Advertising

Tuesday 14 June 2011

[wanita-muslimah] 15 Ribu Orang Gelorakan Konferensi Rajab Kendari

 


15 Ribu Orang Gelorakan Konferensi Rajab Kendari

HTI Press. 12 Juni 2011 umat muslim se-Sulawesi Tenggara mencatat sejarah
perjuangan kaum muslimin dalam mengembalikan kehidupan Islam pada perhelatan
akbar Konferensi Rajab (KR) 1432 H. Bertempat di arena utama ex-MTQ Nasional
Kendari KR ini dihadiri oleh lebih dari 15.000 orang peserta yang terdiri
dari semua elemen masyarakat, diantaranya ulama, muballigh dan muballighoh,
tokoh masyarakat, Badan Koordinasi Majelis Ta'lim Sulawesi Tenggara,
enterpreneur, mahasiswa, pelajar, anak-anak dan balita yang datang dari
seluruh jazirah Sulawesi Tenggara. Tak pelak kursi-kursi yang telah
disiapkan panitia penuh bahkan ada peserta yang rela duduk lesehan di
selasar hanya demi menyaksikan kedahsyatan acara KR ini.

Pukul 07.00 WITA peserta sudah mulai berdatangan, dari dalam maupun luar
kota kendari. Kabupaten Konawe misalnya, rombongan peserta datang ke lokasi
KR dengan arak-arakan motor yang kemudian disusul oleh arak-arakan puluhan
mobil dan bus. Begitu pula dengan ratusan rombongan peserta dari Kabupaten
Kolaka, Kolaka Utara, dan Kolaka Timur, mereka datang pada hari sabtu, 11
Juni 2011 pukul 21.30 WITA dengan arak-arakan bus dan puluhan mobil.
Sedangkan rombongan dari Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton datang dengan
kapal super jet pada hari sabtu siang. Ada pula rombongan dari Kabupaten
Konawe Selatan, Konawe Utara, Bombana, Konda, Wakatobi, dan daerah-daerah
lainnya yang ada di Sulawesi Tenggara. Ini membuktikan bahwa jarak yang jauh
tidak menyurutkan semangat kaum muslimin di daerah kabupaten untuk ikut
mengambil bagian sebagai saksi sejarah perhelatan akbar terbesar pertama
kaum muslimin di Sulawesi Tenggara.

Peserta yang datang langsung melakukan registrasi setelah sebelumnya mereka
di periksa oleh tim keamanan dengan body detector. Peserta yang kedapatan
membawa benda tajam seperti gunting, dll untuk sementara di titipkan kepada
panitia. Dan peserta yang tidak memiliki tiket, tidak diperkenankan masuk ke
area KR.

Pukul 08.00 acara dimulai dengan diawali parade beduk. Aksi penabuh beduk
ini sontak membangkitkan semangat para peserta yang sudah tidak sabar untuk
menyaksikan segmen demi segmen acara konferensi rojab yang luar biasa ini.

Selanjutnya Duet Host Samsul Alam dan Eko Irwanto menyapa peserta KR dengan
sambutan salam yang hangat, menghangatkan pagi yang dingin nan mendung yang
meliputi arena ex-MTQ Nasional Kendari dan kemudian di balas dengan riuh
oleh seluruh peserta KR. Arena utama ex-MTQ telah di design untuk
menempatkan podium di panggung utama arena ex-MTQ. Kemudian posisi peserta
akhwat berada di sayap kanan sedangkan peserta ikhwan di sayap kiri.
Peserta VIP berada di alun-alun utama tepat di belakang podium, VVIP berada
di lantai dua alun-alun kedua dan peserta regular berada ditengah-tengah
lapangan yang mengantarai panggung utama dengan peserta VVIP. Dan peserta
regular duduk tanpa tenda. Namun sungguh sangat luar biasa pertolongan ALLAH
SWT, cuaca pada hari itu begitu teduh sehingga peserta tidak merasakan
panasnya terik matahari seperti pada hari-hari sebelumnya.

Acara selanjutnya adalah persembahan lagu nasyid, lagu yang dibawakan
berjudul Sambutlah Khilafah

Kemudian acara dilanjutkan dengan opening speech oleh Ust. Rois Ahmad, S.Pd
selaku DPD I HTI SULTRA, kemudian dilanjutkan dengan orasi dari para
pembicara, diantaranya Ust. Yuslan Abu Fikri,SE sebagai pembicara I,
kemudian dilanjutkan dengan Pembicara II oleh Ust. Fitriaman, SE. M.SA.
Pembicara III oleh, Ust. Amrul Hasan, ST, IAI,dan Ust. Muh. Aras, SE.
Pembicara IV olehUst. Muslim,SE dan Ust,Wildan Abduh,A.Md. Pembicara V oleh
Ust. Achamad Junaedi ath athayyibi selaku DPP HTI. Dan Pembicara terakhir
oleh ust.Abu Zaid selaku DPP HTI

Berikutnya adalah penampilan teaterikal pertama. Puluhan pemain teaterikal
melakukan aksi peruntuhan r

eplika bangunan kapitalisme, sekularisme dan liberalisme. Replika bangunan
tersebut disusun dari kardus bekas hingga mencapai 2,5 meter. Kemudian para
pemain yang merupakan para pejuang-pejuang islam datang dengan membawa
tongkat kayu setinggi 2 meter kemudian mengelilingi replika bangunan
tersebut. Lalu seorang pemimpin teaterikal memberikan komando untuk
mehantamkan kayu tersebut pada replika bangunan kapitalisme hingga bangunan
tersebut runtuh berserakan dan yang tersisa hanyalah sampah (kardus). Aksi
teaterikal ini menggambarkan bahwa bangunan (system) kapitalis yang
diterapkan saat ini tidak lama lagi akan menghadapi keruntuhannya dan hanya
akan menjadi sejarah sampah. Sepanjang aksi teaterikal, belasan ribu peserta
KR menyaksikan dengan antusias dan tak henti-hentinya meneriakkan takbir
serta mengibarkan bendera Al-Liwa dan Ar-Roya'.

Acara ini semakin diperkuat dengan adanya testimoni tokoh sulawesi tenggara
, yakni Prof. dr.Ir. La Rianda, M.Si ( Direktur Pasca Sarjana Universitas
Haluoleo), Andi Hatta M Patturusi( Tokoh senior Pers Sultra), Drs. Muh. Nur
Ahmad( Tokoh Mubaligh Sultra), La Ashar (anggota Majelis permusyawaratan
mahasiswa Universitas Haluoleo/tokoh mahasiswa)

Untuk membangkitkan gelora semangat 15.000 peserta KR, panitia kembali
menyuguhkan aksi teaterikal. Teaterikal kedua ini dilakukan dengan
melakukan aksi penegakan bangunan khilafah. Replika bangunan khilafah
dibentuk menyerupai sebuah bangunan berkubah yang terdiri dari 4 tiang
penyanggah dan dilingkupi oleh kain berwarna emas. Sebagian dari para pemain
teater kemudian mengelilingi bangunan tersebut, sebagian lainnya masuk ke
dalam. Dan dari balik kain tersebut mereka beraksi mendirikan bangunan
tersebut dari tanah hingga ke puncak dengan cepat. Aksi ini menggambarkan
bahwa bangunan khilafah didirikan secara utuh, bukan parsial demi parsial.
Dan ketika bangunan tersebut telah berdiri kokoh maka tampaklah kemegahannya
dan tentunya akan kembali menjadi peradaban emas dari semua peradaban yang
pernah ada.[]

Konferensi Rajab Beber Kekuatan Tentara Adidaya

Lebih dari 3.000 umat Islam menghadiri Konferensi Rajab 1432 Hijriah yang
berlangsung di GOR Sumpah Pemuda, Wayhalim, Bandarlampung, kemarin (12/6).
Orasi pembicara dan testimoni ulama yang disertai tarian saman dan nasyid
menggambarkan semangat kemenangan Islam.

Pekik takbir dan seruan khilafah berkali-kali diteriakkan oleh para peserta
disertai kibaran panji-panji dan bendera.

Ketua DPD I Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Lampung Ust. Abu Muhammad dalam
pidato sambutannya menyampaikan, sebelum diruntuhkannya khilafah oleh
imperialis Inggris pada 28 Rajab 1342 atau 3 Maret 1924, umat Islam pernah
berjaya dan memimpin peradaban dunia.

Mengutip Will Durant dari bukunya The Story of Civilization, Ust. Abu
mengingatkan bahwa pada masa khilafah dulu, para khalifah telah memberikan
keamanan hingga batas yang luar biasa besarnya bagi kehidupan manusia.

Sistem khilafah mampu menjamin masyarakatnya hidup sejahtera. Sementara,
kehidupan umat Islam saat ini melarat dan tercabik-cabik dalam 57 negara.

Orator kedua adalah Warji, S.T.P., M.Si. yang berbicara tentang solusi untuk
mengentaskan problematika yang dihadapi umat. Di mana, kata dia, umat Islam
merupakan khayru ummah, seperti yang disebutkan Allah dalam Surat Ali Imran
ayat 110. ''Umat Islam di mana saja mereka berada semestinya menjadi
panutan,'' tandasnya.

Namun saat ini justru umat Islam menjadi pesakitan, menderita, terhina, dan
teraniaya. Pangkal keterpurukan umat Islam itu disebabkan tiadanya khilafah
sebagai institusi politik Islam yang menaungi umat dan melindungi dari
rongrongan para penjajah.

Sehingga jawaban atas keterpurukan umat Islam adalah dengan menegakkan
kembali sistem khilafah. '''Sudah saatnya kita saling menyatukan sumber daya
yang kita miliki untuk menegakkan khilafah Islam,'' pungkasnya.

Memasuki orasi selanjutnya, para hadirin diajak untuk menyimak gambaran
khilafah yang menyejahterakan. Abu Miqdad dari DPP HTI dengan retoris
menanyakan kepada umat yang hadir. ''Apakah para hadirin menginginkan
akidah, keselamatan, para muslimah, dan generasi muda terlindungi? Kepada
siapa berharap semua itu terwujud kecuali pada khilafah,'' ujarnya lantang.

Menurut Abu Miqdad, dengan ditegakkannya khilafah, maka umat akan
terlindungi kesucian agamanya, terlindungi keselamatan dirinya, terlindungi
akalnya, terlindungi kehormatannya, dan terlindungi hak miliknya. Pada masa
lalu, kehidupan umat dalam sistem khilafah sangat sejahtera. Beliau
mencontohkan, gaji guru sebesar 15 dinar atau setara Rp25 juta.

Sementara, Humas HTI Lampung Ust. Akhiril Fajri tampil sebagai orator
keempat. Dia menyampaikan orasi tentang potensi khilafah sebagai negara
adidaya masa depan.

Dijelaskannya, meski dunia saat ini berada dalam dominasi kapitalisme global
yang menjadi penyebab kesengsaraan umat manusia, sesungguhnya ideologi ini
dan negara-negara Barat yang menjadi pengusungnya sedang menghadapi krisis
internal dan mendorongnya ke dalam jurang kehancuran.

''Dibiarkan saja kapitalisme pasti akan runtuh, apalagi jika umat bersatu
menumbangkannya dengan menegakkan sistem khilafah,'' seru Akhiril Fajri.

Menurutnya, potensi umat Islam sangat besar untuk bangkit jika mengadopsi
ideologi Islam dan mewujudkannya dalam sistem khilafah. Dari sisi demografi,
jumlah umat terus tumbuh dan berkembang jauh meninggalkan pertumbuhan
penduduk di Barat.

Bahkan ada 20 negara barat yang pertumbuhannya nol dan negatif. Kini jumlah
umat telah mencapai angka 1,57 miliar jiwa atau hampir seperempat penduduk
dunia.

Dari sisi ekonomi dan sumber daya alam, negeri-negeri Islam menguasai
cadangan energi dunia dan bahan mentah. Cadangan minyak bumi di
negeri-negeri Islam mencapai 72 persen cadangan dunia. Sedangkan cadangan
gas 61,45 persen cadangan dunia.

Jika tentara yang ada di negeri-negeri Islam digabungkan, jumlahnya mencapai
27 persen dari seluruh tentara yang ada di seluruh dunia. Sementara tentara
Amerika hanya 7,1 persen. Begitu pula jika digabungkan tentara dari Brazil,
Rusia, India, dan Tiongkok, jumlahnya 24 persen masih di bawah jumlah
tentara negeri-negeri Islam. ''Dengan potensi yang besar ini, masa depan
dunia milik umat Islam,'' kata Akhiril.

Anggota DPD I HTI Lampung Ust. M. Ahkam berbicara mengenai janji Allah akan
tegaknya khilafah. ''Di antara janji Allah Swt yang diberikan kepada umat
Islam adalah istikhlaf fi al-ardh. Yang bermakna menjadi penguasa atau
pengatur urusan manusia (khalifah atau imam) di seluruh dunia,'' ujarnya
merujuk Alquran Surat An-Nur 55.

Menurut Ahkam, banyak sekali hadis sahih yang menyampaikan kabar gembira
(bisharah) kepada kaum muslim tentang kekuasaan Islam yang mencakup seluruh
muka bumi. Semua itu menunjukkan bahwa khilafah Islam merupakan janji Allah
yang paling agung bagi kaum mukmin. Pasalnya, dengan tegaknya kekuasaan
Islam ini (khilafah Islam), agama Allah Swt bisa ditegakkan secara sempurna,
dan keamanan kaum muslim bisa diwujudkan secara nyata.

Sebagai orasi penutup, Amirudin Abu Fikri yang juga dari DPP HTI
menyampaikan seruan hangat Hizbut Tahrir kepada umat. Dia menyampaikan,
sesungguhnya tegaknya khilafah Islam merupakan kewajiban syariah atas
seluruh kaum muslim. Kewajiban ini bersifat mengikat; tidak ada pilihan lain
bagi kita kecuali melaksanakannya.

Ia berharap konferensi yang mengangkat tema Hidup Sejahtera dalam Naungan
Khilafah menjadi pendorong umat untuk merekonstruksi masa depan peradaban
Islam dalam sistem khilafah. Konferensi ini diadakan untuk mengajak umat
bersatu dalam visi, tekad, dan langkah untuk tegaknya khilafah Islamiah.

Sekadar diketahui, Konferensi Rajab hari ini juga diramaikan aksi teatrikal
oleh para pemuda Islam yang berupaya menggambarkan keadaan umat Islam tanpa
khilafah.

Sebuah pesan penting yang disampaikan dalam aksi teatrikal itu adalah betapa
pentingnya penegakan khilafah dalam menyatukan seluruh potensi umat untuk
meraih kemuliaan Islam dan kesejahteraan, serta melenyapkan penjajahan.

Konferensi Rajab 1432 H yang diselenggarakan DPD I HTI Lampung kemarin
momentum peristiwa yang terjadi di bulan Rajab diselenggarakan di seluruh
kota besar Indonesia dari ujung timur Jayapura hingga ujung barat Banda
Aceh. Puncaknya berlangsung pada 29 Juni di Stadion Lebak Bulus Jakarta,
Stadion Deltras Sidoarjo Surabaya, dan Stadion si Jalak Harupat
Bandung.(radarlampung.co.id, 13/6/2011)

========================================

Konferensi Rajab di Batam: Mantan Walikota Batam Dukung Perjuangan HTI

HTI Press. Alhamdulillah, acara yang konferensi Rajab 1432 H DPD I KEPRI
dalam rangka momentum Rajab dan mengingatkan kembali kepada umat runtuhnya
Khilafah Islam terakhir yang dilaksanakan di GOR/Sport Hall Tumenggung Abdul
Jamal Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada jam 08.00 - 12.00 berjalan
dengan baik dengan peserta yang sangat antusias.

Konferensi Rajab 1432 H dilaksanakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia Dewan
Pimpinan Daerah I Provinsi Kepulauan Riau dengan dibantu oleh HTI DPD II
Kota Batam dan DPD II Tanjung Pinang. Lingkup wilayah peserta adalah Pulau
Batam, Pulau Karimun, Pulau Bintan, Singapura dan Malaysia.

Acara ini dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pemahaman umum kepada umat
di seluruh daerah Provinsi Kepulauan Riau bahwa Islam saat ini berada dalam
kondisi keterpurukan di segala lini kehidupan. Melalui acara ini umat di
bukakan fakta-fakta rusaknya kehidupan dalam system sekarang yaitu sistem
Kapitalisme sekuler dengan Demokrasi sebagai anak kandungnya. Dan umat juga
di ajak untuk melihat kembali kegemilangan Islam ketika di pimpin oleh
sistem Islam dalam bingka Khilafah Islamiyah. Dan diuraikan juga potensi
tegaknya Khilafah yang sesuai dengan manhaj kenabian serta kesejahteraan
yang akan di capai manusia jika menerapakan syari'ah dengan menegakkan
Khilafah.

Selain itu acara ini juga dimaksudkan untuk meraih dukungan umat Provinsi
Kepuluan Riau untuk Turut berjuang bersama HTI dalam rangka mengembalikan
kehidupan Islam di tengah-tengah umat melalui penerapan syari'ah dan
penegakan Dualah Khilafah Islamiyah secar global.

Juga melalui acra ini akan mendapatkan pertolongan Allah dan umat untuk
masuk ke Hizbut Tahrir mengkaji Islam dan memahami perjuangan Islam yang
sebenarnya.

Seluruh peserta mengangkat bendera ar-roya dan al -liwa serta
mengumandangkan takbir ketika setiap pemberi testimoni dan pembicara
menyampaikan materi. Dan ini adalah langkah awal kebangkitan Islam.

Acara KR 1432 H di Batam di hadiri oleh peserta mulai dari pelajar (SMp/MTS,
SMA/MA), Mahasiswa, Dosen, Guru-guru, Ibu-ibu Majelis Ta'lim, para da'I dai
Persatuan Mubaligh Batam, orang bikrosi, para pengusaha, tokoh pendidikan
dan masyarakat awam lainnya. Bahkan beberapa peserta ada yang dating dari
Negara Malaysia dan Singapura. Total peserta yang terdaftar sebanyak 1875
orang, bias dikatakan 2000 orang jika dihitung dengan anak-anak dan peserta
sanak saudara dari panitia. Target peserta semula adalah 2.250 orang.

Acara dibuka oleh Ketua DPD I HTI KEPRI Ust. Ir.H. Donny Irawan, Dan diikuti
dengan parade ar roya dan al liwa. Pembicara yang hadir yaitu dari HTI DPD I
KEPRI serta para tokoh dan pelajar dengan komposisi sebagai berikut:

Pembicara yang hadir adalah Ust. Sutoto, Ust. Ahmad Syahreza, S.SI, Ust.
Abdillah, ST, Ust. Ramli, Ast. A.M. Fathurrahman, S.Pd.I dan Ust. Budi
Mulyana, S.Si, MT (DPP HTI Jakarta). Serta Fajar testimony Pelajar, Anwar
Mahasiswa UNIBA testimony Mahasiswa, Bpk Fauzan testimoni Tokoh Pengusaha,
DR. Ir. H. Chabllullah Wibisono, MM tokoh Pendidikan (DPW Muhammadiyah
KEPRI), Drs. H. Nyat Kadir Tokoh Masyarakat/ Wali Kota Batam Periode
2001-2005. KH. Azhari Abbas ketua MUI KEPRI juga dari Tokoh Wanita/Ibu Ira
Rachmawati, SS, selaku Direktur Program Al-Jabar FM. Disela-sela pembicara
dan testimony juga di tampilkan nasyid dengan lagu Khilafah serta teaterikal
Kung Fu Kids Islam, dengan tema-tema hancurnya ide-ide kufur (demokrasi,
kapitalisma, sekulerisme, materialism, Hedonisme) dengan ide Islam melalui
syar'ah dan Khilafah.

Acara berjalan lancar dan salah satu yang mengharukan adalah ketika Tokoh
Masyarakat sekaligus Wali Kota Batam periode 2001 - 2005 Drs. H. Nyat Kadir
menyatakan; "Perjuangan HTI adalah kepada kebaikan dan terbukti tidak pernah
melakukan kekerasan dan ini adalah perjuangan yang benar untuk suatu
kebaikan dan menghilangkan kerusakan. Sebenarnay jika ada orang yang waras
melihat perjuangan HTI ini maka dia akan turut mendukungnya hingga akhir
hayat", subhanallah.

Kemudian dari Bpk KH. Azhari Abbas ketua MUI KEPRI juga menyatakan "Bahwa
dengan Islam melalui institusi Khilafah lah penyakit masyarakat seperti sex
bebas dikalangan remaja dan umum serta korupsi akan dapat dihilangkan dan
hanya dengan Khilafahlah umat akan selamat", subhanallah.

Acara ditutup dengan pembacaan muhasabah dan do'a oleh Ust. Muhammad Soleh.
Serta foto bersama pembicara dan pemateri. Begitu juga dengan pembicara yang
lainnya. Sangat antusias dengan perjuangan HTI.[]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment