Advertising

Monday 20 June 2011

[wanita-muslimah] Dari Lembah Hitam Menjadi Pengusaha Sukses (2)

 

Dari Lembah Hitam Menjadi Pengusaha Sukses (2) *Aku Menjadi Primadona di
Tempat Kerjaku*
*SEBELUMNYA* diceritakan Sunarti terpaksa memutuskan untuk berhenti
sekolah. Ia memilih bekerja sebagai pembantu saudaranya di Jakarta yang
ternyata adalah pekerja seks komersial (PSK). Sunarti kecil yang masih polos
mulai tergiur oleh penghasilan saudaranya. Ia kemudian ditawari untuk
bekerja sebagai PSK. Bagaimana kisah selanjutnya? *H. Undang
Sunaryo*melanjutkan ceritanya.

*MALAM* itu merupakan saat tak terlupakan olehku. Aku sudah hilang status
keperawanku yang oleh semua anak perawan selalu dijaga. Meski di lubuk
hatiku amat menyesal, namun apa daya demi uang terpaksa kukorbankan
kehortanku itu. Uang sebesar Rp 5 juta yang kuterima dari si mata sipit itu
lantas dititipkan kepada Teh Winah untuk diserahkan kepada orangtua karena
pada waktu itu kebetulan Teh Winah pulang kampung.

Hanya tiga hari setelah bergaul dengan Om Wecang tinggal di hotel. Atas
seijin Teh Winah dan Teh Narmi aku terbang berasama Om Wechang menuju ke
Batam. Seminggu aku bersamanya kemudian aku ditempatkan untuk bekerja di
sebuah night club plus di pusat Kota Batam. Dia lantas pergi, entah kemana
dan aku bekerja sebagai PSK.

"Makasih, Say. Aku akan kembali ke negeriku. Met berpisah dan semoga kau
banyak rejeki." Begitu kata-kata perpisahan yang diucapkan Om Wechang.

Oh, ternyata mencari duit di lembah hitam hasilnya jauh lebih besar
ketimbang yang diperoleh Teh Winah dan Teh Narmi di Jakarta. Hidup di Batam
jauh lebih enjoy ketimbang di Jakarta. Entah karena hoki, aku tergolong PSK
terlaris di antara puluhan PSK di night club itu. Karena penghasilanku
hebat, aku berani kos di sebuah rumah mewah di lingkungan aman dan nyaman.

Dalam sebulan saja aku kerja dah dapat uang jutaan. Uang tesebut bukan hanya
diperoleh dari hasil menjual harga diri, tidak sedikit pula uang tips yang
ku dapat dari hasil melayani tamu asing yang hanya sekadar menemani ngobrol.
Teman-teman sprofesi banyak yang iri karena aku orang baru ternyata laris
digemari tamu.

Hasil kerja di Batam semuanya aku weselkan buat ayah dan ibu di kampung.
Ayah dan ibu membalas surat dengan ungkapan rasa terimakasih padaku. Dengan
kiriman uang yang cukup lumayan telah dimanfaatkan untuk membeli sawah dan
merehab rumah. Dalam setiap surat yang aku terima ayah dan ibu selalu
mengamanatkan agar aku berhati-hati hidup di perantauan.

"Cukuplah hanya kamu sendiri yang terjun ke lembah hitam. Kedua adikmu akan
ayah sekolahkan hingga ke perguruan tinggi," begitu pesan dan janji ayah.

Semenjak aku dibawa Teh Narmi dan Teh Winah ke Jakarta hingga pindah ke
Batam, selama dua tahun aku tak pernah bersua dengan keluarga. Begitu juga
ayah dan ibu tidak pernah menengok aku di perantuan. Tak apalah yang penting
hubungan melalui surat dan kiriman wesel antara aku dan orang tua setiap
minggu tak pernah terlambat.

Kota Batam sebuah kota pusat niaga yang banyak dikunjungi turis asing. Bagi
turis pehaus seks yang datang ke tempat mesumku dengan prilaku masing-masing
berbeda, apapun risikonya aku harus layani. Nah akibatnya jika berhubungan
dengan turis yang kurang ajar risikonya aku harus berobat ke dokter. Malah
pernah empat kali aku harus mengalami perawatan serius di salah satu rumah
sakit.

Desember 2001 aku berkenalan dengan Om Hengky, laki-laki tua asal Singapura.
Dia mengajak aku kawin kontrak. Oke aku layani asal bener saja bayarannya.
Setelah mengadakan kata sepakat aku dikasih uang dollar Singapura senilai Rp
25 juta. Dari uang sebesar itu aku bayarkan ke para calo sebesar Rp 8
jutaan. Dan uang itu langsung kutransfer ke rekening ayah di kampung.

Kawin kontrak disaksikan dua temannya, aku tinggal dan menginap di sebuah
hotel bintang. Selama dalam masa kontrak aku tak bisa ke mana-mana. Segala
kebutuhan hidup menjadi jaminan si Om. Wah, rejeki nomplok deh. Dan setelah
selesai kontrak aku kembali ke tempat pekerjaan semula.

Enam bulan kemudian datang lagi seorang laki-laki yang mengaku temannya si
Om Hengky. Dia bermaksud ingin kawin kontrak denganku. Akupun mau dengannya,
meski harga kontrak jauh lebih murah ketimbang nilai kawin kontrak dengan Om
Hengky karena jaraknya hanya dua bulan saja. Uang kawin kontrak sengaja aku
simpan di bank, karena peretimbangan orang tua di kampung sudah lebih dari
cukup aku kirim uang dariu hasil kawin kontrak dengan Om Hengky.

Sayang, setelah berpisah dengan, aku menderita sakit. Kata dokter aku
terkena penyakit AIDS, hingga aku mengalami perawatan diisolasi di ruangan
khusus. Karena itulah aku jadi bulan-bulanan media massa memberitahukan aku
seorang pelacur terserang AIDS. Aku sempat putus harapan tak mungkin hidup
lagi. Beruntunglah Tuhan masih sayang aku ternyata sembuh, meski harus
beberapa bulan dilarang melakukan hubungan seksual lagi.

Karena aku menderita sakit dan istirahat hampir sembilan bulan. Selama itu
aku tak pernah kirim uang ke kampung. Untuk keperluan berobat aku manfaatkan
uang tabungan sampai hapir ludes. Untung ada beberapa teman seprofesi asal
Bandung sayang sama aku. Dikala aku tak punya uang mereka ikut membantunya.

Akibat aku menderita AIDS, aku jadi trauma dan memutuskan tak mau lagi
melakukan kawin kontrak dengan orang asing. Biarlah aku cari mangsa di night
club di tempat aku bekerja. Meski hasilnya mendapatkan ratusan ribu per
malam dan seminggu sekali diperiksa dokter toh aku masih bisa mengirim uang
ke kampung dan hidup sehat. (bersambung)**

--
Aldo Desatura ® & ©
Twitter = @desatura
YM = desatura
Facebook = hanjakal@gmail.com

================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment