms. In some cases, women have been killed.
>
> On 13 April this year a female aid worker, Hossai, 22, was shot as she left the office of an American development organisation and died the next day. She had been threatened by the Taliban the previous week. Many of the threats are contained in letters delivered to the door at night - known as "night letters" - or left at the local mosque. Soon after Hossai was killed, Nadia - who worked for an international NGO - got a letter telling her to stop working for infidels and "in the same way that yesterday we have killed Hossai, whose name was on our list, your name and other women's names are on our list". Sometimes the same letter is sent to a number of women. In late 2009, in Kapisa province east of Kabul, women were warned not to ring up radio stations and request songs. They were told if they did they would be beheaded or acid thrown in their faces.
>
> Many women have been forced to give up their jobs and stay at home, even though half the population earns less than $2 a day and there is a chronic lack of employment.
>
> Girls' schools, which sprang up again after 2001, are once more being ordered to close. In Kunduz province in the north, the shadow Taliban governor sent out orders that no girls were to be educated past puberty. One threatening letter delivered to a school read: "You were already informed by us to close the school and not mislead the pure and innocent girls under this non-Muslim government."
>
> In Kunduz these threats were reinforced by arson, rocket and bomb attacks. There have also been outbreaks of unexplained sickness at several schools, which could be the result of mass poisoning. One Taliban spiritual leader explained the targeting of girls' schools: "We are opposed to un-Islamic education for women. We close those schools that teach adultery, nudity and un-Islamic behaviour."
>
> Women active in politics have been targeted and a number of the most prominent assassinated. The failure to catch the killers discourages other women from playing an active role. The Afghan government has also been ambivalent in its attitude to the issue.
>
> The report says that women should be involved and able to protect their interests in any negotiations about reintegration or reconciliation with the Taliban. One female member of parliament doubts this is possible because "the Taliban would rather see a woman die in the streets than go to a restaurant to get food if men were there. These are the kind of people we're talking about".
>
> Letter of the law
>
> "You are working with the government. We Taliban warn you to stop working for the government otherwise we will take your life away. We will kill you in such a harsh way that no woman has so far been killed in that manner. This will be a good lesson for those women like you who are working. The money you receive is haram [forbidden under Islam] and coming from the infidels. The choice is now with you."

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment