Advertising

Tuesday 20 July 2010

Re: [wanita-muslimah] Re: Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan

 

Alhamdulillah..., habis memberikan kuliah subuh pada Lite Spirit tadi pagi --membaca tulisan Mas Muiz yang turut serta memberikan bagian dari tabayyun (klarifikasi) tentang fitnah yang berkecamuk di masa para sahabat-- saya turut bergembira.

Kalau kita belajar sejarah para sahabat dengan benar, tentunya kita tidak menemukan Abdullah bin Saba (AbS) pada masa khalifah Utsman ra. AbS baru muncul pasca khulafa' al-rasyidin. Artinya, AbS tidak muncul di era sahabat besar. Dan, berdasarkan kajian sejarah, keberadaan AbS juga masih diperdebatkan. Dan, kehadiran cerita AbS sebenarnya lebih ditujukan untuk memojokkan kaum Syi'ah.

Di bawah ini saya cuplikkan hasil kajian tentang AbS dari mbah wiki.
----------------------------------------------------------
Menurut Allamah Murtadha Askari bahwa cerita Abdullah ibn Saba' adalah bersumberkan dari Al-Tabari (w.310H/922M), Ibn Asakir (w571H/1175M), Ibn Abi Bakr (w741H/1340M) dan al-Dhahabi (w747H/1346M). Mereka ini sebenarnya telah mengambil cerita Abdullah ibn Saba' dari satu sumber iaitu Sayf ibn Umar dalam bukunya al-Futuh al-kabir wa al-riddah dan al-Jamal wal-masir Aishah wa Ali [Murtadha Askari, Abdullah ibn Saba' wa digar afsanehaye tarikhi, Tehran, 1360 H].
Sayf adalah seorang penulis yang tidak dipercayai oleh kebanyakan penulis-penulis rijal seperti Yahya ibn Mu'in (w233/847H), Abu Dawud (w275H/888M), al-Nasai (w303H/915M), Ibn Abi Hatim (w327H/938M), Ibn al-Sukn (w353H/964M), Ibn Hibban (w354H/965M), al-Daraqutni (w385H/995M), al-Hakim (w405H/1014M), al-Firuzabadi (w817H/1414M), Ibn Hajar (w852H/1448M), al-Suyuti (w911H/1505M, dan al-Safi al-Din (w923H/1517M).

----------------------------------------------------------

Jelas sekali bahwa para perawi hadis yang handal malah tidak percaya dan tidak menceritakan AbS. Oleh karena itu, apabila kita ingin mengetahui sejarah para sahabat dan konflik yang terjadi di antara mereka sepatutnya kita menelaah sejarah dan bukan menerima dongengan yang malah menghasut umat Islam itu sendiri.

Dari kajian di box atas, kita tahu bahwa kisah AbS baru muncul setelah 300 tahun pasca kehadiran rasulullah. Dan kemunculannya cerita itu pun ditolak oleh perawi hadis yang handal seperti Abu Dawud, Nasai, al-Daruqtni dan al-Hakim.

Wassalam,

chodjim

----- Original Message -----
From: Abdul Muiz
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, July 19, 2010 1:16 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan

Mas Ismail alias Mas Istiaji Sutopo,

Tinggalkan pendekatan "blame other" karena Allah sudah memberikan berkah yang paling hebat yaitu "kesadaran sejati". Kalau kita selalu melihat persoalan itu dengan pendekatan blame other maka biang kerok atau kesalahan itu selalu berorientasi pada external melulu padahal faktor internal juga turut berperan.

Betul bahwa kaum munafik banyak disebutkan di al qur'an, tetapi itu sekedar guidence supaya kita menjauhi sikap munafik, kita memang dituntut waspada bahkan ekstra waspada dengan sifat munafik di samping muncul ditampilkan oleh orang atau kelompok di sekitar kita, tetapi justru yang paling berat adalah melawan kemunafikan yang ada di dalam diri kita sendiri. Makanya qur'an selalu menyampaikan pesan, "Dirikan shalat untuk mengingat Aku".

Pada zaman Nabi kaum munafiq juga sudah ada, makanya ayat-ayat qur'an cukup banyak mengulas kemunafikan, tetapi apakah rasulullah selalu melempar kesalahan setiap masalah dengan menunjuk hidung orang munafik ??. Rasulullah sukses menjaga umat begitu solid itu karena sukses menjaga kesadaran sejati itu. Makanya beliau mengingatkan bahwa perang paling berat itu bukan perang fisik tetapi perang melawan hawa nafsu. Boleh jadi hadits ini dipermasalahkan dari segi sanadnya, tetapi dari segi matan sungguh universal, karena melawan diri sendiri itu lebih berat daripada menaklukan orang lain.

Terkait dengan tarikh Islam yang diwarnai konflik berdarah alias perang saudara, kita memang tidak dapat menutup mata, ada yang mengambil manfaat di air keruh seperti tokoh abdullah bin saba' tokoh munafik yang paling sering disebut oleh para pendahulu kita. Tetapi beranikah kita bertanya, "apakah orang yang dijamin masuk syurga (Thalha, Zubair dan Ali misalnya), mengapa bisa terlibat perang berdarah, perang saudara sesama penganut aqidah ??" Mosok iya sih mereka dengan mudah dikibuli oleh tokoh munafik sekaliber abdullah bin saba' ?? Salah satu jawaban yang bisa saya berikan adalah karena "politisasi". Kalau agama yang luhur dipolitisasi ya akan mengaburkan nilai kebaikan dan keburukan. Karena memang sifat "politik" itu begitu. Jarak antara kebenaran dan kebatilan cuma sejengkal bahkan tidak ada jarak. Makanya orang benar bisa masuk penjara alias jadi pecundang, ingat fenomena Imam Hanbali (salah satu pendiri madzhab sunni) ketika berhadapan dengan
penguasa yang menganut muktazilah, ya dijebloskan ke penjara bak pecundang. Tetapi giliran penguasa ganti menganut sunni maka imam Hanbali dibebaskan, dipulihkan lagi, sebaliknya warga negaranya yang menganut non sunni dikejar-kejar ditindas dan tidak diberi hak hidup.

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- Pada Sen, 19/7/10, istiaji sutopo <issutopo@yahoo.com> menulis:

Dari: istiaji sutopo <issutopo@yahoo.com>
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: "ujung blangutama" <ujungblangutama@gmail.com>
Tanggal: Senin, 19 Juli, 2010, 11:00 PM

100719-ISMAIL - ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.

FORUM WANITA MUSLIMAH YANG BUDIMAN ...

Inti mendasar, bahwasanya perpecahan Islam dizaman Khalifah Ustman bin Affan ra. adalah akibat hasut dan pecah belah Yahudi yang Zionis itu : Abdullah bnu Saba' sekaligus yang membunuh Khalifah Ustman Bin Affan. Tanpa disadari Umat Islam seluruhnya .. dia sangat cerdas masuk Islam tapi sangat munafik dan pasti masuk neraka paling dalam ...

Abdullah Ibnu Saba' sendiri yang mengobarkan PERPECAHAN ISLAM PERTAMA dengan mengagung2kan Ali ra ( guna perpecahan itu sendiri ) - tanpa sepngetahuan Ali ra sendiri .. itulah bentukan Mazhab Syi'ah yang pertama ...

Zionis itu sama dengan Syaithan yang ingin mengacaukan ( pecah belah ) Islam musuh utama Nabi Adam yang Islam juga ...sejak di Surga sumpah serapah Syaithan untuk menyesatkan manusia semua ..

QS 007

AR A'RAAF 016-020

قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي

لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ 7.16. Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,

saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

ثُمَّ لآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ

أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ وَلاَ

تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ

7.17. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang

mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati

kebanyakan mereka bersyukur (ta'at).

قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْؤُوماً

مَّدْحُوراً لَّمَن تَبِعَكَ مِنْهُمْ لأَمْلأنَّ جَهَنَّمَ مِنكُمْ أَجْمَعِينَ

7.18. Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang

terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu,

benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".

( DEMIKIAN BUNYI SALAH SATU SUMPAH SYAITHAN - BANYAK MANUSIA TAK MENGACUHKANNYA - KURANG HATI2 DALAM MENYIKAPI APAPUN ) ..

Sayangnya hamba2 yang Mukhlis dari Kubu Muawiyah tetap sempat dapat diguncang Syaithan dan memicu dendam, yang tidak perlu dalam Islam itu .... Disitulah kekhilafan besar orang2 Mukmin Muawiyah ... seharusnya mereka bermusyawarah dengan Ali ra yang demikian bijak, santun dan tinggi ilmunya. Tak akan ada Islam Syi'ah dimasa sekarang ini tentunya .. dan juga Islam2 aliran2 yang memisahkan diri lainnya itu ...

Ali ra sendiri tidak tahu apa itu Syi'ah ..dia adalah murni Ahlus Sunnah wal Jama'ah ..dan memang benar seluruh keturunannya dari Siti Fatimah ternyata HASIL DO'A RASULULLAH SAW. KETIKA MENIKAHKAN MEREKA BERDUA " YAA ALLAH ..JADIKAN ANAK KETURUNAN MEREKA ORANG2 YANG BERMUTU .. " ..

Nah benarlah do'a yang terkabul : para keturunan Ali-Fatimah ra - menjadi orang2 besar. mulia bahkan menjadi para wali2 Allah SWT ..itulah PARA HABIB2 dari Ahlus Sunnah Wal Jama'ah yang akhirnya berperan besar dalam penyebaran agama Islam keseluruh penjuru dunia... luar biasa, tanpa dapat dibendung Zionis yang menghendaki Kristenisasi dan Liberalisasi agama dunia itu sebagai satu agama yang telah " ditundukkan " Kaum Zionis itu ...

Kalau Allah SWT. telah berkehendak tak ada satu kekuatanpun yang mampu membendung kehendak-Nya ... karena Habib2 itu bagaikan benteng kokoh Islam - kebanyakan Wali2 yang berkaromah dan menjadi kekasih2 Allah SWT. karena kemuliaan akhlak, ketaatan ibadah, ketawadduan ...luar biasa ..para pengikut-murid2 mereka terlindung juga oleh Allah SWT. dari penyesatan Zionis-Syaithan ..

Termasuk diantaranya dengan melalui beberapa generasi Habib2 ..inilah beliau2 itu :

Habib Hasan Al Haddad - MBAH PRIOK - yang sedang ramai dibicarakan karomahnya

Habib Ali Al Habsy Kwitang - yang sedang digemparkan karomah keluarnya air suci yang jadi rebutan warga Jakarta dari tanah kuburnya

Habib Husin Alaydrus - Luar Batang ..yang makamnya dikeramatkan sekali - dianggap walinya Jakarta

Habib Rizieq As Shihab - SATU2NYA HABIB PALING KERAS pada kemungkaran masyarakat - akibat Pemerintah yang lemah gemulai menegakkan Syari'ah Islam itu ..

Habib Abdur Rahman Assaqqaf - Tebet - yang memiliki ahlaq sangat mulia dengan ratusan ribu murid2nya tersebar di Jakarta

Habib2 ( Wali Songo ) ...juga keturunan Rasullulah SAW ...kesembilannya kompak dalam keberhasilan meng-Islamkan Pulau Jawa 100% tanpa pertumpahan darah itu

Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al Habsyi - Hadramaut - sang pencipta LAGU MAULID NABI MUHAMMAD SAW. " SIMTHUD DURAR "... yang sangat termasyhur bagi umat Islam sedunia ...( populer ) selama 150 tahun ..belum ada yang bosan dan mengalahkan kepopuleran lagu itu ..meskipun The Beatles atau Michael Jakcsonpun .. kecuali bunyi surat aL qUR'AN ..Al Fatihah ..yang telah digemakan setiap insan dunia selama 1400 tahun ... TANPA BOSAN2 ...

Bayangkan 140 tahun lagu Maulid itu terus dimainkan setiap acara Maulid atau acara2 lainnya Ahlus Sunnah Wal Jama'ah ..mulai dari Sumatera-Jawa-Kalimantan-Sulawesi-Maluku-Irian-Malaysia-Brunei ..Jazirah Arab, Afrika, Amerika, Eropa ..bergema2 - membahana .....untuk memuliakan Nabi Muhammad saw. - yang kata orang2 anti Maulid ..menurut Al Qur'an seolah2 manusia biasa ..padahal sesungguhnya manusia luar biasa .. dan sangat dan amat berjasa pada kita semua baik yang sadar ataupun tidak ..

Habib Shaleh Tanggul - yang do'a orang2 yang meminta do'anya selalu dikabulkan Allah SWT .. Bahkan beliau pernah mendo'akan seorang wanita Kafir dari USA yang khusus datang karena akan menikah ..calon suaminya menghilang ..( dia lalu mimpi disuruh cari Habib Tanggul dari Indonesia ) - Nah ketika dia nekat datang pada Habib di Jember itu ..dia disuruh pulang saja .katanya caon suaminya sudah menunggu di rumah USA ...

Habib Al Jufri dari Palu Sulawesi - yang berhasil mendirikan perguruan Islam Al Khairat dimana2 terutama Indonesia Timur ...

t Definitions */

@font-face

{font-family:"Trebuchet MS";

panose-1:2 11 6 3 2 2 2 2 2 4;

mso-font-charset:0;

mso-generic-font-family:swiss;

mso-font-pitch:variable;

mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}

/* Style Definitions */

p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal

{mso-style-parent:"";

margin:0in;

margin-bottom:.0001pt;

mso-pagination:widow-orphan;

font-size:12.0pt;

font-family:"Times New Roman";

mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}

@page Section1

{size:8.5in 11.0in;

margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in;

mso-header-margin:.5in;

mso-footer-margin:.5in;

mso-paper-source:0;}

div.Section1

{page:Section1;

Dan masih banyak, luar biasa Habib2 yang berderajat Wali2 Allah ..

Itulah sebabnya Belanda Penjajah pusing tujuh keliling - Indonesia tidak bisa di Kristenkan mereka ..

Itulah KAROMAH WALI2 ..suatu hal yang aneh dan tak mungkin menjadi mungkin dibuat mereka ..

Kalau allah swt. sudah berkehendak sungguh mudah ..

QS

036 YAASIIN 082

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ

شَيْئاً أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

36.82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah

berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.

Anda ingin bisa juga seperti mereka ? .. Bisa !

Bersihkan hati, kokohkan ibadah sesuai kewajiban dan sunnah - jauhi yang haram, syubhat bahkan yang makruh dan banyak2 menjalankan Sunnah Nabi .. termasuk BERSORBAN, BERJUBAH SETIAP HARI .. itulah satu pertama kali hal yang pasti dilakukan para Habib2 itu ..sehingga mendapat kecintaan Allah swt ..

Sanggupkah Anda ? .. tapi mudah sekali denga sedikit repot bukan ? jangan malu ..jangan enggan ..

Ibadah itu jangan karena melihat manusia ..tapi karena dilihat Alah SWT ... Maukah masuk Surga ? Itu salah satu jalan paling mudah ...

KAUM WANITA JUGA BISA JADI WALI ALLAH ! WANITA PAKAI JILBAB YANG BENAR DULU ...

KHUSU MASALAH HABIB2 YANG TERSEBAR LUAS DIMANA2 ITU ..TAPI TIDAK POPULER DI MEDIA KARENA MEREKA TIDAK PERLU KEPOPULERAN ...( KECUALI KASUS MBAH PRIOK - KEBETULAN SAJA JADI RAMAI ) .... RASULULLAH

SAW. BERSABDA : SEMUA ANAK MANUSIA YANG DILAHIRKAN OLEH

IBUNYA, BERNASAB PADA AYAH MEREKA.

KECUALI ANAK-ANAK FATIMAH. AKULAH WALI MEREKA.

AKULAH

NASAB MEREKA DAN AKULAH AYAH MEREKA

(

HR. IMAM AHMAD )

SESUNGGUHNYA WALI2

ALLAH ITU MESKI TELAH MENINGGAL – MEREKA

ITU TETAP HIDUP DISISI ALLAH SWT. SAMPAI

DI HARI KIAMAT NANTI, TIADA MEREKA KHAWATIR

DAN TIADA MEREKA BERSEDIH

HATI – BERZIARAHLAH PADA KUBUR MEREKA UNTUK KEBERKAHAN KALIAN – MEREKA MENGETAHUI KEHADIRAN KALIAN DAN MELIHAT

SERTA MENDENGAR

SEPERTI ORANG YANG MASIH HIDUP.

( Habib Abdullah

bin Mukhsin Al-Aththas ) ( 1857 – 1931 M )

"

BERZIARAHLAH KAMU KEPADA ORANG-ORANG SHALEH, TERMASUK

KEMAKAM KUBUR MEREKA,

KARENA

ORANG-ORANG SHALEH ADALAH PENGOBAT HATI."

"

SEINDAH-INDAHNYA TEMPAT DI DUNIA ADALAH TEMPAT

ORANG-ORANG YANG SHALEH MESKIPUN SUDAH DIKUBURPUN - KARENA MEREKA BAGAI BINTANG-BINTANG YANG

BERSINAR

PADA

TEMPATNYA DI PETALA LANGIT. "

( Habib Alwi bin

Muhammad Al-Haddad ) ( 1633 – 1718 M )

Wallahu a'laam / ISMAIL

Sungguh luar biasa habatnya ..

--- On Mon, 19/7/10, TEdJO stSabri <x1123@gmx.com> wrote:

From: TEdJO stSabri <x1123@gmx.com>

Subject: [wanita-muslimah] Re: Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan

To: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Date: Monday, 19 July, 2010, 10:48 AM

Dear All,

kayaknya yang beginian urusan Mia dech

salam

./STS

----- Original Message -----

From: H. M. Nur Abdurahman

Sent: 07/19/10 05:57 AM

To: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Subject: Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan <= Re: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU

[Kolom Tetap Harian Fajar]

640 Perang Unta dan Kepemimpinan Perempuan

Saat Nabi Muhammad SAW mendengar kabar suksesi kekaisaran Persia kepada putri Kaisar, beliau bersabda:

-- Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahumu Mraatan [H.R. Bukhariy], artinya: Sekali-kali tidak beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada perempuan. Hadits ini, seperti dinyatakan oleh Imam Ibn Hajar, diungkapkan berkaitan dengan hadits-hadits lain tentang kisah kesewenang-wenangan Kaisar Persia. Ia kemudian di kudeta dan dibunuh, dan kemudian terjadi pelimpahan kekuasaan ketangan puteri Kaisar. Dalam pandangan Muhammad al-Syawaribi, hadits tersebut tidak bisa dijadikan rujukan untuk hal yang ilzamiyah (normatif), karena diriwayatkan secara ahad (individual). Hadits ahad hanya bersifat ikhbariyah (informatif), sehingga tidak memiliki konsekwensi hukum apapun. Dalam kaidah Ushul Fiqh untuk hal-hal yang sangat prinsip yaitu ilzamiyah, haruslah berlandaskan kepada teks yang diriwayatkan secara mutawatir (kolektif).

Dalam penelusuran DR. Wahbah al-Zuhaili, tak ditemukan satupun ulama terdahulu yang membenarkan kepemimpinan perempuan dalam konteks di bidang politik. Dikatakan bahwa ulama Islam telah konsensus (ijma') dengan pernyataan bahwa kelelakian merupakan salah satu syarat utama bagi kepemimpinan tertinggi dalam lapangan politik (alFiqh alIslami, VII: 6179). Sementara pemikir Islam kontemporer juga tidak sedikit yang menyuarakan hal yang sama. Sebutlah misalnya Syah Waliyullah alDahlawi, alMawdudi dan yang lain. Dengan demikian, berarti bahwa perempuan dalam pandangan Syari'ah tidak dibenarkan untuk menduduki kepemimpinan politik tertinggi. Jamaluddin Al Afghani dalam bukunya yang berjudul 'Aisyah wa alSiyasah, menulis secara lengkap tentang biografi St Aisyah dan mencoba memberikan nasehat bagi generasi mendatang tentang keberadaan perempuan dalam politik praktis.

Itu dalam wacana. Bagaimana di lapangan?

1. Kenyataan bahwa Nabi Muhammad Saw tidak menyerahkan kepemimpinan beliau kepada puteri beliau, Siti Fathimah, ataupun kepada Ummu lMu'minin St 'Aisyah yang keduanya-duanya adalah cerdas dan bijak. Keduanya memang cerdas dan bijak dalam konteks ukuran keseharian, namun bukan dalam konteks bidang siyasah (politik).

2. Siti 'Aisyah, walaupun sukses dapat memimpin puluhan ribu pasukan perang di bawah kendali perintahnya, tetapi ujung-ujungnya beliau kalah, karena tidak matang menterjemahkan situasi politik sebagai dasar untuk bertindak. St 'Aisyah menunjukkan terpuruknya peran perempuan di wilayah politik, yaitu menarik sekelompok orang untuk membangkang dan terjun ke dalam perang memimpin sebuah pasukan yang menentang keabsahan khalifah keempat, 'Ali bin Abu Thalib. Peperangan ini terjadi di Basrah pada hari Ahad 12 Jumadil Akhir 36 H / 4 Desember 656 M. menentang khalifah 'Ali bin Abi Thalib.

Ketika Khalifah 'Utsman bin Affan wafat, warga Madinah dan tiga pasukan dari Mesir, Basrah dan Kufah bersepakat memilih 'Ali bin Abu Thalib sebagai khalifah baru. Sebermula beliau menolak penunjukan itu. Namun semua mendesak untuk memimpin ummat. Pembaiatan beliaupun berlangsung di Masjid Nabawi. Sebagai Khalifah beliau mewarisi pemerintahan yang sangat kacau. Juga ketegangan politik akibat pembunuhan Khalifah ketiga, 'Utsman bin Affan. Keluarga Umayyah menguasai hampir semua kursi pemerintahan. Dari 20 gubernur yang ada, hanya Gubernur Iraq yaitu Abu Musa Al Asyari yang bukan keluarga Umayyah. Mereka menuntut Khalifah 'Ali bin Abu Thalib untuk mengadili pembunuh Khalifah 'Utsman. Tuntutan demikian juga diajukan St 'Aisyah. Namun Khalifah berpandangan bahwa pengadilan sulit dilaksanakan sebelum situasi politik reda. Khalifah bermaksud menyatukan negara lebih dahulu. Untuk itu, beliau mendesak Muawiyah bin Abu Sofyan, Gubernur Syam, yang juga pimpinan

keluarga Umayyah untuk segera berbaiat kepadanya.

Muawiyyah menolak berbaiat sebelum pembunuh Khalifah 'Ustman dihukum. Bahkan Muawwiyah menyiapkan pasukan dalam jumlah besar untuk menentang Khalifah. Maka Khalifah segera menyusun pasukan. Khalifah berangkat ke Kufah, wilayah yang masyarakatnya mendukung Khalifah. Beliau tinggalkan ibu kota Madinah sepenuhnya. Sementara itu St 'Aisyah, telah bergerak memimpin 30 ribu pasukan dari Makkah. Pasukan Khalifah yang semula diarahkan ke Syam terpaksa dibelokkan untuk menghadapi pasukan St 'Aisyah, yang memimpin pasukannya dalam tandu tertutup di atas unta. Banyak pasukan juga mengendarai unta, sehingga pasukan itu dari pihak St 'Aisyah disebut Ashhab alJamal (Pasukan Unta). Maka perang itu disebut Perang Unta. St 'Aisyah tertawan setelah tandunya penuh dengan anak panah. Adapun dari pihak Khalifah 'Ali pasukan 'Aisyah disebutnya An Nakits (N-K-TS), yang diambil dari Firman Allah:

-- FMN NKTS FANMA YNKTS 'ALY NFSH (S. ALFTh, 48:10), dibaca: faman nakatsa fainnama- yankutsu 'ala- nafsihi-, artinya barangsiapa yang menebas (bai'ah), maka (bahaya) penebasannya atas dirinya sendiri.

Kerugian peperangan itu sangat besar.

-- Pertama, kerugian jiwa, yaitu dari pihak St 'Aisyah sejumlah 16,796 orang terbunuh, dan dari pihak Khalifah 1,070 orang.

-- Kedua, perpecahan mazdhab, mereka para penyokong St 'Aisyah dan Muawiyah disebut Ahlussunnah, dan para penyokong Khalifah disebut Syi'ah (partai) 'Ali, dan yang menyedihkan ialah yang pada mulanya hanya berupa mdzhab politik, namun ujung-ujungnya menjadi madzhab theologi, yaitu Madzhab Ahlussunnah dan Madzhab Syi'ah (tanpa menyebutkan 'Ali lagi).

***

Ala kulli hal, dalam Hadits yang telah dikutip di atas, ungkapan "urusan mereka" (Amruhum), adalah urusan dalam konteks kancah politik. Alhasil, tidak akan beruntung kaum yang mendiami sebuah negeri, tidak terkecuali Indonesia ini, jika dipimpin oleh perempuan dalam urusan politik. Sedangkan St 'Aisyah yang begitu cerdas dan bijak dalam kehidupan keseharian, akan tetapi gagal dalam kepemimpinan politik, maka betapa pula oleh perempuan yang biasa-biasa saja. WaLlahu a'lamu bisshwab.

*** Makassar, 29 Agusutus 2004

http://waii-hmna.blogspot.com/2004/08/640-perang-unta-dan-kepemimpinan.html

----- Original Message -----

From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>

To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>

Sent: Monday, July 19, 2010 04:51

Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).

Pada era khalifah Ali bin Abi Thalib, perang saudara terjadi dua kali :

Pertama perang Jamal, antara Aisyah (Janda Nabi Muhammad sekaligus putri Abu Bakar) Vs Ali bin Abi Thalib (menantu Nabi Muhammad sekaligus saudara sepupu Nabi Muhammad). Satu kubu dengan Aisyah adalah Thalha dan Zubair bin Awwam dua sahabat Nabi ini disebut hadist Nabi sebagai penghuni syurga termasuk lawan perang mereka yaitu Ali bin Abi Thalib. Penyebab pecahnya Perang Jamal karena tidak tercapai deal (kesepakatan) mengenai penyelesaian kasus pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan. Khalifah Ali menghendaki menciptakan stabilitas negara lebih dulu baru mengadili pembunuh Utsman, sedangkan kubu Aisyah menghendaki kasus pembunuhan Khalifah Utsman lebih diutamakan. Konon siti Aisyah pada masa Nabi Muhammad masih hidup di awal pernikahannya bersama Kanjeng Nabi Muhammad terjadi fitnah ketika Aisyah ketinggalan rombongan (kafilah) karena ketiduran dan kafilah Nabi mengira Aisyah ikut serta. Rombongan Kafilah baru menyadari kalau Aisyah ketinggalan saat

menyusul kafilah mereka Aisyah disertai sahabat Nabi yang bernama Shafwan bin Muatthol yang menemukan Aisyah ketiduran di tengah jalan sendirian, sehingga timbul desas-desus (kayak berita gosip infotaintment di TV Indonesia) bahwa Aisyah selingkuh. Maka Nabi meminta pendapat sahabat-sahabat terdekatnya, bagaimana beliau sebaiknya menyikapi Aisyah, Ali pada saat itu berpendapat, "masih ada wanita lain yang lebih baik........" maksudnya ceraikan saja Aisyah. Sikap dan saran Ali ini sampai juga ke telinga siti Aisyah. Fitnahpun tidak terbukti dan Aisyah masih menjadi Istri Kanjeng Nabi Muhammad sampai akhir hayat beliau.

Akhir perang Jamal adalah dari Kubu Aisyah, terbunuh thalha dan zubair. Sedangkan Aisyah dilumpuhkan Ali dengan memotong kedua kaki onta (jamal) yang ditunggangi Aisyah. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Khalifah Ali bin Abi Thalib, selanjutnya kubu Ali sendiri mengantarkan Aisyah ke Mekkah sehingga Aisyah tidak terdengar lagi terlibat dalam kancah politik hingga akhir hayat.

Perang yang kedua adalah perang Shiiffin, yaitu perang antara kubu Khalifah Ali bin Abi Thalib VS kubu Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Penyebabnya hampir sama dengan perang Jamal tidak ada kesepakatan (deal) tentang penyelesaian kasus pembunuhan Khalifah Utsman. Dua kubu ini memang berseteru sejak nenek moyang mereka terutama penguasaan Ka'bah di Mekkah. Ali bin Abi Thalib adalah keturunan Bani Hasyim sedangkan Muawiyah adalah keturunan Bani Umayyah. Mu'awiyah adalah kerabat dekat dengan Utsman bin Affan yang menjadi isyu persoalan konflik perang shiffin. Perang saudara ini berakhir imbang dengan sama-sama menderita.

Sebenarnya secara militer kubu Ali hampir menang namun kubu Mu'awiyah melalui Amr bin 'Ash menancapkan Mushaf Qur'an di atas tombak menawarkan damai dengan berunding kembali kepada Kitabullah Al qur'an. Ali yang tahu persis sikap dan kelakuan Amr bin 'Ash menolak berunding, akan menuntaskan perang, namun para pengikutnya banyak yang menolak melanjutkan perang karena kelelahan setelah perang Jamal yang menghabiskan banyak energi. Maka Ali tidak mempunyai pilihan kecuali berunding. Disepakati kedua kubu mengirimkan delegasi untuk maju di meja perundingan. Dari kubu Muawiyah menunjuk Amr bin Ash sebagai juru bicara, sementara dari kubu Khalifah Ali bin Abi Thalib semula ingin menunjuk Abdulllah bin Abbas namun ditolak pengikutnya, yang kemudian mayoritas pengikutnya menghendaki Abu Musa al asy'ari sebagai juru bicara sekaligus juru runding. Ali mengetahui persis kepiawaian Amr bin Ash dan keluguan Abu Musa al Asy'ari. Wal hasil Amr bin Ash berhasil

mensiasati Abu Musa supaya sepakat memecat pemimpin kedua kubu yang berseteru : Ali bin abi Thalib maupun Mu'awiyah. Amr bin Ash mempersilakan Abu Musa Al 'Asy'ari untuk tampil lebih dulu mengumumkan pemecatan kedua pemimpin yang berseteru ini. Giliran Amr bin Ash tampil dia justru menampilkan sebagai Muawiyah sebagai pemimpin. Perundingan pun berakhir dengan kisruh tanpa ada penyelesaian berarti.

Maka muncullah gerakan Khawarij yang artinya keluar dari kelompok yang berseteru. Kelompok ini sebenarnya kebanyakan berasal dari kubu Khalifah Ali bin Abi Thalib, pasca perundingan tsb tidak setuju dengan Ali bin Abi Thalib maupun Muawiyah, maka mereka memutuskan supaya membunuh tiga orang sebagai biang kerok konflik tidak jelas tsb yaitu : Khalifah Ali bin Abi Thalib, Mu'awiyah bin Abi Sufyan dan Amr bin Ash. Eksekutor pun sudah disiapkan kaum Khawarij namun yang berhasil menjalankan tugas cuma membunuh Ali bin Abi Thalib, sedangkan Mu'awiyah selamat yang akhirnya sepeninggal Khalifah Ali, mendirikan dinasti kekhalifahan Bani Umayyah, sedangkan untuk membalas jasa juru bicaranya, Amr bin Ash diangkat menjadi Gubernur Mesir (dulu pernah menjadi amir di Mesir namun dipecat oleh Khalifah Umar bin Khattab).

Tidak lama setelah muncul gerakan khawarij muncul pula firqah Syi'ah yang mengagungkan Ali bin Abi Thalib beserta keturunannya dari Fatimah putri Kanjeng Nabi Muhammad. Sebenarnya aliran Syi'ah ini muncul karena konflik politik namun akhirnya bergeser menjadi aliran theologi sampai sekarang tetap exist dengan mayoritas ada i Iran. Juga muncul gerakan mur'ji'ah namun gerakan ini kecil dan hilang ditelan sejarah.

Nah uniknya, Ibnu taymiyah dan pengikutnya mengharamkan bertanya siapa yang salah dalam konfilik perang jamal mupun perang shiffin.

Wassalam

Abdul Mu'iz

--- Pada Sen, 19/7/10, Waluya <waluya@plasa.com> menulis:

Dari: Waluya <waluya@plasa.com>

Judul: [wanita-muslimah] Re: Kaum muslim Tiongkok bersama dengan non muslim membangun sebuah khilafah Islam yang dikenal dengan Dinasti Ming (1368-1644M).

Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com

Tanggal: Senin, 19 Juli, 2010, 12:44 AM

> Wikan Danar Sunindyo <wikan.danar@...> wrote:

> baguslah kalau ada sejarawan muslim yang objektif

> saya juga pengin tahu apa yang penulis itu tulis mengenai konflik

> ali vs muawiyah, pembunuhan hussain, terbunuhnya khalifah umar dan

> utsman, etc

Menurut buku sejarah Islam yang saya punya, persaingan Ali dan Muawiyyah tidak lepas dari akarnya, yaitu persaingan Bani Hasyim dengan Bani Umayyah yang terjadi sejak sebelum Islam lahir. Persaingan ini dimulai dari UMAYYAH yang menentang dan akan merebut kekukasaan sang paman HASYIM dalam memperebutkan kekuasaan di Makkah (termasuk pengelolaan Ka'bah). Ummayah kalah dalam medan perkelahian dengan Hasyim, dan akibatnya dia dibuang keluar kota selama 10 tahun.

Ummayah berputra HARB, sedangkan HASYIM berputra SYABIH dalam perkawinnanya dengan wanita Madinah. SYABIH akhirnya dipanggil ABDUL MUTHTHALIB, karena waktu beliau ikut pamannya MUTHTHALIB ke Madinah, Orang-orang Madinah menyangka SYABIH itu budaknya MUTHTHALIB. ABDUL MUTHTHALIB akhirnya menjadi "penguasa Makkah" juga seperti bapaknya. HARB, seperti juga bapaknya, tidak menerima kepemimpinan ABDUL MUTHTHALIB. Akhirnya dia juga diusir ke luar kota. Benih-benih permusuhan sudah mulai bersemai.

Abdul Muththalib berputra Abdullah (menurunkan Nabi Muhammad), Abu Thalib (menurunkan Ali) dan Abbas (kelak keturunannya mendirikan dinasti Abbasyiah). Sedangkan Umayyah, selain berputra HARB yang menurunkan ABU SUFYAN (menurunkan MUawiyyah--> Yazid), juga mempunyai putra bernama ABU AL-AS yang berputra AFFAN dan berputra USMAN (Khalifah Rasyidin ke 3).

Di jaman Kangjeng Nabi, permusuhan dua Bani ini akhirnya dapat diredam dengan masuk Islamnya Abu Sufyan dan putranya Muawiyah karena kecerdasannya dijadikan "sekretaris" Kangjeng Nabi. Tetapi sepeninggal Kangjeng Nabi, permusuhan ini muncul kembali, apalagi waktu Khalifah Usman, permusuhan ini makin menjadi-jadi.

Gitu katanya jalan ceritanya. Entahlah, saya cuma orang yang hobi baca buku sejarah, tapi paling tidak saya bisa mafhum kenapa Khalifah Usman yang sebenarnya sama-sama beristri putri Nabi seperti Ali, tidak terlalu dianggap/ tidak diakui oleh orang Syiah.

Mohon maaf jika ada yang keliru dan terimakasih sekali jika dikoreksi.

Sumber: Sejarah Islam (Tarik Pramodern). K. Ali, penterjemah Ghufron A. Mas'adi, PT RajaGRafindo Persada, Jakarta, cetakan 2, 1997

Salam,

WALUYA

[Non-text portions of this message have been removed]

---

email : X1123@gmx.com

sent by Mobile Device on Gentoo Linux

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment