Advertising

Wednesday 12 September 2012

Re: [wanita-muslimah] Re: Jangan biarkan perempuan sendiri

 


Setuju ustad Mu'iz,
Alhamdulillah ketiga anak saya disapih dua tahun, bahkan yang no 2 dan 3 hitungannya sampai 2,5 tahun. Badan mereka nggak sampai bulet bin montok kayak anak-anak lain, tapi daya tahannya prima. Yang bungsu waktu umur 3 tahun, udah kuat trekking ke pinggang gunung Salak, Gede Pangrango. Yang no. 2 waktu dia kelas 4 udah bisa trekking ngalahin anak-anak SMP dalam hal kecepatan jelajah.  Dan ketiga anak saya itu, perempuan.

Saya percaya bener adagium ini: susu sapi untuk sapi, susu manusia untuk manusia. Nggak usah ribet cari acuan akademis atau dalil agama. Common sense aja.

Dan sekarang setelah anak saya yang sulung kelas 9, istri saya yang udah melahirkan tiga anak, menurut teman-temannya yang lebih muda, justru yang paling punya "tubuh peragawati" (eh, kok, jadi belok ke sini ya?). 

Intinya sih: kalau suami nemenin istri melahirkan (megangin tangannya kalau dibolehkan dokter, dan sambil berzikir menyebut asma Allah mengiringi datangnya "hadiah kehidupan" yang luar biasa itu -- termasuk dengan aktivitas lanjutan ikut memandikan bayi, bangun tengah malam, dll --- harusnya itu hal yang biasa aja, bukan istimewa. Karena memang begitulah harusnya kehidupan suami istri.

Justru suami-suami yang cari alasan untuk tak temani istrinya melahirkan -- kecuali memang jika sedang di luar kota atau ada halangan lain yang tak bisa diatasi -- adalah suami-suami yang TAK TAHU DIRI. And I mean that.

Salam,

ANB

Sent from my iPad2

On Sep 13, 2012, at 10:30 AM, "Abdul Mu'iz" <muizof@yahoo.com> wrote:

 

Makanya istri di dalam konsep jawa disebut "garwo" singkatan dari "sigarane nyowo" alias belahan jiwa sang suami.

Tentunya segala situasi suka dan duka dijalani bersama, tidak cuma saat asyik honey moon, tetapi juga selamanya, terutama saat hamil, suami kudu siaga, termasuk ketika istri lagi sensitif seperti nyidam, kadang minta yang aneh2.

Saat melahirkan perlu didampingi, saya sih ingin banget mendampingi, tetapi malah dilarang oleh dokter maupun bidan. Dan so pasti setelah melahirkan, alangkah kasian bila si bayi terbangun tengah malam sang suami juga ikut bangun, menimal ikut "ngudang" alias meninabobokan. Turut menyapih minimal dua tahun, mengasuh, mendidik hingga dewasa dan mandiri bahkan menikahkan merupakan siklus hidup yang pasti akan dilewati.

Wassalam
Abdul Mu'iz

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From: Ari <masarcon@gmail.com>
Date: Thu, 13 Sep 2012 10:19:26 +0700
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jangan biarkan perempuan sendiri

 

:hammer:
:kejungkel:
 
kesindir abis :D

salam,
Ari
status : mahasiswa




2012/9/13 Lina <linadahlan@yahoo.com>
Tapi yang lebih penting adalah membantu istri setelah persalinan. Semisal, bangun malem buatin susu utk baby, gendong baby wkt malem2 die bawel.

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment