Advertising

Sunday 25 July 2010

[wanita-muslimah] Warga Semakin Menjerit, Lantaran Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok

 

Refleksi : Kalau dikencangkan ikat pingang bukan cara terbaik untuk mengatasi kesulitan hidup sehari-hari dengan adanya lonjakan harga kebutuhan pokok, maka apa solusi terbaik menurut Anda? Terus bermimpi cerita Hadazah ke kaisar Nebukadnezar?

http://www.kaltengpos.web.id/?menu=detail_atas&idm=744

Minggu, 25 Juli 2010 12:42:08 WIB

Warga Semakin Menjerit, Lantaran Lonjakan Harga Kebutuhan Pokok

BARANG kebutuhan pokok sehari-hari harus terus tersedia didapur, sebab setiap hari harus dikonsumsi. Keberadaannya di dalam rumah tangga tidak bisa ditawar-tawar. Namun, belakangan ini masyarakat terus menjerit, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah. Sebab, harganya yang terus melambung naik. Bahkan, sejumlah barang kenaikan ada yang mencapai lebih dari seratus persen dibanding bulan lalu. Khususnya barang dan sayuran yang didatangkan dari pulau Jawa.

Terkait kenaikan harga barang kebutuhan pokok sehari-hari itu, berbagai alasan pun dikemukan oleh pihak-pihak berwenang. Mulai dari lantran banjir dan cuaca yang estrim di daerah pulau Jawa yang mengakibatkan banyak petani gagal panen. Juga ada yang menyebutkan lantaran gelombang tinggi di laut Jawa sehingga biaya angkut menjadi lebih mahal. Kemudian, dikaitkan dengan naiknya tarif dasar listrik (TDL). Bahkan, juga disebutkan kenaikan beras lantaran dipicu perluasan pasar. Dikalangan masyarakat dan para pedagang sendiri berpendapat, bahwa sudah menjadi hukum pasar, bahwa setiap menjelang bulan suci Ramadan, harga kebutuhan pokok termasuk telur, ayam potong dan daging pasti mengalami kenaikan harga.

Beberapa waktu lalu, untuk mengetahui langsung penyebab kenaikan harga, Wakil Walikota Palangka Raya H Maryono bersama Wakil Gubernur Kalteng Ir H Achmad Diran melakukan sidak ke beberapa pasar di Kota Cantik. Hasilnya menurut Maryono yang paling mencolok mengalami kenaikan adalah beras.

"Menurut pengakuan pedagang, kenaikan harga beras siam unus dipicu perluasan pasar. Jika sebelumnya siam unus hanya diminati oleh masyarakat lokal, kini seiring perkembangan jaman beras tersebut sudah diminati oleh masyarakat luar hingga pulau Jawa. Sehingga pada waktu-waktu tertentu terjadi kelangkaan yang mengakibatkan kenaikan harga," jelas Maryono dihadapan sejumlah wartawan, Rabu (7/7) lalu.

Sedangkan untuk sejumlah komoditi lainnya, juga mengalami kenaikan. Menurut penuturan pedagang kala itu tambah Maryono, kenaikan adalah dampak dari musim dan masalah teknis. Pedagang di Palangka Raya selama ini masih mengharapkan pasokan dari luar terutama Pulau Jawa.

Akibat kenaikan harga tersebut, tak sedikit warga yang mengeluh dan mengaku resah menyikapi lonjakan harga bahan pangan yang terjadi belakangan ini. Kini sebagian warga pun telah mengesampingkan selera dan kebiasaannya dalam memilih bahan makanan.

"Belakangan ini saya pusing memilih bahan-bahan pangan yang cukup dengan isi dompet. Apalagi kan saya harus membeli dalam jumlah yang tidak sedikit, makanya saya lebih memilih untuk membeli lauk pauk, sayuran dan beras dengan harga yang tidak terlalu mahal dengan kualitas yang terpaksa sedikit dibawahnya," ujar Ampung, seorang pemilik kantin di sebuah SMP Negeri, Rabu (21/7).

Sebelumnya dengan uang Rp 100 ribu ia bisa membeli kebutuhan bahan pangan untuk dijual di kantin keesokan harinya. Kini uang belanja sejumlah itu tidak cukup lagi.

Demikian pula yang dikeluhkan Arie, seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di kawasan Jalan Rajawali. "Saya lebih memilih untuk membeli ikan sungai yang relatif murah daripada ayam potong yang harganya terus melambung," ujar ibu satu anak ini. Arie mengaku mengesampingkan selera keluarganya yang menyenangi ayam goreng.

Tak jauh berbeda dengan yang disampaikan Kepala Bidang Ketersediaan dan Ketahanan Pangan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Kalteng Bahrunnada dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, ia mengaku sedari dulu lebih memilih mengkonsumsi jenis beras medium. Karena seleranya akan nasi pulen, yang tidak didapati pada jenis beras premium yang didatangkan dari Provinsi Kalimantan Selatan.

Pedagang di Pasar Kahayan Palangka Raya pun mengakui kenaikan harga tersebut sudah dari agennya. "Karena saya membeli beras per saknya sudah tinggi, maka harga jualnya saya naikan agar tetap untung", terang Hj Fadli, Jumat (23/7).

Kapos juga membincangi Janah (40) seorang pemilik warung makan terkait kenaikan beras, agar keuntungan tetap stabil, dia menyiasati pemilihan beras dengan mengganti beras kualitas tinggi dengan yang biasa saja, kecuali untuk nasi goreng, memang harus memakai beras khusus," tuturnya.

Sejumlah pedagang di Pasar kahayan menuturkan, tidak hanya beras yang harganya naik, namun jenis barang lainnya pun juga naik tajam. Seperti gula pasir, telur sayur wortel, kentang, kubis, bawang, dan ayam potong, serta lainnya. (eld/bin/nik/rud)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment