Advertising

Thursday 23 June 2011

Re: [wanita-muslimah] Dokumen Al-Azhar: Dukungan untuk Demokrasi dan HAM

----- Original Message -----
From: "Dwi Soegardi" <soegardi@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, June 22, 2011 11:48 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Dokumen Al-Azhar: Dukungan untuk Demokrasi
dan HAM


terlepas apa pepesan kosong bernama "khilafah" itu dibahas,
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
HMNA:
Khilafah Pepesan Kosong ?!?

Pada saat menggali parit dalam persiapan Perang Khandaq atau Perang Ahzab,
sebagian sahabat menghadapi batu besar yang menghalangi penggalian parit.
Hal itu dilaporkan kepada beliau. Sebab sekalipun masalah teknis, tetapi
para sahabat sadar, jika melakukan inisiatif sendiri dengan memindahkan
parit demi menghindari batu tersebut dapat berakibat fatal. Belokan parit
itu bisa menjadi titik lemah pertahanan. Padahal keselamatan kota Madinah
dan penduduknya, secara ikhtiar sangat tergantung kualitas parit yang digali
itu. Disisi lain, untuk memecahkan batu itu mereka kesulitan.

Mendapat laporan itu, beliau melakukan inspeksi untuk melihat langsung batu
besar yang menghalangi penggalian parit tersebut. Benar dugaan sahabat,
beliau tidak berpendapat untuk membelokkan parit, tetapi jika batu
dibiarkan, parit belum memenuhi kedalaman standard, hal itu juga akan
menjadi titik lemah pertahanan. Maka beliau mengambil pemecah batu berukuran
besar dan mengayunkan sendiri untuk memecahkan batu tersebut. Pukulan
pertama menimbulkan percikan api, beliau bertakbir, batu belum pecah.
Hantaman kedua menimbulkan percikan api lagi, beliau bertakbir, batu besar
itu baru retak. Pukulan ketiga menimbulkan percikan api lagi, batu pecah
berkeping-keping dan beliau bertakbir kali yang ketiga. Setiap kali beliau
bertakbir diikuti oleh takbirnya para sahabat.

Ketika para sahabat bertanya mengapa beliau bertakbir, beliau jelaskan bahwa
dalam percikan api tersebut berturut-turut beliau diperlihatkan istana
kekaisaran Romawi, kemudian istana imperium Persi, terakhir istana Sana'a di
Yaman. Beliau mengkhabarkan bahwa keseluruhan istana yang dinampakkan oleh
Allah kepada beliau akan ditaklukkan oleh umat Islam.

Kabar nubuwah itu disampaikan pada saat situasi umat Islam dalam keadaan
paling kritis dalam perjalanan menegakkan eksistensinya. Musyrikin Makkah
dan sekitarnya beserta Yahudi berhasil menggalang kekuatan tempur terbesar,
mencapai angka 20.000 pasukan, konfederasi (al-Ahzab) dari suku-suku besar
penentang dakwah. Masih ditambah pengkhianatan Bani Quraizhah dari dalam
kota Madinah. Sehingga ada orang-orang yang tetap sangsi, mereka tidak
percaya, hati mereka ber-penyakit. Pada kejadian pemecahan batu dan percikan
api disertai berita gembira akan datangnya kemenangan itu, mereka pun
bereaksi sangat negatif. Mereka berkata :

"Tidaklah Allah dan rasul-Nya menjanjikan kepada kita kecuali menipu".
[al-Ahzab 12]

Padahal, orang-orang itu, meski dengan malas, sesekali mereka sholat
berjama'ah bersama Nabi dan para sahabatnya. Persepsi mereka (yang menurut
mereka logis), "Hari gini kok bilang mau menguasai Romawi, Persia dan Yaman
sekaligus, sedang untuk menghadapi musuh penyerbu saja terpaksa membuat
parit, pun dalam keadaan minim persenjataan dan logistik", yang dalam
ekspresi kekinian itu cuma pepesan kosong

Hudzaifah berkata, RasululLah shallalLaahu 'alayhi wa sallam bersabda,
"Kenabian berlangsung selama kurun waktu yang dikehendaki oleh Allah,
kemudian berakhir, kemudian berlangsung kekhalifahan yang lurus menurut
sistem kenabian selama masa yang dikehandaki oleh Allah, kemudian berakhir,
kemudian berlangsung sistem kerajaan yang keras selama waktu yang
dikehendaki oleh Allah, kemudian berakhir, kemudian terjadi pemerintahan
yang menindas selama kurun waktu yang dikehendaki oleh Allah, kemudian
berakhir, kemudian terjadi kekhilafahan menurut sistem kenabian". [Musnad
Imam Ahmad no. hadits 18406].

Melihat keadaan Islam dan umat Islam hari ini masih compang-camping di bawah
hegemoni bahkan dominasi musuh, maka mereka berkata: Khilafah? Itu cuma
pepesan kosong. Sejarah berulang dalam hal cibiran: pepesan kosong.

Wassalam
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

Dokumen Al-Azhar ini bisa dipastikan bernilai historik
seperti halnya debat historik BPUPKI/PPKI yang menghasilkan
Piagam Jakarta, Pancasila dan UUD 1945.
Yang jelas "khilafah" ala HT masuk kotak dalam konsep kenegaraan Al-Azhar.
Selain berita al-Ahram, bisa dilihat beberapa news outlet lainnya
misalnya:
http://www.almasryalyoum.com/en/node/470079

===
The grand sheikh of Al-Azhar, Ahmed al-Tayyeb, released a document
yesterday that tried to shed light on Egypt's largest Islamic
institution's understanding of what it would mean to have Islam as a
main source of legislation in the Constitution.

One of the main issues on the political scene is whether Egypt should
have a religious constitution or a civil one and whether they're
mutually exclusive. According to Tayyeb, they are not.

As is the case with many questions regarding the role of religion in
civil life, this issue was often open to controversy. The Egyptian
government's flagship paper, Al-Ahram, therefore describes the
document as "historic."

The document states that Islamic jurisprudence does not denote the
need for a "priestly state" that enforces religious practice, and that
the concept of "Shura," a religious term, indicates pluralism.
According to Al-Ahram, the document also states that the nation would
resort to Islam for supporting a democratic and constitutional nation
based on free elections and equal representation.
===

Istilah yang dipakai adalah "civil state," "modern, democratic,
constitutional, national state," meskipun ada yang memakai "secular
state" (termasuk eramuslim!)

Sedangkan analisis yang diturunkan oleh Irish Times menyatakan Dokumen
Al-Azhar ini merupakan tantangan terhadap
konsep kenegaraan ala Ikhwanul Muslimun (dan ekstensinya semua
golongan islamis termasuk HT dan HMNA),
sebuah "Islamic State" yang menolak kesetaraan minoritas Koptik dan
hak-hak perempuan.
http://www.irishtimes.com/newspaper/world/2011/0622/1224299382766.html

===
The document and Sheikh Tayeb's comments amount a to major challenge
to the Muslim Brotherhood and other religious parties that seek to
turn Egypt into an "Islamic state" and who have reservations about
equal rights for Coptic Christians and women. Known as one of the most
moderate and progressive Sunni clerics in Egypt, Sheikh Tayeb has long
been a critic of the conservative brotherhood.

In the document, the clerics say the 1,000-year-old university
supports universal democratic rights and free and fair elections, and
recognises a country's citizens as the sole and legitimate source of
legislation. Sheikh Tayeb said, "We need a serious commitment to
universal human rights, the rights of women and children." Minorities
should enjoy full citizenship rights, he added. He urged Egypt to
strive for social justice, and insisted that decent education and
healthcare were rights that all citizens must enjoy.

The document's authors support freedom of expression in the arts and
literature within the ambit of Islamic philosophy and morality. They
call for scientific investigation and efforts to eliminate illiteracy
and to secure economic development.
===

Satu hal yang perlu diperjelas adalah:
http://www.google.com/hostednews/afp/article/ALeqM5i5Fg9ufoPpg5b2UEcJPf1OoHpv5g?docId=CNG.b4ee8bec3b9c4139dd0a5b87e471ccee.401
====
....... the principles of sharia, or Islamic law, should remain "the
essential source of legislation" and that Christians and Jews should
have their own tribunals to which they can have recourse.
====

seperti terdengar gemanya Piagam Jakarta (kewajiban menjalankan ....
bagi pemeluknya), atau kalau menurut kalangan Islam Indonesia tahun
90-an, merupakan prinsip Piagam Madinah (kewajiban menjalankan .....
bagi pemeluk masing-masing).

Atau memang debat peran agama dalam negara belum akan berakhir?

salam,


2011/6/22 Wikan Danar Sunindyo <wikan.danar@gmail.com>
>
>
>
> jadi mas donnie, khilafah itu tidak sama dengan teokrasi
> tapi mungkin lebih tepatnya disebut prophetkrasi, alias pemerintah
> sebagai wakil nabi
> kan pemerintahan khalifah sebenarnya tepatnya disebut sebagai khalifah
> rasulullah, artinya wakil/pengganti rasulullah begitu
> terus ulama kan dibilang sebagai pengganti/penerus nabi
> jadi mungkin nanti namanya ulamakrasi
> yang berhak memimpin/memerintah adalah ulama
> jadi ulama kayak Pak Nur ini nantinya bisa jadi presiden/khalifah
> dalam ulamakrasi
>
> salam,
> --
> Wikan
>
> On Wed, Jun 22, 2011 at 2:15 PM, donnie damana <donnie.damana@gmail.com>
> wrote:
> > Ngelesnya makin berasa membabi buta.. ;D
> > Lah itu mas Yudi yang jubir HTI di milis ini saja dengan tegas bilang
> > Harus khilafah.. karena khilafah adalah syariat dari Allah. Apa sampeyan
> > mau menolak hukum Allah. Lha tinggal di dunia ciptaan Allah menghirup
> > udara ciptaan Allah kok mau ingkar terhadap hukum Allah.
> >
> > Jadi kata HTI cq mas Yudi.. Khilafah = hukum Allah... trus.. trus..
> > Abah.. Apa bedanya teokrasi sama hukum Allah ya?
> >
> > :D
>
>


------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment