Advertising

Monday 13 June 2011

[wanita-muslimah] Jujur malah Ancur.... inilah bangsa KITA

 

http://www.surya.co.id/2011/06/10/ny-siami-si-jujur-yang-malah-ajur

SURABAYA | SURYA - Ny Siami tak pernah membayangkan niat tulus
mengajarkan kejujuran kepada anaknya malah menuai petaka. Warga Jl Gadel
Sari Barat, Kecamatan Tandes, Surabaya itu diusir ratusan warga setelah
ia melaporkan guru SDN Gadel 2 yang memaksa anaknya, Al, memberikan
contekan kepada teman-temannya saat Unas pada 10-12 Mei 2011 lalu.
Bertindak jujur malah ajur!

Teriakan "Usir, usir…tak punya hati nurani" terus menggema di Balai RW
02 Kelurahan Gadel, Kecamatan Tandes, Surabaya, Kamis (9/6) siang.
Ratusan orang menuntut Ny Siami meninggalkan kampung. Sementara wanita
berkerudung biru di depan kerumunan warga itu hanya bisa menangis pilu.
Suara permintaan maaf Siami yang diucapkan dengan bantuan pengeras suara
nyaris tak terdengar di tengah gemuruh suara massa yang melontarkan
hujatan dan caci maki.

Keluarga Siami dituding telah mencemarkan nama baik sekolah dan kampung.
Setidaknya empat kali, warga menggelar aksi unjuk rasa, menghujat
tindakan Siami. Puncaknya terjadi pada Kamis siang kemarin. Lebih dari
100 warga Kampung Gadel Sari dan wali murid SDN Gadel 2 meminta keluarga
penjahit itu enyah dari kampungnya.

Padahal, agenda pertemuan tersebut sebenarnya mediasi antara warga dan
wali murid dengan Siami. Namun, rembukan yang difasilitasi Muspika
(Musyarah Pimpinan Kecamatan Tandes) itu malah berbuah pengusiran.
Mediasi itu sendiri digelar untuk menuruti tuntutan warga agar keluarga
Siami minta maaf di hadapan warga dan wali murid.

Siami dituding sok pahlawan setelah melaporkan wali kelas anaknya, yang
diduga merancang kerjasama contek-mencontek dengan menggunakan anaknya
sebagai sumber contekan.

Sebelumnya, Siami mengatakan, dirinya baru mengetahui kasus itu pada 16
Mei lalu atau empat hari setelah Unas selesai. Itu pun karena diberi
tahu wali murid lainnya, yang mendapat informasi dari anak-anak mereka
bahwa Al, anaknya, diplot memberikan contekan. Al sendiri sebelumnya
tidak pernah menceritakan 'taktik kotor' itu. Namun, akhirnya sambil
menangis, Al, mengaku. Ia bercerita sejak tiga bulan sebelum Unas sudah
dipaksa gurunya agar mau memberi contekan kepada seluruh siswa kelas 6.
Setelah Al akhirnya mau, oknum guru itu diduga menggelar simulasi
tentang bagaimana caranya memberikan contekan.

Siami kemudian menemui kepala sekolah. Dalam pertemuan itu, kepala
sekolah hanya menyampaikan permohonan maaf. Ini tidak memuaskan Siami.
Dia penasaran, apakah skenario contek-mencontek itu memang didesain
pihak sekolah, atau hanya dilakukan secara pribadi oleh guru kelas VI.

Setelah itu, dia mengadu pada Komite Sekolah, namun tidak mendapat
respons memuaskan, sehingga akhirnya dia melaporkan masalah ini ke Dinas
Pendidikan serta berbicara kepada media, sehingga kasus itu menjadi
perhatian publik.

Dan perkembangan selanjutnya, warga dan wali murid malah menyalahkan
Siami dan puncaknya adalah aksi pengusiran terhadap Siami pada Kamis
kemarin. Situasi panas sebenarnya sudah terasa sehari menjelang
pertemuan. Hari Rabu (8/6), warga sudah lebih dulu menggeruduk rumah
Siami di Jl Gadel Sari Barat.

Demo itu mendesak Ny Siami meminta maaf secara terbuka. Namun, Siami
berjanji menyampaikannya, Kamis.

Pertemuan juga dihadiri Ketua Tim Independen, Prof Daniel M Rosyid,
Ketua Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dindik Tandes, Dakah Wahyudi, Komite
Sekolah, dan sejumlah anggota DPRD Kota Surabaya. Satu jam menjelang
mediasi, sudah banyak massa terkonsentrasi di beberapa gang.

Pukul 09.00 WIB, tampak Ny Siami ditemani kakak dan suaminya, Widodo dan
Saki Edi Purnomo mendatangi Balai RW. Mereka berjalan kaki karena jarak
rumah dengan balai pertemuan ini sekitar 100 meter. Massa yang sudah
menyemut di sekitar balai RW langsung menghujat keluarga Siami.

Mereka langsung mengepung keluarga ini. Beberapa polisi yang sebelumnya
memang bersiaga langsung bertindak. Mereka melindungi keluarga ini untuk
menuju ruang Balai RW. Warga kian menyemut dan terus memadati balai
pertemuan. Ratusan warga terus merangsek. Salah satu ibu nekat
menerobos. Namun, karena yang diizinkan masuk adalah perwakilan warga,
perempuan ini harus digelandang keluar oleh petugas.

Mediasi diawali dengan mendengarkan pernyataan Kepala UPT Tandes, Dakah
Wahyudi. Ia menyatakan bahwa seluruh kelas VI SDN Gadel 2 tidak akan
kena sanksi mengulang Unas. Ucapan Dakah sedikit membuat warga tenang.
Namun, situasi kembali memanas. Apalagi Ny Siami tidak segera diberi
kesempatan menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

Kemudian warga diminta kembali mendengarkan paparan yang disampaikan
Prof Daniel Rosyid. Ketua tim independen pencari fakta bentukan Wali
Kota Surabaya Tri Rismaharini ini berusaha menyejukkan warga dengan
menyebut dirinya asli Solo. Dikatakan bahwa Solo, Surabaya adalah juga
Indonesia, sehingga setiap warga tidak berhak mengusir warga Indonesia.

Kemudian dia berusaha berdialog santai dengan warga. Ada salah satu
warga menyeletuk. "Kalau kita dikatakan menyontek massal. Lantas, kenapa
saat menyontek pengawas membiarkannya," ucap salah satu ibu yang
mendapat tepukan meriah warga lain.

Warga juga menyatakan bahwa menyontek sudah terjadi di mana-mana dan
wajar dilakukan siswa agar bisa lulus. Mendengar hal ini, Daniel
kemudian memperingatkan bahwa perbuatan menyontek adalah budaya buruk.
Di masyarakat manapun, perbuatan curang dan tidak jujur ini tidak bisa
ditoleransi.

"Menyontek adalah awal dari korupsi. Jika perbuatan curang ini sudah
dianggap biasa, maka ini akan membuka perilaku yang lebih menghancurkan
masyarakat. Tentu tidak ada yang mau demikian," sindir Daniel.

Kemudian mediasi dilanjutkan dengan menghadirkan Kepala SDN Gadel 2,
Sukatman. Akibat kasus contekan massal di sekolahnya, Sukatman dan dua
guru kelas VI dicopot. Sukatman menyampaikan permintaan maaf kepada wali
murid.

Namun wali murid menyambut dengan teriakan bahwa Sukatman tidak salah.
Yang dianggap salah adalah keluarga Siami karena membesar-besarkan
masalah. Warga pun kembali berteriak "usir… usir". Namun warga mulai
tenang karena Sukatman tempak menghampiri Ny Siami dan suaminya. Mantan
Kasek ini langsung meraih tangan ibunda Al dan saling meminta maaf.
Namun, setelah itu warga kembali riuh rendah.

Setelah Siami diberi kesempatan berbicara, keributan langsung pecah.
Suara massa di luar balai RW terus membahana, menghujat keluarga Siami.
Padahal saat itu, Siami sedang menyiapkan mental dengan berdiri di
hadapan warga.

Meski sudah berusaha tegar, namun ibu dua anak ini mulai lemah. Dia
tampak berdiri merunduk sementara kedua matanya sudah mengeluarkan air
mata. "Saya minta maaf kepada semua warga…" ucap Siami yang tak sanggup
lagi meneruskan kalimatnya.

Namun, sang suami terus membimbing, membuat perempuan ini kembali
melanjutkan pernyataan maaf. Namun, suasana kian ricuh karena massa
terus berteriak "usir". Baik petugas polisi dan tokoh masyarakat
berusaha menenangkan situasi. Baru kemudian kembali terdengar suara Siami.

Dengan tangan gemetar dan ketegaran yang dipaksakan, Siami kembali
berucap, "Saya tidak menyangka permasalahan akan seperti ini. Saya hanya
ingin kejujuran ada pada anak saya. Saya sebelumnya sudah berusaha
menyelesaikan persoalan dengan baik-baik."

Pernyataan tulus Siami tidak juga membuat massa tenang, sampai akhirnya
polisi memutuskan untuk mengevakuasi Siami dan keluarganya. Siami
diarahkan ke mobil polisi dengan pengamanan pagar betis. Namun massa
tetap berusaha merangsek, ingin meraih tubuh Siami. Sejumlah warga
bahkan sempat menarik-narik kerudung Siami hingga hampir terlepas. Siami
akhirnya berhasil diamankan ke Mapolsek Tandes.

Baik Ny Siami dan suaminya enggan memberi komentar usai kericuhan.
Namun, kakak kandung Siami, Saki, mengakui bahwa adiknya saat ini dalam
tekanan yang luar biasa. "Dia tak tahan lagi dengan tekanan warga.
Sampai tidak mau makan hari-hari ini. Nanti kami akan merasa tenang jika
di Gresik," kata Saki. Benjeng, Gresik adalah daerah asal Siami. Saat
ini Al, anak Siami yang dipaksa memberi contekan, juga diungsikan ke
Benjeng setelah rumahnya beberapa kali didemo warga.

Sementara itu, Ny Leni, perwakilan warga menyatakan bahwa pihaknya masih
akan terus menuntut agar tiga guru yang dicopot tetap mengajar di SDN
Gadel 2 dan menuntut Siami bertanggung jawab.

Budaya sakit

Prof Daniel M Rosyid yang juga Penasihat Dewan Pendidikan Jatim,
menyesalkan tindakan warga Gadel yang berencana mengusir keluarga Siami,
ibunda Al. "Tuntutan warga untuk mengusir keluarga Al tidak masuk akal.
Itu tidak bisa dituruti," katanya.

Daniel menilai tuntutan warga tersebut sudah tidak rasional. Perbuatan
benar yang dilakukan ibu Al, Siami, dinilai warga justru malah salah.
Tindakan menyontek rupanya sudah mengakar dan menjadi kebiasaan bahkan
budaya di masyarakat. "Warga ternyata sakit," katanya.

Lagi pula Kepala Sekolah Sukatman dan dua guru kelas VI, Fatkhur Rohman
dan Prayitno, sudah legowo dan menerima keputusan sanksi yang diberikan.
"Saya kira ini kalau dibiarkan masyarakat akan sakit terus. Orang jujur
malah ajur, ini harus kita cegah," papar Daniel.

Sebelumnya, hasil tim independen pimpinan Daniel Rosyid menyampaikan
temuannya bahwa Al, anak Siami, memang diintimidasi guru sehingga mau
memberikan contekan. Namun, tim tidak menemukan cukup bukti sehingga
Unas di SDN Gadel 2 perlu diulang. Alasannya tim independen tidak
menemukan hasil jawaban Unas yang sistemik sama, dan nilai Unas pun
hasilnya tidak sama. Al ternyata membuat contekan yang diplesetkan. Al
tidak seluruhnya memberikan jawaban yang benar. Dan kawannya pun tidak
sepenuhnya percaya dengan jawaban Al. Sehingga hasil ujian tidak sama.

Selain itu tim juga mempertimbangkan Unas ulang akan memberatkan siswa
dan wali murid. Sanksi yang direkomendasikan yakni sanksi administratif
dari Pemkot Surabaya kepada guru yang melakukan intimidasi kepada Al.

Berdasarkan temuan tim independen ditambah pemeriksaan Inspektorat
Pemkot Surabaya itulah, Wali Kota Tri Rismaharini akhirnya mencopot
Kepala Sekolah SDN Gadel 2 Sukatman dan dua guru kelas VI Fatkhur Rohman
dan Prayitno.
--

--
Aldo Desatura ® & ©
Twitter = @desatura
YM = desatura
Facebook = hanjakal@gmail.com

================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment