Advertising

Wednesday, 26 January 2011

Bls: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: KEBOHONGAN KISAH ISRA' MI'RAJ?

 

dan yang ini merupakan bagian terakhir (tamat) :

Kritik Hadis Israk dan Mikraj Bag. 3
oleh : ARMANSYAH

Inti sari hadis
Dari hadits-hadits yang sudah kita tuliskan sebelumnya, maka mari kita simpulkan
dalam poin-poin terpentingnya.
Dari hadis Abu Hurairah dari Al-Musayyab, yaitu:
1. Tidak djelaskan posisi dan keberadaan Nabi saat itu (apakah sedang tidur atau
sedang terjaga atau apakah beliau SAW sedang berada dimasjid Al-Haram, di rumah
atau di tempat tertentu, hadis langsung bercerita mengenai pertemuan Nabi
Muhammad dengan Nabi Musa)
2. Nabi Muhammad SAW diceritakan bertemu dengan Nabi Ibrahim as dan oleh beliau,
Nabi SAW diberi pilihan antara susu dan arak (Khamr), Nabi memilih susu
3. Di hadits ini sama sekali tidak disinggung mengenai keadaan arwah para Nabi
yang lain termasuk arwah Nabi Ibrahim, apakah sedang shalat atau tidak, tetapi
yang jelas seperti sudah dijelaskan pada poin 2 diatas, Nabi Ibrahim diceritakan
langsung memberi Nabi Muhammad pilihan minuman Dari hadis Abu Hurairah dari Abu
Salamah, yaitu :
1. Digambarkan arwah para Nabi sedang Shalat di Baitul Maqdis (Yerusalem)
2. Nabi Muhammad lalu jadi imam shalat dari para arwah Nabi-nabi setelah waktu
Shalat masuk
3. Setelah itu Nabi dikenalkan oleh seseorang (tidak jelas siapa orang tersebut)
kepada malaikat penjaga neraka yang ada disana (di Baitul Maqdis, Yerusalem
diantara jemaah arwah para Nabi).

Dari hadis Anas bin Malik melalui jalur Az-Zuhri dari Abu Dzar adalah, yaitu :
1. Saat itu Nabi Muhammad SAW sedang tidur di rumahnya di Mekkah
2. Atap rumahnya dibuka
3. Malaikat Jibril turun lalu membedah dada Nabi SAW dan mencucinya dengan air
zam-zam
4. Nabi dan malaikat Jibril langsung pergi kelangit sampai lapisan ke-7 dimana
disana beliau SAW bertemu dengan arwah Nabi Ibrahim as
5. Peristiwa diatas digambarkan langsung terjadi tanpa terlebih dahulu mampir di
baitul maqdis
6. Nabi mendapat perintah shalat 50 kali dari Alalh
7. Nabi langsung mengajukan dispensasi untuk menurunkan jumlah tersebut kepada
Allah (tanpa terlebih dahulu bertemu dengan arwah Nabi Musa as)
8. Allah langsung menurunkan beban dari 50 kali menjadi 1/2 nya (jadi 50 dibagi
2 adalah 25 kali shalat )
9. Nabi turun kelangit berikutnya dan baru bertemu arwah Nabi Musa
10. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk
meminta dispensasi kembali
11. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi ulang sebesar 1/2 dari
jumlah keringanan sebelumnya ( 25 dibagi 2 adalah 12.5 kali shalat )
12. Nabi turun kelangit berikutnya dan bertemu lagi dengan arwah Nabi Musa
13. Arwah Nabi Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah
untuk meminta dispensasi kembali
14. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi ulang sehingga jadi 5
kali shalat dalam sehari semalam
Dari hadis Anas bin Malik melalui jalur Qatadah dari Ibnu Sha'sha'ah, yaitu :
1. Saat itu Nabi Muhammad SAW sedang berada di :
1.1. Samping rumah (tidak dijelaskan rumah siapa)
1.2. Samping Ka'bah (redaksional yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal)
1.3. Reruntuhan bangunan (redaksional yang juga diriwayatkan oleh Ahmad bin
Hambal)
1.4. Di atas bongkahan batu sambil berbaring (berdasar redaksional riwayat
Bukhari dan Ahmad bin Hambal juga)
2. Ada 3 malaikat mendatangi Nabi SAW
3. Malaikat Jibril turun lalu membedah dada Nabi SAW dan mencucinya dengan air
zam-zam
4. Nabi naik Buraq ke Baitul Maqdis
5. Nabi shalat dengan arwah para Nabi dan menjadi imam mereka
6. Nabi naik ke langit
7. Di langit Nabi berkenalan dengan arwah para Nabi (padahal sebelumnya
diceritakan mereka masih ada di Baitul Maqdis)
8. Sampai di langit ke-6 Nabi bertemu arwah Nabi Musa
9. Saat bertemu dengan beliau, arwah Nabi Musa malah menangis
10. Di langit Nabi SAW pergi ke Baitul Ma'mur
11. Bertemu dengan arwah Nabi Ibrahim as dan Nabi SAW diberi dua pilihan air
minum
12. Yaitu Arak dan susu plus madu
13. Nabi memilih susu
14. Nabi naik lagi ke Sidratul Muntaha
15. Di sana ada 4 sungai, 2 sungai didalam surga dan 2 sungai lainnya adalah
sungat Eufrat dan Nil
16. Nabi mendapat perintah shalat 50 kali
17. Nabi turun ke langit berikutnya dan bertemu arwah Nabi Musa
18. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk
meminta dispensasi kembali
19. Allah lalu menurunkan beban dari 50 kali menjadi 40 kali
20. Nabi turun lagi kelangit berikutnya dan bertemu lagi dengan arwah Nabi Musa
21. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk
meminta dispensasi kembali
22. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi ulang sebesar 30 kali
23. Nabi turun lagi kelangit berikutnya dan bertemu lagi dengan arwah Nabi Musa
24. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk
meminta dispensasi kembali
25. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi ulang sebesar 20 kali
26. Terus berulang sampai akhirnya diturunkan menjadi 5 kali shalat
27. Ketika Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah
untuk meminta dispensasi kembali …
28. Ada seseorang memanggil Nabi dan berseru bahwa dispensasi yang diberikan
sudah final
Dari hadis Anas bin Malik melalui jalur Hammad bin salamah dari Tsabit
Al-banani, yaitu :
1. Nabi Muhammad SAW diberi Buraq lalu kebaitul Maqdis
2. Disana Nabi SAW shalat bersama para arwah nabi yang lain dan jadi imam shalat
mereka
3. Malaikat Jibril memberi Nabi dua pilihan air minum, susu dan arak
4. Nabi memilih susu
5. Nabi lalu pergi ke langit
6. Kembali bertemu dengan arwah para Nabi disetiap lapisan langit ( padahal
sebelumnya diceritakan mereka masih ada di Baitul Maqdis )
7. Nabi kesidratul Muntaha
8. Allah mewajibkan 50 kali shalat
9. Nabi turun kelangit berikutnya dan bertemu dengan arwah Nabi Musa
10. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk
meminta dispensasi kembali
11. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi, yaitu dikurangi 5 kali
dari total jumlah sebelumnya ( jadi 50 – 5 = 45 kali )
12. Kejadian ini terus berulang dan dispensasi dari Allah turun per-5 kali dari
jumlah-jumlah sebelumnya ( dari 45 jadi 40, dari 40 jadi 35 dst )
26. Akhirnya diturunkan menjadi 5 kali shalat
Dari hadis Anas bin Malik melalui jalur Syarik bin Abu Namr, yaitu :
1. Nabi Muhammad SAW ada di Ka'bah
2. Datang 3 orang malaikat kepada Nabi
3. Malaikat Jibril membelah dada Nabi dan dicuci dengan air zamzam
4. Nabi SAW naik Buraq menuju kebaitul maqdis
5. Disana Nabi SAW shalat bersama para arwah nabi yang lain dan jadi imam shalat
mereka
6. Nabi naik kelangit
7. Kembali bertemu dengan arwah para Nabi disetiap lapisan langit
8. Diberi perintah shalat 50 kali
9. Nabi turun kelangit berikutnya dan bertemu dengan arwah Nabi Musa
10. Arwah Musa meminta kepada Nabi Muhammad agar kembali menghadap Allah untuk
meminta dispensasi kembali
11. Nabi kembali menghadap Allah dan mendapat dispensasi, yaitu dikurangi 10
kali dari total jumlah sebelumnya ( jadi 50 – 10 = 40 kali )
12. Kejadian ini terus berulang dan dispensasi dari Allah turun per-10 kali dari
jumlah-jumlah sebelumnya ( dari 40 jadi 30, dari 30 jadi 20 dst )
13. Akhirnya diturunkan menjadi 5 kali shalat
14. Nabi lalu turun kedunia
15. Nabi terbangun dan berada di Masjidil Haram
Dari perbandingan antar riwayat Abu Hurairah melalui sanad Abu Salamah dengan
riwayat Abu Hurairah melalui sanad Said bin Al-musayyab juga dengan semua
riwayat lain menimbulkan kritik sebagai berikut :
1. Mana yang benar : arwah para Nabi sedang shalat atau tidak ? Berdasar riwayat
Al-Musayyab mereka tidak melakukan shalat.
2. Jika jawabannya adalah "Ya", bagaimana dengan kasus Nabi Ibrahim memberi Nabi
dua wadah minuman dalam riwayat Abu Hurairah dari Al-Musayyab ?
3. Siapa yang jadi imam manusia : Muhammadkah atau Ibrahim as ?
Bukankah Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh
manusia" (QS. Al-Baqarah (2) : 124) ? Padahal semua Nabi adalah manusia juga
(lihat QS. Ibrahim (14) : 11 ) maka ketentuan surah Al-Baqarah ayat 124 di atas
tentu termasuk jemaah para Nabi tersebut.
4. Apakah Nabi mampir dulu ke Bait Al-Maqdis seperti mayoritas riwayat di atas
ataukah tidak seperti riwayat Abu Hurairah melalui jalur Az-Zuhri dari Abu Dzar
?
5. Dimana tepatnya posisi Nabi saat awal pemberangkatan ?
5.1. Di samping rumah (tidak dijelaskan rumah siapa) ?
5.2. Di samping Ka'bah ?
5.3. Di reruntuhan bangunan ?
5.4. Di atas bongkahan batu sambil berbaring ?
5.5. Di dalam rumah beliau di Mekkah ?
6. Benarkah Allah bersikap plin-plan dengan ketetapan-Nya sendiri dan seorang
arwah Nabi Musa terkesan lebih mengetahui akan sesuatu yang belum terjadi
daripada Allah dan Nabi Muhammad SAW yang notabene di satu sisi sebagai
Al-Khaliq yang Maha mengetahui segala sesuatunya dan disisi lain adalah seorang
Nabi yang harusnya lebih tahu kondisi umatnya ketimbang seorang Nabi yang sudah
wafat ratusan tahun dari masanya ?
Bukankah Allah berfirman : Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya),
tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya dan Dia-lah yang Maha cepat
hisab-Nya. (QS. AR-Ra'd (13) : 41)
Tidaklah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan
dan segala yang mereka nyatakan. (QS. Al-Baqarah (2) :77)
Disini kita bisa mengambil persamaan contoh kasus dalam hal kebolehan melakukan
hubungan suami istri dibulan Ramadhan (lihat QS. Al-Baqarah (2) : 187), secara
jelas disebutkan betapa sesungguhnya Allah itu mengetahui akan kelemahan
makhluk-Nya:
Allah mengetahui bahwasannya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan
carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu … (QS. Al-Baqarah (2) : 187)
7. Berapa tepatnya jumlah pengurangan Shalat dari 50 kali itu ?
7.1. Dari 50 kali langsung menjadi 1/2 nya seperti riwayat Anas bin Malik
melalui jalur Az-Zuhri dari Abu Dzar ?
7.2. Dari 50 kali bertahap menjadi 40 kali (berkurang per-10 kali) seperti
riwayat Anas bin Malik melalui jalur Qatadah dari Ibnu Sha'sha'ah ?
7.3. Dari 50 kali bertahap menjadi 45 kali (berkurang per-5 kali) seperti
riwayat Anas bin Malik melalui jalur Hammad bin salamah dari Tsabit Al-banani ?
8. Bagaimana proses awal pengurangan jumlah Shalat tersebut ?
8.1. Nabi langsung meminta dispensasi tanpa bertemu dulu dengan arwah Nabi Musa
?
8.2. Nabi terlebih dahulu bertemu dengan arwah Nabi Musa baru meminta dispensasi
?

9. Apakah Nabi berjalan menggunakan Buraq ataukah langsung ?
10. Siapa yang memberi Nabi pilihan air minum : Malaikat Jibril ataukah arwah
Nabi Ibrahim ?
11. Disebutkan sebelumnya Nabi shalat mengimami para arwah Nabi sebelumnya di
bumi (di Baitul Maqdis), lalu ketika Nabi naik ke langit disebutkan bahwa Nabi
sudah bertemu dengan mereka di setiap lapisan langit. Bagaimana dan kapan proses
mereka naik ke langit dan langsung siap di posisinya masing-masing (setiap
lapisan langit) padahal sebelumnya mereka baru saja shalat bersama Nabi,
sementara Nabi Muhammad sendiri baru saja naik bersama Jibril ke langit tahap
demi tahap ? Padahal jarak antar langit cukup jauh dan perjalanan para ruh dari
bumi menuju langit memakan waktu yang lama ?
Bukankah Allah berfirman : Naik malaikat-malaikat dan ruh-ruh kepada-Nya dalam
sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun (QS. Al-Maarij (70) : 4) ?
Perbedaan waktu yang disebut dalam ayat di atas dinyatakan dengan angka satu
hari malaikat dan ruh berbanding 50.000 tahun waktu bumi, perbedaan ini tidak
ubahnya dengan perbedaan waktu bumi dan waktu elektron, di mana satu detik bumi
sama dengan 1.000 juta tahun elektron atau 1 tahun Bima Sakti sama dengan 225
juta tahun waktu sistem solar. Jadi bila malaikat berangkat jam 18:00 dan
kembali pada jam 06.00 pagi waktu malaikat, maka menurut perhitungan waktu di
bumi sehari malaikat sama dengan 50.000 tahun waktu bumi. Dan untuk jarak radius
alam semesta hingga sampai ke Muntaha dan melewati angkasa raya yang disebut
sebagai 'Arsy Ilahi, 10 Milyar tahun cahaya diperlukan waktu kurang lebih 548
tahun waktu malaikat. Bagaimana menjelaskan poin 11 di atas ?
12. Di saat awal Nabi berangkat : apakah beliau terjaga ataukah tertidur ?
Dari dua belas pertanyaan yang kita kemukakan berdasarkan hasil perbandingan
silang hadis-hadis shahih yang dirangkum oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani dalam
kitab shahihnya, maka jelas dibutuhkan penjelasan yang kongkret dan memuaskan.
Bahwa kemudian pertanyaan-pertanyaan ini dikembalikan lagi pada doktrin "Iman"
maka ini akhirnya hanya sebuah pelarian dari ketidakberdayaan kita dalam
mengkritisi dan menyikapi riwayat-riwayat yang saling berlawanan dalam dogma
keyakinan kita. Fakta bahwa kita terlalu sering bersikap fanatik secara
berlebihan dalam berkeyakinan sehingga mengalahkan obyektivitas dan analisa kita
secara jujur. Bila ada yang mendebat hadits apalagi yang diperdebatkan hadits
itu merupakan riwayat dari Imam Bukhari dan Imam Muslim maka mulailah kita sibuk
untuk balik menyerang orang yang mengkritisi tersebut dengan sejumlah
argumentasi yang pada hakekatnya malah tidak menyambung dengan apa yang
dilontarkan oleh orang tersebut sebelumnya. Kita justru menerima sebuah pesan
atau kritikan dari orang lain lebih banyak bukan untuk dipahami ataupun
dianalisa namun justru untuk ditanggapi. Apa yang disampaikan oleh orang lain
khususnya bila berhubungan dengan keyakinan kita maka kitapun cenderung
mengartikannya sebagai bentuk serangan bukan menyikapinya sebagai sebuah masukan
yang membangun ataupun memperbaiki diri. Kita sepakat bila firman Allah tidak
mungkin salah atau saling kontradiksi, namun bagaimana dengan hadis ? bagaimana
dengan hadis-hadis hasil periwayatan shahih para Imam seperti Bukhari, Muslim
atau Ahmad bin Hanbal ?
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur'an ? Kalau kiranya Al-Qur'an itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di
dalamnya. (QS. An-Nisa (4) :82)

________________________________
Dari: Abdul Muiz <muizof@yahoo.com>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 27 Januari, 2011 07:54:26
Judul: Bls: Bls: [wanita-muslimah] Re: KEBOHONGAN KISAH ISRA' MI'RAJ?

 
Ini bagian sambungannya, lumayan panjang :

Kritik Hadis Israk dan Mikraj Bag. 2
oleh : ARMANSYAH

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment