Advertising

Sunday 12 June 2011

Re: [wanita-muslimah] Negara Tak Berdaya Terhadap Nunun Nurbaiti

 

whatever...
On Jun 13, 2011 5:56 AM, "H. M. Nur Abdurrahman" <
mnur.abdurrahman@yahoo.co.id> wrote:
> ----- Original Message -----
> From: "donnie damana" <donnie.damana@gmail.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Monday, June 13, 2011 8:34 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Negara Tak Berdaya Terhadap Nunun Nurbaiti
>
>
http://us.detiknews.com/read/2011/06/11/152653/1658251/10/pks-maklumi-sikap-adang-yang-akan-lakukan-perlawanan-terkait-nunun
>
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
> HMNA:
> Dalam situs di atas PKS duma dibilang mendukung Dadang yang membela
isterinya secara hukum, dan sama sekali tidak ada disebutkan Adang didukung
partainya untuk "menyembunyikan" istrinya. Alhasil itu kata "menyembunyikan"
cuma ente punya opini saja yang berbau fitnah.
>
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||

>
> Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung upaya perlawanan Adang
Daradjatun yang hendak meluruskan proses hukum terhadap istrinya, Nunun
Nurbaeti. PKS menilai Nunun bukanlah aktor utama suap DGSBI.
>
> "Kami memahami reaksi Pak Adang karena itu menyangkut istrinya dan sikap
KPK menetapkan Nunun sebagai tersangka memang belum diperiksa sebelumnya,"
tutur Wasekjen DPP PKS, Mahfudz Siddik, kepada detikcom, Sabtu (11/6/2011).
>
> Mahfudz menuturkan, seharusnya KPK memiliki alat bukti sebelum menetapkan
Nunun menjadi tersangka. Kalau KPK sudah memiliki buktinya, menurut Mahfudz,
KPK harus megejar siapa tokoh utama yang disebutkan menugaskan Nunun.
>
> "Dalam menetapkan tersangka kan KPK paling tidak harus memiliki dua alat
bukti. Kalaupun KPK memang memiliki bukti, Nunun juga bukan aktor utamanya,
aktor utamanya adalah siapa yang memberi suap dan itu yang harus dikejar
KPK," terangnya.
>
> Seperti Adang, Mahfudz juga meminta KPK proporsional dalam menuntaskan
kasus DGSBI. KPK dimintanya fokus berdasarkan alat bukti bukan desakan dari
luar.
>
> "Kami setuju KPK harus proporsional dalam menyikapi proses hukum Nunun.
Fokus KPK jangan dialihkan dari aktor utamanya,"tandasnya.
>
> Sebelumnya, Adang Daradjatun yang juga anggota Komisi III DPR akan melawan
karena merasa proses hukum terhadap isterinya tak wajar. Mantan Wakapolri
itu blak-blakan ke publik dalam wawancara dengan Metro TV soal kasus
istrinya, Nunun Nurbaeti, yang ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan
suap kasus pemilihan DGS BI.
>
> Adang mengatakan, KPK dinilainya berlaku tidak adil kepada Nunun. Dia
melihat tanpa bukti yang kuat istrinya dijadikan tersangka. Dia menilai
tidak ada keterangan yang menyatakan istrinya memberi langsung uang kepada
sejumlah pihak.
>
> Adang akan melakukan perlawanan dengan berbicara kepada masyarakat luas.
Dia menyatakan istrinya selama ini selalu dipojokkan dan jadi pembicaraan
pokok di mana-mana. Adang juga menyebut kenal dengan penyidik KPK yang
menangani kasusnya dan kini sedang bersekolah di Bandung.
>
> Adang menyebut, dia mempunyai rekaman, saat penyidik KPK menawarkan status
khusus kepada istrinya untuk menangkap tersangka yang lain.
>
> Namun, Adang mengaku tidak akan membawa istrinya ke Indonesia meski sudah
dijadikan tersangka oleh KPK. Dia kembali menegaskan merasa diperlakukan
tidak adil dan kecewa dengan proses hukum atas istrinya.
>
>
> On Jun 13, 2011, at 1:58 AM, H. M. Nur Abdurrahman wrote:
>
>> ----- Original Message -----
>> From: "donnie damana" <donnie.damana@gmail.com>
>> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
>> Sent: Monday, June 13, 2011 7:01 AM
>> Subject: Re: [wanita-muslimah] Negara Tak Berdaya Terhadap Nunun Nurbaiti
>>
>> Suaminya (yang notabene muslim) dan dari PKS (yang notabene partainya
orang muslim), malah senang berkelit dan parahnya didukung partainya untuk
menyembunyikan istrinya
>>
>>
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
>> HMNA:
>> parahnya didukung partainya untuk menyembunyikan istrinya. Sumber
informasi ini dari mana ente dapatkan? Artinya, negara tak berdaya terhadap
partai yang bukan mayoritas, yang menyembnyikan Nunun? Ini jelas bukan
fakta, melainkan opini yang berbau fitnah !!!
>>
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
>>
>> Erasmuslim apa nggak sebaiknya (cover both setori) juga menyoroti orang
muslim yang mendukung dan membantu Nunun untuk tetep sembunyi?
>>
>> Mungkin judulnya jadi: Negara tak berdaya terhadap Nunun Nurbaiti yang
sembunyi dan didukung orang2 muslim ;P
>>
>> On Jun 13, 2011, at 12:47 AM, H. M. Nur Abdurrahman wrote:
>>
>> > Sumber : Eramuslim.com
>> >
>> > Negara Tak Berdaya Terhadap Nunun Nurbaiti
>> >
>> > Nunun Nurbaeti, sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK,
benar-benar manusia "sakti mondroguno", tak terjamah oleh apapun dan
siapapun. Tetap bisa menikmati hidupnya di luar negeri, dan tetap aman.
>> >
>> > Nunun tak pernah kawatir dengan hiruk-pikuk pemberitaaan dan
usaha-usaha penangkapan terhadap dirinya. Buktinya sampai sekarang KPK tak
dapat menemukan Nunun Nurbaeti. Sangat luar biasa.
>> >
>> > Negara Republik Indonesia, memiliki 240 juta penduduk, memiliki
pemerintahan dipimpin Presiden SBY, dan Presiden memiliki kewenangan yang
diatur undang-undang , memiliki perangkat negara, seperti polisi, hakim,
jaksa,
>> > tentara, intelijen, dan lembaga negara lainnya, diantaranya departemen
luar negeri, departemen hukum dan perundang-undangan, imigrasi, dibayai APBN
ratusan triliun rupiah, tetapi semuanya seperti lumpuh, dan tak ada satupun
yang
>> > berguna, ketika menghadapi satu orang bernama : Nunun Nurbaiti.
>> >
>> > Mengapa Nunun Nurbaiti tidak dapat dijamah oleh apapun dan siapapun?
Padahal, paspor Nunun telah dicabut, tetapi tetap bebas melakukan
perjalanan, dan bebas bepergian. Negara dan pemerintah tak mampu
menangkapnya, dan hanya berpolemik di media massa.
>> >
>> > Sementara itu, para anggota DPR yang merima suap (sogokan) dari Nunun
Nurbaiti satu-satu sudah menjalani sidang di Pengadilan Tipikor (Tindak
Pidana Korupsi), dan mereka sudah berada dibalik jeruji besi. Jumlahnya
tidak tanggung-tanggung 26 orang anggota DPR. Mereka yang sudah menerima
sogokkan itu tokoh-tokoh partai yang berpengaruh di partainya.
>> >
>> > Mereka orang-orang yang dulunya "terhormat", dan menentukan
keputusan-keputusan penting, sekarang semuanya harus meringkuk di tahanan.
Merekalah dahulu yang menentukan nasib Miranda Gulton, dan kemudian terpilih
sebagai Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia.
>> >
>> > Dari kasus yang terungkap itu, sejatinya terpilihnya Miranda Gultom,
hanyalah akal-akalan dan hasil dari permainan uang belaka, bukan karena
kapasitas dan integritas yang menjadi pertimbangan memilih Miranda Gultom.
>> >
>> > Dari kasus pemilih Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia, yang kemudian
menyebabkan 26 anggota DPR, yang diduga menerima suap lebih dari Rp 30
miliar itu, semuanya sudah ditahan, tetapi yang memberi suap Nunun
>> > Nurbaeti, tak tersentuh.
>> >
>> > Peristiwa ini hanya pengecualian. Pengecualian dan aneh. Di seluruh
jagad raya ini. Di mana orang-orang yang menerima suap sudah di vonis dan
dijatuhi hukuman, sementara yang memberi suap Nunun Nurbaiti, tak dapat
ditangkap dan diadili.
>> >
>> > Adakah nantinya Nunun Nurbaiti itu akan diadili secara "in absensia'?
Jika sampai Nunun Nurbaeti diadili "in absensia", maka ini benar-benar
secara faktual bahwa negara, pemerintahan, termasuk Presiden SBY sudah
lumpuh, tidak dapat melaksanakan amanat undang-undang. Pemerintahan yang
dipimipn Presiden SBY, yang memiliki kewenangan, dan memiliki perangkat
kekuasaan, tetapi tak mampu memenuhi adanya rasa keadilan, yang diinginkan
rakyat.
>> >
>> > Janji Presiden SBY yang ingin menegakkan keadilan, dan menegakkan
hukum, hanyalah klise belaka. Penegakan hukum hanya menjadi sebuah retorika
politik. Tidak ada implementasinya. Penegakkan hukum yang ada hanyalah
semacam janji-janji kosong. Dalam kontek kasus Nunun Nurbaiti, hukum dan
keadilan telah diinjak-injak. Hukum dan keadilan hanyalah dijadikan keset,
dan tidak dihargai.
>> >
>> > Peristiwa yang berkaitan dengan pemilihan Dewan Gubernur Senior, yang
melibatkan anggota DPR, dan Nunun Nurbaiti akan menjadi preseden buruk bagi
penegakkan hukum di Indonesia, bila KPK gagal menghadirkan dan mengadili
Nunun Nurbaiti.
>> >
>> > Tentu yang sangat penting dan ingin diketahui publik, siapa yang
memberikan uang untuk menyogok para anggota DPR dalam kaitannya pemilihan
Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Gultom? Adakah uang itu milik
Nunun Nurbaiti pribadi? Atau uang yang digunakan menyogok para anggota DPR
dari pihak lain?
>> >
>> > Semuanya masih menjadi gelap dan penuh dengan teka-teki. Karena sampai
hari ini KPK belum berhasil memulangkan Nunun Nurbaiti. Wallahu'alam.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment