Advertising

Thursday 16 June 2011

[wanita-muslimah] Rochmat S Labib: HT Tidak Menggunakan Kekerasan

 

Rochmat S Labib: HT Tidak Menggunakan Kekerasan

Pengantar:

Di tengah isu aksi kekerasan berbau terorisme yang kemudian oleh sebagian
kalangan dikaitkan dengan perjuangan menegakkan syariah dan Khilafah, tentu
menarik untuk mengetahui lebih jauh visi-misi dan metode perjuangan Hizbut
Tahrir (HT). Jelas, karena HT adalah salah satu—jika bukan
satu-satunya—gerakan yang konsisten dan telah melewati waktu yang cukup
panjang dalam perjuangan menegakkan syariah dan Khilafah. Bagaimana
sebetulnya visi-misi HT? Bagaimana HT mengartikulasikan gagasan-gagasannya?
Bagaimana pula pandangan HT tentang aksi kekerasan dalam mewujudkan tujuan
menegakkan syariah dan Khilafah?

Untuk menjawab beberapa pertanyaan di atas, Redaksi kembali mewawancarai
Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Rochmat S Labib.

Berikut petikannya.

Metode apa yang ditempuh HT untuk mewujudkan Khilafah?

Khilafah merupakan kewajiban syar'i atas seluruh kaum Muslim. Cara
menegakkan Khilafah juga harus syar'i. Sebab, Islam tidak hanya mewajibkan
dan menjelaskan gambaran sistemnya, namun juga menjelaskan tharîqah atau
metode menegakkan sistem itu.

Lalu bagaimana merumuskan tharîqah tersebut?

Tharîqah dakwah merupakan hukum syariah sehingga harus digali dari dari
dalil-dali syar'i. Karena itu, sirah Nabi saw. amat relevan untuk dikaji.
Sebab, beliau adalah uswah hasanah, termasuk dalam menegakkan dawlah,
mengubah dâr kufr menjadi dâr al-Islâm.

Perlu saya tegaskan, sirah Nabi saw. termasuk as-Sunnah sehingga bisa dan
harus dijadikan sebagai hujjah, tentu setelah diverikasi kesahihannya. Agar
lebih sempurna, sirah Nabi saw. tersebut dikaitkan dengan berbagai ayat yang
turun ketika itu. Sebab, perbuatan Rasulullah saw. juga implementasi dari
ayat-ayat yang turun kepada beliau.

Dengan berbekal sirah Nabi saw. dan ayat-ayat tersebut, apakah setiap orang
bisa merumuskannya?

Tentu tidak. Sebagai bagian dari hukum syariah, hanya ulama yang sampai
derajat mujtahid saja yang boleh berijtihad dalam perkara ini.

Hanya seorang mujtahid yang bisa menggali thariqah dakwah dari dalil-dalil
syar'i yang ada. Alhamdulillah, muassis Hizbut Tahrir, yakni al-'Allamah
asy-Syaykh Taqiyuddin an-Nabhani rahimahul-Lâh adalah seorang ulama yang
mencapai derajat mujtahid. Beliau pun telah berhasil merumuskan tharîqah
dakwah yang digali dari dalil-dalil syariah.

Bisa dijelaskan tharîqah dakwah tersebut?

Secara garis besar, tharîqah tersebut berupa sejumlah aktivitas yang harus
dilaksanakan dalam tiga marhalah (tahapan atau periode, red.).

Marhalah pertama adalah marhalah at-tatsqîf (tahap pembinaan dan
pengkaderan). Tahap ini dilakukan untuk membentuk pribadi-pribadi yang
meyakini fikrah dan thariqah Islam yang diadopsi oleh Hizb hingga terbentuk
sebuah kutlah hizbiyyah (kelompok politik). Mereka yang berhimpun dalam
kutlah itu dibina agar siap mengemban dakwah dan memikul semua beban
perjuangan.

Tahapan ini didasarkan pada tahapan awal dakwah Rasulullah saw.

Setelah diperintahkan menyampaikan risalah, beliau segera mengerjakannya,
terutama terhadap orang-orang yang beliau kenal.

Orang-orang yang beriman kemudian dibina, dikader dan diorganisasi di
tempat-tempat yang tidak diketahui publik, seperti di rumah al-Arqam,
bukit-bukit, dan lain-lain. Dakwah tersebut berlangsung selama tiga tahun
hingga turun QS al-Hijr [15]: 94 yang memerintahkan Rasulullah saw.
berdakwah secara terang-terangan di tengah masyarakat. Perintah tersebut
menunjukkan bahwa itu merupakan tharîqah yang harus dikerjakan. Sejak itu,
dakwah Rasulullah saw. memasuki tahapan berikutnya, yakni berinteraksi
dengan masyarakat secara terbuka.

Itu juga dijalankan Hizbut Tahrir?

Ya. Setelah sukses pada tahap pertama, Hizb pun melangkah pada tahapan kedua
itu, yakni marhalah at-tafâ'ul ma'a al-ummah (tahap berinteraksi dengan
umat). Dalam tahapan ini, tsaqâfah murakkazah (pembinaan intensif, red.)
yang dijalankan pada tahap pertama tetap dilanjutkan, namun ditambah dengan
beberapa aktivitas lainnya. Di antaranya adalah tsaqâfah jamâ'iyyah, yakni
pembinaan yang ditujukan untuk publik.

Berbagai diskusi, seminar, konferensi, tablig akbar dan semacamnya termasuk
dalam aktivitas ini.

Dengan pembinaan umum tersebut, pemikiran Islam akan menyebar luas di tengah
masyarakat. Tujuannya agar tercipta al-wa'y al-'âm, kesadaran umum di
tengah-tengah umat tentang Islam. Pada gilirannya, kesadaran umum tersebut
akan melahirkan ar-ra'y al-'âm, opini umum, yakni opini kolektif yang
menghendaki kembalinya Khilafah dalam kehidupan.

Tema apa yang perlu digencarkan agar berkembang menjadi opini umum?

Ya tentu tentang Islam sebagai ideologi. Temanya fokus pada pemikiran dan
hukum-hukum yang mendasar dan penting bagi umat, seperti akidah Islam serta
kewajiban terikat dengan hukum syariah, menerapkan Islam dalam semua aspek
kehidupan, menegakkan Khilafah, jihad fî sabîlil-Lâh, menyatukan
negeri-negeri Islam, dan lain-lain.

Digencarkan pula tentang keharaman menerapkan sekularisme, kapitalisme,
demokrasi serta semua sistem dan hukum produk manusia; juga tentang
keharaman berpecah-belah lebih dari satu negara, bahaya nasionalisme, dan
lain-lain. Dengan begitu, umat ini memiliki komitmen kuat untuk
memperjuangkan tegaknya Khilafah dan menjaga eksistensinya, sebagaimana
penduduk Madinah ketika itu.

Akankah semulus itu?

Tentu terjadi benturan-benturan. Masyarakat yang menjadi lahan dakwah bukan
ruang hampa yang kosong dari pemikiran. Di dalamnya sudah berkembang
berbagai pemikiran, termasuk pemikiran yang sesat dan batil. Ada
sekularisme, kapitalisme, liberalisme, pluralisme, feminisme dan lain-lain.
Semua ide sesat itu harus dienyahkan dari benak umat. Untuk itu,
dilakukanlah ash-shirâ' al-fikrî, pertarungan pemikiran. Caranya, dengan
menelanjangi kesesatan semua ide tersebut, merobohkan bangunan
argumentasinya dan menunjukkan kebobrokannya. Pada saat yang sama
ditunjukkan kebenaran dan keunggulan Islam.

Sesungguhnya aktivitas ini juga merupakan bagian dari tharîqah dakwah
Rasulullah saw. Dalam marhalah ini, beliau banyak menyerang berbagai
kepercayaan, nilai-nilai, adat-istiadat dan kebiasaan Jahiliah. Ini semakin
jelas jika kita melihat tema ayat-ayat yang turun pada saat itu.

Selain itu?

Benturan politik. Ini tidak bisa dihindari. Sebab, kondisi umat Islam yang
kini hidup dalam cengkeraman sistem kufur ini tidak terjadi dengan
sendirinya. Ini terjadi karena skenario dan konspirasi negara-negara kafir
penjajah. Untuk mempertahankan keadaan itu, ditanamlah para penguasa yang
menjadi antek dan boneka mereka.

Penguasa bukan bekerja untuk umat, namun untuk kepentingan negara-negara
penjajah yang menjadi majikannya.

Khilafah tidak bisa didirikan selama umat dalam keadaan demikian. Umat harus
dibebaskan. Caranya, umat harus diberi kesadaran yang benar tentang penjajah
dan anteknya itu. Maka dari itu, Hizb pun membongkar berbagai makar dan
konspirasi negara-negara kafir penjajah itu. Secara terbuka Hizb juga
menunjukkan penentangan terhadap para penguasa antek tersebut dan mengungkap
pengkhianatan mereka; juga menasihati mereka agar mengubah sikapnya yang
lebih memilih sistem kufur dan loyal kepada negara-negara kafir penjajah.
Aktivitas ini termasuk dalam al-kifâh al-siyâsî, perjuangan politik.

Aktivitas ini juga dilakukan Rasulullah saw. dalam dakwahnya. Beliau
menghadapi para pemuka Arab Jahiliah yang mencengkeram masyarakat.

Al-Quran juga menentang Abu Lahab dan para pemimpin Jahiliah lainnya
sekaligus mengungkap jatidiri mereka yang sebenarnya.

Bagaimana respon negara-negara penjajah dan para penguasa antek?

Mereka tentu gerah. Mereka juga amat takut jika umat memiliki kesadaran
tersebut. Karena itu, mereka berusaha keras menghalangi Hizb yang berdakwah
di tengah umat. Bahkan berbagai tindakan keji mereka lakukan untuk
membungkam Hizb. Rezim Karimov di Uzbekistan, misalnya, telah menahan dan
memenjarakan ribuan anggota Hizb dan pendukungnya.

Hafidz Asad di Suriah pernah membantai lebih dari 300 anggota Hizb hanya
dalam satu malam. Qaddafi pernah menggantung sejumlah anggota Hizb di depan
umum. Saddam Husaein pernah membunuh ratusan anggota Hizb. Musharraf
menganiaya dan dan memenjara ratusan anggota Hizb.

Tindakan serupa juga dilakukan oleh rezim Turki, Bangladesh, Tunisia dan
lain-lain.

Bagaimana Hizb Tahrir menyikapi hal itu?

Hizb tetap istiqamah. Semua tindakan keji tidak akan mampu memalingkan Hizb
dari perjuangannya. Hizb tidak akan tunduk oleh tekanan penguasa, atau
tergoda dengan iming-iming kekuasaan, apalagi berkompromi dengan kekuatan
kufur sembari menggadaikan Islam.

Sikap ini juga demi meneladani Rasulullah saw. Saat beliau ditawari harta,
tahta dan wanita dengan syarat meninggalkan dakwah, beliau tegas menolak.

Tidak melakukan perlawanan secara fisik atau mengangkat senjata?

Tidak. Hizb tetap sabar dan istiqamah dengan tharîqah yang diadopsi, yakni
tidak menggunakan kekuatan fisik, baik dalam menghadapi pelakuan keji atau
dalam meraih kekuasaan. Sikap ini pun diambil dari sikap Rasulullah saw.
Dalam menjalani marhalah ini, banyak Sahabat yang difitnah, disiksa,
diboikot, bahkan dibunuh. Ketika ada sebagian Sahabat memohon kepada
Rasulullah saw. untuk menggunakan kekerasan, Rasulullah saw. menolak
keinginan mereka. Bahkan ketika permintaan yang sama disampaikan setelah
Baiat 'Aqabah yang kedua beliau menyatakan, "Lam nu'mar bidzâlika (Kita
belum diperintahkan untuk itu)."

Alhamdulillah, kesabaran itu perlahan membuahkan hasil. Para penguasa antek
itu berguguran satu-persatu. Hafidz Asad, Saddam Husain, Raja Abdullah dan
Raja Fahd telah mati. Musharraf, Ben Ali, dan Husni Mubarak telah tumbang
dari kekuasannya. Insya Allah, Qaddafi, Karimov dan para penguasa represif
lainnya akan segera menyusul. Sebaliknya, atas pertolongan Allah SWT dan
taufik-Nya, Hizb tetap eksis hingga kini, bahkan hari demi hari terus
mengalami kemajuan.

Bisa ditunjukkan kemajuan tersebut?

Alhamdulillah, opini yang terus kita bangun semakin menguat. Tuntutan
terhadap tegaknya Khilafah kian nyaring. Kerinduan umat untuk bersatu dalam
satu institusi Khilafah semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Ini bisa dilihat dari besarnya animo umat terhadap acara-acara yang kita
adakan. Hasil-hasil survei juga menunjukkan angka signifikan dukungan
terhadap syariah dan Khilafah.

Pada saat yang sama, kepercayaan masyarakat Muslim terhadap demokrasi
melorot tajam. Di negeri ini, misalnya, setelah demokratisasi telah
digencarkan lebih dari sepuluh tahun, rakyat justru makin apatis.

Hampir semua Pilkada dimenangkan oleh golput. Wajar saja. Sebab, demokrasi
tidak membuat rakyat menjadi sejahtera. Rakyat bahkan tambah sengsara.
Korupsi makin menjadi-jadi. Undang-undangnya justru banyak memihak pada
kepentingan asing.

Kita makin yakin, tegaknya Khilafah makin dekat.

Apakah cukup dengan meningkatnya opini itu Khilafah bisa tegak?

Tentu tidak. Ada satu faktor lagi yang harus ada, yakni dukungan ahl
al-quwwah, pemegang kekuasaan riil. Dari merekalah diharapkan kekuasaan bisa
diserahkan kepada Hizb sehingga pendirian Khilafah bisa diproklamirkan.
Untuk itu Hizb melakukan aktivitas thalab an-nushrah, mencari pertolongan
dari pemegang kekuasaan riil.

Perlu saya tegaskan, ini adalah satu-satunya metode yang syar'i dalam
pengambilalihan kekuasaan. Aktivitas inilah yang dilakukan Rasulullah saw.
untuk mendapatkan kekuasaan. Beliau melakukan kontak dengan para pemuka
kabilah di Arab untuk tujuan ini. Meskipun sering mendapatkan penolakan,
beliau tetap mencari pertolongan tanpa berputus asa.

Diceritakan Ibnu Saad dalam Thabaqât-nya, beliau menghubungi lebih dari 15
kabilah. Ini menunjukkan aktivitas tersebut merupakan tharîqah yang harus
dijalankan.

Sebagaimana kita tahu, akhirnya beliau bertemu dengan para pemuka kabilah
Aus dan Khazraj dari Madinah. Mereka mau beriman dan bersedia menyerahkan
kekuasaan mereka kepada Rasulullah saw. hingga berdirilah negara Islam
pertama di Madinah.

Saat itu terjadi, maka berlangsunglah marhalah berikutnya, marhalah ketiga,
yakni marhalah istilâm al-hukm wa tathbîq al-Islâm, tahap penyerahan
kekuasan dan penerapan Islam. Saat itulah Daulah Islam didirikan dengan
menerapkan hukum Islam secara total dan mengemban dakwah ke seluruh dunia.

Kapan itu bisa terjadi lagi?

Insya Allah dalam waktu dekat. Tegaknya Khilafah semata merupakan
pertolongan Allah SWT. Allah SWT telah berjanji akan memberikan
pertolongan-Nya kepada siapa pun yang menolong agama-Nya. Kita tidak tahu
kapan janji itu akan ditunaikan. Namun, kita yakin Allah SWT pasti
menunaikan janji-Nya. []

------------------------------------

mediaumat adalah milis islam untuk sarana menyebarkan berita islami atau
memberikan opini islam pada kebangkitan islam dalam siyasah islami dengan
artikel atau berita secara syar'i , sebagai sarana dakwah islam ,sebagai
sarana syiar islam Dari berbagai ormas islam dengan mengopinikan ideologi
islam ,milis ini tanggung jawab di luar tabloid mediaumat karena milis ini
bukan bagian dari tabloid tersebut . walau ada member yang mengambil dari
tabloid tersebut tapi di harapkan sama tujuanya yaitu mengopinikan hadirnya
KHILAFAH A'LA MINHAJ AN-NUBUWWAH

Rasulullah saw bersabda, " Siapa saja yang melepaskan tangan dari ketaatan (
kepada khilafah/ imam ), ia akan menjumpai Allah pada hari kiamat kelak
tanpa hujjah. Siapa saja yang mati dan di pundaknya tidak terdapat baiat, ia
mati seperti kematian jahiliyah " ( HR Muslim ) ketika kita hendak membaiat
khalifah, dan khalifahnya belum ada, tentu kewajiban kita seluruh kaum
muslimin dan muslimah untk mengupayakan keberadaanya. Jika kita tidak
mengupayakan adanya khilafah islamiyah berarti kita meninggalkan kewajiban
dari Allah, sama saja seperti kita meninggalkan kewajiban sholat... Tanpa
adanya Khilafah Umat islam akan mudah di Hinakan , seperti saat ini

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment