Advertising

Monday 13 June 2011

[wanita-muslimah] Kenapa Orang Miskin Tetap Miskin Oleh: Iftida Yasar

 


Sumber: http://www.andaluarbiasa.com/tag/iftida-yasar

Kenapa Orang Miskin Tetap Miskin

Oleh: Iftida Yasar

Jika kita dilahirkan dalam keadaan miskin, sudah dapat dipastikan kita berasal
dari orang tua yang miskin, tinggal di perkampungan kumuh, bertetangga dengan
orang miskin, dan kebanyakan saudara kita miskin. Karena miskin, kita tidak
punya kesempatan sekolah. Kalaupun sekolah hanya SD atau paling banter SMP.
Dengan pendidikan yang rendah, apa yang bisa kita lakukan? Akhirnya kita bekerja
serabutan, apa adanya, asal bisa makan. Keterampilan yang apa adanya ditambah
dengan keadaan yang terpaksa, akhirnya membuat kita mau saja menerima bayaran
sesuai kerelaan atau belas kasihan mereka yang butuh jasa kita.

Begitu banyak orang yang seperti itu, bekerja tidak setiap hari. Dengan uang
yang pas-pasan, makan sangat teratur; artinya pagi makan, siang belum tentu,
atau sebaliknya lebih banyak puasa atau makan seadanya. Asupan makanan jauh dari
bergizi karena sekadar mengisi perut. Akibatnya mereka kurang gizi, lemah, dan
sakit-sakitan. Kalau sakit tidak punya uang, akhirnya banyak pula yang mati muda
tanpa pernah menikmati senangnya kehidupan.

Ada puluhan juta orang miskin di negeri kita yang tercinta ini. Saudara kita
yang kebetulan tidak mendapat kesempatan dan mendapatkan ujian dengan menjadi
orang susah. Allah memang menciptakan manusia, ada yang kaya untuk membantu yang
miskin, dan ada yang miskin agar orang kaya bersyukur serta tergerak hatinya
untuk membantu.

Kemiskinan menjadi terstruktur jika suatu negara membiarkan korupsi merajalela.
Uang negara yang diperuntukan bagi rakyat miskin agar mereka sejahtera malah
dimakan oleh pejabat untuk menyejahterakan dirinya sendiri. Banyak anggaran
dipersiapkan untuk membantu orang miskin yang berbentuk cash Bantuan Langsung
Tunai (BLT). Ini cukup membantu jika langsung diterima oleh si miskin tanpa
potongan. Pembagian beras miskin lewat lurah juga sangat membantu jika tidak
dijual ke pihak yang tidak berhak dengan harga yang lebih tinggi demi mendapat
keuntungan. Rakyat yang terkena bencana atau tinggal di daerah terpencil akan
sangat terbantu jika dibangun akses jalan dan fasilitas penunjang. Ini
dimaksudkan agar masyarakat mampu mandiri dan menjual hasil buminya. Sayangnya
mutu jalan dan infrastruktur dikorupsi sehingga sering sekali jalan baru
dibangun sudah rusak.

Kenapa ada manusia yang tega memakan manusia lainnya? Mereka memenuhi perut
sendiri dan perut anak istrinya dengan uang haram? Mereka membuat diri mereka
kaya, tapi membuat orang lain semakin miskin. Banyak contoh di mana pejabat yang
meninjau daerah bencana malah merepotkan. Apalagi jika ia adalah orang penting
dari pusat. Anggaran malah habis untuk mempersiapakan kedatangannya. Aparat
lokal dipersiapkan untuk menyambutnya dan berebut cari muka. Pejabatnya pun
mungkin akan marah jika yang menyambut kedatangannya hanya sedikit.

Belum lagi makanan yang akan dimakan si pejabat haruslah istimewa dan banyak.
Apalagi kalau si pejabat membawa rombongan ajudan , istri, dan keluarganya. Kok
menengok bencana malahan menjadi merepotkan? Bukankah sebaiknya berikan saja doa
restu dan audit pengunaan anggaran untuk menuntaskan kemiskinan dan
menanggulangi bencana dengan baik?

Saya saja yang bukan siapa-siapa pernah mengalami dijemput dan diantar oleh
banyak orang pemda, yang sebenaranya menurut ukuran saya yang swasta, itu semua
sangat mubazir. Sebagai orang swasta kedatangan kita ke daerah cukup dijemput
sopir saja yang akan membawa kita ke tempat acara atau tempat bencana.

Untuk mendapatkan BLT, Raskin (Beras Miskin), Jamkesmin (Jaminan Kesehatan
Miskin), semuanya harus dicap miskin. Ada pengantar dari kelurahan untuk
menyatakan bahwa kita miskin. Kalau perlu diberi seragam atau cap yang
membedakan kasta kita adalah kasta miskin proletar yang berhak dapat bantuan. Di
kelurahan sendiri juga rawan korupsi. Banyak kartu miskin malah diberikan kepada
mereka yang tidak miskin. Apakah mereka ini sudah sedemikian rusak mentalnya dan
tidak punya harga diri sehingga tidak malu mengaku miskin agar dapat bantuan
dari pemerintah?

Kalau untuk mendapatkan BLT sontak pejabat desa, kecamatan, dan kabupaten
berlomba-lomba mendata sebanyak mungkin warganya yang miskin. Bahkan, banyak
data yang fiktif, ada data tapi orangnya sudah meninggal. Tapi, jika untuk
laporan kemajuan desa, data yang dikeluarkan lain lagi. Pokoknya yang
menggambarkan baagimana hebatnya aparat birokrat mengelola daerahnya. Dengan
data dan laporan yang bagus, akan keluar lagi kucuran dana untuk program
lainnya. Rakyat masih dijadikan alat untuk kepentingan para birokrat, belum
diperlakukan dengan benar untuk mengangkat derajatnya agar mereka sejahtera.

Kalau rakyat masih mau dijadikan komoditas politik kepentingan para penguasa,
dan mau dijadikan objek kemiskinan, mereka akan berkubang dalam lumpur
kemiskinan. Cara berpikirnya adalah miskin, meminta-minta, dan mengggantungkan
hidupnya pada orang lain. Jika birokrat masih menjadikan rakyat hanya sebagai
alat untuk mendapatkan tambahan anggaran yang peruntukannya tidak sesuai dengan
alokasi anggaran, akan terciptalah mental penguasa yang bobrok. Mereka miskin
kasih sayang, miskin moral, dan miskin belas kasihan kepada`rakyat yang
seharusnya mereka lindungi.

Kita harus memerangi keadaan seperti ini agar jangan sampai orang miskin tetap
miskin. Orang miskin hanya dianggap sebagai angka; yang semakin besar jumlahnya
semakin banyak bantuan yang diberikan. Sudah saatnya kita semua memperjuangkan
suatu negara yang makmur, merdeka, sejahtera, di mana rakyatnya mempunyai harga
diri dan semangat untuk mandiri. Masyarakat yang malu untuk meminta-minta dan
berjuang untuk hidup secara bermartabat.

Sedih rasanya dalam bulan puasa misalnya, kita melihat bagaimana rakyat miskin
yang memang biasa tidak makan malahan tidak puasa. Mereka di bulan suci tersebut
malah berjejer di jalan, lengkap dengan anak-istri, bahkan membawa bayi sambil
menadahkan tangannya. Manusia gerobak semakin hari semakin banyak saja berjejer
di pinggir-pinggir jalan besar. Rasanya mustahil jika tidak ada yang
mengorganisir. Begitu banyak gerobak itu mungkin ada juragan gerobak yang
mengambil keuntungan dengan menyewakannya.

Orang miskin mungkin menjadi putus asa dan tidak percaya lagi kepada Allah.
Mereka mencari kasih sayang Allah sepanjang hidupnya, namun belum menemukannya
dalam bentuk kesejahteraan. Rawan sekali jika kita membiarkan saudara kita
tersebut semakin banyak saja yang bertambah miskin. Mereka nantinya bukan saja
miskin harta, tapi juga miskin iman. Bisa tidak percaya lagi kepada kasih sayang
Allah.

Bahkan, dikhawatirkan—demi mengejar kebutuhan perut—mereka akan terperosok ke
dalam perbuatan yang tidak bermartabat, seperti minta-minta dan bahkan berbuat
kriminal. Bayangkan jika begitu banyak saudara kita yang miskin, ini juga akan
membahayakan kita yang dianggap mampu tapi tidak mau membantu. Kemungkinan ada
kecemburuan sosial dan kalau ada kejadian yang tidak diinginkan mereka akan
gelap mata.

Jadi, jangan berbahagia apalagi tidak peduli terhadap orang miskin. Kita harus
membantu mereka.[iy]

* Iftida Yasar lahir pada 28 Maret 1962. Ia meraih gelar Sarjana Psikologi
Pendidikan dan Sarjana Hukum di Universitas Padjajaran tahun 1980. Dan meraih
gelar S-2 Psikologi di Universitas Indonesia tahun 1992. Iftida Yasar adalah
seorang konsultan SDM, hubungan industrial, dan outsourcing. Ia juga seorang
entrepreneur, trainer, motivator, aktivis sosial bidang pengembangan SDM, Wakil
Sekretaris Umum APINDO, dan Penasihat Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia
(ABADI). Iftida baru saja meluncurkan dua buku terbarunya yaitu Merancang
Perjanjian Kerja Outsourcing (PPM, 2009) dan Perempuan Makan Perempuan (Kosmis,
2009). Ia dapat dihubungi di nomor: 0811896944 atau pos-el:
iftidayasar[at]yahoo[dot]com.
VN:F [1.6.9_936]

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment