Dear Waluya
saya sih sangat setuju. selama saya yang dipilih jadi Khalifahnya
salam
./sts
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Waluya" <waluya@...> wrote:
>
> Bagaimana kalau konsep modelnya antara Khalifah dan pemerintah itu dipisah? Kalau baca-baca Sejarah Islam, hal yang mirip-mirip pernah terjadi, yaitu dari semenjak Kekhalifahan Abbsyiah berakhir (1258M) sampai Selim I mengambil gelar sakral itu ditahun 1520 M. Walaupun sejarawan Islam banyak yang menyebut Khalifah "boneka". Masalahnya nanti jadi seperti Katholik: Ada Kepala spritual (Paus) dan ada Kepala negara/ pemerintahan.
>
> Tapi kayaknya tetap akan banyak masalah, selain perbedaan mazhab, kalau tidak salah ada hadist yang menyatakan Khalifah itu harus orang Quraisy, artinya kalau sekarang bisa diartikan sebagai Orang Arab/ keturunan Arab. Nah tentu saja Orang Arab jadi prioritas. Bisakah etnik yang lain menerimanya?
>
> Wah ruwet, ini mah sekedar ikut nimbrung sajah ...
>
> Salam,
> WALUYA
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment