Advertising

Saturday 9 June 2012

Re: [wanita-muslimah] Menyoal Pernyataan Wapres dan Mantan Wapres RI tentang Adzan

 

Bagian dari kejumudan ummat adalah nggak ada warga atau pimpinan kampung yg menggagas rapat/musyawarah menyoal bahwa mesjid itu mestinya satu saja dalam 1 kampung (RT/RW). Dalam satu daerah jaman dulu ada satu masjid Raya, lalu ada agung, ada jami. Udah cukup. Lebih dari itu mengundang friksi karena mesjid dijadikan ajang politik.

Salam
Mia

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "Mu'iz, Abdul" <muizof@yahoo.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sun, 10 Jun 2012 02:17:18 +0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Menyoal Pernyataan Wapres dan Mantan Wapres RI tentang Adzan

 

Sebetulnya azan itu kan tidak mensyaratkan pakai speaker (TOA), zaman nabi belum ada TOA, namun mu'azzin seperti Bilal sanggup menyerukan azan yang suaranya dapat didengar. Nah sebaga produk tenologi modern, maka azan menggunakan pengeras suara merupakan dengan sendirinya menjadi tradisi yang populer di kalangan masyarakat yang homogen muslim.

Masih mending suara aza via TOA hanya berlangsung beberapa menit, yang lebih parah di kampung padat mayoritas muslim ta'mir masjidnya mentradisikan tiap jum'at legi membaca Qur'an 30 juz sampai khatam (tamat) startnya setelah selesai shalat subuh, biasanya selesai menjelang jum'at. Bayangkan suara irama mengajinya karena bergiliran ada yang bacaan tajwidnya bener ada yang kacau, ada yang merdu, ada yang tidak merdu dan menggunakan pengeras suara terus menerus dengan volume maksimal pada jam produktif tidak hanya mengganggu internal umat islam juga non muslim, apa bentuk gangguan tsb :

(1) Tidak bisa berbicara dengan tamu kalau tidak berteriak, saat pakai bahasa isyarat susah dipahami,

(2) Tidak bisa istirahat sambil menyimak musik atau menyimak berita di TV atau radio,

(3) Tidak bisa menerima call phone, karena suara yang diterima kalah dengan suara ngaji pakai TOA (speker) tsb.

(4) Tidak bisa mengajari anak yang lagi mengerjakan tugas sekolah.

Gak tahu ya, apakah ta'mirnya tidak punya keluarga atau memang ybs menghentikan aktivitas produksi ssat jum'at legi ?

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: aldiy@yahoo.com
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sun, 10 Jun 2012 01:21:37 +0000
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Menyoal Pernyataan Wapres dan Mantan Wapres RI tentang Adzan

 

Bahwa satu RT ada 3 mesjid saja udah salah besar. Gimana azannya, ya berlomba lah mereka.

Salam
Mia

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: Ari <masarcon@gmail.com>
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Sun, 10 Jun 2012 07:21:12 +0700
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
ReplyTo: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Menyoal Pernyataan Wapres dan Mantan Wapres RI tentang Adzan

 

padahal al irsyad bikin buku yg intinya gak setuju suara speaker masjid keras keras.  bukunya sepi sepi aja.

giliran budiono yg gak setuju suara speaker masjid keras keras, langsung yg protes banyak.

banyak yg nggak menganggap budiono itu muslim dan suaranya layak didengar rupanya


salam,
Ari
status : mahasiswa




2012/6/9 Dwi Soegardi <soegardi@gmail.com>
 

haha mbak Mia,


justru di situlah lutjunya
soal azan keras atau tidak, jadi ukuran kapabilitas seorang politisi

medianya republika
pembaca penulis surat seorang doktor perguruan tinggi bisnis dan informatika
yang lebih fasih mengutip kisah azan
dibanding mengaitkan fenomena sosial loudspeaker masjid dan pentingnya istirahat yang memadai.

2012/6/9 <aldiy@yahoo.com>

 

Ngapain si ambon, azan keras nggak keras aja dimuat, nggak ada bahasan yg lebih lucu?

Salam
Mia

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

From: "Sunny" <ambon@tele2.se>
Date: Sun, 10 Jun 2012 15:00:25 +0200
To: <Undisclosed-Recipient>
Subject: [wanita-muslimah] Menyoal Pernyataan Wapres dan Mantan Wapres RI tentang Adzan

 

Ref: Apakah perlu suara adzan sekeras mungkin sesuai kapitas loudspeaker?
 

Menyoal Pernyataan Wapres dan Mantan Wapres RI tentang Adzan

Kamis, 07 Juni 2012, 16:59 WIB
Menyoal Pernyataan Wapres dan Mantan Wapres RI tentang Adzan

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Membaca berita dari berbagai media perihal adzan. Wakil Presiden RI Budiono menyatakan bahwa adzan akan lebih baik jika dikumandangkan dengan pelan, sayup-sayup akan lebih meresap di kalbu. Sementara, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menyatakan bahwa adzan lebih baik dikumandangkan dengan keras.

Pak Budiono menyatakan hal tersebut di depan para pemuka agama, demikian juga Pak JK. Komentar dari berbagai lapisan masyarakat beragam. Dari mulai yang mencela bahwa pemahaman Pak Budiono terhadap pentingnya adzan dan sholat terbatas, sampai kemudian komentar yang memuji pemahaman Pak JK terhadap Islam yang lebih baik.

Ketika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sudah menetap di Madinah dan selesai membangun masjid, kaum muslimin yang ingin sholat di masjid tersebut menurut waktunya, mendatangi masjid tanpa pemberitahuan. Selesai sholat, mereka pulang ke rumah masing-masing. Kemudian, mereka akan datang ke masjid pada awal waktu sholat berikutnya, demikian seterusnya.

Melihat kondisi demikian, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berpikir, alangkah baiknya jika kaum muslimin mengetahui sesuatu tanda kapan waktu sholat tiba dan dekatnya waktu sholat hendak didirikan. Kemudian, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengumpulkan para Sahabat dan minta pendapatnya.

Ada yang mengusulkan agar menggunakan lonceng, tetapi beliau kurang berkenan karena orang-orang Nasrani telah memakainya, kemudian ada yang mengusulkan agar memakai terompet, namun kembali beliau kurang berkenan karena orang-orang Yahudi telah mempergunakan. Pada hari itu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabat belum memperoleh cara terbaik bagaimana memanggil kaum muslimin bahwa waktu sholat sudah tiba dan pemberitahuan bahwa sholat sudah akan didirikan.

Pada suatu hari, Sahabat Abdullah bin Zaid al-Anshari al-Khazraji dalam tidur bertemu dengan seorang laki-laki yang membawa lonceng, kemudian beliau bertanya: "Wahai hamba Allah, apakah engkau hendak menjual lonceng?"

Kemudian hamba Allah tersebut bertanya: "Apa yang hendak engkau lakukan terhadap lonceng ini?"

Maka beliau menjawab: "Untuk memanggil sholat."

Hamba Allah tersebut kemudian berkata: "Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang lebih baik darinya?"

Kemudian beliau bertanya lagi: "Apa itu?"

Hamba Allah tersebut berkata: "Ucapkanlah Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Asyhadu Allah Ilaaha illallaah, Asyhadu allaa Ilaaha illallaah. Asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah. Hayya alash Shalaah, Hayya alash Shalaah. Hayya alal Falaah, Hayya alal Falaah. Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. Laa ilaaha illallaah."

Kemudian Abdullah menyampaikan mimpi tersebut pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka, Beliau bersabda: "Itu adalah mimpi yang benar, insya Allah. Pergilah pada Bilal dan ajarkan hal itu kepadanya karena suaranya lebih nyaring daripada kamu."

Ketika Bilal mengumandangkannya, Umar bin al-Khaththab mendengarnya. Maka, beliau mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata: "Wahai Nabi Allah, demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, sungguh aku telah bermimpi yang sama dengan mimpinya."

Maka Rasulullah Saw. bersabda: "Segala puji bagi Allah."

Dalam Sholat Shubuh, Bilal menambahkan "Ash-Shalaatu Khairan minan Naum", dan hal ini disetujui oleh oleh Nabi Saw. Kemudian, Nabi Saw. mengajarkan iqamat pada Bilal, beliau bersabda: "Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Asyhadu Allah Ilaaha illallaah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullaah, Hayya alash Shalaah. Hayya alal Falaah, Qad Qaamatish Shalah, Qad Qaamatish Shalah, Allahu Akbar, Allaahu Akbar. Laa ilaaha illallaah."

Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memilih Bilal untuk mengumandangkan adzan, salah satu pertimbangan Beliau adalah Bilal memiliki suara yang nyaring. Selain itu, suaranya pun memang enak (merdu) didengar.

Kota Jakarta dan sekitarnya, seperti Tangerang, Bekasi, Depok dan Bogor, memiliki mobilitas warga yang luar biasa. Ditambah dengan kondisi lalu lintasnya yang luar biasa semrawut dan penuh kemacetan. Sehingga, sebagian besar warga menghabiskan waktu lebih dari 14 jam di luar rumah, untuk menempuh perjalanan dari rumah ke tempat kerja dan bekerja keras.

Kebanyakan para pekerja keluar rumah pukul 5 pagi dan kembali ke rumah sekitar jam 9 malam. Bahkan, para pelajar pun harus bangun pukul 04.30 karena sekolah di Jakarta dimulai pukul 06.30 WIB. Kesemrawutan lalu lintas, ditambah tindak kriminalitas yang setiap saat mengancam, telah mengakibatkan anggota masyarakat mengalami kelelahan fisik dan psikis yang luar biasa.

Dalam kondisi seperti ini, istirahat tidur sangat diperlukan oleh warga masyarakat. Kelelahan fisik akan membuat para warga tidur sangat nyenyak, sehingga waktu Shubuh yang tiba pada sekitar pukul 04.30 WIB akan sulit disadari oleh kaum muslim ibukota dan sekitarnya.

Suara adzan yang keras, yang berkumandang sekitar 3-5 menit, akan sangat membantu kaum muslimin untuk segera bangun dan bersiap-siap menuju mesjid dalam rangka Sholat Shubuh berjamaah. Bagi kaum muslimin, suara adzan merupakan panggilan dari Allah subhanahu wa ta'ala kepada hamba-Nya untuk segera menunaikan kewajiban yang telah diperintahkan-Nya. Dengan demikian, pernyataan mantan Wakil Presiden RI lebih tepat dibanding pernyataan Wakil Presiden RI saat ini. Wallahu a'lam.


Dr. H. Robert Sudaryono
Pusat Kajian Pengembangan Sumber Daya Insani
Kampus IBII Jakarta


Sumber: Syaikh Abubakar Al-Jazairi, Al-Habib Muhammad Rasulullah Saw.
Adzan



__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment