Kenapa tidak ditolong. Binatangpun harus ditolong supaya tidak dapat celaka,
luput dari marabahaya. Itu tidak melanggar aqidah, termasuk kategori hidup
bermuamalah.
Wassalam
HMNA
----- Original Message -----
From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Friday, December 24, 2010 19:11
Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL
DAN TAHUN BARU
> Abah HMNA,
>
> Kalau kata selamat diisolasi sedemikian rupa hanya untuk monopoli aqidah,
> maka
> makin rancu dan kacau, maka kalau ada orang yahudi, kristen, hindu dll
> yang
> terancam mati tenggelam banjir di sungai atau laut, maka umat islam yang
> punya
> kesempatan menolong tidak akan memberikan bantuan alias membiarkan
> menonton
> orang meregang nyawa dalam kecelakaan padahal dapat ditolong. Alangkah
> ngerinya.
> Lho menolong orang kecelakaan bencana alam kan bukan masalah aqidah ? lha
> menyampaikan greeting selamat pada non muslim gak boleh karena persoalan
> aqidah
> ?, wadoh berarti ada selamat fisik boleh dan selamat spiritual gak boleh ?
>
> Yang diharamkan itu mendoakan orang kafir meninggal supaya diampuni
> dosanya dan
> dimasukkan syurga bersama kaum mauslimin, contohnya Nabi Nuh tidak boleh
> mendoakan anaknya yang mati tenggelam supaya diampuni, Nabi Muhammad tidak
> boleh
> mendoakan pamanda abu thalib yang meninggal supaya diampuni dosanya.
> Tetapi
> kalau mengucapkan selamat natal itu tidak selalu bermakna do'a, hanya
> sekedar
> berempati semoga berbahagia dengan perayaan natal yang dijalani ybs, soal
> aqidah
> mereka keliru itu bukan urusan orang yang menyampaikan selamat, itu urusan
> pemeluk agama ybt. Kesimpulan sementara dari saya : ucapan selamat natal
> tidak
> sama dengan kontek larangan Nabi Muhammad mendoakan pamanda abu thalib
> yang
> meninggal supaya diampuni dosanya.
>
> Sekali lagi menyampaikan greeting seperti merry atau happy adalah termasuk
> akhlaqul karimah, sesuai dengan pernyataan Allah yang mengklaim diri-Nya
> indah
> dan suka dengan hal-hal yang indah (jamal). Akhlaq adalah inti ajaran
> islam
> juga.
>
>
> wassalam
> Adul Mu'iz
>
>
>
>
> ________________________________
> Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Terkirim: Jum, 24 Desember, 2010 06:17:55
> Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL
> DAN
> TAHUN BARU
>
>
> "Abdul Muiz"
> ada kekacauan dalam logika semantik, jelas-jelas ungkapan "good morning"
> atau "shobahul khoyr" diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi
> "selamat
> pagi",
> kok di bilang "selamat" terkait dengan aqidah, sementara "good" dan
> "khoyr"
> tidak terkait dengan aqidah, Padahal Allah sendiri menyebutkan bahwa
> diri-Nya
> suka dengan keindahan (Jamal), maka kalau mengikuti logika abah HMNA maka
> Allah tidak terkait dengan "good" dan "khoyr", memangnya good atau khoyr
> itu
> tidak termasuk hal yang berkaitan dengan keindahan alias jamal ?.
> ####################################
> HMNA:
> Alyauma akmaltu lakum diinukum wa atmamtu 'alaikum waradhiitul islaama
> diinan. Selamat dan Islam dari SLM, islaama diinan itu menyangku aqidah,
> sedangkan good dan khair tidak terkait dengan asmaaul husnaa, jadi tidak
> menyangkut aqidah.
> Wassalam
>
> ----- Original Message -----
> From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, December 23, 2010 04:30
> Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
> NATAL
> DAN TAHUN BARU
>
>> Saya juga minta maaf pada Abah HMNA,
>>
>> Sepertinya Abah tidak hanya tidak mengerti Bahasa Indonesia, tetapi ada
>> kekacauan dalam logika semantik, jelas-jelas ungkapan "good morning" atau
>> "shobahul khoyr" diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi "selamat
>> pagi",
>> kok di bilang "selamat" terkait dengan aqidah, sementara "good" dan
>> "khoyr"
>> tidak terkait dengan aqidah, Padahal Allah sendiri menyebutkan bahwa
>> diri-Nya
>> suka dengan keindahan (Jamal), maka kalau mengikuti logika abah HMNA maka
>> Allah
>> tidak terkait dengan "good" dan "khoyr", memangnya good atau khoyr itu
>> tidak
>> termasuk hal yang berkaitan dengan keindahan alias jamal ?.
>>
>>
>> Kalau begitu "good morning" dan "shobahul khoyr", serta "happy merry
>> x'mas" itu
>> diterjemahkan bagaimana dalam Bahasa Indonesia ? pagi yang baik, semoga
>> bahagia
>> yang merayakan natal, itu ucapan greeting biasa, mengapa terlalu heboh
>> dikaitkan
>> aqidah ? memang susah memaksakan sudut pandang pribadi kepada orang lain.
>>
>> Wassalam
>> Abdul Mu'iz
>>
>>
>>
>> ________________________________
>> Dari: chodjim <chodjim@gmail.com>
>> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>> Terkirim: Kam, 23 Desember, 2010 05:19:49
>> Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL
>> DAN
>> TAHUN BARU
>>
>>
>> Mohon maaf Abah, ternyata Abah HMNA adalah orang Indonesia yang tidak
>> mengerti
>> bahasa Indonesia. Jadi, Abah mengaitkan kosa kata "selamat" dalam bahasa
>> Indonesia dengan akidah dan bukan dengan akhlak atau budipekerti.
>>
>> Kosa kata "selamat" di dalam kamus bahasa Indonesia diuraikan sebagai
>> berikut:
>> 1. Tidak kurang suatu apa, sejahtera, aman, dan sentosa. Contoh, keluarga
>> itu
>> dalam keadaan selamat saja.
>> 2. Untuk menyatakan harapan yang baik. Contoh, selamat jalan; selamat
>> beristirahat.
>> 3. Luput dari bahaya. Contoh, keluarga itu selamat dari serangan musuh.
>> 4. Sapaan bila bertemu atau berpisah. Contoh, selamat pagi; selamat
>> malam.
>> 5. Bermakna bahagia. Contoh, pencuri atau penipu tak akan hidup selamat.
>> 6. Diucapkan kepada orang yang beruntung. Contoh, selamat, ya!
>> 7. Diucapkan kepada orang pada hari-hari penting. Contoh, Selamat Idul
>> Fitri;
>> Selamat Tahun Baru; Selamat Natal; dan sejenisnya.
>>
>> Jadi, kosa kata "selamat" hendaknya tidak dikaitkan dengan akidah karena
>> kosa
>> kata itu bagian dari realitas bangsa Indonesia dalam kehidupan sosialnya.
>>
>> Wassalam,
>>
>> chodjim
>>
>> ----- Original Message -----
>> From: H. M. Nur Abdurahman
>> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>> Sent: Tuesday, December 21, 2010 7:24 PM
>> Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
>> NATAL
>> DAN
>> TAHUN BARU
>>
>> 1. church festival tidak menyinggung masalah aqidah, sedang christmas
>> (tanpa
>> huruf akhir t) masih terkait dengan hari lahirnya dewa Matahari, 25
>> Desember
>> 2. selamat pagi juga tidak sama dengan good morning, gude morgen, gute
>> morgen, sabahul khair, sebab selamat terkait dengan aqidah sedangkan good
>> dan khair sama sekali bebas dari keberatan aqidah.
>>
>> Wassalam
>> HMNA
>>
>> ----- Original Message -----
>> From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>
>> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
>> Sent: Wednesday, December 22, 2010 11:05
>> Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
>> NATAL
>> DAN TAHUN BARU
>>
>> Kalau menurut saya greeting "merry church festival" tidak ada bedanya
>> dengan
>> "merry x'mast", sama-sama greeting, tujuannya sama-sama berempaty kepada
>> umat
>> nasrani yang merayakan natal. Sama dengan mengucapkan selamat pagi,
>> siang,
>> malam
>> diganti dengan salam sejahtera.
>>
>> ________________________________
>> Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
>> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>> Cc: Muhammadiyah- Indonesia <Muhammadiyah-Indonesia@yahoogroups.com>;
>> mayapadaprana@yahoogroups.com
>> Terkirim: Rab, 22 Desember, 2010 09:47:25
>> Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL
>> DAN
>> TAHUN BARU
>>
>> Ucapan Selamat Natal ada dua keberatannya:
>> Pertama, dalam kata selamat mengandung unsur aqidah.
>> Kedua, dalam kata natal terkait dengan hari lahirnya dewa Matahari, 25
>> Desember.
>>
>> Jadi alangkah eloknya ummat Islam mempergunakan ungkapan bahasa Belanda:
>> "zalig
>> kerkfesst". Orang Belanda groeten (tegur-sapa) terkait dengan perayaan
>> Natal
>> dengan ucapan "zalig kerkfesst". Kalau diterjemahkan dalam bhs Inggris:
>> "merry
>> church festival", kalau dalam bhs Indonesia kurang lebih elok jika
>> diucapkan:
>> festifal gereja yang gembira.
>>
>> Maka dengan ucapan demikian itu, tidaklah terkait dengan masalah yang
>> yang
>> menyinggung aqidah Islamiyah.
>>
>> Wassalam
>> HMNA
>>
>> ----- Original Message -----
>> From: "Abdul Muiz" <muizof@yahoo.com>
>> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
>> Sent: Wednesday, December 22, 2010 09:32
>> Subject: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL
>> DAN
>> TAHUN
>> BARU
>>
>> Mas Yudi cobalah bersikap kritis, sehingga ketika merujuk suatu pendapat
>> tidak
>> hanya taklid buta (tanpa reasoning). Syekh Abdul Aziz bin Baz adalah
>> orang
>> alim
>> dan kredible di bidang agama, tetapi jangan sampai kehilangan daya
>> kritis,
>> fatwa
>>
>> atau pendapat seseorang amat dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan
>> kondisi
>> lingkungan yang dialami ybs. Coba simak biografi Syekh Abdul Aziz bin Baz
>> di
>> link ini http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Aziz_bin_Abdullah_bin_Baz
>> mungkin pendapat atau fatwa Syekh Abdul Aziz bin Baz cocok untuk umat
>> islam
>> di
>> arab saudi tempat lahir, dibesarkan dan wafat di sono. Kondisi Indonesia
>> jauh
>> berbeda dengan kultur masyarakat arab saudi yang relatif homogen. Coba
>> simak
>> sejarah Imam Madhzhab Syafi'i ketika mengamati kehidupan masyarakat Irak
>> beliau
>> mengeluarkan fatwa keagamaan yang sesuai dengan kultur Iraq, tetapi
>> begitu
>> beliau mengamati kehidupan masyarakat Mesir, beliau mengeluarkan fatwa
>> yang
>> berbeda untuk masalah yang sama.
>>
>> Partisipasi dalam perayaan natal bagi umat islam memang tidak perlu,
>> tetapi
>> kalau hanya sekedar mengucapkan greeting ya tidak apa-apa. Sama seperti
>> halnya
>> ketika Rasulullah berdiri memberikan hormat pada iring-iringan jenazah
>> orang
>> kafir (yahudi) yang melintas di hadapan beliau, meskipun tanpa
>> mengucapkan
>> sesuatu turut belasungkawa tetapi sikap beliau sesuai dengan prinsip
>> akhlaqul
>> karimah di bidang hablun minannaas.
>>
>> Wassalam
>> Abdul Mu'iz
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment