Advertising

Thursday 9 June 2011

Re: [wanita-muslimah] Orang Indonesia itu Lihai atau Licik?

 

orang yahudi-nya belum ada ?
aneh.

yg licik dan banyak akal
bukannya seharusnya yahudi ?

salam,
Ari

<http://papabonbon.wordpress.com>

2011/6/10 Dwi Soegardi <soegardi@gmail.com>

> anekdotnya menarik sih,
> masalahnya: apa benar jutawan itu orang Indonesia?
>
> http://i.justrealized.com/2008/why-a-millionaire-needs-a-bank-loan/
> <http://i.justrealized.com/2008/why-a-millionaire-needs-a-bank-loan/>orang
> Cina,
> http://parkitguides.com/wp/?p=862
> <http://parkitguides.com/wp/?p=862>ngga disebut etnisnya
>
> http://explore-inner-power.blogspot.com/2011/05/know-why-multi-millionaire-borrow-5000.html
> <
> http://explore-inner-power.blogspot.com/2011/05/know-why-multi-millionaire-borrow-5000.html
> >orang
> India
> http://www.ebaumsworld.com/jokes/read/37235/
> <http://www.ebaumsworld.com/jokes/read/37235/>orang Italia
>
> dan mungkin masih banyak lagi ....
> ini tampaknya sebuah urband legend.
>
> Masak pak Profesor mengutip urband legend untuk artikel
> yang dimaksudkan sebagai wacana yang serius?????
>
>
>
> 2011/6/9 H. M. Nur Abdurrahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
>
> >
> >
> > Orang Indonesia itu Lihai atau Licik?
> > Oleh: Hamdan Juhannis
> > Guru Besar Sosiologi UIN Alauddin
> >
> > Saya awali tulisan ini dengan sebuah cerita yang saya angkat dari kiriman
> > teman di email saya. Ada seorang warga Indonesia berjalan memasuki sebuah
> > Bank di New York untuk mengajukan pinjaman. Dia menghampiri petugas
> bagian
> > pinjaman, mengatakan bahwa dia harus pergi ke Jakarta untuk urusan bisnis
> > selama dua minggu, dan memerlukan pinjaman dana sebesar USD5.000.
> >
> > Petugas bank menanggapi, bahwa pihak bank akan memerlukan jaminan untuk
> > pinjaman yang diajukan. Sang pria menyanggupi persyaratan yang diajukan
> oleh
> > bank dengan memberikan kunci mobil dan dokumen untuk sebuah Ferrari
> Modena
> > yang terparkir di depan bank. Dia memenuhi semua persyaratan, menunggu
> > proses pengecekan dengan sabar, dan petugas bank menyetujui untuk
> memberikan
> > pinjaman sesuai dengan jumlah yang diajukan.
> >
> > Setelah sang pria Indonesia meninggalkan bank, pihak manajemen bank dan
> > pegawainya mentertawakan pria tersebut karena mempergunakan sebuah mobil
> > Ferrari seharga USD250.000 sebagai jaminan untuk meminjam uang sebesar
> USD
> > 5.000. Lantas pegawai bank memarkir mobil mewah itu di area parkir bawah
> > tanah bank tersebut. Selang 2 minggu kemudian, sang lelaki kembali dari
> > Jakarta dan datang ke bank, mengembalikan pinjaman dana sebesar USD5.000
> > beserta bunganya sebesar USD1541.
> >
> > Sang pegawai bank mengatakan: "Kami sangat gembira bisa melayani dan
> > berbisnis dengan Bapak dengan lancar. Akan tetapi ada sesuatu yang amat
> > membuat kami bertanya-tanya. Saat Bapak bepergian ke Jakarta, kami
> melihat
> > kembali rekening Anda di bank kami, dan menjumpai bahwa Bapak memiliki
> dana
> > jutaan dollar di rekening Bapak. Akan tetapi, mengapa Bapak masih
> memerlukan
> > pinjaman untuk dana sebesar USD5.000?
> >
> > Orang Indonesia itu menjawab: "Dimana lagi di kota New York saya bisa
> > menyimpan mobil Ferari saya dengan aman, tanpa kehawatiran akan dicuri
> > selama 2 minggu saya bepergian dengan hanya membayar USD15.41? Pegawai
> Bank
> > tersebut hanya terpengarah mendengar kecerdikan jawaban dari orang
> Indonesia
> > tersebut.
> >
> > Ada beberapa penjelas dari cerita di atas. Secara sepintas, perilaku
> orang
> > Indonesia itu tidak menunjukkan sesuatu yang menyimpang dalam prosedur.
> Saat
> > ingin meminjam uang ia memberikan jaminan dan bahkan mengembalikan
> pinjaman
> > tersebut tepat waktu. Yang justru menarik untuk dicermati, perilaku orang
> > Indonesia tersebut menyimpang dari segi interpretasi orang normal
> > kebanyakan. Ingin meminjam uang jumlah sedikit, tetapi jaminan yang
> sungguh
> > berharga sangat tinggi. Kedua, ingin meminjam uang, tapi sementara
> memiliki
> > tabungan yang sangat banyak di rekeningnya. Inilah yang saya sebut
> sebagai
> > kelihaian berbuat yang tidak pernah dipikirkan orang lain, khususnya
> orang
> > Barat yang diwakili oleh pegawai Bank tersebut.
> >
> > Cerita ini menjadi menarik karena konteksnya terjadi di negara maju,
> bahkan
> > di negara superpower yang diasumsikan mengalamai kecanggihan berpikir dan
> > berlogika yang sangat maju juga. Tapi nampaknya, cerita di atas
> > menghancurkan semua asumsi itu. Kelihaian berpikir orang Indonesia itu
> > membuat tidak berdaya pegawai bank orang Amerika tersebut. Bahkan bisa
> jadi
> > logika yang dikembangkan oleh orang Indonesia tersebut saat transaksi di
> > bank terjadi, tidak akan ada seorangpun yang mampu mengikuti alur dan
> maksud
> > yang tersembunyi yang ada dalam benaknya.
> >
> > Cerita di atas sebenarnya saya maksudkan untuk menampilkan contoh
> kelihaian
> > masyarakat Indonesia yang mengalami penyimpangan. Kelihaian yang terjadi
> di
> > atas secara maknawi sejatinya bisa dipersepsi sebagai sesuatu yang
> negatif.
> > Sebuah perilaku negatif diukur ketika lain seseorang menampilkan perilaku
> > yang berbeda dengan tujuan hati. Pertama, ia meminjam uang di bank karena
> > sebenarnya ia hanya ingin menyimpan mobil mahalnya. Kedua, kelihaian
> orang
> > Indonesia tersebut menjadi kelicikan karena ia meminjam bukan karena
> butuh
> > pinjaman tetapi karena sekedar alat untuk mengamankan barang berharganya.
> > Ketiga, orang Barat yang banyak dibesarkan dalam sistem tradisi
> integritas,
> > cenderung tidak memiliki kemampuan berpikir lihai pada aspek seperti ini
> > karena secara humanis, itu dianggapnya sebagai penipuan terhadap nilai
> > kemanusiaan.
> >
> > Kelihaian model seperti di atas bisa saja menjadi bagian dari tradisi
> > perilaku masyarakat kita. Kita lihai padahal sebenarnya tidak lebih dari
> > licik. Kelicikan itu terjadi karena kita mengambil keuntungan sementara
> > merugikan orang lain. Karena kelicikan itu dibungkus oleh kelihaian,
> > terkadang orang yang dirugikan itu cenderung tidak merasa kalau ia
> > dirugikan.
> >
> > Lihat misalnya begitu banyak kasus pada masyarakat kita mencoba menipu
> > orang lain dan negara sekalipun dengan bungkus kelihaian tadi. Begitu
> banyak
> > yang tiba-tiba menjadi sakit keras saat akan diperiksa karena terlibat
> > kasus. Saat orang itu dipenjara, ia tidak pernah merasa terpenjara karena
> ia
> > bisa keluar setiap saat menikmati kebebasan lebih dari yang mengklaim
> > dirinya orang bebas sekalipun. Bahkan penjara telah menjadi simbol kata
> yang
> > tidak operasional lagi bagi dirinya, karena begitu kreatifnya menjadikan
> > penjara itu sebagai surga bagi dirinya. Ada juga yang terjadi, seseorang
> > bisa secepatnya mengambil langkah taktis bepergian, mendahului kuasa
> negara
> > yang mengeluarkan surat pencekalan. Begitu seringnya orang kabur dengan
> > menggunakan berbagai modus dengan alasan pergi berobat atau sakit yang
> tak
> > terkirakan.
> >
> > Semua kasus ini bisa dilihat dalam kerangka kelihaian orang Indonesia.
> Kita
> > memang tumbuh dalam tradisi kelihaian itu. Sayangnya kelihaian ini tumbuh
> > subur pada perilaku-perilaku yang negatif dan karenanya menjadi
> kelicikan.
> > Bisa dibayangkan, bila kelicikan inilah yang senangtiasa mewarnai prilaku
> > sosial dan politik warga, kita akan menjadi masyarakat licik dan itu
> sekedar
> > menjadi lonceng untuk menggapai predikat sebagai masyarakat yang gagal
> > hidup. Cirinya, nilai moral kemanusiaan yang menjadi tolak ukur kehidupan
> > menjadi tercabik-cabik. Tentang pegawai bank di New York yang terpengarah
> > pada jawaban orang Indonesia dalam cerita di atas, mungkin karena dalam
> > hatinya bergejolak kebingungan: "di negeriku belum pernah ada perilaku
> > seperti ini, mungkinkah ini yang disebut kelicikan?"
> >
> http://www.fajar.co.id/read-20110603215009-orang-indonesia-lihai-atau-licik
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment