Advertising

Monday 20 June 2011

[wanita-muslimah] KHILAFAH: Kebutuhan Dunia, Tuntutan Keimanan dan Janji Agung Allah SWT

KHILAFAH: Kebutuhan Dunia, Tuntutan Keimanan dan Janji Agung Allah SWT

[Al Islam 561] Secara obyektif dan faktual, umat manusia sangat membutuhkan
hadirnya kembali Khilafah Islam sebagai jawaban atas kehancuran dunia akibat
penerapan sistem kapitalis-sekular. Alasannya: Pertama, dunia kini
membutuhkan sebuah sistem global yang mampu menciptakan kesejahteraan,
keadilan dan persaudaraan global. Pasalnya, sistem global saat ini, yakni
sistem dunia yang disangga oleh ideologi Kapitalisme-sekular, telah terbukti
berdampak buruk dan merusak bagi umat manusia dalam seluruh dimensi
kehidupan.

Dari sisi ekonomi, Kapitalisme telah 'berprestasi' dalam menciptakan
kesenjangan antara Dunia Ketiga dengan negara-negara maju, penduduk kota
dengan desa, serta menumpuknya kekayaan pada segelintir orang. Kapitalisme
menghasilkan dominasi si kaya atas si miskin. Kepitalisme telah membuat
ekonomi dunia bagai balon yang sewaktu-waktu bisa meletus dan menimbulkan
bencana.

Dari sisi politik, sistem pemerintahan demokrasi bukannya mewujudkan
kesejahteraan, tapi justru menimbulkan problem sosial yang kompleks. Para
pemilik modal berkolusi dengan penguasa/politisi menguasai hajat hidup
masyarakat, perpolitikan sangat "beraroma uang", korupsi, kolusi dan
permainan uang menjadi penyakit akut yang mengancam hidup masyarakat.
Kebebasan yang dipuja-puja ternyata juga hanya menghasilkan seks bebas,
dekadensi moral, penggerusan akidah, keterasingan dan hancurnya keluarga.

Di bidang hukum, hukum positif buatan manusia membuat keadilan menjadi
langka. Hukum positif buatan manusia itu juga menjadi wasilah korporasi
raksasa untuk menjajah dan mengeruk kekayaan rakyat. Begitu seterusnya.

Berbeda dengan kenyataan dalam Khilafah Islam. Sistem ekonomi Islam yang
anti riba, spekulasi, kezaliman dan kecurangan ternyata mampu memakmurkan
kehidupan umat manusia. Penetapan syariah atas harta-harta tertentu sebagai
milik umum yang harus dikelola oleh negara untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat, dan larangan privatisasi harta milik umum, telah membuka jalan
selebar-lebarnya bagi Khilafah Islam untuk menyejahterakan rakyat. Sistem
moneter yang berbasis emas dan perak juga terbukti mampu menciptakan
kestabilan dalam kurun waktu yang sangat panjang. Pelarangan spekulasi dan
riba dalam transaksi ekonomi telah mendorong ekonomi riil berkembang pesat.
Terjadilah mekanisme pasar yang adil, normal dan terkontrol. Kemakmuran dan
kesejahteraan benar-benar mewujud secara riil, bukan sekadar hitungan
angka-angka yang tak nyata. Begitu pula dalam berbagai bidang lainnya,
sistem Islam atau syariah yang diterapkan Khilafah Islam jelas lebih unggul
dibandingkan dengan hukum buatan manusia yang tidak pernah sempurna.

Kedua, dunia saat ini membutuhkan sebuah sistem kenegaraan yang mampu
menjadikan manusia hidup bersama-sama, saling mendukung, saling melengkapi
dan berbagi satu sama lain dalam sebuah negara global. Sebaliknya,
nasionalisme dengan nation state (negara bangsa)-nya saat ini jelas-jelas
telah gagal menciptakan pola hubungan yang manusiawi. Nasionalisme
menghasilkan negara yang hanya mementingkan dirinya sendiri dengan
mengesampingkan bahkan mengorbankan pihak lain. Nasionalisme memunculkan
rasialisme yang bersifat masal. Nasionalisme memecahbelah umat manusia,
bahkan menutup tren dunia global yang saling menopang dan mendukung.
Nasionalisme dengan nation state-nya juga telah memakan biaya ekonomi yang
tidak perlu (biaya paspor dan visa, proteksi, dan lain sebagainya). Adanya
kesenjangan ekonomi dunia juga diyakini sebagai bagian dari akibat penerapan
model negara bangsa. Nasionalisme juga terbukti dijadikan alat oleh orang
kafir untuk memecah-belah Dunia Islam -yang dulu pernah bersatu di bawah
naungan Khilafah Islam-. Selain itu konsep negara-bangsa juga ditujukan
untuk mempermudah proses imperialisasi Barat di Dunia Islam.

Jelaslah, dunia membutuhkan sistem global yang mampu menghimpun
bangsa-bangsa untuk hidup bersama-sama, saling mendukung, saling berbagi
satu sama lain dan saling membantu sebagai anak manusia yang hidup di dunia,
tanpa ada lagi arogansi bangsa maupun teritorial. Cita-cita seperti ini
hanya bisa diwujudkan melalui sistem Khilafah Islam, bukan sistem yang lain.


Khilafah : Tuntutan Keimanan

Keimanan kepada Allah mengharuskan keyakinan bahwa tiada yang lebih baik
dari pada hukum Allah. Allah berfirman:

ÃóÝóÍõßúãó ÇáúÌóÇåöáöíøóÉö íóÈúÛõæäó æóãóäú ÃóÍúÓóäõ ãöäó Çááøóåö ÍõßúãðÇ
áöÞóæúãò íõæÞöäõæäó

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang
lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS al-Maidah
[5]: 50)

Maka keimanan mengharuskan orang beriman untuk hanya menghendaki dan
mengambil hukum Allah, dan menjadikannya pemutus semua perkara di dalam
kehidupan seperti yang diperintahkan oleh Allah (lihat QS al-Maidah : 48;
49). Kongkretnya adalah dengan menerapkan hukum islam, yaitu syariah islam
secara formal untuk mengatur semua aspek kehidupan masyarakat, dalam bingkai
sistem sya'i yaitu sistem khilafah yang telah dipelihara dan dijaga oleh
generasi islam sejak para sahabat hingga khilafah runtuh pada 28 Rajab 1322
H/4 Maret 1924 M.

Khilafah Janji Agung Allah SWT

Allah SWT berjanji memberikan istikhlaf fi al-ardh kepada umat Islam (QS
an-Nur: 55). Istikhlaf fi al-ardh tidak memiliki makna lain selain
penganugerahan kekuasaan dan tugas pengaturan urusan manusia di seluruh
dunia.

Imam Al-Baidhawi menyatakan: … Layastakhlifannahum artinya: menjadikan
mereka para khalifah pengatur bumi yang akan mengatur semua kekuasaan di
dalam kekuasaan mereka (Imam al-Baidhawi, Tafsir al-Baydhawi, IV/197).

Imam al-Qurthubi menyatakan: "… Allah akan menjadikan di antara mereka para
khalifah (penguasa). Para Sahabat pun bersepakat untuk mengangkat Abu Bakar
ra. setelah terjadi diskusi antara kaum Muhajirin dan Anshar di Saqifah Bani
Sa'idah…" (Imam al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, I/264).

Ibnu Arabi berkata, "Ayat ini merupakan janji umum dalam masalah nubuwwah,
khilafah, tegaknya dakwah dan berlakunya syariah secara umum." (Imam
al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi, XII/299-202).

Para mufassir lainnya juga memberikan penjelasan senada. Semua ini
menunjukkan bahwa Khilafah Islam merupakan janji Allah yang paling agung
bagi kaum Mukmin. Dengan tegaknya Khilafah Islam, agama Allah SWT bisa
ditegakkan secara sempurna, dan kerahmatan bagi dunia bisa diwujudkan secara
nyata.

Nabi saw juga telah memberikan kabar gembira (bisyarah) bahwa kekuasaan umat
Islam yang mencakup seluruh muka bumi. Nabi saw juga memberitakan bahwa era
kenabian akan diikuti oleh era Khilafah 'ala Minhaj an-Nubuwwah lalu disusul
era mulkan 'adhan (para penguasa lalim) dan berikutnya era mulkan
jabriyyatan (para penguasa diktator). Kemudian Nabi bersabda:

« … Ëõãøó Êóßõæäõ ÎöáÇóÝóÉð Úóáóì ãöäúåóÇÌö ÇáäøõÈõæøóÉö » Ëõãøó ÓóßóÊó

Selanjutnya datanglah masa Khilafah 'ala Minhaj al-Nubuwwah (Khilafah yang
berjalan di atas manhaj kenabian)." Setelah itu beliau diam (HR Ahmad).

Wahai Kaum Muslim

Jelaslah bahwa khilafah adalah kebutuhan dunia dan sekaligus tuntutan
keimanan kita. Dan tegaknya kembali Khilafah ala minhaj an-nubuwah adalah
janji Agung Allah SWT. Lalu tidakkan kita ingin meraih kemuliaan sebagai
bagian dari orang-orang yang mewujudkannya? Kapan lagi kalau tidak sekarang
wahai kaum musim. Wallâh a'lam bi ash-shawâb. []

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment