Advertising

Monday 13 June 2011

Re: [wanita-muslimah] Iraq sepantasnya Mengganti Biaya Menjatuhkan Sadam Husen,(Seorang Pembnunuh )

 

Wilaya yang di bawah/di dalam tanah ada minyak.
AS menyerang Libiya juga karena minyak. Buktinya? Kasus di Libiya sama betul dengan yang di Suriah (Syria). Tetapi karena di Suriah tidak ada minyak, AS tidak ambil pusing.

Di afghanistan?
Peristiwa 11 September 2001 dipakai sebagai pembenaran perang salib "war on terror". "...."this crusade, this war on terrorism, is going to take awhile," President George War Bush, on September 16, 2001.

Amerika telah lama mendendam Afghanistan karena Usamah ibn Laadin bermukim di negeri itu. Sebelum WTC diluluh-lantakkan dan Pentagon dirusak, serangan AS ke Afghanistan telah lama direncanakan. Sebelum 11 September 2001 Amerika mengancam Thaliban dengan "carpet of bomb". "Either you accept our offer of carpet of gold, or we bury you under carpet of bomb." ("anda terima tawaran kami, dan hidup di atas karpet emas, atau jika tidak, anda akan kami kubur di bawah karpet bom"). Kalimat di atas adalah bahasa diplomasi yang dipilih Amerika untuk delegasi Thaliban saat berunding di Berlin, Jerman, mengenai "an oil pipeline across Afghanistan". (Jean-Charles Brisard dalam bukunya, "Ben Laden, the Forbidden Truth"). Kalimat seperti itu ternyata tidak membuat Thaliban surut dari pendirian awal. Dan ternyata Thaliban harus mengakui kebenaran ancaman Amerika tersebut, Afghanistan dikubur di bawah karpet bom.

Peristiwa 11 September 2001 itu sampai kini masih menyimpan banyak misteri, antara lain:

Pembajakan pertama terjadi pukul 7:45 atau sekitar satu jam sebelum pesawat pertama menumbuk WTC. Kemudian perlu waktu satu jam 20 menit kemudian tatkala pesawat kedua menabrak WTC. Mengapa sekian lama tak ada reaksi. Mengapa pesawat tempur dan kuadron udara tidak melakukan operasi intersepsi untuk menghadang aksi pembajakan? Mengapa Pentagon diam untuk masa sekian lama? Sekian lama drama horor pembajakan terjadi tanpa reaksi intersepsi. Patroli udara baru muncul kemudian sesudah semuanya terlambat.

Ini menjadi petunjuk atau indikasi adanya keterlibatan kepemimpinan politik di Gedung Putih dalam aksi itu. Tujuannya tiada lain untuk mengarahkan opini publik hingga mereka mendukung proyek perang anti-terorisme, menyetujui serangan ke Afghanistan untuk kepentingan pipanisasi migas, menguasai minyak Asia Tengah, meningkatkan anggaran militer dan kepentingan dominasi global.

WaLlahu a'lamu bishshawab.

----- Original Message -----
From: "Dwi Soegardi" <soegardi@gmail.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, June 14, 2011 2:02 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Iraq sepantasnya Mengganti Biaya Menjatuhkan Sadam Husen,(Seorang Pembnunuh )

Bener juga.
Dulu Belanda membantu Sultan Mataram Amangkurat I menaklukkan Trunojoyo. Kemudian Amangkurat II berterima kasih dengan menyerahkan pantai utara Jawa kepada Kumpeni.

Kira2 wilayah Irak mana yang perlu diserahkan untuk jadi negara bagian ke-51?

-- Sent from my Palm Pixi
On Jun 13, 2011 8:52 AM, abdul &lt;latifabdul777@yahoo.com&gt; wrote:

&nbsp;

Iraq sepantasnya Mengganti Biaya peperangan untuk menjatuhkan Sadam Husen,(Seorang Pembnunuh ) kepada masarakat Amerika.Dimana 60% muslim Syiah dapat hidup MERDEKA dari penindasan2 Sadam Husen.

Bukan suara pemerintahan Amerika, tapi suara beberapa orang Amerika

mengeluarkan pendapatnya,bahwa pemerintahan Iraq di bawah kekuasaan Syiah sepantasnya mengucapkan terimakasih dan bersyukur kepada tentara2 Amerika yang berkorban membatu muslim Syiah dari kezoliman Sadam Husen puluhan tahun dan jutaan muslim Syiah yg dibunuhnya.

Orang yang pandai berterimakasih dan bersyukur atas pertolongan bangsa lain,ALLAH akan tambahkan rahmat2Nya kpd mereka,kalau tidak pandai berterimakasih,maka ALLAH akan azab mereka lebih pedih.QS 14:7.

Sebuah testing diajukan oleh beberapa senator Amerika bagaimana pemerintahan Iraq mengrespond issue tersebut.

Sekarang atas bantuan Amerika,60% muslim Syiah dapat merdeka menjalankan ibadahnya dgn aman dan dapat pula mengusai pemerintahan Iraq..Kemerdekaan adalah salah satu yang tidak dapat di nilai dgn uang dan harta....

Apakah Muslim Syiah bisa mengerti bahwa mereka sudah merdeka dari penindasan2 bertahun2, apakah mereka LUPA akan penindasan2 itu setelah mereka ditolong oleh Amerika??

Sudah tentu dlm masarakat Iraq ada klompok2 yang tidak akan mau membayar biaya peperangan membebaskan muslim Syiah yaitu klompok2 Wahabi-Salafy dan Syiah Fundamentalis..

Apakah Pemerintahan Malili yang MODERAT-LIBERAL yang mengikuti peraturan2 International yaitu HAM,Demokrasi Secular akan membayar tanda terimakasih kepada masarakat Amerika?

Kalau tidak pandai berbalas jasa, Amerika akan membiarkan Iraq perang saudara yang lebih dahsyad ....

Iraq sekarang dapat menikmati hidup relatif baik dari waktu Sadam Husen bagi muslim Syiah 60%...karena atas penjagaan tentara Amerika di Iraq...

Peang saudara akan menelan biaya dan korban jauh lebih banyak dari pada membayar biaya peperangan ke Amerika.

Semoga ALLAH memberikan hidayah dan petunjuk kpd pemimpin2 Iraq yang berkuasa yaitu muslim Syiah.

Wassalam

Iraqis blast US congressman's war repayment idea

Iraqis blast American congressman's suggestion Iraq repay US for war costs

http://finance.yahoo.com/news/Iraqis-blast-US-congressmans-apf-2316811529.html?x=0&amp;sec=topStories&amp;pos=8&amp;asset=&amp;ccode=%20%20%20&amp;sec=topStories&amp;pos=6&amp;asset=&amp;ccode=

BAGHDAD (AP) -- The suggestion by a U.S. congressman that Iraq repay the United States for the money it has spent in the country has stirred anger, with an Iraqi lawmaker ridiculing the idea as "stupid" and others saying Iraqis should be compensated for the hardships they've endured.

Rep. Dana Rohrabacher, a Republican from California, suggested during a trip to Baghdad with fellow lawmakers Friday that once Iraq becomes a rich and prosperous country, it could repay the U.S.

That comment triggered outrage among an Iraqi public and political establishment that had little or no say in the U.S.-led invasion of 2003. Iraqis are largely glad to be rid of Saddam Hussein but blame the U.S. for the chaos and sectarian violence that followed the invasion.

"We as a government reject such statements, and we have informed the American embassy that these congressmen are not welcome in Iraq," said government spokesman Ali al-Dabbagh on Sunday.

Al-Dabbagh said the government was also upset by comments from the six-member congressional delegation about an Iranian opposition group based in Iraq.

The American lawmakers came to Iraq to investigate the deaths of 34 members of the People's Mujahedeen Organization of Iran during an April 8 Iraqi army raid on the group's headquarters, known as Camp Ashraf.

The Iranian exiles were given refuge by Saddam, but have since become an irritant to Iraq's Shiite-led government, which has ties to Shiite power Iran and would like to see the group gone.

But it was Rohrabacher's comments about repayment that resonated most with Iraqis who have suffered through years of war.

The head of the Iraqi parliament's foreign affairs committee, Humam Hmoudi, called his comments "stupid" and said it is the Iraqi people who should be demanding compensation.

"This provokes us and the Iraqi people as well to demand compensations for losses Iraq suffered during the invasion," he said.

Another lawmaker from one of the main political blocs, Etab al-Douri, called the repayment idea a "humiliation."

"We are the ones who should ask for compensation and not them, and we demand the occupiers to withdraw now," she said.

The blowup comes at a particularly sensitive time in the U.S.-Iraq relationship. Iraq is weighing whether to ask U.S. troops to stay in the country longer. There are currently about 47,000 American troops in Iraq, and U.S. officials have been pushing Iraq to decide if they want a U.S. military presence past Dec. 31.

U.S. Defense Secretary Robert Gates has said he thinks the U.S. would agree to staying longer in Iraq if asked.

Al-Dabbagh played down the suggestion that Rohrabacher's comments would have any long-term effect on U.S.-Iraq relations. He described Rohrabacher's comments as a personal statement from a congressman who was trying to make himself "famous."

The U.S. Embassy in Baghdad sought to distance itself from Rohrabacher's comments.

Ambassador James F. Jeffrey emphasized in an interview with Iraqi state TV Sunday that the visiting congressmen do not speak for the U.S. administration and government. His comments were also distributed to the media by the U.S. Embassy.

"They don't collectively represent the views of the U.S. Congress but their own constituents and their own personal views of the situation," he said.

"It's good for me to hear what these congressmen have to say, and it's good for the Iraqi people as well because we have a strategic partnership, but there is no requirement for the Iraqi people to agree with what they heard," he said.

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment