Advertising

Friday 24 June 2011

Re: [wanita-muslimah] Dokumen Al-Azhar: Dukungan untuk Demokrasi dan HAM

 

Ya, memang begitu, Mas Ton. Makanya, dalam falsafah hidup Jawa ada "ora bisa ndeleng jithoke dhewe" (tidak dapat melihat tengkuknya sendiri). Jadi, selama kita tidak mau hidup jujur pada diri sendiri, kesalahan orang lain terlihat kesalahan sendiri tak akan terlihat. Pertikaian yang terjadi pada golongan lain dianggap berbeda dengan pertikaian yang terjadi pada golongan sendiri.

Padahal, secara akidah Katholik dan Protestan ya sama; sama-sama trinitas, sama-sama memandang Yesus sebagai anak tunggal Tuhan semesta alam, sama-sama punya gereja, sama-sama berpegang pada Perjanjian Baru. Tentu ada perbedaan pada hal-hal tertentu. Sunny dan Syi'ah juga demikian, sama-sama Allah sebagai Tuhannya, sama-sama Muhammad sebagai nabinya, sama-sama Ka'bah sebagai kiblatnya, sama-sama punya masjid, sama-sama berpegang pada Alquran. Tentu ada perbedaan untuk hal-hal tertentu.

Mungkin ada yang memandang bahwa bobot perbedaan pada Katholik vs Protestan lebih besar daripada Sunny vs Syi'ah. Kalau yang ini sih amat relatif, tergantung dari sisi mana bobot itu disematkan.

Yang jelas Sunny vs Syi'ah (12 imam) memiliki perbedaan yang amat tajam
1) Masing-masing punya pegangan hadisnya sendiri.
2) Sunny tidak memiliki imamiyah; Syiah punya sistem imamiyah.
3) Sunny menganggap semua sahabat sama; Syi'ah lebih mengunggulkan Sahabat Ali kw (as). Bagi Sunny Jawa Ali dipanggil Ali karamallahu wajhahu, bagi Syi'ah Ali dipanggil Imam Ali alayhi as-salaam.
4) Azan Sunny yang biasa kita dengar dari masjid-masjid; bagi Syi'ah ada tambahan Asyhadu anna Alii waliyullaah setelah syahadat, dan hayya 'alaa al-khayru amaal setelah hayya 'alaa al-falaah.
5) Sunny menolak reinkarnasi; Syi'ah mengimani reinkarnasi (walau hanya dihidupkan sekali lagi di dunia ini) dengan istilah raj'ah.

Dan, tentunya masih ada lagi perbedaan...

Suwun,

chodjim

----- Original Message -----
From: kmjp47@indosat.net.id
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Friday, June 24, 2011 11:55 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Dokumen Al-Azhar: Dukungan untuk Demokrasi dan HAM

Pertentangan Protestan dengan Katolik juga bukan soal akidah tetapi soal pengakuan Paus senbagai
pemimpin agama keristen sedunia. Katolik dulu juga menginginkan negara "khilafah" dengan Paus
sebagai khalifah. Kini doktrin itu ditinggalkan. Paus tetap pemimpin agama Katolik sedunia tetapi
kekuasaannya tidak lagi beruipa wilayah fisik.
KM

----Original Message----
From: mnur.abdurrahman@yahoo.co.id
Date: 24/06/2011 10:36
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Subj: Re: [wanita-muslimah] Dokumen Al-Azhar: Dukungan untuk Demokrasi dan HAM

Ulangi, dicopas dari bawah:
Dalam menunggu saat itu, maka grand design yang membenturkan Syi'ah dengan
Sunni harus pula dilawan dengan sengit. Pertentangan Syiah vs Sunnah bukan
masalah aqidah, tidak seperti pertentangan Katholik vs Protestan.
SBY jadi khalifah? Jauh panggang dari api. Pertama bukan tipenya SBY,
kepemimpinannya tidak tegas, peragu, lagi pula dia pandir hukum Islam kok,
kedua, Indonesia tidak punya senjata nuklir sebagai syarat utama. Tunggu
saja Grand Design dari Allah ditambah ikhtiar manusia. Khilafah bukan
pepesan kosong.

Wassalam
HMNA

----- Original Message -----
From: "Dwi Soegardi" <soegardi@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Friday, June 24, 2011 3:25 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Dokumen Al-Azhar: Dukungan untuk Demokrasi
dan HAM

Hanya Iran dan Pakistan yang potensial?
Potensial maksudnya punya senjata nuklir?

Siap2 saja kecewa, karena Iran tidak pernah punya niatan bikin khilafah,
dan tidak punya niatan bikin senjata nuklir.
Bisa-bisanya HT minta Iran dan ngarang2 cerita nuklir segala :-)

Ayatollah Ali Khamenei pernah mengeluarkan fatwa melarang senjata nuklir
http://en.wikipedia.org/wiki/Ali_Khamenei#Fatwa_against_nuclear_weapons

Saya lebih yakin Iran menolak khilafah karena tahu diri sebagai minoritas
Syiah
ngga mungkin lah mengklaim jadi pemimpin Islam sedunia.
Lihat saja dinasti Safawiyah yang habis-habisan bertempur lawan
dinasti Usmaniyah Turki.
dua2nya khilafah tuh, ....

Siapa lagi yang diminta HT untuk jadi khalifah? SBY? :-)

2011/6/23 H. M. Nur Abdurrahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>:
> 1. Dokumen Al-Azhar cukup realistis karena Mesir sama sekali tidak
> potensial
> menjadi khilafah. Fyi, setelah FIS Aljazair memenangkan pemilu, didekati
> oleh HT agar bisa dimaklumkan Aljazair menegakkan Khilafah. FIS menerima
> namun dibantai oleh rejim militer yang dibantu oleh amriki. Iran juga
> pernah
> didekati HT namun Iran menyatakan belum sanggup dengan pertimbangan belum
> punya power (srnjata nuklir). Setelah Thaliban mampu mengamankan
> Afghanistan
> juga didekati HT Thaliban menolak cukup keamiran saja. Itupun dibantai
> oleh
> amrik dan Nato.
>
> Hanya ada dua negara yang potensial bisa jadi khilafah, yaitu Iran dan
> Pakistan. Dikatakan potensial karana masih punya kelemahan.
>
> Kekurangan Iran untuk bisa jadi Khilafah Islamiyah, karena masih belum
> memiliki kekuatan nuklir, maka tunggulah saatnya Iran bisa jadi Khilafah
> Islamiyah setelah punya kekuatan nuklir.
>
> Pakistan yang telah punya kekuatan nuklir juga punya kelemahan, karena
> rejim
> penguasa berjinak-jinakan dengan Amerika. Namun dengan peristiwa
> pelanggaran
> wilayah kedaulatan Pakistan yang diterobos oleh pasukan Amerika dalam
> operasi Usamah ibn Laadin, rejim penguasa menjadi retak, terutama dari
> kalangan angkatan bersenjata. Kalau Thaliban bisa naik daun bersama
> angkatan
> bersenjata, maka tunggulah pula saatnya terbentuknya Khilafah Islamiyah.
>
> Dalam menunggu saat itu, maka grand design yang membenturkan Syi'ah dengan
> Sunni harus pula dilawan dengan sengit.
>
> 2. Refleksi subject: Dokumen Al-Azhar: Dukungan untuk Demokrasi
>
> Demokrasi yang bagaimana didukung Islam ?
> Adanya prinsip syura dalam sistem Islam dan musyawarah dalam sistem
> demokrasi tidak dapat dijadikan alasan untuk menyatakan Islam mendukung
> demokrasi sistem sekuler. Tidak semua masalah dapat dimusyawarahkan dalam
> Islam. Hal inilah yang membedakannya dengan sistem demokrasi yang
> mengharuskan setiap keputusan diambil dengan suara terbanyak, tidak peduli
> apakah hasil keputusan itu melanggar batasan-batasan agama yang golongan
> sekularis sudah mereka singkirkan jauh-jauh dari panggung kehidupan dunia.
> Islam membatasi musyawarah hanya untuk masalah-masalah yang mubah. Adapun
> masalah-masalah yang telah jelas halal-haramnya, tidak dapat
> dimusyawarahkan
> untuk dicabut atau sekedar mencari jalan tengah.
>
> Untuk masalah-masalah teknis dan menyangkut keterampilan tertentu,
> Rasulullah saw menyerahkan keputusannya kepada para pakar dalam bidang
> tersebut.
>
> Untuk masalah-masalah yang sifatnya mubah (boleh), Rasulullah saw meminta
> pendapat kaum muslimin. Ketika Perang Uhud, beliau dan sebagian Shahabat
> yang terlibat dalam Perang Badar memilih menyambut musuh dari dalam
> benteng
> kota Madinah. Tetapi mayoritas penduduk Madinah dan sebagian Shahabat yang
> tidak ikut Perang Badar memilih untuk menyongsong musuh di luar benteng.
> Melihat semangat yang begitu membara, ditambah ucapan Hamzah bin Abdul
> Mutthalib yang ketika Perang Badar tidak turun ke medan laga, akhirnya
> Rasulullah saw memutuskan untuk menyambut musuh di luar benteng.Dalam hal
> ini, beliau hanya meminta pendapat mengenai lokasi penyambutan musuh.
> Adapun
> kewajiban jihad tidak beliau musyawarahkan karena jihad merupakan
> kewajiban
> yang tidak berhenti hingga hari kiamat. Allah swt berfirman: "Wahai
> orang-orang yang beriman, telah diperintahkan kalian untuk berperang,
> padahal berperang itu merupakan sesuatu yang kalian benci." (QS al-Baqarah
> :
> 216)
>
> 3. Gerakan menegakkan khilafah dijamin Nabi Muhammad SAW:
> Nabi SAW memberitakan bahwa era kenabian akan diikuti oleh era Khilafah
> 'ala
> Minhaj an-Nubuwwah lalu disusul era mulkan 'adhan (para penguasa lalim)
> dan
> berikutnya era mulkan jabriyyatan (para penguasa diktator). Kemudian Nabi
> bersabda: Selanjutnya datanglah masa Khilafah 'ala Minhaj al-Nubuwwah
> (Khilafah yang berjalan di atas manhaj kenabian)." (HR Ahmad). Jadi
> gerakan
> menegakkan khilafah bukan pepesan kosong menurut keyakinan ummat Islam
> yang
> bukan ingkar sunnah.
>
> Wassalam
> HMNA
>
> ----- Original Message -----
> From: "Dwi Soegardi" <soegardi@gmail.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Wednesday, June 22, 2011 11:48 PM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Dokumen Al-Azhar: Dukungan untuk Demokrasi
> dan HAM
>
>
> terlepas apa pepesan kosong bernama "khilafah" itu dibahas,
> Dokumen Al-Azhar ini bisa dipastikan bernilai historik
> seperti halnya debat historik BPUPKI/PPKI yang menghasilkan
> Piagam Jakarta, Pancasila dan UUD 1945.
> Yang jelas "khilafah" ala HT masuk kotak dalam konsep kenegaraan Al-Azhar.
> Selain berita al-Ahram, bisa dilihat beberapa news outlet lainnya
> misalnya:
> http://www.almasryalyoum.com/en/node/470079
>
> ===
> The grand sheikh of Al-Azhar, Ahmed al-Tayyeb, released a document
> yesterday that tried to shed light on Egypt's largest Islamic
> institution's understanding of what it would mean to have Islam as a
> main source of legislation in the Constitution.
>
> One of the main issues on the political scene is whether Egypt should
> have a religious constitution or a civil one and whether they're
> mutually exclusive. According to Tayyeb, they are not.
>
> As is the case with many questions regarding the role of religion in
> civil life, this issue was often open to controversy. The Egyptian
> government's flagship paper, Al-Ahram, therefore describes the
> document as "historic."
>
> The document states that Islamic jurisprudence does not denote the
> need for a "priestly state" that enforces religious practice, and that
> the concept of "Shura," a religious term, indicates pluralism.
> According to Al-Ahram, the document also states that the nation would
> resort to Islam for supporting a democratic and constitutional nation
> based on free elections and equal representation.
> ===
>
> Istilah yang dipakai adalah "civil state," "modern, democratic,
> constitutional, national state," meskipun ada yang memakai "secular
> state" (termasuk eramuslim!)
>
> Sedangkan analisis yang diturunkan oleh Irish Times menyatakan Dokumen
> Al-Azhar ini merupakan tantangan terhadap
> konsep kenegaraan ala Ikhwanul Muslimun (dan ekstensinya semua
> golongan islamis termasuk HT dan HMNA),
> sebuah "Islamic State" yang menolak kesetaraan minoritas Koptik dan
> hak-hak perempuan.
> http://www.irishtimes.com/newspaper/world/2011/0622/1224299382766.html
>
> ===
> The document and Sheikh Tayeb's comments amount a to major challenge
> to the Muslim Brotherhood and other religious parties that seek to
> turn Egypt into an "Islamic state" and who have reservations about
> equal rights for Coptic Christians and women. Known as one of the most
> moderate and progressive Sunni clerics in Egypt, Sheikh Tayeb has long
> been a critic of the conservative brotherhood.
>
> In the document, the clerics say the 1,000-year-old university
> supports universal democratic rights and free and fair elections, and
> recognises a country's citizens as the sole and legitimate source of
> legislation. Sheikh Tayeb said, "We need a serious commitment to
> universal human rights, the rights of women and children." Minorities
> should enjoy full citizenship rights, he added. He urged Egypt to
> strive for social justice, and insisted that decent education and
> healthcare were rights that all citizens must enjoy.
>
> The document's authors support freedom of expression in the arts and
> literature within the ambit of Islamic philosophy and morality. They
> call for scientific investigation and efforts to eliminate illiteracy
> and to secure economic development.
> ===
>
> Satu hal yang perlu diperjelas adalah:
> http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5i5Fg9ufoPpg5b2UEcJPf1OoHpv5g?docId=CNG.
b4ee8bec3b9c4139dd0a5b87e471ccee.401
> ====
> ....... the principles of sharia, or Islamic law, should remain "the
> essential source of legislation" and that Christians and Jews should
> have their own tribunals to which they can have recourse.
> ====
>
> seperti terdengar gemanya Piagam Jakarta (kewajiban menjalankan ....
> bagi pemeluknya), atau kalau menurut kalangan Islam Indonesia tahun
> 90-an, merupakan prinsip Piagam Madinah (kewajiban menjalankan .....
> bagi pemeluk masing-masing).
>
> Atau memang debat peran agama dalam negara belum akan berakhir?
>
> salam,
>
>
>
>
> 2011/6/22 Wikan Danar Sunindyo <wikan.danar@gmail.com>
>>
>>
>>
>> jadi mas donnie, khilafah itu tidak sama dengan teokrasi
>> tapi mungkin lebih tepatnya disebut prophetkrasi, alias pemerintah
>> sebagai wakil nabi
>> kan pemerintahan khalifah sebenarnya tepatnya disebut sebagai khalifah
>> rasulullah, artinya wakil/pengganti rasulullah begitu
>> terus ulama kan dibilang sebagai pengganti/penerus nabi
>> jadi mungkin nanti namanya ulamakrasi
>> yang berhak memimpin/memerintah adalah ulama
>> jadi ulama kayak Pak Nur ini nantinya bisa jadi presiden/khalifah
>> dalam ulamakrasi
>>
>> salam,
>> --
>> Wikan
>>
>> On Wed, Jun 22, 2011 at 2:15 PM, donnie damana <donnie.damana@gmail.com>
>> wrote:
>> > Ngelesnya makin berasa membabi buta.. ;D
>> > Lah itu mas Yudi yang jubir HTI di milis ini saja dengan tegas bilang
>> > Harus khilafah.. karena khilafah adalah syariat dari Allah. Apa
>> > sampeyan
>> > mau menolak hukum Allah. Lha tinggal di dunia ciptaan Allah menghirup
>> > udara ciptaan Allah kok mau ingkar terhadap hukum Allah.
>> >
>> > Jadi kata HTI cq mas Yudi.. Khilafah = hukum Allah... trus.. trus..
>> > Abah.. Apa bedanya teokrasi sama hukum Allah ya?
>> >
>> > :D
>

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment