Advertising

Sunday 12 June 2011

Re: [wanita-muslimah] Dari Koran Surya: inilah wajah bangsa yang sakit

selain ribut ribut agama, bisa ngebahas dari angle yg lebih manusia, ndak,
abah ? ane pusing nih kebanyakan doktrin. :D


salam,
Ari

<http://papabonbon.wordpress.com>


2011/6/12 H. M. Nur Abdurrahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>

>
>
> Memang benar Nabi Isa AS diponnis Salib oleh orang Jahudi padahal dia
> menyebarkan Kasih. Ny Siami yang niat tulus mengajarkan kejujuran,
> mendapatkan pula ponnis diusir. Jadi ada persamaannya antara Nabi Isa AS
> dengan Ny Siami.
>
> Namun ada pula perbedaannya. Ny Siami jadi terusir ke Benjeng, Gresik,
> sedangkan Nabi 'Isa AS luput dari eksekusi disalib.(*)
> -------------------------------
> (*)
> Menurut Injil Barnabas:
> 'Isa menyahut sambil memeluk ibunya: 'Percayalah kepadaku ibu, sesungguhnya
> saya katakan kepadamu saya sama sekali tidak mati (B-218).
> "Sesungguhnya saya katakan kepadamu, saya tidak mati melainkan Yudas si
> pengkhianat (B-221)."
>
> Pada tepi barat Laut Mati, sekitar 12 km sebelah selatan Jericho terletak
> lembah Qamran. Dewasa ini tempat itu sunyi, hampa, hanya geletakan
> reruntuhan biara kaum Essene yang membisu. Namun dalam sejumlah gua yang
> tidak jauh dari rerunthan itu didapatkan naskah-naskah kuno, yang
> disembunyikan secara cermat oleh kaum Essene. Di situlah naskah-naskah kuno
> itu tak tersentuh tangan-tangan manusia selama 2000 tahun. Karena terdiri
> atas gulungan-gulungan perkamen dan tembaga, naskah-naskah itu diberi
> bernama Dead Scrolls (gulungan-gulungan Laut Mati, selanjutnya disingkat
> DSS). DSS di dapatkan dalam 11 buah gua, berturut-turut dalam tahun 1947,
> 1949, 1951, 1956.
>
> Ada seorang tokoh dalam DSS yang bernama Teacher of Rightousness (Guru
> Kebenaran). Para sarjana (di antaranya Potter) mengaku adanya persamaan yang
> menyolok antara ajaran-ajaran Yesus dengan Guru Kebenaran. Namun para
> sarjana itu kebingungan, tidak mau mengatakan bahwa Guru Kebenaran itu
> adalah Yesus, karena Yesus mati disalib, sedangkan menururt Hymn dari DSS,
> Guru Kebenaran ini luput dari bahaya maut. Dituliskan terjemahannya saja:
> "Wahai Tuhanku, aku bersyukur kepada Engkau karena kasih Engkau selalu
> tertuju kepadaku. Engkau selamatkan jiwa si miskin ini dari bahaya maut.
> Mereka menghendaki supaya kumati terkutuk, untuk memenuhi permintaan
> orang-orang yang suka kepada kejahatan (DSS: Hymn 4). Penjelasan: yang
> dimaksud dengan mati terkutuk adalah mati di palang salib, karena bagi orang
> Yahudi, mati di palang salib itu adalah mati terkutuk.
>
> Maka terjadi dilemma, mengatakan Yesus adalah Guru Kebenaran, berarti DSS
> termasuk dalam golongan apocryph, karena DSS tidak sesuai dengan keempat
> Injil dari Perjanjian Baru tentang kematian Yesus. Padahal DSS tak pernah
> dijamah manusia selama 2000 tahun, yang sumbernya lebih tua dari keempat
> penulis Injil dalam Perjanjian Baru. Jadi dalam hal ini keempat Injil dalam
> Perjanjian Baru itulah yang apocryph. Akan tetapi jika dikatakan DSS tidak
> apocryph, melainkan keempat Injil dalam Perjanjian Baru yang apocryph,
> berarti Yesus tidak mati disalib. Padahal peristiwa salib merupakan dasar
> theologi Nasrani: Yesus disalib untuk menebus dosa manusia, dosa warisan
> dari Adam dan tentang kebangkitan.
>
> Apa kata Al Quran dalam hal ini?
> -- WQWLHM ANA QTLNA ALMSHh 'ASY ABN MRYM RSWL ALLH WMA QTLWH WMA SHLBWH
> WLKN SYBH LHM (S. ALNSAa, 4:157), dibaca: Wa qawlihim innaa qatalnal masiiha
> 'iisabna maryama wa maa qataluuhu wa maa shalabuuhu walaakin syubbiha lahum,
> artinya:
> -- Dan dikatakan mereka sesungguhnya kami telah membunuh al Masih 'Isa anak
> Maryam rasul Allah, mereka tidak membuhnya, tidak menyalibnya, melainkan
> disamarkan bagi mereka. WaLlahu a'lamu bishshsawa-b.
>
> Wassalam
> HMNA
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Dharma Hutauruk" <dharma.hutauruk@gmail.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Sunday, June 12, 2011 9:16 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Dari Koran Surya: inilah wajah bangsa yang
> sakit
>
> Saya jadi teringat ceritera tentang Nabi Isa yg diponnis Salib oleh
> orang Jahudi padahal dia menyebarkan Kasih
>
> Sent from my iPhone
>
> On Jun 12, 2011, at 12:00 AM, "kmjp47@indosat.net.id" <
> kmjp47@indosat.net.id
> > wrote:
>
> >
> > Begini inikah bangsa kita yang konon beragama, beradab, dan
> > menjunjung sifat ksatria? Dapat
> > dipahami bahwa korupsi memang merupakan bagian dari budaya kita,
> > seperti kata Bung Hatta.
> > KM
> >
> > Diusir Warga karena Lapor Contek Massal
> > Ny Siami, Si Jujur yang Malah Ajur
> >
> > Jumat, 10 Juni 2011 | 07:18 WIB
> > Dibaca: 16,831
> >
> > SURABAYA | SURYA - Ny Siami tak pernah membayangkan niat tulus
> > mengajarkan kejujuran kepada
> > anaknya malah menuai petaka. Warga Jl Gadel Sari Barat, Kecamatan
> > Tandes, Surabaya itu diusir
> > ratusan warga setelah ia melaporkan guru SDN Gadel 2 yang memaksa
> > anaknya, Al, memberikan contekan
> > kepada teman-temannya saat Unas pada 10-12 Mei 2011 lalu. Bertindak
> > jujur malah ajur!
> >
> > Teriakan "Usir, usir.tak punya hati nurani" terus menggema di
> > Balai RW 02 Kelurahan Gadel,
> > Kecamatan Tandes, Surabaya, Kamis (9/6) siang. Ratusan orang
> > menuntut Ny Siami meninggalkan
> > kampung. Sementara wanita berkerudung biru di depan kerumunan warga
> > itu hanya bisa menangis pilu.
> > Suara permintaan maaf Siami yang diucapkan dengan bantuan pengeras
> > suara nyaris tak terdengar di
> > tengah gemuruh suara massa yang melontarkan hujatan dan caci maki.
> >
> > Keluarga Siami dituding telah mencemarkan nama baik sekolah dan
> > kampung. Setidaknya empat kali,
> > warga menggelar aksi unjuk rasa, menghujat tindakan Siami. Puncaknya
> > terjadi pada Kamis siang
> > kemarin. Lebih dari 100 warga Kampung Gadel Sari dan wali murid SDN
> > Gadel 2 meminta keluarga
> > penjahit itu enyah dari kampungnya.
> >
> > Padahal, agenda pertemuan tersebut sebenarnya mediasi antara warga
> > dan wali murid dengan Siami.
> > Namun, rembukan yang difasilitasi Muspika (Musyarah Pimpinan
> > Kecamatan Tandes) itu malah berbuah
> > pengusiran. Mediasi itu sendiri digelar untuk menuruti tuntutan
> > warga agar keluarga Siami minta
> > maaf di hadapan warga dan wali murid.
> >
> > Siami dituding sok pahlawan setelah melaporkan wali kelas anaknya,
> > yang diduga merancang kerjasama
> > contek-mencontek dengan menggunakan anaknya sebagai sumber contekan.
> >
> > Sebelumnya, Siami mengatakan, dirinya baru mengetahui kasus itu pada
> > 16 Mei lalu atau empat hari
> > setelah Unas selesai. Itu pun karena diberi tahu wali murid lainnya,
> > yang mendapat informasi dari
> > anak-anak mereka bahwa Al, anaknya, diplot memberikan contekan. Al
> > sendiri sebelumnya tidak pernah
> > menceritakan 'taktik kotor' itu. Namun, akhirnya sambil menangis,
> > Al, mengaku. Ia bercerita sejak
> > tiga bulan sebelum Unas sudah dipaksa gurunya agar mau memberi
> > contekan kepada seluruh siswa kelas
> > 6. Setelah Al akhirnya mau, oknum guru itu diduga menggelar simulasi
> > tentang bagaimana caranya
> > memberikan contekan.
> >
> > Siami kemudian menemui kepala sekolah. Dalam pertemuan itu, kepala
> > sekolah hanya menyampaikan
> > permohonan maaf. Ini tidak memuaskan Siami. Dia penasaran, apakah
> > skenario contek-mencontek itu
> > memang didesain pihak sekolah, atau hanya dilakukan secara pribadi
> > oleh guru kelas VI.
> >
> > Setelah itu, dia mengadu pada Komite Sekolah, namun tidak mendapat
> > respons memuaskan, sehingga
> > akhirnya dia melaporkan masalah ini ke Dinas Pendidikan serta
> > berbicara kepada media, sehingga
> > kasus itu menjadi perhatian publik.
> >
> > Dan perkembangan selanjutnya, warga dan wali murid malah menyalahkan
> > Siami dan puncaknya adalah
> > aksi pengusiran terhadap Siami pada Kamis kemarin. Situasi panas
> > sebenarnya sudah terasa sehari
> > menjelang pertemuan. Hari Rabu (8/6), warga sudah lebih dulu
> > menggeruduk rumah Siami di Jl Gadel
> > Sari Barat.
> >
> > Demo itu mendesak Ny Siami meminta maaf secara terbuka. Namun, Siami
> > berjanji menyampaikannya,
> > Kamis.
> >
> > Pertemuan juga dihadiri Ketua Tim Independen, Prof Daniel M Rosyid,
> > Ketua Unit Pelaksana Teknis
> > (UPT) Dindik Tandes, Dakah Wahyudi, Komite Sekolah, dan sejumlah
> > anggota DPRD Kota Surabaya. Satu
> > jam menjelang mediasi, sudah banyak massa terkonsentrasi di beberapa
> > gang.
> >
> > Pukul 09.00 WIB, tampak Ny Siami ditemani kakak dan suaminya, Widodo
> > dan Saki Edi Purnomo
> > mendatangi Balai RW. Mereka berjalan kaki karena jarak rumah dengan
> > balai pertemuan ini sekitar 100
> > meter. Massa yang sudah menyemut di sekitar balai RW langsung
> > menghujat keluarga Siami.
> >
> > Mereka langsung mengepung keluarga ini. Beberapa polisi yang
> > sebelumnya memang bersiaga langsung
> > bertindak. Mereka melindungi keluarga ini untuk menuju ruang Balai
> > RW. Warga kian menyemut dan
> > terus memadati balai pertemuan. Ratusan warga terus merangsek. Salah
> > satu ibu nekat menerobos.
> > Namun, karena yang diizinkan masuk adalah perwakilan warga,
> > perempuan ini harus digelandang keluar
> > oleh petugas.
> >
> > Mediasi diawali dengan mendengarkan pernyataan Kepala UPT Tandes,
> > Dakah Wahyudi. Ia menyatakan
> > bahwa seluruh kelas VI SDN Gadel 2 tidak akan kena sanksi mengulang
> > Unas. Ucapan Dakah sedikit
> > membuat warga tenang. Namun, situasi kembali memanas. Apalagi Ny
> > Siami tidak segera diberi
> > kesempatan menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
> >
> > Kemudian warga diminta kembali mendengarkan paparan yang disampaikan
> > Prof Daniel Rosyid. Ketua tim
> > independen pencari fakta bentukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
> > ini berusaha menyejukkan warga
> > dengan menyebut dirinya asli Solo. Dikatakan bahwa Solo, Surabaya
> > adalah juga Indonesia, sehingga
> > setiap warga tidak berhak mengusir warga Indonesia.
> >
> > Kemudian dia berusaha berdialog santai dengan warga. Ada salah satu
> > warga menyeletuk. "Kalau kita
> > dikatakan menyontek massal. Lantas, kenapa saat menyontek pengawas
> > membiarkannya," ucap salah satu
> > ibu yang mendapat tepukan meriah warga lain.
> >
> > Warga juga menyatakan bahwa menyontek sudah terjadi di mana-mana dan
> > wajar dilakukan siswa agar
> > bisa lulus. Mendengar hal ini, Daniel kemudian memperingatkan bahwa
> > perbuatan menyontek adalah
> > budaya buruk. Di masyarakat manapun, perbuatan curang dan tidak
> > jujur ini tidak bisa ditoleransi.
> >
> > "Menyontek adalah awal dari korupsi. Jika perbuatan curang ini sudah
> > dianggap biasa, maka ini akan
> > membuka perilaku yang lebih menghancurkan masyarakat. Tentu tidak
> > ada yang mau demikian," sindir
> > Daniel.
> >
> > Kemudian mediasi dilanjutkan dengan menghadirkan Kepala SDN Gadel 2,
> > Sukatman. Akibat kasus
> > contekan massal di sekolahnya, Sukatman dan dua guru kelas VI
> > dicopot. Sukatman menyampaikan
> > permintaan maaf kepada wali murid.
> >
> > Namun wali murid menyambut dengan teriakan bahwa Sukatman tidak
> > salah. Yang dianggap salah adalah
> > keluarga Siami karena membesar-besarkan masalah. Warga pun kembali
> > berteriak "usir. usir". Namun
> > warga mulai tenang karena Sukatman tempak menghampiri Ny Siami dan
> > suaminya. Mantan Kasek ini
> > langsung meraih tangan ibunda Al dan saling meminta maaf. Namun,
> > setelah itu warga kembali riuh
> > rendah.
> >
> > Setelah Siami diberi kesempatan berbicara, keributan langsung pecah.
> > Suara massa di luar balai RW
> > terus membahana, menghujat keluarga Siami. Padahal saat itu, Siami
> > sedang menyiapkan mental dengan
> > berdiri di hadapan warga.
> >
> > Meski sudah berusaha tegar, namun ibu dua anak ini mulai lemah. Dia
> > tampak berdiri merunduk
> > sementara kedua matanya sudah mengeluarkan air mata. "Saya minta maa
> > f kepada semua warga." ucap
> > Siami yang tak sanggup lagi meneruskan kalimatnya.
> >
> > Namun, sang suami terus membimbing, membuat perempuan ini kembali
> > melanjutkan pernyataan maaf.
> > Namun, suasana kian ricuh karena massa terus berteriak "usir".
> > Baik petugas polisi dan tokoh
> > masyarakat berusaha menenangkan situasi. Baru kemudian kembali
> > terdengar suara Siami.
> >
> > Dengan tangan gemetar dan ketegaran yang dipaksakan, Siami kembali
> > berucap, "Saya tidak menyangka
> > permasalahan akan seperti ini. Saya hanya ingin kejujuran ada pada
> > anak saya. Saya sebelumnya sudah
> > berusaha menyelesaikan persoalan dengan baik-baik."
> >
> > Pernyataan tulus Siami tidak juga membuat massa tenang, sampai
> > akhirnya polisi memutuskan untuk
> > mengevakuasi Siami dan keluarganya. Siami diarahkan ke mobil polisi
> > dengan pengamanan pagar betis.
> > Namun massa tetap berusaha merangsek, ingin meraih tubuh Siami.
> > Sejumlah warga bahkan sempat
> > menarik-narik kerudung Siami hingga hampir terlepas. Siami akhirnya
> > berhasil diamankan ke Mapolsek
> > Tandes.
> >
> > Baik Ny Siami dan suaminya enggan memberi komentar usai kericuhan.
> > Namun, kakak kandung Siami,
> > Saki, mengakui bahwa adiknya saat ini dalam tekanan yang luar biasa.
> > "Dia tak tahan lagi dengan
> > tekanan warga. Sampai tidak mau makan hari-hari ini. Nanti kami akan
> > merasa tenang jika di Gresik,"
> > kata Saki. Benjeng, Gresik adalah daerah asal Siami. Saat ini Al,
> > anak Siami yang dipaksa memberi
> > contekan, juga diungsikan ke Benjeng setelah rumahnya beberapa kali
> > didemo warga.
> >
> > Sementara itu, Ny Leni, perwakilan warga menyatakan bahwa pihaknya
> > masih akan terus menuntut agar
> > tiga guru yang dicopot tetap mengajar di SDN Gadel 2 dan menuntut
> > Siami bertanggung jawab.
> >
> > Budaya sakit
> >
> > Prof Daniel M Rosyid yang juga Penasihat Dewan Pendidikan Jatim,
> > menyesalkan tindakan warga Gadel
> > yang berencana mengusir keluarga Siami, ibunda Al. "Tuntutan warga u
> > ntuk mengusir keluarga Al tidak
> > masuk akal. Itu tidak bisa dituruti," katanya.
> >
> > Daniel menilai tuntutan warga tersebut sudah tidak rasional.
> > Perbuatan benar yang dilakukan ibu
> > Al, Siami, dinilai warga justru malah salah. Tindakan menyontek
> > rupanya sudah mengakar dan menjadi
> > kebiasaan bahkan budaya di masyarakat. "Warga ternyata sakit,"
> > katanya.
> >
> > Lagi pula Kepala Sekolah Sukatman dan dua guru kelas VI, Fatkhur
> > Rohman dan Prayitno, sudah legowo
> > dan menerima keputusan sanksi yang diberikan. "Saya kira ini kalau d
> > ibiarkan masyarakat akan sakit
> > terus. Orang jujur malah ajur, ini harus kita cegah," papar Daniel.
> >
> > Sebelumnya, hasil tim independen pimpinan Daniel Rosyid menyampaikan
> > temuannya bahwa Al, anak
> > Siami, memang diintimidasi guru sehingga mau memberikan contekan.
> > Namun, tim tidak menemukan cukup
> > bukti sehingga Unas di SDN Gadel 2 perlu diulang. Alasannya tim
> > independen tidak menemukan hasil
> > jawaban Unas yang sistemik sama, dan nilai Unas pun hasilnya tidak
> > sama. Al ternyata membuat
> > contekan yang diplesetkan. Al tidak seluruhnya memberikan jawaban
> > yang benar. Dan kawannya pun
> > tidak sepenuhnya percaya dengan jawaban Al. Sehingga hasil ujian
> > tidak sama.
> >
> > Selain itu tim juga mempertimbangkan Unas ulang akan memberatkan
> > siswa dan wali murid. Sanksi yang
> > direkomendasikan yakni sanksi administratif dari Pemkot Surabaya
> > kepada guru yang melakukan
> > intimidasi kepada Al.
> >
> > Berdasarkan temuan tim independen ditambah pemeriksaan Inspektorat
> > Pemkot Surabaya itulah, Wali
> > Kota Tri Rismaharini akhirnya mencopot Kepala Sekolah SDN Gadel 2
> > Sukatman dan dua guru kelas VI
> > Fatkhur Rohman dan Prayitno.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment