Advertising

Thursday, 23 December 2010

Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL DAN TAHUN BARU

 

"Abdul Muiz" wrote:
Padahal ucapan selamat natal hanya sebuah greeting biasa yang tidak selalu
terkait dengan aqidah umat lain.
####################################
HMNA:
1. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi ummat Islam itu bukan mahdhah
(ritual), sedangkan natalan bagi ummat Kristiani itu termasuk yang ritual.
2. Gaya bahasa groeten, greeting dalam bahasa Belanda Zalig Kerkfeest,
(zalig = ni'mat, gembira dan feest = pesta, kenduri) itu tidak menyangkut
aqidah, itu cuma budaya saja. Jadi ummat Islam kalau mau grreting kepada
ummat Kristiani, ya pakailah gaya bahasa Belnda itu.

Wassalam

----- Original Message -----
From: "Abdul Muiz عبد اÙ"Ù.عز" <muizof@yahoo.com>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, December 23, 2010 04:51
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL
DAN TAHUN BARU

> Abah HMNA,
>
> Bahasa itu sifatnya arbitrair, artinya pengguna bahasa itu amat
> sewenang-wenang dalam mengabsorbsi bahasa asing ke bahasa ibu, yang jadi
> masalah adalah Abah HMNA terlalu subyektif sehingga merasa seperti pemilik
> bahasa al qur'an seorang diri sehingga kata absorbsi harus seperti yang
> dimaui (dinginkan atau dikehendaki) abah HMNA pribadi. Padahal ucapan
> selamat natal hanya sebuah greeting biasa yang tidak selalu terkait dengan
> aqidah umat lain.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman"
> <mnur.abdurrahman@...> wrote:
>>
>> Justru kata yang diadopsi dari bahasa Al Quran patut diluruskan maknanya.
>> Selamat diadopsi dari bahasa Al-Quran, sehingga merujuk pada kamus
>> Indonesia
>> itu tidak pas, karena kamus Indonesia itu ada yang "melencengkan" makna
>> SLM.
>> Maknanya SLM harus merujuk pada makna Al-Quran.
>> 1. Keluarga itu dalam keadaan tidak kurang suatu apa.
>> 2. Assalamu 'alaiukum, hati-hati di jalan. Silakan beristirahat.
>> 3. Keluarga itu luput dari serangan musuh.
>> 4. Sapaan bila bertemu assalamu 'alaikum dan jika akan berpisah ditambah
>> dengan semoga bisa bertemu kembali. Sapaan di pagi hari Assalamu
>> 'alaikum,
>> pagi yang cerah..
>> 5. Koruptor dan penipu niscaya celaka hidupnya tidak akan mendapat
>> kedelamatan dunia akhirat.
>> 6. Diucapkan kepada orang yang beruntung, tergantung dari jenis
>> keuntungannya. Orang beruntung dapat kekayaan karena loteri atau mendapat
>> hadiah mobil dari undian dalam rangka promosi, itu tidak pas jika
>> diucapkan:
>> kepdanya: selamat, ya!
>> 7. Diucapkan kepada Muslim yang merayakan kedua hari besar Islam: Selamat
>> Idul Fitri; Selamat Idul Adhaha.
>>
>> Demikian pula sebagaimana kata kurban yang diadopsi dari bahasa Al-Quran
>> [QRB = dekat] tidak pas merujuk pada kamus Inggris offering anda
>> sacrifice.(persembahan yang sakral), dll, dsb.
>>
>> Wassalam
>> HMNA
>>
>>
>> ----- Original Message -----
>> From: "chodjim" <chodjim@...>
>> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
>> Sent: Thursday, December 23, 2010 06:19
>> Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
>> NATAL
>> DAN TAHUN BARU
>>
>>
>> > Mohon maaf Abah, ternyata Abah HMNA adalah orang Indonesia yang tidak
>> > mengerti bahasa Indonesia. Jadi, Abah mengaitkan kosa kata "selamat"
>> > dalam
>> > bahasa Indonesia dengan akidah dan bukan dengan akhlak atau
>> > budipekerti.
>> >
>> > Kosa kata "selamat" di dalam kamus bahasa Indonesia diuraikan sebagai
>> > berikut:
>> > 1. Tidak kurang suatu apa, sejahtera, aman, dan sentosa. Contoh,
>> > keluarga
>> > itu dalam keadaan selamat saja.
>> > 2. Untuk menyatakan harapan yang baik. Contoh, selamat jalan; selamat
>> > beristirahat.
>> > 3. Luput dari bahaya. Contoh, keluarga itu selamat dari serangan musuh.
>> > 4. Sapaan bila bertemu atau berpisah. Contoh, selamat pagi; selamat
>> > malam.
>> > 5. Bermakna bahagia. Contoh, pencuri atau penipu tak akan hidup
>> > selamat.
>> > 6. Diucapkan kepada orang yang beruntung. Contoh, selamat, ya!
>> > 7. Diucapkan kepada orang pada hari-hari penting. Contoh, Selamat Idul
>> > Fitri; Selamat Tahun Baru; Selamat Natal; dan sejenisnya.
>> >
>> > Jadi, kosa kata "selamat" hendaknya tidak dikaitkan dengan akidah
>> > karena
>> > kosa kata itu bagian dari realitas bangsa Indonesia dalam kehidupan
>> > sosialnya.
>> >
>> > Wassalam,
>> >
>> > chodjim
>> >
>> >
>> > ----- Original Message -----
>> > From: H. M. Nur Abdurahman
>> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>> > Sent: Tuesday, December 21, 2010 7:24 PM
>> > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
>> > NATAL DAN TAHUN BARU
>> >
>> >
>> >
>> > 1. church festival tidak menyinggung masalah aqidah, sedang christmas
>> > (tanpa
>> > huruf akhir t) masih terkait dengan hari lahirnya dewa Matahari, 25
>> > Desember
>> > 2. selamat pagi juga tidak sama dengan good morning, gude morgen, gute
>> > morgen, sabahul khair, sebab selamat terkait dengan aqidah sedangkan
>> > good
>> > dan khair sama sekali bebas dari keberatan aqidah.
>> >
>> > Wassalam
>> > HMNA
>> >
>> > ----- Original Message -----
>> > From: "Abdul Muiz" <muizof@...>
>> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
>> > Sent: Wednesday, December 22, 2010 11:05
>> > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
>> > NATAL
>> > DAN TAHUN BARU
>> >
>> > Kalau menurut saya greeting "merry church festival" tidak ada bedanya
>> > dengan
>> > "merry x'mast", sama-sama greeting, tujuannya sama-sama berempaty
>> > kepada
>> > umat
>> > nasrani yang merayakan natal. Sama dengan mengucapkan selamat pagi,
>> > siang,
>> > malam
>> > diganti dengan salam sejahtera.
>> >
>> > ________________________________
>> > Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@...>
>> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>> > Cc: Muhammadiyah- Indonesia <Muhammadiyah-Indonesia@yahoogroups.com>;
>> > mayapadaprana@yahoogroups.com
>> > Terkirim: Rab, 22 Desember, 2010 09:47:25
>> > Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
>> > NATAL
>> > DAN
>> > TAHUN BARU
>> >
>> > Ucapan Selamat Natal ada dua keberatannya:
>> > Pertama, dalam kata selamat mengandung unsur aqidah.
>> > Kedua, dalam kata natal terkait dengan hari lahirnya dewa Matahari, 25
>> > Desember.
>> >
>> > Jadi alangkah eloknya ummat Islam mempergunakan ungkapan bahasa
>> > Belanda:
>> > "zalig
>> > kerkfesst". Orang Belanda groeten (tegur-sapa) terkait dengan perayaan
>> > Natal
>> > dengan ucapan "zalig kerkfesst". Kalau diterjemahkan dalam bhs
>> > Inggris:
>> > "merry
>> > church festival", kalau dalam bhs Indonesia kurang lebih elok jika
>> > diucapkan:
>> > festifal gereja yang gembira.
>> >
>> > Maka dengan ucapan demikian itu, tidaklah terkait dengan masalah yang
>> > yang
>> > menyinggung aqidah Islamiyah.
>> >
>> > Wassalam
>> > HMNA
>> >
>> > ----- Original Message -----
>> > From: "Abdul Muiz" <muizof@...>
>> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
>> > Sent: Wednesday, December 22, 2010 09:32
>> > Subject: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL
>> > DAN
>> > TAHUN
>> > BARU
>> >
>> > Mas Yudi cobalah bersikap kritis, sehingga ketika merujuk suatu
>> > pendapat
>> > tidak
>> > hanya taklid buta (tanpa reasoning). Syekh Abdul Aziz bin Baz adalah
>> > orang
>> > alim
>> > dan kredible di bidang agama, tetapi jangan sampai kehilangan daya
>> > kritis,
>> > fatwa
>> >
>> > atau pendapat seseorang amat dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan
>> > kondisi
>> > lingkungan yang dialami ybs. Coba simak biografi Syekh Abdul Aziz bin
>> > Baz
>> > di
>> > link ini http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Aziz_bin_Abdullah_bin_Baz
>> > mungkin pendapat atau fatwa Syekh Abdul Aziz bin Baz cocok untuk umat
>> > islam
>> > di
>> > arab saudi tempat lahir, dibesarkan dan wafat di sono. Kondisi
>> > Indonesia
>> > jauh
>> > berbeda dengan kultur masyarakat arab saudi yang relatif homogen. Coba
>> > simak
>> > sejarah Imam Madhzhab Syafi'i ketika mengamati kehidupan masyarakat
>> > Irak
>> > beliau
>> > mengeluarkan fatwa keagamaan yang sesuai dengan kultur Iraq, tetapi
>> > begitu
>> > beliau mengamati kehidupan masyarakat Mesir, beliau mengeluarkan fatwa
>> > yang
>> > berbeda untuk masalah yang sama.
>> >
>> > Partisipasi dalam perayaan natal bagi umat islam memang tidak perlu,
>> > tetapi
>> > kalau hanya sekedar mengucapkan greeting ya tidak apa-apa. Sama
>> > seperti
>> > halnya
>> > ketika Rasulullah berdiri memberikan hormat pada iring-iringan jenazah
>> > orang
>> > kafir (yahudi) yang melintas di hadapan beliau, meskipun tanpa
>> > mengucapkan
>> > sesuatu turut belasungkawa tetapi sikap beliau sesuai dengan prinsip
>> > akhlaqul
>> > karimah di bidang hablun minannaas.
>> >
>> > Wassalam
>> > Abdul Mu'iz

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment