Advertising

Friday 22 June 2012

[wanita-muslimah] EDITORIAL Melawan Pemerasan Polisi

 

 
EDITORIAL Melawan Pemerasan Polisi
 
 
Razia polisi yang kurang profesional tak bisa didiamkan. Pengalaman buruk yang menimpa seorang warga Tebet bernama Sherlita Stephanie alias Lita mungkin juga terjadi pada kita. Mobilnya tibatiba distop oleh polisi, lalu digeledah. Ia baru dilepas setelah memprotes keras perlakuan yang tak wajar itu.

Saat itu Lita sedang berkendara di kawasan Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Mobilnya dihadang oleh petugas Kepolisian Sektor Mampang Prapatan yang menggelar razia Cipta Kondisi dengan sandi Jaya 21. Perempuan 31 tahun ini dibentak-bentak seperti seorang tertuduh. Ia diminta keluar dari mobil. Bagasinya dibuka. Polisi mencurigai kotak P3K yang dibawanya.

Polisi berteriak seolah-olah menemukan narkotik.Padahal kotak itu berisi obat anti-sakit kepala dan anti-alergi. Lita merasa dijebak. Ia menantang polisi untuk mengecek darah dan urinenya di rumah sakit.
Lita juga meminta petugas memeriksakan pil-pil yang dibawanya di Apotek K-24 yang ada di Jalan Bangka Raya. Ia baru dilepas oleh polisi setelah saudara Lita datang dan menjelaskan bahwa perempuan itu bukanlah pecandu, apalagi pengedar narkotik.

Tindakan polisi itu amat memalukan dan tidak profesional. Mereka seakan tidak bisa membedakan antara obat pusing biasa dan narkotik. Bayangkan bila Lita takut, ia bisa diperas oleh polisi, hal yang kerap terjadi pada masyarakat.

Amat sering terjadi, terutama di Jakarta, saat mengendarai mobil pada malam hari, kendaraan kita dihentikan oleh polisi. Kita ditanya macam-macam, meski sudah mengeluarkan kartu tanda penduduk, surat izin mengemudi, dan surat kendaraan. Isi mobil kita dicurigai. Bagasi dipaksa dibuka. Isinya diperiksa satu per satu. Dengan alasan mencari barang haram seperti narkotik, polisi seakan meneror kita.

Narkotik memang harus dienyahkan. Razia polisi memang suatu keharusan. Tapi razia yang menakutkan publik dengan cara menggertak dan memojokkan warga akan membuat polisi kehilangan simpati. Tujuan polisi menggelar operasi demi membersihkan Jakarta dari kriminalitas justru malah bisa dianggap sebagai tindakan meresahkan.

Sudah menjadi cerita sehari-hari, razia sering menjadi ajang permainan polisi. Kita juga kerap mendengar cerita warga, terutama warga asing, yang pulang malam-malam dicegat oleh polisi. Mobilnya digeledah. Polisi kemudian seolah-olah menemukan narkotik di sana. Aparat pun mengancam akan membawanya ke hotel prodeo. Orang umumnya ketakutan dan tak mau repot berurusan dengan polisi, dan ujung-ujungnya pasrah saja diperas. Apalagi jika mereka pulang dari diskotek dengan kondisi setengah teler.

Kepolisian semestinya segera mengusut petugas yang bertindak sewenang-wenang kepada Lita, dan memberinya sanksi yang berat. Sikap perempuan ini yang berani melawan tindakan polisi yang ngawur juga perlu ditiru. Kita jangan mau dijadikan bulan-bulanan petugas. Bila malam-malam mobil kita dicegat polisi, dituduh membawa narkotik, kita tidak perlu takut bila memang tidak bersalah. Tuduhan mengada-ada biasanya berujung pada pemerasan. Jadi, seperti Lita, kita jangan mau dipermainkan.

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment