Advertising

Monday 24 January 2011

RE: [wanita-muslimah] Re: Ask. Haruskah suami juga mendapat izin Istri

 





Assalaamu'alaykum wR wB



Subjectnya menggelitik. Jawabannya apa ? Harus atau tidak ? ^_^



Yang saya pahami sih filosofinya kan suami itu wajib melindungi isteri. Isteri wajib minta ijin suami dalam hal ini, sedangkan suami wajib melakukan assessment dulu apakah kepergian isteri itu aman bagi sang isteri, aman dari kejahatan fisik dan fitnah, dan juga aman bagi keluarga lainnya. Bila suami yakin akan keamanan ini, maka ijin bisa diberikan dengan konsekwensi bahwa kalau terjadi apa-apa terhadap sang isteri, suami harus ikut bertanggungjawab (karena sudah memberi ijin).



Di sisi lain, saat suami keluar rumah, dengan filosofi yang sama, suami berkewajiban mengesure bahwa keluarga dalam keadaan aman dan nyaman. Jadi, seharusnya suami mempertimbangkan segala sesuatunya di rumah, termasuk penyelenggaraan rumah tangga dan pendidikan anak, sebelum dia bisa pergi.



Kalau practice saya, saya selalu minta izin suami. Suami akan menanyakan keperluan saya, perginya bagaimana, nginap di mana dst. Saya tidak masalah dengan "ritual" ini, karena saya paham suami sedang menjalankan kewajibannya untuk mengensure keselamatan diri saya. Di sisi lain, suami saya pun selalu minta izin (pendapat) saya juga kalau mau melakukan sesuatu yang tidak routine, misalnya akan pergi ke luar kota, ada acara malam hari dsb. Tapi biasanya dia minta pendapat setelah mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan kami sekelg di rumah selama dia tidak ada.. Misalnya, nanti kalau ada perlu keluar malam (misalnya ada emergency, perlu ke dokter dsb), dia sudah kontak kerabat atau kenalan terdekat.. jadi saya bisa kontak ybs, in case diperlukan. Atau saat anak-anak ujian, di mana kami biasanya mendampinginya bersama-sama, dia sudah kerjakan "bagian dia" duluan, misalnya menyiapkan soal2 latihan dsb untuk anak-anak. Jadi memang saya tidak punya alasan untuk bilang "TIDAK" gitu..hehe.. saat dia minta izin (pendapat) saya.



Mbak Icha,

yang saya pahami, orang yang ultimately responsible dalam keluarga ya suami. Dan jelas sekali perintah Allah bahwa suami harus melindungi bukan hanya dirinya tetapi juga keluarganya dari api neraka. Artinya, suami harus mendidik isteri dan anak-anaknya juga sehingga selalu dalam koridor syariat Allah sehingga terhindar dari murka Allah. Jadi, kalau beliau sibuk mengumpulkan "ilmu akhirat" (? Setahu saya ilmu itu untuk di dunia lho mbak… ilmu akhirat itu maksudnya apa ? Anyway..), tapi lalai mendidik anak isterinya, sesungguhnya beliau telah melalaikan kewajibannya.



Suami juga berkewajiban untuk menafkahi isterinya, di mana nafkah itu termasuk di dalamnya menyediakan pembantu bagi isterinya apa bila isterinya butuh bantuan dan ia tidak bisa membantunya secara langsung.



Saran saya. Mbak membicarakan dengan suami, mendiskusikan lagi tugas dan tanggungjawab masing-masing sesuai dengan syariat. Kemudian dibicarakan bagaimana agar masing-masing bisa menjalankan tugas dan kewajibannya se-nyaman mungkin. Inti-nya sih memang harus menjalin komunikasi lebih baik antara suami isteri. Kalau memang ada kesulitan, tidak ada salahnya meminta bantuan pihak ke-3 yang disegani oleh suami (misal : orang tua/kakak/ustadznya ).



Wallahu'alam

Wassalaam,

-Ning





From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com] On Behalf Of ICA
Sent: Monday, January 24, 2011 1:45 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ask. Haruskah suami juga mendapat izin Istri





Dear mbak Lina, mas abdul muiz dan all my BnS

Kisah ttg ketaatan seorg istri seblmnya dan cerita mbak Lina hanya mrpkn salah satu contoh yang bs jd renungan.

Mungkin perlu satu kejadian nyata yang saya ungkapkan, sehingga bs membantu menjadi jalan keluar bagi saya dlm menyampaikan argumen ke suami agar dpt diterima dan difahami secara jelas.
(Semoga bukan dianggap membuka aib tp hanya ingin share utk mencari jalan keluar trbaik, amin)
-----
Suami mengikuti suatu pengajian yang sering diikuti 3x dlm seminggu. Akhir2 ini hrs diikuti tiap mlm (mulai maghrib, biasanya plg jam12) hingga akhir bl ini mengingat guru beliau akan kembali pendidikannya ke Mesir.

Pd dasarnya saya faham hal itu penting dan sblmnya tdk pernah melarang utk menjalankan aktifitas tsb. Sangat faham, kr ilmu akhirat jg penting utk menunjang keluarga di dunia dan akhirat.

Saat 1minggu keluar kotapun utk menghadiri 40hari kerabat tmn (saat baby sakit) saya mengijinkan. Tp plgnya masih hrs mengikuti pengajian yg akan dijalani tiap mlm? Berat sy ungkapkan disaat baby msh sakit. Saya berhrp ada wkt diluar jam kerja pastinya hanya mlm hr itulah utk bs mmbantu sy mengurus anak2, membantu belajar dan keperluan lainnya meski hanya sehari.

Keberatan yg sy sampaikan tdk digubris. Maka dari itu saya minta bantuan saudaraku utk bgmn bs menyentuh kalbunya dlm mnyampaikan pemahaman ini. Jika beliau mgk sdh mmahami pentingnya ilmu akhirat, sy jg perlu memberi pemahaman akan betapa pentingnya mendidik keluarga. Buat apa mencari kesempurnaan seorg diri tp membiarkan istri yg kelelahan dan 'kelimpungan' mengurus anak2 seorg diri apalg anak sdg sakit... :(

Maaf, jadi curhat..

Ass.wr.wb


Regards,
Ѕєηт fr Balikpapan City [224ED3B8] by whiteϐεяяƴ
ym:ciccha02- I Love friendship...Ơ̴̴͡.̮Ơ̴̴͡

-----Original Message-----
From: "Lina" <linadahlan@yahoo.com <mailto:linadahlan%40yahoo.com> >
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
Date: Mon, 24 Jan 2011 03:20:51
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
Subject: [wanita-muslimah] Re: Ask. Haruskah suami juga mendapat izin Istri

Dear Mbak Ica,

Bagaimana Mbak Ica memahami kisah seorang istri yang orang tuanya sakit keras dan ketaatannya kepada suami tersebut. Kalau menurut ane sih harus dilihat sikon secara keseluruhan. Bila ada seorang istri yang betul2 berniat taat kepada suami sehingga tidak mau mengurus ortunya yang sakit, ane pikir keikhlasannya utk taat kepada suami itulah yang membuat ia mempunyai point plus plus karena keikhlasan seperti itu sangat sulit didapat.

Tapi ini bukan berarti para suami dapat menggunakan kisah ini sebagai dalil agar para istri taat.

Apesnya, ane dahulu kala pernah mengalami kejadian serupa. Emak ane sakit parah. Lantas kite para anak beranak bagi tugas jaga malem di rumah sakit. Pas giliran ane, suami ane gak ngijinin. Alasannya anak lah masih kecil. Ane bilang,"pan ade baby sitter". Jadi agak memanas setelah suami mengeluarkan dalil kisah tersebut utk teteb keukeuh melarang ane, and ane juga gak trima kalo ntu dijadiin alesan. Jadi, debat deh...hi hi hi.

Untuk segala hal dalam hubungannya dengan suami-istri, sebaiknya emang didiskusikan seperti kepada seorang teman/sahabat. Gak ada superioritas. Itu yang asyik. Dalilnya??? yaaa suami istri itu saling melengkapi, istri adalah pakaian bagi suami, suami pakaian bagi istri. Googling aja deh...hi hi. Kalopun Laki2 adalah pemimpinan bagi pere, pemimpin yang asyik yang gimane seh?

Dibawah ini satu dalil buat pengingat juga sebagai dalil saling tolong menolong:

At-taubah ayat: 71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong [awliya] bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

wassalam,



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "ICA" <ica@...> wrote:
>
> Pernah mendengar kisah seorg istri Æ"ªήğ org tuanya sakit keras, kr ketaatannya pd suami, dia tdk menemui org tuanya hingga ajal menjemput.
> -----
> Dalam hal ini, bukan hanya masalah bekerja Æ"ªήğ ingin saya tanyakan. Tp juga dlm segala hal.
>
> Jika suamilah Æ"ªήğ berhak kpd istrinya setlh menikah, dlm pemikiran saya..istri jg berhak kpd suami.
>
> Jika istri hrs mendapat izin terlebih dahulu utk berpuasa atau pergi ke pengajian misalnya, saya berharap demikian sebaliknya.
>
> Setidaknya Saya perlu pemahaman dlm menyampaikan suatu argumen utk mnjelaskan bhw kemampuan seorg istri Æ"ªήğ jg bekerja adlh trbatas jika hrs menangani keluarga seorg diri, sementara keagamaan (pengajian) Æ"ªήğ lebih menjadi prioritas dilakukan setiap hari tanpa melihat sikon.
> Bukankah membina rmh tangga dan mendidik anak2 jg tgg jwb bersama...
>
> Jika demikian halnya, suami tetap menjalankan aktifitasnya meski itu adalah kebaikan, tanpa izin istri, apakah dibenarkan?
>
> Maaf, jika penjelasan ukhti Æ"ªήğ panjang ini membingungkan saudara2ku... ^-^
>
>
> Regards,
> Ð…Ñ"ηт fr Balikpapan City [224ED3B8] by whiteϐεяяƴ
> ym:ciccha02- I Love friendship...Æ Í¡Ì´Ì´.Ì®Æ Í¡Ì´Ì´
>
> -----Original Message-----
> From: Abdul Muiz عبد المعز <muizof@...>
> Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Date: Sat, 22 Jan 2011 20:39:14
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
> Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Ask. Haruskah suami juga mendapat izin Istri
>
> Bunda ICA, mbak Lina dll,
>
> Thanks atas kritiknya, sindiran anda sungguh tajam langsung menembus jantung qalbu yang paling dalam, insya Allah saya tidak suka "perang dingin" atau adu argumen secara mubazir.
>
> 1) tidak ada larangan istri untuk bekerja bilamana hal itu dalam rangka membantu ekonomi keluarga dan sejauh pekerjaan itu tidak menyalahi atau berakibat menyalahi syariah. Hal ini perlu mendapat perhatian, karena seringkali pekerjaannya tidak bermaksiat tapi dalam proses pengerjaannya banyak dijumpai kemaksiatan. Sebenarnya dalam hal larangan berbuat kemaksiatan itu berlaku sama bagi semua jenis kelamin, apakah mentang-mentang karena suami sebagai kepala keluarga mencari nafkah lantas menafkahi keluarganya melalui bisnis maksiyat ya tetap saja haram.
>
> 2) Tidak ada dalil yang mengharuskan suami mendapat izin istri karena memang kewajiban menafkahi keluarga ada di pundak suami bukan istri. Justru dalil untuk memberikan nafkah oleh kepala keluarga yaitu suami sudah ditegaskan dalam qur'an, yaitu di QS 4:34.
>
> 3) Adakah keadilan bagi seorang istri dalam hal ini utk mendapatkan perlakuan yang sama ? di QS 4:19 disebutkan, " ...... dan bergaullah dengan mereka (istri masing-masing) secara patut .....". Bergaul secara patut ini merupakan bentuk keadilan, ini menurut hemat saya berlaku timbal balik. Dengan demikian seorang suami melarang istrinya bekerja tanpa alasan yang masuk akal adalah bentuk pergaulan yang tidak patut. Termasuk ada hadits yang melaknat istri yang menolak bersenggama dengan suami akan dilaknat oleh malaikat hingga pagi adalah hadits yang bias gender, misogini. Menurut hemat saya malaikat juga akan melaknat suami yang tanpa alasan menolak bersenggam dengan istri. Any comments ??
>
> 4) Kesetaraan antara kaum lelaki dan kaum perempuan sudah digaungkan qur'an, dapat dibaca di QS 33:35, ayat ini secara asbabun nuzul, turun karena Rasulullah diprotes oleh kaum perempuan yang dimotori oleh Ummu Amirah yang bertanya demikian kepada Rasul, "Wahai Rasul kami melihat seakn-akan segalanya untuk kaum lelaki saja, bagaimana dengan perempuan ?"
>
> Silakan kita bahas habis sampai tuntas agar kita semua mendapatkan pencerahan. Topik ini saya kira cocok untuk millist yang jelas-jelas memakai nama wanita muslimah.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "ICA" <ica@> wrote:
> >
> > DÚüûUùh (âÅ'£Ì_âÅ'£Ì€) MβaÃ`Å" Lina kok dikasi itu sih.. Aku sdh punya,,,kan aku PNS :D
> >
> > Tp mending deh, drpd ƍǟк ada Æ"ªήğ reply.
> >
> > Tadinya berhrp member disini Æ"ªήğ mempunyai ilmu lebih drpd ukhti Æ"ªήğ awam ini bs mendpt sedikit penjelasan. Tp Mungkin disini lbh suka membahas ttg "perang dingin" dan adu argumen..
> > :(
> >
> >  السÙ`َلاَمُ عَلَيÙ'ÙÆ'ُمÙ' وَرَحÙ'مَةُ اللهِ وَبَرَÙÆ'َاتُه
> >
> >
> >
> > Regards,
> > Ð…Ã`"ηÃ`‚ fr Balikpapan City [224ED3B8] by whiteϐεÃ`Ã`Æ´
> > ym:ciccha02- I Love friendship...Ơ̴̴͡.̮Ơ̴̴͡
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "Lina" <linadahlan@>
> > Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > Date: Fri, 21 Jan 2011 06:08:04
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
> > Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> > Subject: [wanita-muslimah] Re: Ask. Haruskah suami juga mendapat izin Istri
> >
> > Adakah dalil yang menjelaskan tentang adanya izin suami bila istri ingin bekerja? Maap yah kalo ane answer this question with a question too...
> >
> > Tp di Indonesia ada nih contoh Surat Izin Suami
> > http://cpns.lowongankerjas.com/contoh-surat-izin-suami/
> >
> > wassalam,
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> , "ICA" <ica@> wrote:
> > >
> > >  السÙ`َلاَمُ عَلَيÙ'ÙÆ'ُمÙ' وَرَحÙ'مَةُ اللهِ وَبَرَÙÆ'َاتُه
> > >
> > > Maaf mengganggu,
> > >
> > > Saya ingin mengajukan bbp prtanyaan ttg suatu hal....
> > >
> > > âËÅ"` Dalam agama kita, wajib hukumnya melakukan suatu pekerjaan dengan izin suami.
> > > Bagaimana halnya jika sebaliknya?
> > > Haruskah suami mendapat izin istri utk melakukan sesuatu hal meski itu adalah kebaikan?
> > >
> > > âËÅ"` Adakah keadilan bagi seorg istri dlm hal ini utk mendapatkan perlakuan yang sama?
> > >
> > > âËÅ"` Adakah dalil yang menjelaskan tentang adanya keseimbangan hak dan kewajiban termasuk dalam hal izin suami kepada istri?
> > >
> > > Mohon pencerahannya.. Terima kasih...
> > >
> > >
> > > Regards,
> > > Ð…Ã`"ηÃ`‚ fr Balikpapan City [224ED3B8] by whiteϐεÃ`Ã`Æ´
> > > ym:ciccha02- I Love friendship...Æ Í¡ÃÅ'´ÃÅ'´.ÃÅ'®Æ Í¡ÃÅ'´ÃÅ'´
> > >
> >
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment