Advertising

Thursday 16 June 2011

[wanita-muslimah] [Sabili] Dalil-dalil Sesatnya Pluralisme

 

Alhamdulillahi nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruhu, wa naudzu billahi
min syururi anfusina wa min sayyiati a'malina, man yahdillahu fala
mudhillalahu, wa man yudhlilhu fala hadiya lahu. *

* *

*Asyhadu an laa ilaha illallahu, wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa
rasuluhu. *

* *

*Ya ayyuha alladziina amanuu ittaquullaha haqqa tuqatihi wala tamuutunna
illa waantum muslimuuna *

* *

*Ya ayyuhannasu ittaqu rabbakum **al-ladzi **khalaqakum min nafsin wahidatin
wa khalaqa minha zaujaha, wa batsta minhuma rijalan katsiran wa nisa'an,
wattaqullaha al-ladzi tasa'aluna bihi wal arham innallaha kana 'alaikum
raqiban. *

* *

*Ya ayyuhalladzina amanu ittaqullaha wa qulu qaulan sadidan yashluh lakum
a'malakum wa yaghfir lakum dzunubakum wa man yuthi'illaha wa rasulahu faqad
faza fauzan'adziman.*

* *

*Amma ba'du:*

Sejujurnya dulu juga pernah berpikir seperti kebanyakan dari kita...bahwa
semua agama itu sama. Ada Yahudi, Nasrani, Islam, Hindu dan Budha. Sama-sama
benar dan bila dijalankan dengan sungguh-sungguh akan membawa
keselamatan...(maklum dulu juga dapat pelajaran Dasa Sila atau Lima Dasar
atau apalah namanya -tidak penting-)

Namun setelah belajar Dienul Islam sedikit-sedikit (tentunya bukan belajar
dari sekolah-sekolah yang sekuler itu) pandangan saya berubah total. Berikut
nanti di paling bawah saya posting.

Orang - orang mengira / menyangka bahwa Nabi Musa a.s. dan Nabi Isa a.s
adalah pembawa sekaligus memeluk agama Yahudi dan Nasrani...padahal agama
tersebut tidak pernah mereka bawa. Ini adalah salah kaprah. Yang benar
adalah Dienul Islam*.

Perlu diketahui, Nabi Musa a.s. dan Nabi Isa a.s. adalah keturunan dari Nabi
Ibrahim a.s.

Di antara Nabi Ibrahim a.s. dan Musa a.s ada beberapa nama yang cukup
masyhur.

Antara lain Ishak putra Ibrahim. Kemudian Ishak memiliki keturunan yaitu
Nabi Yaqub a.s.. Kemudian ada Nabi Yaqub a.s memiliki putra Nabi Yusuf a.s.

. Kemudian dari anak cucu Ibrahim a.s. ini kelak juga muncul Nabi Musa a.s.

hingga Nabi Isa a.s.

Nabi Ibrahim a.s. dan Anak Cucunya Bukan Penganut Agama Yahudi Atau Nasrani.

Perhatikanlah firman Allah SWT (yang artinya)

"ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim,
Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau
Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan
siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari
Allah[92] yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa
yang kamu kerjakan." (QS. Al Baqarah : 140)

[92]. Syahadah dari Allah ialah persaksian Allah yang tersebut dalam Taurat
dan Injil bahwa Ibrahim a.s. dan anak cucunya bukan penganut agama Yahudi
atau Nasrani dan bahwa Allah akan mengutus Muhammad s.a.w.

Maka, kalau Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya bukan nabi dari
agama Yahudi dan Nasrani, berarti kan Yahudi dan Nasrani adalah agama buatan
manusia, alias agama bid'ah. Dibuat-buat.

Dalilnya?

Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang telah

mengatakan:

"Rafi', Salam ibnu Misykum, dan Malik ibnus Saif datang kepada Nabi SAW.,
lalu mereka berkata: 'Hai Muhammad, bukankah engaku mengaku bahwa
sesungguhnya engkau ini adalah pengikut agama Ibrahim dan engkau beriman

(pula) kepada Al-Kitab yang berada pada kami?"

Nabi SAW. Menjawab : 'Benar, akan tetapi kamu telah membuat-buat bid'ah dan
ingkar terhadap apa yang dikandung di dalamnya (Al-Kitab) itu, kemudian kamu
menjelaskannya kepada umat manusia'.

Akan tetapi jawab mereka : 'Sesungguhnya kami hanyalah mengamalkan apa yang
ada pada tangan kami (Al-Kitab), dan sesungguhnya kami berada pada jalan
hidayah dan kebenaran'. Setelah itu Allah menurunkan ayat: "Hai Ahli Kitab,
kamu tidak dipandang beragama sedikit pun..." (QS Al-Maidah : 68 -82)

Berkenaan dengan perkara ini Allah Swt berfirman:

ÇáøóÐöíäó ÂóÊóíúäóÇåõãõ ÇáúßöÊóÇÈó íóÚúÑöÝõæäóåõ ßóãóÇ íóÚúÑöÝõæäó
ÃóÈúäóÇÁóåõãú æóÅöäøó ÝóÑöíÞðÇ ãöäúåõãú áóíóßúÊõãõæäó ÇáúÍóÞøó æóåõãú
íóÚúáóãõæäó

Orang-orang yang telah Kami beri al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal
Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya
sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka
mengetahui (QS al-Baqarah 2: 146)

Ayat tersebut menggambarkan pengetahuan mereka terhadap Rasulullah saw.

Mereka tahu benar bahwa beliau adalah utusan Allah Swt; al-Quran yang beliau
bahwa adalah wahyu dari-Nya; dan risalah yang beliau bawa adalah haq.

Seiring berlalunya masa serta bergantinya generasi, sebagian dari mereka
malah menciptakan agama baru, yaitu agama Yahudi dan Nasrani.

Jadi kalau di zaman sekarang ada yang beranggapan, "Agama samawi ada tiga".

Ini adalah salah kaprah, Allah Swt tidak pernah menurunkan agama Yahudi dan
Nasrani. Yang Allah Swt turunkan adalah Kitab Suci Taurat untuk Bani Israil
dan Injil untuk al-Masihin (yang sekarang tidak murni lagi).

Allah SWT berfirman (yang artinya):

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa
yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah
agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik
kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya).(QS. Asy Syura : 13)

Jauh sebelum Nabi Muhammad *shallallahu alaihi wasallam* lahir, umat – umat
sebelum beliau sudah mengetahui bahwa kelak risalah nabi mereka semisal Musa
a.s. atau Isa a.s. akan dilanjutkan oleh seseorang yang bernama Muhammad.

Ini penting karena ketika nabi Musa a.s. meninggal, maka syariatnya hanya
akan berlaku hingga muncul nabi yang baru, dan kemudian akan berlalu pula
nabi itu hingga muncul Nabi Muhammad *shallallahu alaihi wasallam.*

Abu Na'im dalam kitabnya "*Al-Hilyah*" telah meriwayatkan sebagai berikut:

Allah telah memberi wahyu kepada Musa as, Nabi Bani Israil, bahwa
barangsiapa bertemu dengan Aku, padahal ia ingkar kepada Ahmad (Muhammad
s.a.w), niscaya Aku masukkan dirinya ke dalam neraka. Musa berkata:

"Siapakah Ahmad itu, Ya Rabbi?"

Allah berfirman: "Tidak pernah Aku ciptakan satu ciptaan yang lebih mulia
menurut pandangan-Ku daripadanya. Telah Ku-tuliskan namanya bersama nama-Ku
di Arasy sebelum Aku ciptakan tujuh lapis langit dan bumi. Sesungguhnya
surga itu terlarang bagi semua mahluq-Ku, sebelum ia dan umatnya terlebih
dahulu memasukinya".

Musa a.s. berkata: "Siapakah umatnya itu?"

Firman-Nya: "Mereka yang banyak memuji Allah. Mereka memuji Allah sambil
naik, sambil turun dan pada setiap keadaan.

Mereka mengikat pinggang (menutup aurat) dan berwudhu membersihkan anggota
badan.

Mereka shaum siang hari, bersepi diri dan berdzikir sepanjang malam.

Aku terima amal yang dikerjakan dengan ikhlas, meskipun sedikit.

Akan Ku-masukkan mereka ke dalam surga karena kesaksiannya: Tiada Tuhan yang
sebenarnya wajib diibadahi selain Allah.

Musa berkata: "Jadikanlah saya Nabi Umat itu".

Allah berfirman: "Nabi Umat itu dari mereka sendiri".

Musa berkata lagi: "Masukanlah saya dalam golongan umat Nabi itu". (*)

Allah menerangkan: "Engkau lahir mendahului Nabi dan umat itu, sedang dia
lahir kemudian. Aku berjanji kepadamu untuk mengumpulkan engkau bersamanya
di Darul-Jalal (surga)". (*Hadits Qudsi* Riwayat Abu Na'im dalam al-Hilyah)

(*) perhatikanlah betapa kuatnya kemauan Nabi Musa untuk minta dimasukkan
dalam lingkungan umat Nabi SAW. setelah mengetahui bahwa ia tidak dapat
dijadikan Rasul-Nya, karena Rasul-Nya harus dari keturunan Ismail dari
golongan bangsa Arab, sedang beliau dari keturunan Ya'qub dari golongan Bani
Israel.

Berikut penjelasan tambahan dari Abul A'la al-Maududi dalam *Let Us Be

Muslims* :

Perbedaan pokok antara din* dan syari'ah adalah: sementara din sejak dulunya
sama dan satu, sedangkan syariah beragam. Ada perubahan atau pencabutan pada
syar'iah terkemudian terhadap syari'ah terdahulu, namun tidak mengubah
din-Nya. Din Nabi Nuh sama dengan din Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s. Nabi
Isa a.s., Syu'ain a.s., Hud a.s., Shalih a.s. dan Muhammad saw. Tetapi
syari'ah yang diturunkan kepada mereka (bisa saja) berlainan satu dengan
yang lain. (al-Maududi, Abul A'la . Let Us Be Muslims / Menjadi Muslim
Sejati, Jogjakarta : Mitra Pustaka, 1998)

*Dalil-dalil KESESATAN PLURALISME*

Jangankan hukum buatan manusia, kitab (suci) umat lain saja diperintahkan
agar dibuang! Padahal di kitab itu ada syariat-syariat dari Allah SWT.

Rasulullah *Shallallahu Alaihi Wa Sallam* menegur Umar r.a, ketika ia
membaca al-Qur'an dan Taurat secara berganti-ganti untuk memperbandingkan,
kata beliau SAW pada sahabatnya itu : "*Buanglah itu!* *Demi DZAT yg jiwa
Muhammad berada ditangan-NYA, seandainya Musa as masih hidup sekarang, maka
tidak halal baginya kecuali harus mengikutiku, akulah penghulu para nabi dan
akulah penutup para nabi**.."* (HR Ahmad, III/387, di-*hasan*-kan oleh
Albani dlm *Al-Irwa'* VI/34 & *Al-Misykah* I/38)

Said bin Tsabit meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda: *"Demi Allah yang
jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya Musa berada di tengah – tengah
kalian, lalu kalian mengikutinya dan meninggalkanku, maka kalian telah
tersesat. Sesungguhnya kalian adalah (umat yang menjadi bagianku) dan aku
adalah (nabi yang menjadi) bagian kalian"* (HR. Ahmad)

Dalam hadits lain, Al-Hafidh Abu Bakar berkata, meriwayatkan hadits dari
Jabir yang mengatakan, "Rasulullah saw bersabda, *"Janganlah kamu sekalian
bertanya kepada Ahli Kitab tentang sesuatu, karena mereka tidak akan
memberikan petunjuk kepada kalian, dan sungguh mereka telah sesat. (Kalau
kamu menanyakan sesuatu kepada Ahli Kitab) maka sesungguhnya kamu boleh jadi
membenarkan kebatilan atau membohongkan kebenaran. Maka seandainya Musa
hidup di antara punggung – punggung kalian (di kalangan kalian) tidak halal
baginya kecuali mengikutiku."* (HR.Ahmad)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah *Radhiyallahu* *Anhu*, dari Rasulullah
*Shallallahu Alaihi wa Salam* bahwasanya beliau bersabda*, "Demi Dzat yang
jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah seorang dari umat ini yang
mendengar (agama)ku, baik dia itu seorang Yahudi maupun Nasrani, kemudian
dia mati dan belum beriman kepada apa yang aku diutus dengannya, kecuali dia
termasuk penghuni

neraka."* (Hadits Riwayat Muslim. Bab Wajibnya Beriman Kepada Risalah Nabi
Bagi Seluruh Manusia dan Penghapusan Agama-Agama Dengan Agama Beliau.)

Diriwayatkan dari Anas *Radhiyallahu Anhu*, dia menceritakan, ada seorang
anak Yahudi yang biasa mengambilkan air wudhu untuk Rasulullah *Shallahu
Alaihi wa Sallam* dan membawakan sandal beliau. Lalu anak itu sakit, maka
Rasulullah menjenguknya. Beliau kemudian berkata kepadanya, *"Wahai Fulan,
ucapkanlah Laa Ilaaha Illallaah. Lalu anak itu melihat kepada bapaknya dan
bapaknya pun diam. Kemudian beliau mengulanginya kembali, anak itu pun
kembali melihat bapaknya, maka ayahnya mengatakan, "Taatilah Abul Qasim
(Rasulullah saw)." maka anak itu pun mengucapkan, 'Aku bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan melainkan Allah Ta'ala, dan engkau adalah Rasul Allah.' Setelah
itu Rasulullah keluar dan beliau berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah
mengeluarkannya dari neraka melalui aku."* (HR. Ahmad)

Wallahu a'lam bishawab

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment