Advertising

Thursday 16 June 2011

Re: [wanita-muslimah] FORMUDA: "Lepaskan Perempuan Dari Belenggu Kapitalisme Dengan Khilafah"

Terus yang ditawarkan oleh HTI untuk melepaskan perempuan dari belenggu kapitalisme apa dalam sistem kekalifahan?
Gak ada disebutkan solusi riilnya kecuali bahwa dikatakan duluuuuu.... jaman Rasulullah perempuan sejahtera karena pake sistem khilafah.
Kalo cuma mencela sih semua orang bisa, yang dibutuhkan adalah yang bisa memberi alternatif solusi yang operasional: bisa dong kalo emang menjanjikan kesejahteraan, dibagi informasi tentang solusi yang ditawarkan HTI terhadap kemiskinan yang diderita perempuan?


:D
ps: HTI ini sepertinya benci banget sama sekularisme tapi masih suka pake gelar sekuler yah.. seperti gelar Ir, Dra.


On Jun 17, 2011, at 8:21 AM, Yudi Yuliyadi wrote:

>
>
> FORMUDA: "Lepaskan Perempuan Dari Belenggu Kapitalisme Dengan Khilafah"
>
> HTI Press. Perempuan hari ini masih menghadapi belenggu persoalan dalam
> berbagai aspek. Di bidang ekonomi, masih banyak perempuan miskin dan belum
> merasakan kesejahteraan. Di bidang kesehatan dan pendidikan, perempuan juga
> belum semua mendapatkan haknya dengan pelayanan yang memadai. Di bidang
> moral, sosial dan politik masih banyak perempuan yang dieksploitasi tenaga,
> kecantikan dan kehormatannya. Berangkat dari kepedulian terhadap nasib
> perempuan dan umat inilah, DPP Muslimah HTI menggagas tema "Lepaskan
> Perempuan dari Belenggu Kapitalisme dengan Khilafah" dalam acara Forum
> Muslimah untuk Peradaban.
>
> Acara diselenggarakan pada hari Sabtu, 23 April 2011 di Auditorium Graha
> Nandika, Gedung Sucofindo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sekitar 200
> peserta dari berbagai kota satelit Ibukota, seperti Bekasi, Depok,
> Tangerang, Serang, Cibubur dan Bogor hadir memenuhi Auditorium
> tersebut.Mereka berasal dari kalangan ibu-ibu majelis ta'lim, muballighoh,
> tokoh, mahasiswi dan remaja.
>
> Menurut Ustz. Ir. Hj. Ishmah Kholil (Anggota DPP Muslimah Hizbut Tahrir
> Indonesia), sesungguhnya agenda pemberdayaan perempuan utama saat ini, yaitu
> ekonomi, kesehatan, pendidikan, politik & hukum mempunyai motif untuk
> menjadikan perempuan mengikuti arus kesetaraan gender.Contohnya, program
> pemberdayaan ekonomi perempuan tidak semata-mata bertujuan meningkatkan
> produktivitas perempuan dari pra sejahtera menjadi sejahtera, tapi
> sesungguhnya target dibalik program tersebut menjadikan perempuan sebagai
> pengambil keputusan. "Kalau sudah punya duit, perempuan punya posisi tawar
> untuk mengambil keputusan dalam rumah tangganya. Ujung kemandirian ekonomi
> adalah untuk mendorong perempuan menjadi kepala keluarga (PEKKA)", demikian
> tegasnya.
>
> Agenda kesehatan perempuan pun sarat dengan maksud pengebirian. Sebab,
> agenda yang diprioritaskan bukan perempuan harus sehat atau sembuh dari
> berbagai penyakit, tapi agenda kesehatan perempuan adalah agar perempuan
> menuntut hak reproduksi perempuan,sehingga dia berhak menentukan untuk tidak
> hamil.
>
> Dalam pandangan ustadzah Ismah program-program untuk perempuan yang
> digaungkan oleh lembaga pemerintah maupun LSM perempuan belum nyata
> menyejahterakan dan memuliakan perempuan. Buktinya, angka perceraian makin
> tinggi, broken home makin banyak, kemiskinan masih banyak, kerusakan moral
> semakin tak terbendung. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah kebanyakan
> agenda untuk perempuan sebenarnya menjiplak agenda perempuan internasioanl,
> sarat dengan nilai-nilai liberal dan sekuler yang menyesatkan.
>
> Ustz. Dra. Iffah 'Ainur Rohmah (Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir
> Indonesia), mengajak peserta untuk merenungkan pelajaran dari Al Qur'an
> surat Ahzab ayat 67, bahwa Allah menggambarkan bagaimana kondisi manusia di
> akhirat. Sebagian menyatakan: "kami dulu mentaati pembesar kami tapi mereka
> membawa kami pada kesesatan. Maka timpakanlah azab kepada mereka". "Ayat ini
> menjadi dasar bagi kita untuk bertanggung jawab melihat dan mengkaji semua
> program pemerintah apakah membawa kebaikan atau tidak. Allah memerintahkan
> kita untuk mengikuti syari'at Allah. Bila ada program-program yang
> mengandung racun, maka kita patut waspada", demikian tegasnya.
>
> Menurut juru bicara Muslimah HTI penyebab ketidak sejahteraan perempuan
> adalah sistem kapitalisme yang mencengkeram Indonesia. Kapitalisme
> menimbulkan kesenjangan yang tinggi. Contoh nyata adalah pendapatan CEO
> Freeport mencapai angka 432 milyar setahun,sementarapendapatan penduduk
> papua rata-rata 2 juta setahun. Kapitalisme mengukur produktivitas hanya
> dari materi, maka fungsi ibu sebagai pendidik generasi dan manajer rumah
> tangga tak dihitung sebagai produktivitas yang berarti. Belenggu kapitalisme
> inilah yang harus dilawan, agar perempuan dapat meraih kesejahteraan dan
> kemuliaannya.
>
> Dra Hj Noorni Akma (Anggota PP Aisiyyah) mempertegas bahwa seluruh upaya
> yang telah dicanangkan pemerintah berdasarkan pada MDGs." Faktanya jauh
> panggang dari api, bahkan dampaknya merusak masyarakat, seperti ide-ide
> kesetaraan gender. Sistem sekuler menganggap Islam membelenggu perempuan.
> Dampak negatifnya sangat luas dan merusak sisi kehidupan. Apalagi media
> massa turut andil dalam mempropagandakan program-program perempuan",
> demikian jelasnya.
>
> Menanggapi pertanyaan peserta tentang persoalan yang membelenggu perempuan,
> ustadzah Iffah menegaskan pentingnya membangun paradigma masyarakat dan
> pemerintah dalam menyelesaikan persoalan dengan sistem Islam." Bila takut
> disangsi atau dikucilkan oleh masyarakat internasional ya akan terpasung
> terus. Padahal belenggu itu semu", ujarnya. Saat ini tengah terjadi
> globalisasi budaya Barat di tengah masyarakat muslim. Di masyarakat Barat
> juga mengalami kehancuran akibat liberalisasi budaya di dunia. Ustadzah
> Iffah mengajak bersama memulai mengubah masyarakat pemahaman Islam, lalu
> menndorong sebuah kesadaran umum untuk menerapkan Islam dalam seluruh aspek
> kehidupan di bawah institusi Khilafah Islamiyah.
>
> Sementara Hj. Noorni mengingatkan bahwa masyarakat saat ini digiring untuk
> memberhalakan uang. Seolah hidup ini bahagia kalau ada materi. Padahal
> tujuannya adalah memiskinkan negeri kita, miskin moral, intelektual.
> Contohnya, orang lebih bangga jadi artis, cita-cita rendah. Bukti masyarakat
> kita belum memahami syari'at Islam. "Hati-hati, apa yang disuguhkan media
> dianggap benar/legal oleh masyarakat", ujarnya.
>
> Beliau juga mengingatkan bahwa sejarah telah membuktikan bahwa sistem
> sosialis, komunis dan kapitalis tak pernah memberikan kesejahteraan.
> Padahal, Islam di masa Rasulullah, khulafaur rasyidin dan khalifah2
> sesudahnya telah berhasil mewujudkan kesejahteraan dan kejayaan 700 abad.
> Islam menyatukan Negara dan masyarakat. Harapan dan cita-cita bersama bahwa
> suatu saat akan muncul Khilafah yang akan mengangkat kembali Islam dan
> menjadi rahmat lil alamin harus didukung.[]
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment