Advertising

Sunday 12 June 2011

Asal-muasal Trinitas <= Re: [wanita-muslimah] Adian Husaini: Pancasila Bukan Pandangan Hidup Umat Islam

 

Asal-muasal Trinitas

Dunia di zaman purbakala, sejak masa kerajaan Babilonia, sudah terbiasa menyembah berhala, tiga Tuhan dalam satu. Kebiasaan ini juga banyak ditemukan di Mesir, Yunani dan Romawi, baik sebelum, selama, maupun sesudah Yesus. Sesudah kematian murid-murid Yesus, kepercayaan penyembah berhala ini kemudian merasuk ke dalam agama Kristen.

Filsafat Platonis dan Stoic yang diajarkan Plato (?-347 SM) dan Zeno
(?-263 SM) tentang Logos menjadi jembatan untuk mempertuhankan Yesus menuju konsep Trinitas yang dinanti-nantikan para penyembah berhala untuk dikawinkan dengan ajaran Kristen. Ajaran tiga Tuhan dalam satu yang dianut para penyembah berhala inilah yang menginspirasi para pemimpin Gereja untuk mengembangkan ajaran tersebut dalam Kristen. Upaya para pemimpin Gereja yang saat itu dikenal dengan golongan Apologis yaitu mengawinkan ajaran filsafat Yunani dengan ajaran Kristen. Yang dimaksud dengan golongan Apologis yaitu mereka yang berupaya mengawinkan filsafat Yunani dengan ajaran Kristen.

Di satu pihak umat Kristen memiliki Yesus yang diambil dari Yahudi, sememtara dipihak lain, para pengikut ajaran Platonis dan Stoic memiliki Logos yang diambil dari Plato (?-347 SM) dan zeno (?-263 SM). Hasil akhir dari perpaduan keduanya oleh Paulus dari Tarsus adalah Logos Yesus. Yesus bukan lagi sekedar seorang Nabi Isa untuk bani Israel, tetapi sudah berubah menjadi Yesus baru yang penuh dengan embel-embel Platonis dan Stoic, yaitu Yesus Kristus anak Allah, perantara antara Tuhan dan manusia, Tuhan dan juru selamat. Inilah kemudian diterima dan dikembangkan oleh Athanasius, yaitu ia menambahkan satu Tuhan lagi yakni Roh Kudus untuk melengkapi Ketuhanan Kristen menjadi Tiga dalam Satu (Trinitas), persis seperti ajaran Ketuhanan Agama Mesir, dimana Athanasius berdomisili.

Tiga abad setelah penyaliban yang disangka Isa AS, para pengikut Yesus (Nasrani) tumbuh berlipat-lipat. Kaum Nasrani menghancurkan patung-patung berhala yang disembah kaum pagan. Dan tak terhindarkan akhirnya terjadi peperangan antara kaum Nasrani dan Pagan (penyembah berhala). Dan konflik tersebut tumbuh sedemikian besar hingga mengancam akan membelah imperium Romawi menjadi dua.

Ketika itu seperti halnya Injil yang mempunyai banyak versi, maka penafsiran atas pribadi Yesus-pun mempunyai banyak versi. Sebagai contoh yang mencolok adalah Arius yang menjadi ikon bagi kaum yang monotheis, kaum yang hanya mempercayai satu Tuhan dan Yesus adalah hanya seorang utusan Tuhan (Ini dianut Najasi Raja Habasyah dan rakyatnya yang menerima kaum Muslimin berhijrah dalam Hijrah Pertama). Berseberangan dengan Arius adalah Athanasius yang memilih berkompromi dengan penguasa pagan kerajaan Romawi saat itu. Kelompok Athanasius berpendapat bahwa Yesus sederajad dengan Tuhan, karena Yesus adalah putra Tuhan. Tetapi kelompok yang berpendapat sama dengan Arius justru adalah kelompok mayoritas saat itu.

Dalam S. Al-Fatihah ayat 7 kata al-maghdhub (dimurkai) menunjuk kepada Yahudi yang banyak melanggar hukum, sedangkan kata dhaalluwn (dalam ayat tertulis dhaalliyn, karena didahului oleh kata ghayr), yang artinya sesat, itu menunjuk kepada kristian setelah konsili Nicaea, di mana dalam konsili itu doktrin Athanasiuslah yang memenangkan dengan voting atas doktrin Arius Alexander yang TIDAK mempertuhankan Jesus, bahwa Jesus itu hanya sekadar Utusan Tuhan, bukan Tuhan. Voting diadakan setelah terlebih dahulu pengikut doktrin Arius diusir, dan yang tertinggal tiga orang saja lagi.

Latar Belakang Konsili Nicaea, Tahun 325 M

Perselisihan antara kubu Arius dan Athanasius membuat Kaisar Konstantin khawatir. Akhirnya Kaisar turun tangan. Dikumpulkanlah para Patriarch dan Uskup di seluruh negeri sebanyak 2.018 orang untuk bersidang di Nicaea pada
tahun 325 M. Ini adalah konsili Oikumenis pertama dalam sejarah kekristenan, untuk membicarakan Yesus itu Tuhan atau bukan.

Perdebatan berlangsung sengit, tanpa ada keputusan. Di antara 2.018, sejumlah 1.700 uskup sepaham dengan Arius. Sisanya sejalan dengan Athanasius. Namun Konstantin enggan mengambil keputusan. Konsili pun dibubarkan.

Namun, setelah itu, Konstantin mengumpulkan para uskup yang dianggap sepaham dengan Athanasius. Melalui pemungutan suara, Konstantin menyatakan ajaran Athanasius yang benar dan menjadi ajaran resmi di kekaisaran Romawi. Dalam voting itu, kelompok Athanasius unggul dengan perbandingan 315 lawan 3.(*) Selain ketuhanan Yesus, konsili juga menetapkan tanggal paskah, administrasi sakramen, dan peran uskup.

Konstantin, yang Kaisar Imperium Romawi bisa dibilang sangat cerdas. Ia melihat gerakan kaum pengikut Yesus (Nasrani) yang semakin menguat, sementara agama resmi kerajaan dan ia sendiri adalah penyembah Matahari. Maka kebijakan yang ia lakukan adalah sinkretisme, ia meleburkan simbol-simbol, tanggal-tanggal, serta ritus-ritus pagan ke dalam adat-istiadat Nasrani. Secara terang-terangan ia telah membuat agama baru yang diterima oleh kedua belah pihak yang berseteru. Dan bagi sebagian gereja saat itu, berkompromi dengan agama-agama pagan Romawi menjadi satu-satunya jalan agar gereja tetap eksis. Hasil kompromi itulah yang disebut agama Kristen. Jadi ada perbedaan antara Nasrani dengan Kristen. Nasrani masih memegang prinsip tauhid ajaran asli yang dibawakan Yesus (Nabi Isa AS) seperti dipertahankan oleh Arius Alexander yang TIDAK mempertuhankan Jesus, bahwa Jesus itu hanya sekadar Utusan Tuhan, bukan Tuhan. Sedangkan Kristen adalah hasil kompromi (sinkretisme) tersebut hasil Konsili Nicaea yang dimenangkan oleh Athanasius.

Inilah salah satu alasan -kalau tidak boleh dikatakan sebagai alasan utama- pentingnya diselenggarakan Konsili Nicea saat itu. Suatu keputusan politik untuk menghindari perpecahan imperium Romawi, mengutuk paham Arius, Arianism.

Cakram matahari kaum mesir kuno menjadi lingkaran suci di kepala para santo katholik. Mithras disebut sebagai Putra Tuhan dan Cahaya Dunia, maka begitu pula Yesus. Mithras lahir tanggal 25 Desember begitu juga Yesus. Kaum Nasrani (awal) menghormati hari Sabat tapi Konstantin menggesernya menjadi Sunday (the day of Sun-God), hari kaum pagan memuliakan matahari.

Dalam konsili ini selain ketuhanan Yesus juga ditetapkan tentang Injil yang dipakai, tanggal Paskah, peranan para uskup dan administrasi sakramen. Dari 1800 orang undangan yang berasal dari 1000 gereja timur dan 800 dari gereja barat hanya 318(*) yang bisa mengikuti sampai dengan akhir Konsili tersebut. Mengapa ? Karena dari rombongan Arius yang dipimpin oleh Eusebius of Nicomedia, semuanya diusir dari forum sehingga praktis dari 318 orang yang hadir tersebut hanya 3 yang mendukung Arius. Selanjutnya ditetapkanlah status Yesus sebagai anak Tuhan yang tertuang dalam dekrit Konsili Nicea.(**)

Namun Konsili Nicaea belum sepenuhnya merumuskan konsep trinitas. Konsili Nicaea baru menghasilkan credo dwinitas yaitu: Bapak dan Anak. Baru pada konsili Konstantinopel 381 M dan Konsili Chalcedon 451 M, Roh Kudus ditetapkan sebagai Tuhan. Maka lengkaplah ajaran Trinitas : Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus. Jadi Trinitas pun terbentuklah sesuai dengan Trinitas Mesir Kuno, India, Yunani, Romawi dan Arab jahiliyah.(***)
-------------------------------
(*)
Konstantin mengundang ke-1800 uskup Gereja Kristen (sekitar 1000 orang di timur dan 800 orang di barat). Jumlah para uskup yang ikut serta tidak dapat dipastikan dengan akurat: menurut Eusebius dari Kaisaria (Kehidupan Konstantin 3.8) ada 250 orang, menurut Athanasius dari Alexandria (Ad Afros Epistola Synodica 2) ada 318, menurut Eustathius dari Antiokia (Theodoret H.E. 1.7) ada 270, ketiga-tiganya ini hadir pada konsili tersebut. Belakangan Socrates Scholasticus (H.E. 1.8) mencatat lebih dari 300 orang, Evagrius (H.E. 3.31), Hilarius (Contra Constantium), Hieronimus (Chronicon) dan Rufinus mencatat 318.

(**)
THE CREED OF NICAEA
"We believe in one God the Father, Almighty, maker of all things visible and invisible; and in one Lord Jesus Christ, the Son of God, begotten of the Father, only begotten that is, from the substance of the Father; God from God, light from light, Very God from Very God "100% man 100% God".
Reference: (The History of Christianity, a Lion handbook, p. 177)

(***)
Trinitas Mesir Kuno: Amun-Ra-Osiris (pencipta, anak, pembinasa). Ra menitis ke dalam setiap Firaun yang memangku ke-Fir'aun-an Mesir.

Trinitas Hindu-Dharma: Brahma-Wishnu-Shiwa (pencipta, pemelihara, perusak) Wishnu sang pemelihara menjelma sebagai manusia yaitu Krishna.

Trinitas Yunani-Kuno: Zeus-Poseidon-Pedos.
Trinitas Romawi-Kuno: Jupiter-Nipton-Pluton.

Trinitas Arab Jahiliyah: Lat-Uzza-Manat (dewi kesuburan dan peperangan, dewi yang memberi kekuatan, dewi nasib atau peruntungan)

WaLlahu a'lamu bisshawab

Wassalam
HMNA

----- Original Message -----
From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Sunday, June 12, 2011 4:42 PM
Subject: Bls: [wanita-muslimah] Adian Husaini: Pancasila Bukan Pandangan Hidup Umat Islam

lho apa mas istiaji sudah mempelajari kitab suci agama lain ?? kalau belum, kok sudah bisa memastikan petunjuk hidup hanya lengkap di Al qur'an ? tidak lengkap di kitab suci agama lain ??

1) saya kutib tulisan Anda, "Yahudi ? Tuhan ada dua Tuhan dan Zubair putera Allah ..." referensi dari mana kalau Tuhan yahudi ada dua ? dan Zubair putra Allah ?? kalau menurut al qur'an, bukan Zubair anak Allah tetapi uzair lihat qs 9:30.

2) saya kutib tulisan Anda, "Hindu ? Tuhan ada 3 Brahma, Wisnu dan Siwa ..." lho Anda tidak bisa membedakan dewa dan tuhan, kok langsung menjudge penganut agama lain ??

Kalau tidak tahu agama lain, sebaiknya tidak usah menghakimi nanti seperti katak dalam tempurung.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Dari: istiaji sutopo <issutopo@yahoo.com>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Cc: badawimy@gmail.com; ujungblngutama@gmail.com
Dikirim: Minggu, 12 Juni 2011 16:18
Judul: Re: [wanita-muslimah] Adian Husaini: Pancasila Bukan Pandangan Hidup Umat Islam

Yth. Ibu Tri Budi

Pandangan hidup itu maksudnya berperilaku dan berkehidupan secara Panca Sila dan
dalil2 / petunjuk2nynya lengkap ada di Al Qur'an tetapi tidak lengkap dikitab2
agama manapun. Karena Tuhan Yang Maha Esa hanya Allah SWT ...itu yang diminta
Tuhan Pencipta Manusia untuk kita senantiasa mengabdi kepada-Nya.

Al Qur'an masih memiliki acuan Hadits2 Nabi SAW sebagai juklaknya ...

Al Qur'an itu kebenaran yang sangat luas dan lengkap bagi tuntunan hidup manusia
baik secara perorangan maupun kelompok ...

Sebenarnya inilah hal banyak tidak disadari Bapak2 kita yang nota bene malah
orang Islam. Menggebu2 mengajak kembali pada keyakinan Panca Sila, tetapi tidak
berani mengemukakan

Al Qur'an sebagai jalan hidup manusia secara benar samapi Kiamat nanti ....

Karena apa ? Karena yang menyusun dan menciptakan Panca Sila adalah tokoh2 yang
beragama Islam, sehingga acuan mereka dasarnya adalah pasti Al Qur'an .. sedang
agama2 lain sedikit banyak hanya dipaksa2kan untuk dicocok2kan ..ya gak apa2
..selama itu untuk kebaikan didunia dan hubungan manusia didunia saja ..tetapi
ada manfaatnya menggiring mereka semua bertobat dan mau masuk Islam ... Insya
Allah ada hidayah dari Allah SWT bukan ? Kalau Syaithan tidak menghalang2i
mereka dan hawa nafsu mereka bisa dikalahkan diri meeka sendiri bukan ?

Bukankah Taubat itu diterima Allah SWT ketika manusia berada dalam kebodohan ?

QS 16 An Nahl 119 - artinya secara jelas :

Sesungguhnya Tuhanmu mengampuni Taubat hamba2-Nya yang disebabkan karena
kebodohannya, tetapi disertai mengadakan perbaikan ( ber-Tauhid-masuk Islam ),
karena sesungguhnya Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Siapapun orang Non Islam yang kemudian masuk Islam adalah sangta beruntung,
karena Allah SWT mengahpus semua dosa2 dimasa lalau dalam kekafiran mereka ..

Apalagi langsung mati ( ajal ) ... yang bersngkutan akan masuk surga tanpa hisab
...

Kristen ? Tuhan ada 3 Trinitas Tuhan Alah, Tuhan Yesus dan Roh Kudus ...
Yahudi ? Tuhan ada dua Tuhan dan Zubair putera Allah ...
Hindu ? Tuhan ada 3 Brahma, Wisnu dan Siwa ...
Buddha ? Siapa Buddha Gautama itu ? Agama mereka tidak pernah menyebut2 adanya
Tuhan ( ADA YANG BISA BERI INFORMASI ? ) ...

Shinto ? Tuhannya Matahari ...
Tao, Kong Hu Chu dll tidak pernah menyebut atau mengagungan Tuhan ... ( ADA INFO
? ) ...
Kabbalah ? Tuhannya Zionis ... Setan Iblis ...

Demikianlah semoga benar adanya - Wallahu a'lam bish shawwab / ISMAIL

________________________________
From: "Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)" <ninghdw@chevron.com>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, June 9, 2011 10:29:20
Subject: RE: [wanita-muslimah] Adian Husaini: Pancasila Bukan Pandangan Hidup
Umat Islam

Jadi pandangan hidup itu gimana mas ? Maksudnya definisinya apa ? Sorry.. udah
banyak email chain-nya jadi lost track.. Atau udah ada yang kasih definisi ya,
sebelumnya ?

Jadi kalau misalnya kita berpandangan hidup Pancasila, itu maksudnya gimana
'gitu ? Contohnya kan kalau sila pertama itu : Ketuhanan Yang Maha Esa, berarti
yang mempunyai Tuhan Yang Esa(tunggal) berarti pandangan hidupnya cocok dengan
Pancasila sila ke satu, yang Tuhannya tidak Esa berarti ngga cocok. minggir..

Duh maaf, pingin ikutan diskusi ini tapi on and off mlulu..

Wassalaam,

-Ning

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com]
On Behalf Of Abdul Muiz

Sent: Thursday, June 09, 2011 7:04 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Bls: [wanita-muslimah] Adian Husaini: Pancasila Bukan Pandangan Hidup
Umat Islam

intinya :

1) kalau pandangan hidup tertentu dipolitisir sedemikian rupa dengan agenda
memonopoli kebenaran secara sektarian, maka akan berpotensi mempersekusi pihak
lain, konflik akan menjauhi rahmatan lil 'alamin.

2) pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia sudah mampu mengakomodasi
warganya dengan keanekaragaman kultur dan agama, seharusnya yang setuju
pancasila sebagai dasar negara tetapi tidak setuju (seperti pak Adian Husaini
cs) dengan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa menyampaikan kritik adakah
pandangan hidup pancasila bertentangan dengan al qur'an ?

Wassalam
Abdul Mu'iz

________________________________
Dari: chodjim <chodjima@gmail.com <mailto:chodjima%40gmail.com> >
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>

Dikirim: Rabu, 8 Juni 2011 18:07
Judul: Re: [wanita-muslimah] Adian Husaini: Pancasila Bukan Pandangan Hidup Umat
Islam

Benarlah apa yang ditambahkan Mas Mu'iz. Kisah persekusi ini nantinya
dilanjutkan oleh pemerintah Spanyol terhadap warga Spanyol yang tidak mau
berpindah dari agama Islam ke Katholik. Kisah pesekusi ini juga dilakukan oleh
agama Katholik terhadap pemeluk Protestan di awal pertumbuhannya. Puluhan ribu
nyawa melayang karena mereka tidak mematuhi lagi syariat Katholik.

Sekarang kita berandai.
Seandainya Mu'tazilah tidak pernah runtuh, maka hadis-hadis yang menyatakan
Rukun Islam terdiri dari syahadat, salat, zakat, haji dan puasa Ramadhan tidak
pernah ada.

:)

Penulis Hadis kenamaan, Bukhari, adalah murid Imam Ahmad ibnu Hanbal. Selang
kurang lebih seratus tahun kemudian, barulah hadis-hadis dari kalangan Syi'ah.

Oleh karena itu, kita harus selalu melakukan refleksi diri. Inilah yang disebut
oleh R. Mas Said (KGPAA. Mangku Negara I) alias Pangeran Samber Nyawa dengan
ungkapan "mulat sarira hangrasa wani", sebagai manusia harus berani melihat diri
sendiri.

Wassalam,

chodjim

----- Original Message -----
From: Abdul Mu'iz
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, June 08, 2011 2:37 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Adian Husaini: Pancasila Bukan Pandangan Hidup
Umat Islam

Thanks pak Chodjim atas koreksinya, tambahan dari
saya ketika rezim muktazilah berkuasa, warga yang
non muktazilah dipersekusi (di antaranya iman
Ahmad bin Hanbali), namun ketika terjadi suksesi
(pergantian) rezim dari muktazilah ke sunni, maka
gantian warga yang sunni yang dipersekusi
dipulihkan haknya, sementara yang non sunni
(termasuk muktazilah) tidak diberi tempat.

Wassalam
Abdul Mu'iz

At 12:30 08/06/2011, you wrote:
>
>
>Imam Ahmad ibnu Hanbal bukan hidup di masa akhir
>Kedaulatan Bani Umayyah. Yang hidup di akhir
>Bani Umayyah dan awal Abbasiyyah adalah Imam
>Hanafi. Jadi, Imam Ahmad ibnu Hanbal itu
>diperskusi oleh Daulat Abbasiyyah, di masa kejayaan Mu'tazilah.
>
>Wassalam,
>
>chodjim
>
>----- Original Message -----
>From: Abdul Muiz
>To: <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>wanita-muslimah@yahoogroups.com
><mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>
>Sent: Wednesday, June 08, 2011 10:51 AM
>Subject: Bls: [wanita-muslimah] Adian Husaini:
>Pancasila Bukan Pandangan Hidup Umat Islam
>
>Padahal kekhalifahan islam (akhir bani Umayyah)
>pernah bersikap diktator/totaliter jauh sebelum
>Negara Komunis ada, korban pertama adalah Imam
>Ahmad bin Hanbal yang menentang atau
>berseberangan dengan pandangan hidup yang dianut
>negara yaitu AL QUR'AN ADALAH MAKHLUQ" sedangkan
>imam Ahmad bin Hanbal berpendirian AL QUR'AN
>BUKAN MAKHLUQ MELAINKAN KALAM ALLAH, maka Imam
>Ahmad bin Hanbali langsung dieksekusi, dihukum,
>dicambuk dan dijebloskan ke penjara. Penguasa
>tanah Baghdad juga ketularan korbannya al
>Hallaj, sikap persekusi menular juga ke tanah
>Andalusia korbannya ibnul arabi, terus berlanjut
>ke tanah Jawa yaitu Syekh Siti Jenar, berlanjut
>pula ke tanah Sumatera korbannya adalah Hamzah
>Fansuri, semua korban tsb berseberangan dengan pandangan hidup negara.
>
>Dunia Kristen juga gemar mempersekusi, ketika
>otoritas gereja meyakini pandangan bahwa BUMI
>ADALAH PUSAT ORBIT berdasarkan rujukan al kitab,
>maka Galileo menjadi korban karena pandangannya
>berseberangan BUMI BUKAN PUSAT ORBIT TETAPI
>MATAHARI. Ketika ada perempuan bernama Jean D'
>Arc yang mengaku menjadi nabi maka dihukum mati
>dengan cara dibakar hidup-hidup.
>
>Nah maukah kita kembali ke zaman dahulu ??
>
>Wassalam
>Abdul Mu'iz
>
>Dari: Dwi Soegardi <<mailto:soegardi%40gmail.com>soegardi@gmail.com
><mailto:soegardi%40gmail.com> >
>
>Kepada:
><mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>wanita-muslimah@yahoogroups.com
><mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>
>Dikirim: Rabu, 8 Juni 2011 10:44
>Judul: Re: [wanita-muslimah] Adian Husaini:
>Pancasila Bukan Pandangan Hidup Umat Islam
>
>itulah bedanya Khaliq dan makhluk .... :-)
>
>sementara orang2 saling usir yang ngga sependirian,
>yg ngga setuju Pancasila sono
>yg ngga setuju Islam keluar
>yg komunis usir
>
>yg punya alam semesta "cuek" aja tuh .....
>
>2011/6/7 Abdul Muiz <<mailto:muizof%40yahoo.com>muizof@yahoo.com
><mailto:muizof%40yahoo.com> >
>
>
> >
> >
> > Kalau negara komunis totaliter, maka ada aparat yang bertugas memeriksa
> > loyalitas warganya kepada negara, yang tidak setuju pada dasar negara atau
> > pandangan hidup negararanya tidak diberi tempat. Apakah Allah sebagai
> > pencipta manusia amat kejam dan bengis kepada hamba-hamba-Nya bertindak
> > seperti diktator negara komunis totaliter, disuruh mencari bumi selain
> > karya Allah ??, padahal seluruh warga bumi ini (konon katanya mencapai 5
> > milyart) yang menyembah Allah cuma 1/5 nya, kok dibiarkan hidup ya ??
> >
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
> >
> > Dari: witarti hadisuwarno
> <<mailto:wita_suryo%40yahoo.com>wita_suryo@yahoo.com
><mailto:wita_suryo%40yahoo.com> >
>
> >
> > Kepada:
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>wanita-muslimah@yahoogroups.com
><mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>
> > Dikirim: Selasa, 7 Juni 2011 10:11
> > Judul: Bls: [wanita-muslimah] Adian Husaini: Pancasila Bukan Pandangan
> > Hidup Umat Islam
> >
> >
> >
> >
> > betul, kalo tdk mau terima pancasila jangan hidup di Indonesia, tapi kalo
> > nggak
> > setuju islam adalah pandangan hidup dan tidak mau syariat Allah dipake dlm
> > setiap nafas dan langkah hidup muslim, jangan hidup di bumi Alloh pergi
> > sana
> > cari tempat hidup yang lain,cari udara yang bukan milik Alloh untuk
> > menyambung
> > hidup mu.
> >
> > ________________________________
> > Dari: Kartono Mohamad
> <<mailto:kmjp47%40indosat.net.id>kmjp47@indosat.net.id
><mailto:kmjp47%40indosat.net.id> >
>
> > Kepada:
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>wanita-muslimah@yahoogroups.com
><mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>
> > Terkirim: Sen, 6 Juni, 2011 18:35:47
> > Judul: Re: [wanita-muslimah] Adian Husaini: Pancasila Bukan Pandangan Hidup
> > Umat
> > Islam
> >
> > Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Kalau gak mau terima, ya jangan
> > jadi
> > warga negara RI. Pindah ke Arab Saudi atau bikin negara sendiri bersama yg
> > sepaham. Jangan $endua karena itu = m$unafik.
> > KM
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> >
> > -----Original Message-----
> > From: "Yudi Yuliyadi" <<mailto:yudi%40geoindo.com>yudi@geoindo.com
><mailto:yudi%40geoindo.com> >
>
> > Sender:
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>wanita-muslimah@yahoogroups.com
><mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>
> > Date: Tue, 7 Jun 2011 08:21:26
> > To:
> <<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>wanita-muslimah@yahoogroups.com
><mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
>
> > Reply-To:
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>wanita-muslimah@yahoogroups.com
><mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
>
> > Subject: [wanita-muslimah] Adian Husaini: Pancasila Bukan Pandangan Hidup
> > Umat
> > Islam
> >
> > Adian Husaini: Pancasila Bukan Pandangan Hidup Umat Islam
> >
> > Jakarta (voa-islam) - Dalam pandangan Adian Husaini, isu negara Islam itu
> > sebenarnya tidak penting. Yang terpenting adalah apakah umat Islam sekarang
> > ini bisa menjadikan negeri muslim ini sebagai negeri yang baldatun
> > thoyyibatun warrabbun ghafur, negeri yang dibawah naungan ridho Ilahi.
> >
> > "Saya tidak bicara label negara Islam. Yang jelas, dengan Pancasila sebagai
> > dasar negara, telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada umat Islam
> > untuk menjalankan agamanya dan membangun negeri ini, negeri muslim yang
> > besar," kata Adian saat dijumpai disela-sela acara diskusi di Jakarta.
> >
> > Ketika ditanya, apakah Pancasila sudah final? "Saya tidak suka dengan
> > kata-kata final atau tidak final. Sebab, saya khawatir Pancasila akan
> > disamakan dengan wahyu. Yang diperlukan sekarang ini bukanlah penguatan
> > Pancasila, tapi mendudukkan Pancasila secara tepat dan proporsional serta
> > menfasirkannya secara benar pula, seperti yang dimaui oleh para perumus
> > Pancasila itu sendiri. Namun ironisnya, Pancasila telah diselewengkan sejak
> > masa Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi," jelas Adian.
> >
> > Yang harus dirumuskan dari Pancasila, kata Adian, adalah mendudukan
> > Pancasila sebagai dasar negara, tapi jangan menarik Pancasila ke hal-hal
> > yang berlebihan, seperti Pancasila sebagai pandangan hidup. Bukankah dalam
> > setiap agama, punya konsepnya masing-masing tentang pandangan hidup. Karena
> > itu, jangan mencari konsep tuhan, alam dan moral menurut Pancasila. Dalam
> > Islam sendiri, punya konsep Ketuhanan, begitu juga dengan Kristen.
> >
> > "Ya sudah biarlah Pancasila diletakkan sebagai dasar negara, dimana
> > komponen
> > bangsa memahami Pancasila menurut pemahamannya masing-masing. Lalu pada
> > level kenegaraan, mereka berjuang secara konstitusional," jelas Adian.
> >
> > Kenapa Anda mengatakan Pancasila tidak bertentangan dengan Islam? Dijawab
> > Adian, karena memang, Pancasila dari awal disepakati oleh para tokoh
> > nasionalis maupun tokoh Islam. Tokoh Islam Muhammad Natsir tahun 1954
> > mengatakan, Pancasila tidak bertentangan dengan Islam.
> >
> > "Yang diprotes kemudian oleh tokoh Islam pada masa Orla dan Orba adalah
> > penafsiran yang menyuimpang dari Pancasila, misalnya Pancasila ditafsirkan
> > secara Nasakom, dimana Pancasila justru mengakomodir komunisme. Hal itulah
> > yang tidak bisa diterima oleh tokoh Islam. Jadi, bukan Pancasilanya, yang
> > tidak bisa diterima, tapi ketika Pancasilan dijadikan sebagai worldview
> > atau
> > rumusan kehidupan. Tidak bisa, konsep ketuhanan dirumuskan oleh Pancasila.
> > Dan sudah pasti, akan bertabrakan dengan konsep agama, terutama Islam,"
> > papar Adian.
> >
> > Harusnya Pancasila, lanjut Adian, tidak masuk ke wilayah worlview itu.
> > Sebab, worldview itu wilayahnya agama. Karena itu, jangan jadikan Pancasila
> > sebagai landasan moral atau perilaku. Dikhwatirkan menjadi bias dan
> > menimbulkan kebingungan. Orang yang berilaku menurut Pancasila akan
> > bertabrakan dengan Islam. Mengingat Islam sendiri sudah punya konsep
> > perilaku.
> >
> > Pancasila Toghut?
> >
> > Kelompok Islam tertentu memahami Pancasila sebagai toghut. Bagaimana dalam
> > pandangan Adian? "Saya bisa memahaminya, karena itu merupakan pemahaman
> > yang
> > panjang terhadap penyalahgunaan Pancasila itu sendiri. Saya sendiri
> > menggunakan perspekstif Kasman Dimedjo, yang mengatakan Pancasila tidak
> > bertentangan dengan Islam. Pancasila memberikan kesempatan kepada umat
> > Uslam
> > untuk berjuang menjalankan agamanya."
> >
> > Dengan Pancasila, lanjut Adian, umat Islam tidak dilarang untruk membaca Al
> > Qur'an, menjalankan shalat, zakat dan sebagainya, bahkan sampai menerapkan
> > syariat Islam, seperti di Aceh. Di Aceh, orang yang menjalan syariat Islam
> > apakah akan dianggap melanggar pancasila? Tentu tidak.
> >
> > Menurut Adian, Piagam Jakarta adalah dokumen resmi, yang ditegaskan dalam
> > dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Bung Karno. Adapun dekrit itu merupakan
> > satu kesatuan dengan Konstitusi UUD 1945. Setelah dekrit tersebut berlaku,
> > banyak produk per-Undang-undangan di Indonesia yang konsdirennya mengacu
> > pada Piagam Jakarta. Misalnya, berdirinya IAIN (Penpres no 11 tahun 1960).
> >
> > "Piagam Jakarta tidak pernah dipersoalkan. Tapi begitu masuk Orde Baru,
> > banyak pihak yang alergi, mereka takut jika umat Islam menjalankan syariah.
> > Padahal, jika umat Islam menjalankan syariah, sesungguhnya dijamin oleh
> > konstitusi. Walaupun tidak secara eksplisit tujuh kata dicantumkan lagi,
> > tapi yang jelas dekrit itu mengakomodir Piagam Jakarta," tukas Adian.
> >
> > Dengan demikian, secara operasional, Pancasila akan dijadikan acuan
> > membentuk perundang-undangan, baik di bidang ekonomi, politik, maupun
> > keagamaan. Sebagai contoh, melarang Ahmadiyah, tentu tidak melanggar
> > ataupun
> > bertentangan dengan Pancasila. Hal inilah yang terus diperjuangkan kelompok
> > liberal untuk mencabut pasal penodaan agama (PNPS tahun 1965) karena
> > dianggap bertentangan dengan Pancasila.
> >
> > Dikarenakan Pancasila yang sekarang mengacu pada rumusan Dekrit Presiden 5
> > juli 1959, maka berarti tidak boleh ada peratuaran perudangan-undangan di
> > Indonesia yang bertentangan dengan syariah. "Kita bukan kembali pada
> > rumusan
> > Pancasila 18 Agustus ataupun 1 Juni, tapi 5 Juli 1959. Jadi tanggal 1 Juni
> > itu bukan kelahiran Pancasila, tapi hari pidato Bung Karno di BPUPK.
> > Kelahiran Pancasila adalah pada tanggal 18 Agustus 1945, dan diterima resmi
> > secara nasional oleh komponen bangsa.
> >
> > Tokoh Reformasi Acak-acak Pancasila
> >
> > Sementara itu dikatakan Pengamat politik dan budayawan Betawi Ridwan Saidi
> > menegaskan, ketika ditanya perlukan umat Islam mendirikan negara Islam?
> > Kata
> > Babe- begitu ia akrab disapa, kita harus kembali pada UUD 45 dulu, agar
> > negara ini kembali normal keadaannya.
> >
> > "Jangan ada ide-ide yang lain dulu. Karena dengan perubahan yang
> > dilakukakan
> > oleh reformasi ini menjadi tidak karuan, Jadi kita nggak perlu bicara
> > negara
> > Islam itu dulu, Kita bicara UUD 45 yang asli," kata Ridwan.
> >
> > Menurut Ridwan, Yang menjadi masalah UUD 45 ini diacak-acak oleh reformasi,
> > Pancasila itu sendiri disingkirkan oleh tokoh reformasi. Mereka itu tiada
> > lain SBY, Amin Rais, Abdurrahman Wahid. Mereka inilah yang menyingkirkan
> > Pancasila. Tapi kemudian ingin mengaktfkan lagi.
> >
> > "Sudahlah jangan buang-buang waktu. Jangan kita hina-hina Pancasila. Sebab,
> > Pancasila itu juga karya ortu kita dulu. Jangan Islam diadu-adu. Islam itu
> > sudah luhur. Yang jadi soal, Pancasila itu disepak. Mereka buat
> > per-undang-undangan yang liberal,"tandasnya
> >
> > Dikatakan Ridwan Saidi, Dekrit Presiden 5 Juli 1959 bersandarkan pada
> > Piagam
> > Jakarta, yang kemudian melahirkan UUD 45. Tapi lagi-lagi, UUD 45
> > diacak-acak
> > oleh komplotan Amin Rais dan Abdurrahman Wahid, yakni UUD 45 yang
> > diamandemen. Akibatnya, hancurlah negara ini. Sekarang, ada upaya untuk
> > mengaktifkan lagi Pancasila. Yang jelas, umat Islam punya garis yg tegas,
> > setia pada negara ini, karena sejak awal umat Islam ikut mendirikan negara
> > ini. Desastian
> >
> >
> >
><http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/06/06/15157/adian-husaini-pan>http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/06/06/15157/adian-husaini-pan

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment