Advertising

Wednesday 21 July 2010

Re: [wanita-muslimah] Re: Allah Tidak Tidur

Sy tidak berlatih pak Sabri. Pada dasarnya dari kecil sy sdh terbiasa dg ritual shalat dan ibadah lainnya. Alhamdulillah orangtua mengenalkan dan membiasakan sejak kecil.

Semakin gede, semakin banyak paham yg berkelebatan masuk ke kepala. Banyak pertentangan, penolakan, pemberontakan dll. Sy sampai di satu titik berhenti shalat. Dan walau tak shalat, ternyata hidup sy baik2 saja. Sy semakin tak merasa perlu shalat.

Dgn segala prasangka baik sy pd Allah, tampaknya Allah tak ingin membiarkan sy terus dlm kondisi menjauh dariNya. Allah tak pernah pergi dari hidup sy, sy yang meninggalkanNya.

Sebelumnya mohon maaf bila ada yg kurang setuju dan pas bila sy beranalogi spt ini. Ini pengalaman spiritual sy. Mungkin org lain berbeda. Sy hanya mencoba membagi apa yg pernah sy lalui. Mudah2an ada manfaatnya.

Kembali ke laptop. Allah tahu persis sy org yg keras kepala, angkuh dan egois. Allah tentu tahu, sebab sy kan ciptaanNya :) Sy tdk diberi kisah hidup spt pak Sabri, krn Allah tahu sy tdk goncang diterpa cobaan spt itu. Sy diterpa cobaan yg mungkin buat pak Sabri sesuatu yg sederhana. Tapi buat sy, sungguh berat. Tak bisa dibagi dg siapapun. Tak bisa.

Dan Allah mulai meletakkan trufnya. Sy bertemu dg seseorg, wanita. Ia tdk menasehati sy. Bahkan ia tak tahu masalah sy. Sebenarnya ia yg curhat duluan mslhnya pd sy. Dlm kesumpekan hati sy sendiri, sy bersimpati pdnya dan ingin meringankan bebannya.

Singkat kata, krn sering bersama, sy sering melihatnya shalat. Ia shalat dlm gerakan lambat. Dan semakin sering sy perhatikan ia shalat, sy jadi ingin melakukan hal yg sama. Akhirnya sy berkata, "Kita shalat berjamaah yuk. Kamu imamnya."

Shalat jamaah pertama dgnnya, sy sibuk menghayati gerakan2nya yg lambat. Dlm sujud yg terasa lama sekali, sy merasakan bhw rasanya damai sekali meletakkan kepala berlama2. Merasakan seluruh beban hidup sy tumpah ke kepala dan buyar entah kemana. Dan saat mengucap salam, utk pertama kalinya sy bisa merasakan lapangnya hati stlh berbulan2 dihinggapi kepenatan. Hati yg suntuk, benar rasanya lapang. Nikmat. Sy ingin mengulanginya lagi.

Tak berhenti di situ. Sbg org yg pernah berhenti shalat. Sy tak seketika menjadi rajin. Tapi slalu bila sy merasa terhimpit, sy mencoba utk shalat. Dan tiap itu pula Allah menunjukkan bahwa Ia memang pemilik hidup sy. Apa yg sy inginkan di dlm hati, selalu diberikan. Apa yg sy tangiskan, slalu muncul penghiburan. Ketika sy tak bisa berbagi dg org lain, Allah justru hadir menemani sy. Dlm pemahaman sy yg dangkal ini, sy merasa tangan sy selalu dlm genggamanNya. Dikuatkan, dihibur dan dilindungi dgn berbagai cara.

Sy tdk ingin kehilangan perasaan seperti ini, selamanya. Perasaan sy selalu disayang dan dilindungi Allah.
Mudah2an Pak Sabri pun bisa merasakannya ya.

Shalat sy biasa2 saja. Tidak juga terlalu khusyu. Pikiran sy tetap sering melayang-layang. Tapi kini ada rasa bersalah bila sy tdk shalat ataupun muncul rasa malas utk shalat. Rasanya udah disayangi, kok ya tega gak shalat? Yg diminta cuma ringan kok, yg dikasih seabrek-abrek. Mosok ndak mau sih? Gitu kira2.



Salam manis,
F e r o n a
http://www.goldoven.com

-----Original Message-----
From: "stSabri" <x1123@gmx.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Wed, 21 Jul 2010 04:41:01
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Allah Tidak Tidur

Dear Fe,

sungguh saya takjub dengan hal ini, sedikit subyektif. Apakah anda sengaja berlatih dan kemudian "kecanduan" shalat, atau (dalam terminologi jawa) anda ketiban pulung (Kharomah), dan mendadak sontak dari males/ndableg/enggan shalat menjadi rajin, merasa butuh, addictive (?)

sangat sering, saya harus menenangkan diri dulu, meyakinkan diri, menekan berbagai perasaan, menyelesaikan hal-hal yang diperkirakan akan mengganggu, mematikan henpon dan baru shalat. Tapi lebih sering pikiran "NGGRAMBYANG" saat shalat, bahkan kadang "blank" ini sudah tasyhahud awal apa belum (?)

sejauh ini manfaat paling kentara buat saya adalah shalat sebagai jeda, ketika semua proses pekerjaan berjalan terlalu cepat, shalat sebagai jeda sangat bermanfaat dan setelah shalat bisa produktif lagi. Celaka-nya dalam shalat malah saya sering ingat "oh si A belum saya tagih", 'wah ini sudah jatuh tempo pembayaran" dll masalah keseharian. Shalat paling "bermutu" buat saya mungkin subuh, karena situasi dan suasana sedang segar dengan hawa pagi, hanya saja jam 05.30 jalan depan rumah kontrakan sudah mulai gemuruh suara mobil dan sepeda motor, juga tukang roti yang speakernya saingan sama masjid

saya merasakan ketenangan dan khidmat bukan dalam shalat tapi dalam duduk diam dan membiarkan angan melayang, tapi tayangannya macem-macem, termasuk Luna Maya juga nyelip disitu .... kalo pas mengangankan Tuhan, gambar yang muncul saat ini adalah CAHAYA .... syukur bathin saya masih bisa membedakan bayangan Tuhan dan PLN

salam
./STS



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, cakefever@... wrote:
>
>
> Terima kasih atas penjelasannya pak Dul. Soal shalat, sy bisa membedakan sy yang sedang malas shalat dgn sy yg secara sadar tidak melakukan shalat karena memang tidak mau.
>
> Dlm konteks ini sy berpindah dari yang tidak mau shalat menjadi butuh shalat. Bukan sekedar malas atau rajin saja.
>
> Kalo skrg sy lagi rajin nulis di WM, kemarin dulu malas. Mungkin besok malas lagi atau malah tambah rajin ... Ya ndak tau :)
>
>
>
>
>
>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
>
> -----Original Message-----
> From: Abdul Muiz <muizof@...>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Wed, 21 Jul 2010 09:37:24
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Allah Tidak Tidur
>
> Mbak Fe,
>
> Suasana hati yang berubah-ubah itu adalah hal lumrah dan fitrah dasar manusia, karena sesuai dengan makna "qalbu" yang artinya bolak balik tergantung stimulus dari luar dan dalam serta pengalaman batin seseorang. Maka terkadang muncul rasa bad mood sehingga malas shalat, tetapi kadang bisa juga semangat. Kalau kembali ke konsep qur'an, " ....... Dirikanlah shalat agar mengingat Aku", maka sebenarnya kita diminta selalu dalam kondisi berkesadaran tinggi baik lahir maupun batin, di mana pusat dari segala kesadaran itu ya Allah SWT Tuhan rabbul 'alamin.



[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment