Advertising

Monday 20 June 2011

[wanita-muslimah] Dari Lembah Hitam Menjadi Pengusaha Sukses (3)

 

Dari Lembah Hitam Menjadi Pengusaha Sukses (3) *Ayah Menikah Lagi, Ibu Ikut
jadi PSK*
*SEBELUMNYA* diceritakan Sunarti yang semula hanya menjadi pembantu dengan
dua saudaranya yang menjadi PSK, suatu hari ia terjun menjadi PSK. Kemudian
ia terbang ke Batam dan bergelut dengan dunia hitam di sana. Di kalangan
mereka, Sunarti termasuk PSK paling laku, terutama bagi turis asing. Namun
suatu ketika ia sakit, terkena HIV/AIDS. Penghasilannya mulai berkurang. Apa
yang terjadi pada Sunarti? Inilah lanjutan kisahnya yang ditulis oleh *H.
Undang Sunaryo*.

*LAMA* aku tak pulang ke kampung halaman karena aku ingin keluargaku di
kampung sudah kaya raya seperti keluarga uwak. Apabila perlu keluargaku
harus lebih kaya dari sekian banyak keluarga di kampung yang banyak anak
wanitanya melacur seperti aku. Meski demikian aku ingat kampung halaman dan
ingin bertemu dengan keluarga dan teman-teman.

Suatu hari ibu datang ke Batam diantar tetangga. Aku bangga sekali
kedatangnya. Saking bangganya ibu aku istirhatkan di sebuah hotel mewah,
maksudnya agar beliau merasakan kebahagiaan menikmati Kota Batam tempat aku
mencari uang. Mang Darja tetangga yang mengantar ibu juga kutempatkan di
sebuah kamar hotel khusus.

Rupanya kedatangan Ibu ke Batam bukanlah member kabar gembira, justru
sebaliknya membuat hatiku hancur berantakan. Ibu menangis karena ayah sudah
tiga bulan menikah lagi dengan Si Korni, wanita pelacur, tetangga kampung
sendiri. Bahkan rencananya Ibu akan dicerai.

Ayah kepincut si Korni gara-garanya setahun silam si Korni dibawa ayah ke
Jakarta untuk melacur. Aneh setelah si Korni kerja ayah sering jenguk dia ke
Jakarta dan sambil bawa uang dari rumah. Tatkala si Korni pulang tersiar
kabar ayah menikah lagi dengan si wanita pelacur itu.

Ibu memaparkan, akibat kegilaan si wanita pelacur itu, semua harta hasil
pemberianku nyaris ludes dijual sama orang. Bahkan sekarang ayah tengah
dikejar-kejar orang karena dia masih punya persangkutan utang piutang. Kata
Ibu hanya tinggal rumah saja yang masih dipertahankan.

"Ibu sengaja pergi ke sini karena tak tahan derita akibat ulah ayahmu. Ibu
juga juga takut karena akibat banyak orang nagih utang," kata Ibu

"Mengapa Ibu baru sekarang memberitahu soal ayah?" tanyaku.

"Ibu sengaja menutupinya, jangan sampai kamu tahu lalu kamu pulang kampung
dan marah-marah sama si pelacur itu, Nak!" jawab Ibu sambil menangis.

Mang Darja menyarankan, agar Ibu tinggal bersamaku di Batam saja. Jika masih
di kampung pasti akan terjadi pertengkaran dan malu oleh masyarakat. Soalnya
istri muda ayah yang baru pulang melacur itu hanya terhalang beberapa rumah
saja. Aku sudah membayangkan betapa sakit hati Ibu atas perlakuan ayah itu.
Adapun kedua adikku yang masih sekolah di SMA dan di SMP akan diurusi oleh
Darja dan istrinya.

"Oh silakan! Aku senang sekali tinggal bersama Ibu. Ibu akan aku bahagiakan
di sini!" kataku sambil memeluk Ibu.

Ibu memaparkan ungkapan sakit hatinya akibat ayah kawin lagi dan telah
membuang harta hasil jerih payahku. Oleh karena itu Ibu melontarkan
emosinya, katanya ia akan tinggal di Batam dan tidak akan merepotkan aku.
Sakit hati suami kegembang perempuan lain obatnya tak ada lagi terkecuali
terjun menjadi pelcur seperti aku.

"Oh jangan Ibu. Jangan! Jangan begitu. Ibu sudah tua masak iya seperti aku.
Wanita seperti Ibu gak akan laku di sini!" aku menjerit mendengar emosi Ibu
akan menjadi pelacur.

"Tidak! Meski sudah tua Ibu masih cantik! Pasti banyak orang yang senang
sama Ibu. Ibu datang ke sini bercita-cita ingi melacur seperti kamu, Nak!
Ibu sakit!" Ibu menjerit histeris, Mang Darja tak bisa berbuat apa-apa.

Karena bersikap seperti itu, aku hargai keinginan Ibu. Mang Darja-pun
menyetujuinya bahkan ia bersedia mengurus adik-adikku di kampung. Aku
ucapkan terimakasih sama Mang Darja. Dan ketika akan pulangh Mang Darja aku
ongkosi dan diberi bekal jutaan rupioah untuk keperluan kedua adikku di
kampung.

"Mang titip adik-adikku. Tolong jangan sampai orang sekampung tahu bahwa Ibu
bekerja seperti aku," aku titip omong ke Mang Darja.

Aku tinggal bersama Ibu di tempat kos. Memang lucu juga, ternyata ibu dan
anak hidup di perantuan sama-sama cari uang menjual diri. Aku cari duit di
club mewah, sementara ibu cari duit nongkrong di warung remang-remang. Bila
aku pulang Ibu kujemput lalu lewat tengah malam pulang bersama-sama ke kos.

Beginilah nasib keluarga kami. Entah mengapa jadi begini. Anak dan ibu
sama-sama cari duit dengan cara seperti ini. Sebnenarnya aku tak setuju
dengan ibu melakukan perbuatan ini. Namun apa daya karena tuntutan ekonomi
dan pedihnya batin orang tua hanya dengan cara seperti itulha yang bisa kami
lakukan.

Akupun sedih ketika ibu mendapat musibah terkena razia. Ibu terpaksa
mendekam di tahanan karena kedapatan tidak memiliki kartu tanda penduduk
(KTP). Agar ibu bisa keluar dari tahanan terpaksa aku menebus dengan uang.
Aparat pun sempat kaget ketika bertanya siapa si pelangar hukum itu? Aku
jawab itu adalah ibu kandungku.

Aku beharap setelah terkena razia ibu sadar tak akan melakukan perbuatan tak
terpuji lagi. Eh, ternyata semakin menggila. Siang malam tak pernah henti
mangkal di warung mesum yang pelanggannya kaum lelaki kelas teri. Akibatnya
meski ibu selalu pulang bawa uang, sebagian dari uang itu dikeluarkan untuk
berobat pencegah penyakit. (bersambung)**

--
Aldo Desatura ® & ©
Twitter = @desatura
YM = desatura
Facebook = hanjakal@gmail.com

================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment