Advertising

Tuesday 20 July 2010

[wanita-muslimah] Jadilah Sang Pendidik

 

Jadilah Sang Pendidik

Pendidik atau guru adalah orang tua kedua bagi anak didiknya. Mau tidak mau
para pendidik juga berperan besar mewarnai seorang anak. Anak laksana kertas
putih yang secara fithroh bersih, suci dan orang tua serta gurulah yang
berperan besar untuk mewarnai anak menjadi merah, hijau, kuning, atau
perpaduan warna lainnya. Hal tersebut membuat pendidik memiliki tugas dan
tanggung jawab yang besar, yang tidak dapat diremehkan dan dipandang sebelah
mata. Bagi pendidik yang ikhlas dan menjadikan tugas tersebut sebagai ladang
amal maka pahala dari Allah telah menanti. Akan tetapi akankah seorang
pendidik akan selalu mulus dan tanpa rintangan dalam melaksanakan tugasnya
tersebut??? Tentu jawabnya tidak.

Lika-liku sebagai pendidik harus dilalui, karena pendidik tidak hanya
menghadapi satu orang saja, namun bisa puluhan orang. Tidak hanya anak didik
saja yang harus pendidik hadapi, begitu juga orang tua anak didik. Tidak
mudah tentunya. Namun mengingat agung perannya seorang pendidik, dapat
menjadikan pemicu semangat untuk tidak gentar menghadapi masalah-masalah
yang dihadapi dengan anak didik. Setiap pendidik akan dicoba dengan masalah
masing-masing, dan hal tersebut dapat mendewasakan sang pendidik dari waktu
ke waktu. Hingga suatu saat ia mampu berdiri setegar karang, yang mampu
menghadapi benturan ombak yang kian membesar. Senyum, tangis, guratan
kesedihan maupun kekhawatiran menjadi bumbu bagi pendidik. Senyum dan tawa
mengiringi langkah keberhasilan anak didik. Guratan kesedihan maupun
kekhawatiran tersimpan hingga terkadang teruraikan air mata bila melihat
kemunduran atau bahkan kemerosotan ynag dihadapi anak didik baik dari segi
akademik maupun akhlak. Harus bagaimana lagi agar dapat menjadi guru yang
pengertian terhadap anak-didik. Harus melakukan apa lagi agar anak didik
dapat menjadi lebih baik. Satu masalah terurai dan selesai muncullah masalah
yang baru yang harus dihadapi lagi. Seakan-akan masalah tak ada
henti-hentinya dari hari ke hari.

Wahai para pendidik bersabarlah, hingga waktu dimana kau menuai pahala akan
tiba!
Penulis ini juga belum menjadi pendidik yang baik namun baru berusaha
menjadi pendidik yang baik bagi anak didiknya. Tentunya banyak belajar baik
dari teori maupun pengalaman bagaimana cara mendidik yang benar dan
efektif.Untuk itu salah satu cara adalah pendidik harus cerdik mengetahui
hal-hal yang penting dalam mendidik. Hal-hal yang penting tersebut antara
lain :

Ikhlas
Pendidik harus memiliki niat yang ikhlas dalam mendidik anak-anak didiknya.
Hal tersebut agar membedakan antara niat kebiasaan dan niat ibadah. Jadi
tatkala pendidik meniatkan mendidik untuk mencari pahala di sisi Allah, maka
akan berbeda jika pendidik tanpa ada niat dihati, pergi pagi pulang siang ke
sekolah dan hanya menjadikan hal tersebut sebagai rutinitas belaka. Dan niat
tersebut harus ikhlas, karena niat yang ikhlas adalah bagian terpenting agar
tidak menjadi amalan yang kosong. Sebagaimana Imam Nawawi rahimahullah
menempatkan niat di hadist pertama dalam kitab Hadist Arba'in, yang isinya
adalah:

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh 'Umar bin Al Khaththab radhiyallohu'anhu,
dia berkata, "Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya setiap
perbuatan itu tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan
dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijarhnya karena
(Ingin mendapat keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada
(keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijarhnya karena dunia yang
dikehendakinya atau kerana wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya
(akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan." (HR. Bukhari)

Jauhkan sifat riya' dari diri Sang Pendidik. Rasa ingin dipuji karena
ketinggian ilmu, rasa ingin di sanjung dengan keahlian yang dimiliki. Wahai
para pendidik, ingatlah bahwa kau dapat mengajarkan ilmu yang sekarang kau
ajarkan karena menang selangkah. Dalam artian kau lebih dahulu menimba ilmu
yang kau berikan sebelum anak didikmu. Mungkin jika kau duduk bersama
bersanding dengan anak didikmu, belum tentu kau lebih faham dari mereka.
Terbukti banyak sekali anak didik yang ilmunya melebihi ilmu sang guru. Dan
juga ingatlah ilmu tersebut berasal dari Allah. Allah yang memahamkan
kepadamu.

Ilmu yang kau dapatkan jangan sekedar kau gadaikan demi sesuap nasi
Kau menjadi angkuh dan menilai ketinggian ilmumu dengan rupiah.
Waliyyadzubillah. Ingatlah bahwa rizqi adalah dari Allah. Kau dapat
pendidikan yang tinggi itu juga rizqi-Nya, kau dapat kecerdasan juga karena
rizqi-Nya. Kau faham akan ilmu yang kau pelajari juga karena rizqi-Nya. Dan
kau mendapat kesempatan menularkan ilmu kepada yang lain juga tak lepas dari
Rizqi-Nya. Ikhlas, ikhlas, dan ikhlas. Kata yang sangat mudah terucap namun
sulit dalam mempraktekkannya. Ikhlas dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Cek,
cek dan cek lagi hati agar tak lepas dari keikhlasan. Bagaimanapun inilah
ladang amal yang besar yang tidak boleh disia-siakan. Maka berjuanglah!!!

Keteladanan
Pendidik tidak hanya mengajar namun juga mendidik. Jika mengajar, setelah
bahan ajar disampaikan, sudah lepaslah tanggung jawab, namun jika mendidik
adalah lebih menuju ke arah memberikan pemahaman baik segi akademik maupun
segi mental anak didiknya. Pendidik akan lebih dihargai dan lebih didengar
tatkala ia tidak asal bunyi saja alias asal berbicara (menasehati dan
menasehati) namun lebih ke suri teladan. Melihat dengan contoh lebih mudah
dipahami oleh anak daripada sekedar mendengar, karena perilaku merupakan
cermin berfikirnya. Sebagai contoh yang mudah, tatkala ada kerja bakti
kelas, pendidik hanya menyuruh ini itu, sedangkan ia santai melenggang pergi
atau hanya mondar-mandir saja, maka akan terjadi protes pada diri anak
didik, Karena perintah tersebut tak terwujud dalam tindakan. Mungkin benar
bahwa sebagai pendidik adalah yang mengarahkan namun alangkah lebih bagus
lagi selagi mengarahkan pendidik juga memberikan contoh. Hal tersebut sepele
namun akan benar-benar membekas. Siapa tahu tatkala anak didik menjadi
pendidik, ia akan cenderung bersikap sebagaimana pendidik ajarkan dahulu
yaitu menjadi jiwa penyuruh tanpa mau meneladani. Bila seorang pendidik
benar dalam perkataannya dan dibuktikan dalam perbuatannya anak akan tumbuh
dengan semua prinsip-prinsip pendidikan yang tertancap dalam pikirannya.

Allah juga telah memperingatkan bagi pendidik yang berbuat berlainan dengan
ucapannya, Allah berfirman,
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu
perbuat? Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa saja
yang tidak kamu perbuat." (QS. Ash-Shaf: 2-3)

Disiplin
Menegakkan kedisiplinan berbeda dengan pengekangan. Memang sedikit agak
sukar dibedakan, karena begitu banyak aturan yang harus ditegakkan saat
menerapkan kedisiplinan. Akan tetapi jika diamati lebi cermat terdapat
perbedaan mencolok diantara keduanya, Pengekangan akan sangat merugikan anak
didiknya yang akan dirasakan sekarang maupun dilain waktu, namun disiplin
akan menimbulkan pengekangan anak didik di awal saja, disaat mereka baru
beradaptasi dengan bentuk kedisiplinan tersebut, jika sudah berulang kali
melaksanakannya dan biasa maka mereka akan merasakan betapa bermanfaat
disiplin tersebut bagi dirinya. Hal yang kecil yang dapat dilakukan,
misalnya disiplin masuk kelas, disiplin terhadap peraturan yang ada di kelas
atau sekolah.
Islampun telah mengajarkan kedisiplinan yaitu tercermin dalam shalat wajib
tepat waktu, tidak boleh mengulur-ulur hingga akhir waktu bahkan keluar dari
waktu yang telah ditentukan. Juga disunnahkan untuk mengucapkan salam jika
bertemu saudara muslim yang lain, dan wajib untuk menjawabnya.

Amanah Ilmiah
Hal tersebut yang sering sekali terlupa oleh sang pendidik, yaitu amanah
ilmiah. Amanah Ilmiah tersebut harus dijalankan disaat memberikan pelajaran,
sehingga pelajaran yang dibawakan bukan sekedar asal bunyi belaka. Kadang
ada pendidik yang kurang menjalankan amanah ilmiah ini, dengan sekedar
mengabarkan tanpa memberikan rujukan-rujukan yang terpercaya, atau bahkan
pelajaran hanya diisi dengan cerita pengalaman yang mungkin tidak ada
hubungannya dengan pelajaran sama sekali.

Dapat mengkondisikan kelas
Terkadang tidak semua pendidik mampu mengkondisikan kelas, tidak mampu dalam
mengendalikan anak didik, akhirnya target pelajaran tak terkejar, kelas
dalam suasana gaduh dan anak didik bersikap semaunya. Tidak dapat dibiarkan,
untuk situasi semacam ini pendidik harus pandai memutar otak agar dapat
mengendalikan kelas tanpa harus beradu mulut dengan anak didiknya. Memang
sulit apalagi jika dalam satu kelas terdiri dari 20 anak lebih, yang
masing-masing dari mereka memiliki pemikiran sendiri. Jangan menyerah
insyaallaah akan selalu ada jalan bagi pendidik yang sabar dan berpikiran
jernih.

Bertindaklah bak seorang pendidik sedang bermain layang-layang
Ibarat ini memiliki arti bahwa pendidik harus mampu menempatkan diri sebagai
pemain layang-layang, dan layang-layang tersebut sebagai anak didik.
Pendidik harus dapat menarik-ulur layang-layang tersebut, menarik
layang-layang dengan artian tatkala anak didik mulai melanggar peraturan
atau anak didik mulai tidak mengindahkan nasehat pendidik maka pendidik bisa
bersikap tegas namun bukan mendzalimi. Dan mengulur layang-layang artinya
tatkala anak didik mulai disiplin, taat kepada aturan yang ada dan
bersemangat untuk menuntut ilmu, pendidik dapat memberikan kelemahlembutan
namun bukan lemah. Kelemahlembutan misalnya dengan memberi mereka hadiah
berupa pujian atau mengadakan kejutan kecil untuk mereka, seperti memberi
hadiah buku dsb. Karena Allah pun menyuruh pendidik agar berlemah lembut,
dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu'alaihi wa
sallam bersabda,

"Barangsiapa yang tidak diberi sifat kelembutan maka ia tidak memiliki
kebaikan sama sekali." (HR. Muslim 2592)

Jauhilah Mengeluh dan Putus asa
Ingatlah selalu, pahala yang akan diraih. Mengeluh akan membuka pintu setan
sehingga pendidik, menyerah sedangkan berputus asa akan dapat memutuskan
ladang amalan yang seharusnya pendidik dapatkan. Semangat harus selalu
dipupuk tatkala mulai timbul kejenuhan, keruwetan dalam menghadapi lika-liku
dalam mendidik.

Dan yang terpenting adalah DOA
Serahkan semua permasalahan kepada Allah, dan Allah lah tempat mengadu. Bisa
jadi anak yang semula buruk akan berubah menjadi baik dengan izin Allah
karena wasilah dari doa yang pendidik panjatkan. Allah Subhanahu wa Ta'alla
berfirman,
" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa
apabila ia berdoa kepadaKu." (QS. Al-Baqarah : 186)
Bagaimanapun hati manusia ada di antara jari-jari Allah. Sebagaimana hati
anak-anak pula yang berada diantara jari-jari Allah, hanya Dia yang dapat
membolak-balikkan hati hamba-Nya. Adukan semua kepada-Nya, dan memohonlah
agar mendapatkan kemudahan.
"Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku dan lunakkanlah lidahku
agar manusia dapat memahami perkataanku." (QS. Thaahaa: 25-28)

Bersyukurlah karena dalam garis hidup ini ada waktu untuk memberikan ilmu
walau sedikit kepada orang lain. Mungkin itulah salah satu cara agar dapat
bermanfaat bagi orang lain. Baik pelajaran syar'i maupun pelajaran umum bila
ilmu tersebut untuk kemajuan agama islam, insyallaah bermanfaat. Semua bisa
mengaku sebagai guru namun semua guru belum tentu bisa menjadi pendidik
sejati.
Wallahu a'lam bishawab

Penulis : Ummu Hamzah Galuh Pramita Sari
Muroja'ah: Ust. Aris Munandar hafidzahullah

***

Artikel <http://muslimah.or.id/aqidah/jadilah-sang-pendidik.html>
muslimah.or.id

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment