Advertising

Wednesday 7 July 2010

[wanita-muslimah] Re: maryam yang perawan

 

perawan? keperawanan?

ah ah jadi inget pengalaman waktu nunggu stand B2W di salah satu acara kumpulan2 komunitas yg diadakan LSM dalam mendukung "Go Green".

Salah satu pengunjung, seorang wanita muda dan polos, bertanya,"sbetulnya saya ingin sekali B2W dari Bekasi ke Jakarta, tapi ibu saya sangat khawatir, jd gimnana ya mbak?"

Ane jawab,"apa yang dikhawatirkan ibunya? karena jauh? kan bisa goweser-naek KA-goweser. Takut di jalan raya? kalo utk pertama kali yaak harus ada yang kawal dulu, pasti teman2 Robek (Rombongan Bekasi) ada yang mo mengawal and goreng (gowes bareng).

Wanita muda itu nyaut lagi,"bukan itu mbak, ibu saya khawatir keperawanan saya hilang, mbak kalo kebentur ato kecelakaan..."

Sorry OOT. Kaburrr

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@...> wrote:
>
> ----- Original Message -----
> From: <aldiy@...>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, July 08, 2010 19:42
> Subject: [wanita-muslimah] Re: maryam yang perawan
>
>
> Mitos para dewa/nabi/pemimpin lahir dari ibu perawan adalah sangat umum di berbagai kebudayaan. Quran pun menyinggung keperawanan
> Maryam seperti yang dikutip HMNA.
> Di satu sisi Quran selalu menyisipkan "kitab ini penuh perumpamaan". Bagian krusial mitos adalah perumpamaan (metafora,bayan?), yaitu konsep ide yang menolong manusia untuk meraih kemajuan mengarungi kehidupan yang di luar kuasa kontrolnya.
> Percakapan malaikat (?) dengan Maryam, seperti juga percakapan antara tuhan, malaikat dan adam adalah salah satu bentuk perumpamaan. Yang namanya perumpamaan yang mesti dimengerti adalah maknanya, bukan bentuk lahiriahnya.
> Misalnya nih, Maryam yang tidak pernah disentuh adalah bentuk perumpamaan untuk penghormatan pada tradisi kristiani. Ini misalnya loh. Apapun itu, perumpamaan mesti bisa memperkaya imajinasi kita untuk meraih ke depan.
> Salam
> Mia
> ###############################################################################
> HMNA:
> 1. Dalam ayat mana dalam Al-Quran disebutkan: ""kitab ini PENUH perumpamaan"" ? (saya tulis PENUH dalam HURUF itu maksudnya digaris bawahi)
> 2. Memang dalam Al-Quran ada pesan nilai yang diambil dari peristiwa alam sebagai ibarat dan selalu disebutkan keduanya:: pesan nilai dan peristiwa alam. (*)
> 3. Maryam yang tidak pernah disentuh adalah bentuk perumpamaan itu menyimpang dari:
> 3.1 Metode Al-Quran seperti disebutkan dalam no.2, yaitu disebutkan keduanya: pesan nilai dan peristiwa alam.
> 3.2 Disebutkan pula Isa bnu Maryam, bukan Isa ibnu Yusuf (Yusuf nama suami Maryam)
> 3.2 Hanya nama Isa yang disebutkan "nama keluarga", sedangkan nama yang lain-lain tidak disebutkan, misalnya tidak ada disebutkan Isma'il ibnu Ibrahim, Israil ibnu Ishaq, Yusuf ibnu Israil, Muhammad ibnu Abadullah dll.
> Alhasil, menafsirkan Al-Quran pakai ibarat (peribaratan=perumpamaan), tidak seenaknya.
> 4. Metafora itu bahasa Al-Qurannya majazi
> 5. Al Bayan dibentuk oleh akar kata yang terdiri dari 3 huruf: Ba, Ya dan Nun bahasa yang jelas.(**)
> ----------------------------
> (*)
> Dalam Al-Quran amal sedekah batal karena riya (penampilan) ataupun karena melukai perasaan yang diberi sedekah, diumpamakan seperti lapisan tanah yang hilang karena erosi, yaitu lapisan tanah diguyur oleh curahan hujan yang lebat lalu tinggallah batu karang licin yang gundul.
> **********************************.
> 1. BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 041. Air Bah, Erosi dan Sedekah
>
> Masih ingat Daur Hidrologik? Air bah dan erosi ini berhubungan dengan daur tersebut. Kalau dalam pembicaraan mengenai penaburan awan, bagian daur itu menyangkut perjalanan air dari awan turun ke bumi, maka dalam hal ini bagian daur itu menyangkut perjalanan air di atas permukaan bumi. Pembagian kwantitas air yang masuk ke dalam tanah dengan air yang di atas pemukaan tanah, tergantung dari keadaan permukaan bumi. Jika lapisan tanah tebal dan banyak akar-akar pepohonan di dalamnya, lebih banyak air yang masuk meresap ketimbang air yang tertinggal di atas permukaan tanah.
>
> Apabila air di atas tanah sedikit yang tertinggal, air yang mengumpul di sungai-sungai mengalir dengan jinak. Tetapi sebaliknya apabila lapisan tanah tipis, lagi pula di dalamnya tidak terdapat akar pepohonan yang mampu meresapkan dan menahan air, maka air yang tertinggal di atas permukaan bumi menjadi banyak. Jika terjadi hal yang demikian itu, air tidak hanya menempati lekuk dan alur sungai, melainkan melimpah dan menyapu secara menyeluruh. Itulah yang disebut banjir. Pada dataran rendah di hilir, banjir itu berwujud genangan air dan di udik di tempat yang miring utamanya di lereng-lereng gunung, air itu mengalir menjadi menjadi ganas, dan itulah yang disebut air bah. Jadi supaya hujan itu membawa Rahmat Allah, lapisan tanah harus tebal, dan harus banyak akar pepohonan di dalamnya. Itulah gunanya hutan. Daun-daunan yang gugur menjadi busuk menjadi bunga-tanah. Itu mempertebal lapisan tanah. Hutan yang lebat menghasilkan bunga-tanah yang tebal dan banyak akar di dalamnya. Walhasil hutan lebat mencegah banjir. Itu di udik, di pegunungan yang berhutan.
>
> Bagaimana kalau di hilir? Pada umumnya di hilir terdapat hutan jenis lain, hutan rekayasa, hutan yang dibangun oleh teknologi, Yaitu hutan yang bukan dari pepohonan, melainkan hutan dari bangunan-bangunan menjulang, dengan akar-akarnya berupa tiang-tiang pancang dari beton, ataupun dari jenis cakar ayam.
>
> Permukaan tanah ditutupi pelataran-pelataran parker, jalan-jalan beraspal, ataupun trotoar dari batu. Apa hasilnya jika dilihat dari segi berwawasan lingkungan? Pembagian air hujan yang meresap ke dalam tanah dengan yang tertinggal di atas permukaan tanah, sebaliknya dari di udik. Lebih banyak di atas tanah, karena air tidak diberi kesempatan masuk meresap ke dalam. Artinya kalau turun hujan lebat akan terjadi banjir. Maka digalilah kanal, seperti misalnya di kota Makassar ini untuk menanggulangi luapan air hujan yang disebut banjir itu. Hasilnya? Tergantung kalkulasi, hitung menghitung dari para pakar berdasarkan perkiraan curah hujan yang langsung dan banjir kiriman hujan dari hulu dan terobosan air pasang dari laut. Kalau Allah murka kepada penduduk kota karena terlalu banyak melakukan maksiat, maka Allah akan menurunkan hujan lebat di hulu bersamaan dengan hujan lebat di kota, bersamaan dengan pasangnya air laut di bulan penuh, maka kanal yang digali itu percayalah tidak akan mampu menampung limpahan air itu. Tidak banjirpun kalau air kanal tidak mengalir dengan baik, akan menjadi semacam laut hitam, seperti di belakang salah satu panti asuhan di Pannampu. Istilah laut hitam ini saya pinjam dari istilah sindiran penduduk di sekitar tempat itu.
>
> Jadi dilihat dari segi berwawasan lingkungan, maka di udik harus lebat hutan pepohonan, tetapi sebaliknya di hilir harus dikurangi pertumbuhan hutan rekayasa teknologi. Kalau di udik hutan-hutan dibabat secara liar apakah itu berupa lahan perkebunan secara liar, ataupun dibabat dengan sah melalui jalur hukum berupa HPH untuk industri kayu, maka hasilnya adalah banjir di udik dan banjir di hilir.
>
> ***
>
> Erosi berhubungan dengan banjir yang berwujud air bah di udik. Gunung-gunung yang hampir gundul, menghampiri bahkan sudah mencapai keadaan kritis, keadaan pemukaan bumi menyedihkan. Bunga-tanah berkurang, akar-akar berkurang, akibatnya lereng gunung dikikis air yang mengalir. Pengikisan tanah oleh air mengalir dengan ganas inilah yang disebut erosi. Pengikisan yang terus menerus menghabiskan lapisan tanah di lereng-lereng gunung. Tanah-tanah ini dibawa air ke sungai-sungai yang menyebabkan pendangkalan sungai-sungai di hilir.
>
> Di dalam Al Quran pengikisan air yang menggundulkan permukaan bumi dan yang tertinggal hanyalah batu karang yang licin, dinformasikan sebagai bahan kiasan. Firman Allah menyangkut erosi itu tidaklah difokuskan benar kepada pengikisan tanah, melainkan dikiaskan kepada erosi amal sedakah. Adapun erosi pada permukaan bumi itu hanyalah sekadar berupa penjelasan bandingan dari erosi amal sedekah seseorang.
>
> Berirman Allah dalam S. Albaqarah, 264:
> -- Yaa ayyuha lladziena aamanuw laa tubthiluw shadaqaatikum bi lmanni wa l-adzaa kalladzie yunfiqu maalahu riyaa nnaasi wa laa yu'minu bi Llaahi wa lyauwmi l-aakhiri, famatsaluhu kamatsali shafwaanin 'alayhi turaabun fa ashaabahu waabilun fa tarakahu shaldan laa yuqdiruwna 'alaa syayin mimmaa kasabuw artinya,
> -- Hai orang-orang beriman, anganlah kamu batalkan amal sedekahmu, dengan cara menyiarkan (kepada umum) dan melukai perasaan (yang diberi sedekah), seperti cara menyumbang dengan penampilan (riya) dari orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan Hari Akhirat. Adapun cara yang demikian itu ibarat batu karang licin yang di atasnya terdapat lapisan tanah diguyur oleh curahan hujan yang lebat yang memberikan bekas tanah hanyut dan tinggallah batu karang licin yang gundul, maka demikian pulalah keadaan amal sedekahnya hilang tidak ada yang tinggal.
>
> Sedikit catatan tambahan. Adapun kebiasaan mengumumkan di masjid-masjid nama-nama penyumbang masjid menjelang shalat Jum'at, itu bukanlah termasuk riya, karena tujuannya bukanlah untuk penampilan, melainkan sebagai pertanggung-jawaban keuangan dari panitia atau pengelola masjid. Lain hal misalnya ada Dharma Wanita yang menyumbang panti asuhan, kemudian di-shooting untuk disiarkan di TV, itulah yang termasuk pengertian al mannu, menyebut-nyebut, menyiarkan. WaLlahu a'lamu bishshawab.
>
> *** Makassar, 9 Agustus 1992
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> http://waii-hmna.blogspot.com/2007/06/041-air-bah-erosi-dan-sedekah.html
>
>
> Dicuplik dari Perdebatan Asoka vs Ikhwah.
> Ar Rad 13:17 Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan [S.Al-Ra'd 13:17].
>
> Asoka wrote :
> Ini perumpamaan atau fakta? Koq bagi saya ini adalah fenomena alam yg terjadi secara fisik. Tapi malahan dikatakan sbg perumpamaan.
>
> Ikhwah :
> Ini satu lagi bukti yang memperlihatkan ketidak mengertian kamu terhadap Al Quran. How could you say that you know Al Quran better? Gini , saya terangkan sama kamu. Dari fenomena alam, laut itu membawa buih yang mengembang. Dimana buih itu, akan menghilang. Itu point pertama.
> Point kedua, dalam pembuatan perhiasan, juga ada buih. ( Pernah liat orang bikin perhiasan ? ). Buih dalam membuat perhiasan itu akan menghilang juga.
> Baru masuk ke point ketiga, bahwa perbuatan yang baik dan yang bathil itu, adalah seperti laut dengan buihnya, seperti perhiasan dengan buih hasil dari pembuatan perhiasan tersebut. Perbuatan yang bathil itu seperti buih - buih tersebut, akan hilang sebagai sesuatu yang tidak ada harganya. Lebih jauhnya lagi, perbuatan yang bathil itu tidak akan ada manfaatnya dalam kehidupan. Sedangkan perbuatan baik itu, akan memberikan manfaat kepada manusia.
> Itulah satu contoh perumpamaan. Bahwa pada point pertama dan point kedua itu sebagai pembanding/perumpamaan untuk pengertian pada point ketiga. Pantas kamu enggak mengerti - ngerti Al Quran, sedangkan perumpamaan seperti ini saja kamu enggak mengerti.
> Clear enough ?
>
> (**)
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 285. Nabi Adam AS Memakai Bahasa Apa?
>
> Firman Allah SWT:
> -- Wa 'Allama Adama lAsma-a Kullaha- (S. Al Baqarah, 31), artinya:
> -- Dan (Allah) mengajarkan Adam nama-nama tiap-tiap sesuatu (2:31).
>
> Ada dua tujuan utama Allah mengajarkan Adam nama-nama tiap-tiap sesuatu. Pertama, untuk menunjukkan kepada para malaikat kelebihan Adam atas malaikat, karena malaikat meragukan Adam sebagai makhluq dari jenis manusia untuk menjadi khalifah di atas bumi. Kedua, sebagai bakal khalifah, Allah perlu mempersiapkan Adam menjadi sumberdaya manusia yang handal. Adam sebagai manusia yang mempunyai ruh, maka di samping mempunyai naluri mempertahankan diri (dari segi ini terletak persamaan manusia dengan binatang), kepada Adam Allah memberikan mekanisme bagi ruh yang disebut Qalb untuk berdzikir dan berpikir. Dari segi inilah diperlukan bahasa, karena tanpa bahasa orang tidak dapat berdzikir dan tidak dapat berpikir. Adam perlu diajari nama-nama tiap-tiap sesuatu dalam konteks tugasnya sebagai khalifah. Timbullah pertanyaan, yaitu Allah mengajarkan Adam nama-nama itu dalam bahasa apa?
>
> Firman Allah SWT:
> -- Ar Rahman. 'Allama lQura-na. Khalaqa alInsa-na. 'Allamahu lBayaana (Ar Rahman, 1-4), artinya:
> -- Yang Maha Pemurah. Mengajarkan Al Quran. Menciptakan manusia. Mengajarkan kepadanya alBayan (55:1-4).
> Al Bayan yang dibentuk oleh akar kata yang terdiri dari 3 huruf: Ba, Ya dan Nun, bermakna cara untuk ekspresi yang terkandung dalam Qalb, bahasa yang jelas. Ketiga huruf tersebut menurunkan kata Mubiyn dalam ayat yang berikut:
> -- Hadza- Lisa-nun 'Arabiyyun Mubiynun (An Nahl, 104), artinya:
> -- (Al Quran) ini bahasa Arab yang jelas (16:104).
> -- Nazala biHi rRuwhu lAmiyn. 'Alay Qalbika liTakuwna mina lMundziriyna. Bi Lisa-nin 'Arabiyyin Mubiynin (Asy Syu'ara-, 193 - 195), artinya:
> -- Diturunkan oleh ruh yang tepercaya (Jibril AS). Ke dalam qalbumu (hai Muhammad) supaya engkau memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas (26:193-195).
> -- Inna- Anzalnahu Qura-nan 'Arabiyyan La'allakum Ta'qiluwna (Yuwsuf, 2), artinya:
> -- Sesungguhnya Kami turunkan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu mempergunakan akalmu (12:2).
>
> Allah mengajarkan Al Bayan ==> akarnya Ba, Ya, Nun ==> diturunkan menjadi kata benda Mubiyn ==> Lisanun 'Arabiyyun Mubiyn (bahasa Arab yang Mubiyn) ==> dipertegas lagi "Inna- Anzalnahu Qura-nan 'Arabiyyan La'allakum Ta'qiluwna", supaya kamu mempergunakan akalmu.
>
> Memahamkan wahyu harus mempergunakan akal, maka dikaitkanlah bahasa Arab yang mendapat predikat Mubiyn dengan Allah mengajarkan nama-nama kepada Adam dalam bahasa yang mendapat predikat Mubiyn, yaitu Lisanun 'Arabiyyun Mubiyn. Dari ayat-ayat (55:1-4), (16:104) , (26:193-195: dan (12:2) dengan mempergunakan akal (dari 'Ain, Qaf, Lam, 'Aqala artinya menganalisis dan mensintesis) dapatlah disimpulkan: Allah Yang Maha Pemurah menciptakan manusia. Khusus kepada Adam, Allah mengajarkan kepadanya al Bayan, yaitu bahasa yang jelas, yaitu bahasa Arab, 'Arabiyyun Mubiynun. Jadi Nabi Adam AS memakai bahasa Arab.
>
> Karena Allah yang mengajar Adam berbahasa, yaitu bahasa Arab, maka bahasa Arab itu harus konsepsional. Maka uraian saya selanjutnya menunjukkan bahasa Arab itu konsepsional baik dalam struktur, maupun dalam hal maknawi. Konsepsional dalam hal struktur, yaitu kata-katanya terbina di atas akar kata yang terdiri dari tiga fonem dan ada yang dapat disusun secara matematis yaitu sistem permutasi. Konspesional dalam hal maknawi yaitu ada hubungan erat antara kata dengan bendanya. Dalam perjalanan sejarah, bahasa Arablah yang paling sedikit terserang "penyakit". Itulah "latar belakang" Kitab Suci yang terakhir dalam bahasa Arab:
> -- "Inna- Anzalnahu Qura-nan 'Arabiyyan La'allakum Ta'qiluwna" (S.Yuwsuf, 12:2), artinya:
> -- Sesungguhnya Kami turunkan Al Quran dalam bahasa Arab supaya kamu mempergunakan akalmu (12:2).
>
> Kata-kata dalam bahasa Arab itu konsepsional dalam arti bukan hanya sekadar identifikasi benda-benda, melainkan pula ada hubungan erat antara kata dengan bendanya, seakan-akan benda itu dipotret oleh kata yang bersangkutan. Ambillah contoh makanan dasar yang sudah diolah yaitu roti (Indonesia), brood (Belanda), nan (Parsi). Kata roti, brood dan nan hanya sekadar identifikasi makanan pokok yang sudah diolah, tidak lebih dari itu. Dalam bahasa Arab roti dibentuk oleh 3 huruf Kha, Ba dan Zay, Khubzun. Jika diaplikasikan perlakuan secara matematis yaitu permutasi, maka dari ketiga huruf ini terbentuklah kata khabaza dengan permutasi khazaba dan bazakha. Khabaza berarti mengubah cepat-cepat sesuatu dengan tangan, khazaba berarti menjadi gembung dan bazakha berarti memukul-mukul sesuatu. Dan kesemuanya itu menggambarkan proses pembuatan roti: adonan roti itu diberi bubuk supaya terjadi gas yang menyebabkan adonan itu menggembung, adonan itu dibanting-banting dan diubah cepat-cepat dengan tangan. Maka kata Khubzun berarti makanan dasar yang pengolahannya dengan proses membanting adonan, kemudian adonan itu dibuat kembung, dan itulah potret makanan pokok tersebut. Sebuah lagi contoh, yaitu sebuah lauk dari makanan pokok yang umum dikenal sehari-hari yakni telur (Indonesia), ei (Belanda), tama(n)go (Jepang). Telur, ei dan tama(n)go hanya sekadar identifikasi saja. Dalam bahasa Arab telur disebut baydhun yang dibentuk oleh akar dari 3 huruf Ba, Ya, Dhad. Istilah itu menyatakan bahwa benda yang dimaksud putih warnanya dan lonjong bentuknya, sebab putih dalam bahasa Arab adalah abyadh (mudzakkar, jantan) atau baydha-' (muannats, betina), sedangkan lonjong dalam bahasa Arabnya ialah baydha'. Itulah potret telur, berwarna putih, lonjong bentuknya.
>
> Demikianlah Allah SWT mengajarkan kepada Nabi Adam AS bahasa yang berstruktur secara sempurna yang dibentuk dari akar yang terdiri dari 3 bunyi. Ini berlainan dengan teori pertumbuhan bahasa secara perlahan-lahan (evolusi) seperti dindong theory, gesticulation theory (bahasa gerak-isyarat tangan) dll. Bahwa ada teori evolusi bahasa yang dimulai misalnya seperti bunyi burung atau binatang ding-dong, bisa saja diterima, oleh karena Qabil (Kain) anak Adam, telah membunuh saudaranya yaitu Habil, maka ia diusir meninggalkan pemukiman Adam + Hawa anak-beranak. Hidup mengembara seperti kehidupan binatang (uncivilized), bahasanya diserang "penyakit" hingga habis sama sekali, sehingga bahasa turunannya Qabil mengalami evolusi mulai dari nol alias ding-dong meningkat ke bahasa gerak-isyarat tangan dan seterusnya.
>
> Dalam perjalanan sejarah bahasa Arablah yang paling sehat, ketimbang bahasa-bahasa lain, dalam arti bahasa Arab sangat sedikit dihinggapi penyakit kata-kata (deseases of words). Yang dimaksud dengan penyakit kata-kata ialah seperti: Penyakti subtraksi dengan perincian aphesis, aphresis, apocope, elisi, syncope. Penyakit addisi dengan perincian: prothesis, prosthesis, reduplikasi, epenthesis, paragoge atau ephithesis. Penyakit tidak teratur (irregular) dengan perincian metathesis, doublet, variant, korupsi. Penyakit perubahan bunyi dengan perincian zezament, sakari, satva, kasykasya dan homonym.
>
> Mari kita lihat penyakit terakhir, yaitu penyakit homonym dalam bahasa Inggris. Homonym adalah sebuah kata yang mempunyai bermacam-macam arti.
>
> Ada sedikit survei lapangan, yaitu mengapa ada homonym. Itu tidak lain karena dalam perjalanan sang waktu terjadi perubahan bunyi, namun masih dalam makhraj (artikulasi) yang sama, sehingga dari beberapa kata yang berbeda menjadi sebuah kata saja, seperti contoh homonym GRAVE yang punya tiga arti dalam bahasa Inggris, fonem [G R V] berasal dari tiga kata yang berbeda dalam bahasa Arab (bahasanya Nabi Adam AS) yaitu dari [G R B], [Q R B] dan [K R B].
>
> Ketika Qabil (Kain) anak Adam, telah membunuh saudaranya yaitu Habil, ia kebingungan mau diapakan mayat Habil itu.
> -- Fa Ba'atsa Llahu Ghura-ban Yabhatsu fiy lArdhi liYuriyahu Kayfa Yuwa-riy Sawata Akhiyhi (Al Ma-idah, 31), artinya:
> -- Maka Allah mengirim ghurab (gagak) yang melubangi tanah supaya diperlihatkannya kepadanya (Qabil) bagaimana ia menguburkan mayat saudaranya (5:31).
>
> Ghurab dibentuk oleh 3 huruf: Ghain, Ra, Ba, nama sejenis burung yang dapat melubangi tanah dengan paruh dan kakinya. Ghurab bukan hanya sekadar identifikasi burung termaksud, melainkan potret yang merekam pula drama bagaimana Qabil yang telah membunuh itu diajar mengubur mayat. Dalam perjalanan sang waktu GH dan B mengalami perubahan namun tetap dalam makhraj (artikulasi) yang sama menjadi G dan V dalam bahasa Inggris (ingat, semua bangsa manusia berasal dari Adam, termasuk bangsa Inggris), sehingga menjadi GRAVE, yang berarti "an exavation made in the earth to receive a dead body in burial". Ghurab sebagai nama sejenis burung menurun ke dalam bahasa Inggris CROW. Juga terjadi perubahan bunyi, tetapi tetap dalam makhraj yang sama, GH dengan C, serta B dengan W.
>
> -- Uwla-ika lMuqarrabuwna. Fiy Jannatin nNa'iymi (Al Wa-qi'ah, 11-12), artinya: Mereka itu Muqarrabun. Dalam surga kesenangan (58:11-12). Muqarrabun dari akar yang dibentuk oleh 3 huruf: Qaf, Ra, Ba. Bunyi Q dan B dalam perjalanan sang waktu berubah, dengan makhraj yang tetap, menjadi G dan V dalam lidah Inggris, sehingga menjadi GRAVE. Itulah homonym Grave dalam arti yang kedua: "indicates a weighty dignity, sedate, solemn".
>
> -- Fa Najjarnahu wa Ahlahu mina lKarbi lAzhiymi (Al Anbiya-, 76), artinya: Maka Kami selamatkan dia (Nuh) dan keluarganya dari karbun (kegawatan) yang dahsyat (21:76). Karbun dibina oleh 3 huruf: Kef, Ra, Ba. Bunyi K berubah menjadi G, serta B menjadi V dalam makhraj yang tetap, lalu lagi-lagi menjadi GRAVE. Itulah homonym Grave dalam arti yang ketiga: "a grave situation", situasi yang kritis, gawat, genting, suram.
>
> Demikianlah terbentuknya homonym GRAVE yang sesungguhnya berasal dari bahasa asal manusia (bahasanya Nabi Adam AS), dari tiga kata yang berbeda ghurabun (Gh, R,B), qarraba (Q,R,B), karbun (K,R,B), yang dalam perjalanan sang waktu mengalami penyakit perubahan bunyi, ketiga kata yang berbeda itu semuanya berubah menjadi satu kata homonym grave dengan 3 arti yang berbeda, yaitu: 1."an exavation made in the earth to receive a dead body in burial", 2."indicates a weighty dignity, sedate, solemn", 3."a grave situation". WaLlahu A'lam bi alSawab.
>
> *** Makassar, 10 Agustus 1997
> [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> http://waii-hmna.blogspot.com/1997/08/285-nabi-adam-as-memakai-bahasa-apa.html
>
> Salam
>
> ########################################################################
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Get real-time World Cup coverage on the Yahoo! Toolbar. Download now to win a signed team jersey!

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment