Advertising

Sunday 5 June 2011

[wanita-muslimah] Segarnya Udara di Palutungan, ”Lembang”-nya Kuningan

 

Segarnya Udara di Palutungan, "Lembang"-nya Kuningan
Kamis, 02/06/2011 - 00:34
[image: DOK./"PRLM"]
DOK./"PRLM"
Wisatawan lokal memadati Curug Putri yang berada sekitar lima ratus meter di
sebelah timur Bumi Perkemahan Palutungan, Desa Cisantana, Kec. Cigugur, Kab.
Kuningan. Air "curug" yang bersumber dari mata air Gunung Ciremai itu
dipercaya sebagian orang memiliki khasiat obat dan mendatangkan jodoh.*

JALAN-JALAN ke Kabupaten Kuningan, orang biasanya akan menyempatkan diri
untuk singgah di beberapa tempat yang selama ini sudah dikenal sebagai ikon
wisata daerah tersebut. Sebut saja situs sejarah Linggarjati, pemandian air
panas Sangkanhurip, kolam hikan Cibulan dan Cigugur, Waduk Darma, atau
Talaga Remis.

Di luar nama-nama yang sudah populer di atas, Kuningan juga masih menyimpan
objek wisata yang jika ditata dan dipromosikan lebih baik, bisa menjadi
daerah tujuan wisata andalan. Salah satunya adalah daerah Palutungan, yang
oleh beberapa kalangan sering disebut-sebut sebagai "Lembang"-nya Kab.
Kuningan. Hanya, untuk para wisatawan luar daerah, Palutungan masih belum
dikenal.

Selama ini, nama Palutungan sebenarnya cukup menjadi tempat favorit untuk
berkemah dan rendezvous anak-anak muda. Tiap akhir pekan dan liburan,
Palutungan selalu dipadati para remaja dan anak-anak sekolah yang datang
dari Kabupaten Kuningan, Majalengka, Cirebon, bahkan Tegal (Jawa Tengah).
Mereka ke sana untuk berkemah selama satu atau dua hari. Sebagian lagi
sekadar mencari suasana bersama kekasih.

Belakangan, Palutungan juga menjadi area outbound dan gathering dengan
kelengkapan memadai untuk melatih ketangkasan dan uji nyali, seperti flying
fox. Fasilitas umumnya juga relatif sudah lengkap seperti tempat parkir yang
luas, toilet, sarana ibadah, warung jajanan, pusat informasi, hingga area
botram yang nyaman. Untuk keperluan komunikasi, sinyal telefon seluler dari
sejumlah operator tergolong cukup kuat, sehingga sangat membantu wisatawan.

Terletak di punggung Gunung Ciremai (gunung tertinggi di Jawa Barat) pada
ketinggian 1.100 meter di atas permukaan air laut (mdpl), Palutungan mampu
memberi sensasi tersendiri. Di Palutungannya sendiri, kita bisa menikmati
suasana alam khas pegunungan, perpaduan antara kesejukan udara, jejeran
pohon pinus merkusi, dan kicau burung yang hinggap di dahan pepohonan.
Semuanya bisa membuat pikiran segar kembali.

Pemandangan khas lainnya yang dijumpai di Palutungan adalah seringnya kabut
turun menyelimuti kawasan tersebut. Selimut kabut itu datang nyaris tak
mengenal waktu atau musim. Baik pagi, siang, sore, maupun malam, kabut bisa
tiba-tiba turun. Memang turunnya kabut kerap menciptakan suasana horor dan
magis. Namun, pada saat yang sama juga menampilkan pemandangan spektakuler
yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Jika ingin menikmati permainan air, kita juga tak perlu repot karena tak
jauh dari lokasi perkemahan, terdapat sebuah curug (air terjun) yang cukup
indah pemandangannya. Air terjun yang lebih dikenal sebagai Curug Putri itu
terletak di lembah sebelah timur dan hanya berjarak sekitar lima ratus meter
dari area perkemahan. Curug Putri termasuk area favorit yang banyak
dikunjungi remaja dan keluarga.

Salah satu daya tarik curug setinggi delapan meter itu adalah adanya
kepercayaan bahwa air curug tersebut mengandung khasiat obat, khususnya
rematik dan penyakit tulang. Ada juga yang percaya, air Curug Putri yang
bersumber dari mata air di gunung Ciremai itu bisa mengobati 1.001 macam
penyakit. Di samping itu, air curug juga dipercaya memiliki khasiat
mempermudah dapat jodoh. Jika orang sering mandi dan membasuh muka dengan
air Curug Putri, orang itu dipercaya bakal segera dapat jodoh.

Nama Curug Putri itu sendiri berasal dari legenda yang menyebutkan bahwa
tempat itu merupakan pemandian para putri dari kahyangan, tempat para
bidadari turun ke bumi. Saat ada hujan gerimis dan matahari bersinar, dari
Curug Putri kita bisa melihat bentang pelangi yang diyakini oleh sebagian
masyarakat sebagai jembatan bagi turunnya para bidadari nan cantik jelita
dari kahyangan ke bumi.

Tidaklah mengherankan jika banyak pengunjung yang datang ke Curug Putri
sengaja membiarkan tubuhnya tertumbuk air terjun, berendam, dan menceburkan
diri ke dalam kolam yang dibuat berundak-undak, atau sekadar membasuh muka
dengan air curug. "Ya, itu kan hanya mitos. Saya sendiri mandi air terjun
bukan untuk cari jodoh, tetapi karena seneng aja," tutur Mulyana, remaja
asal Kecamatan Cipicung, Kab. Kuningan.

Selain itu, Palutungan juga diklaim sebagai tempat terbaik untuk bisa
menyaksikan pemandangan indah dan spektakuler. Hal itu dimungkinkan karena
dari Palutungan kita bisa menyapu pandang ke tempat-tempat yang ada di
posisi lebih bawah. Ke arah timur, kita bisa menyaksikan Kota Kuningan dan
daerah-daerah sekitarnya. Ke arah selatan, Waduk Darma dengan genangan
airnya bisa kita nikmati. Ke arah barat, kita bisa menyaksikan sebagian
Majalengka. Sementara ke arah utara, kita bisa melihat Laut Jawa dan Pantai
Cirebon.

Berlokasi di Kampung Malaraman, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten
Kuningan, Palutungan relatif mudah untuk dijangkau. Jalanan beraspal yang
tak terlalu lebar, cukup memadai untuk dilalui berbagai jenis kendaraan,
baik roda dua maupun empat. Dari Kota Kuningan, sebelum sampai di
Palutungan, pengunjung akan melewati dua objek wisata yang selama ini sudah
dikenal yakni pemandian Cigugur dan Goa Maria Cisantana.

Untuk mencapai lokasi yang berjarak sekitar sembilan kilometer ke arah barat
dari Kota Kuningan itu, para pengunjung harus melewati jalan yang berkelok
dan mendaki. Oleh karena itu, para pengunjung dituntut ekstra hati-hati,
terutama saat musim hujan. Selain beberapa ruas cukup terjal dan jalan tak
terlalu lebar, saat musim hujan, jalanan relatif licin.

Saat menuju Palutungan, karena jalanan menanjak, pengendara (sepeda motor
dan mobil) mesti sering "bermain" dengan gigi rendah. Sebaliknya, saat
pulang dari Palutungan, karena menurun, pengendara harus sering-sering
menginjak rem. Dengan kondisi seperti itu, jika ingin ke Palutungan, sangat
disarankan menggunakan kendaraan yang bugar dan dalam kondisi baik.
Sebaiknya dihindari penggunaan kendaraan jenis sedan.

Meskipun demikian, bagi sebagian pengunjung, kondisi jalanan yang
berkelok-kelok, justru menghadirkan sensasi tersendiri. Di samping bisa
menikmati kelokan jalan, selama perjalanan ke Palutungan, kita akan
menikmati aroma khas pegunungan, yakni berupa harum segar aroma daun bawang,
wortel, seledri, dan beragam jenis sayuran, yang campur aduk dengan "aroma"
kotoran kerbau/sapi yang digunakan petani untuk memupuk lahan mereka.

Yang pasti, udara Palutungan memang menyegarkan dan menyehatkan. Apalagi
bagi kita yang hidup di kota, di mana keseharian kita tak bisa lepas dari
kontaminasi polusi yang membahayakan kesehatan. (dok. "PR",8/1/11)***

http://www.pikiran-rakyat.com/node/147190

--
Aldo Desatura ® & ©
Twitter = @desatura
YM = desatura
Facebook = hanjakal@gmail.com

================
Kesadaran adalah matahari, Kesabaran adalah bumi
Keberanian menjadi cakrawala dan Perjuangan Adalah pelaksanaan kata kata

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment