Advertising

Saturday 25 June 2011

[wanita-muslimah] PBNU; Hukum Pancung,Gantung,Cambuk dan potong tangan adalah hukum Jahilliah

 

Saya sependapat dgn NU bahwa hukum2 Islam seperti pancung,gantung,Potong Tangan, dan cambuk adalah hukum2 islam
diwaktu zaman jahilliah dan perbudakan.

Bentuk2 hukum itu boleh di tukar dgn yang lebih manusiawi
sesuai dgn kemajuan prdapan umat.

Pem. Aceh adalah mengikuti peraturan2 Islam jahilliah atau primitif
sangat kita sayangi sekali.

Semoga rakyat Aceh dapat mengoreksinya di hari2 kedepan,Insya ALLAH

salam

PBNU: Malaikat Pun Tak Bisa Selamatkan TKI Ruyati
Dwi Afrilianti - Okezone
Selasa, 21 Juni 2011 15:44 wib

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengimbau publik tidak menyalahkan pemerintah secara membabi-buta dalam perkara TKI Ruyati binti Satubi.

Dia beralasan hukum di Arab Saudi diterapkan begitu ketat, sehingga hampir mustahil diintervensi. “Salah alamat memojokkan pemerintah masalah pancung, bahkan malaikat pun tak bisa membantu,” ujar pria yang pernah tinggal di Arab Saudi selama 13 tahun itu di Jakarta, Selasa (21/6/2011).

Dia menerangkan, hukum di Arab Saudi sebagian besar mengadopsi dari nilai-nilai Islam. Namun aturan-aturan dari zaman Jahiliyah juga masih berlaku. Dalam konteks hukuman pancung bagi Ruyati, Kiai Said menyatakan sesuai dengan hukum Islam.

“Barang siapa membunuh maka dibunuh, kecuali dimaafkan seluruh ahli waris. Satu saja ahli waris tidak memaafkan tetap dieksekusi, siapa pun tidak bisa intervensi, bahkan pun raja tidak bisa,” ungkapnya.

Apabila keluarga korban memaafkan, pelaku pembunuhan pun tak langsung bebas begitu saja. Melainkan harus membayar uang darah (diyat). Besaran nilainya seharga 100 ekor unta. “Ada hadits-nya, sekarang Rp4,7 miliar, itu kalau yang membunuh orang asing, tapi kalau orang Arab paling mahal Rp1 miliar,” urainya.

Yang menjadi pertanyaan, sambung Kiai Said, adalah mengapa Ruyati melakukan pembunuhan. Motif inilah yang harus diungkap. Apakah karena dia membela diri dari serangan majikannya atau karena sebab lain. “Ini yang mengungkap harus LSM, Ormas, LBH, sayangnya di sana tidak ada lembaga-lembaga itu,” ungkapnya.

Ketika ditanya siapa yang bisa mengungkap motif pembunuhan Ruyati. Kiai Said dengan tegas menjawab. “Tidak ada.”

Kiai Said menegaskan dirinya tak memiliki tendensi apa pun dalam kasus ini. Dia berkilah hanya ingin berbagi pengalaman tentang Arab Saudi. “Saya bukan membela siapa-siapa, bukan corong pemerintah, hukum Saudi memang begitu,” ungkapnya.

Dia pun kemudian mewanti-wanti bahwa yang salah di balik maraknya aksi kekerasan yang dilakukan warga Arab terhadap TKI bukanlah hukum Islam. Melainkan faktor manusianya yang masih berwatak jahiliyah. “Sebenarnya di sana tidak murni hukum Islam, itu hukum badui zaman jahiliyah seperti itu, jadi hendaknya kita tahu, jangan dipolitisir, saya tahu persis,” tandasnya.
(ful)

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment