Hadits-hadits di bawah ini, tentang Isra' Mi'raj dimana Rasulullah SAW bertemu (scr kasyaf) dengan Nabi Isa a.s. dan juga nabi-nabi lainnya - adalah informasi yg jelas bahwa NABI ISA a.s. dan nabi-nabi lainnya sudah mati/wafat/meninggal.
Salam,
MAS
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Muiz <muizof@...> wrote:
>
> Ini bagian sambungannya, lumayan panjang :
>
> Kritik Hadis Israk dan Mikraj Bag. 2
> oleh : ARMANSYAH
>
> Pembaca diharapkan ikut membacanya secara perlahan dan dengan seksama sehingga
> pada akhir pembahasan bisa menentukan sejauh mana akurasi bahasan yang saya buat
> ini sehingga tidak menimbulkan fitnah kepada saya pribadi.
> Tulisan kali ini memang panjang, namun bila hanya karena panjangnya
> hadits-hadits ini membuat anda tidak mau membacanya maka anda tidak akan bisa
> mengikuti bahasan selanjutnya. Bayangkan saja semua hadis di bawah ini saya
> ketik sendiri semalaman maka anda yang tinggal membacanya saja malas apalagi
> untuk meneruskan bahasannya
>
> Â
> Let us see
> Hadis Abu Hurairah dari Al-Musayyab
> Dari Said bin Al-Musayyab, dari Abu Hurairah, ia berkata : Nabi SAW bersabda :
> âPada malam dimana aku mengadakan penjalanan Israk, aku bertemu dengan Nabi Musa
> as -sambil menyifati (menyebutkan ciri-ciri Nabi Musa)- bahwa beliau adalah
> orang yang kurus dan berambut lurus, (tinggi) seperti orang yang berasal dari
> kaum Syanuâahâ. Rasulullah bersabda : âKemudian aku bertemu dengan Nabi âIsa as
> â"sambil menyifati (menyebutkan ciri-ciri Nabi âIsa)- bahwa beliau adalah orang
> yang berbadan tinggi, bertubuh sedang dan berkulit merah. Sepertinya beliau baru
> saja keluar dari kamar mandi.â Rasulullah bersabda : âSetelah itu aku berjumpa
> dengan Nabi Ibrahim as, sedangkan menurutku, aku adalah orang yang paling serupa
> dengan beliau diantara anak-anak keturunannya. Kemudian Nabi Ibrahim membawakan
> dua buah tempat menuman (wadah) kepadaku. Satu diantaranya berisi akir susu, dan
> yang satunya lagi berisi arak (Khamr). Jibril berkata kepadaku, âAmbil dan
> minumlah salah satu dari kedua minuman ini yang engkau sukai!â, lalu aku
> mengambil air susu dan meminumnya. Kemudian dia berkata, âEngkau telah mengambil
> apa yang menjadi fitrah. Ingat, sungguh seandainya engkau mengambil arak
> (Khamr), niscaya umatmu akan tersesat semua.â (HR. Bukhari dalam Shahih 3394,
> 3437, 4709, 5576 dan 5603, Imam Muslim dalam Shahih 272, Imam Ahmad dalam kitab
> Sunan Jilid 2/282 dan 512 dan Al-Baghawi dalam Syarh as-Sunnah 3761).
> Hadis Abu Hurairah dari Abu Salamah
> Dari Abu salamah bin Abdurrahman dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah SAW
> bersabda, âSungguh aku telah diperlihatkan suatu ruangan, sedangkan orang-orang
> Quraisy malah menanyakan tentang hal-hal yang tidak aku ketahui tentang Baitul
> Maqdis. Betapa aku tidak pernah merasakan kegelisahan hati semacam itu
> sebelumnya. Kemudian Allah SWT mengangkat miniaturnya kepermukaanku, sehingga
> aku bisa melihat kembali peristiwa tadi malam dan menjawab atas
> pertanyaan-pertanyaan kaum Quraisy tersebut secara detail. Disana aku juga
> diperlihatkan jemaah para Nabi, diantaranya adalah Nabi Musa yang sedang
> menunaikan Shalat. Beliau adalah seorang laki-laki yang kurus dan berambut
> lurus, berpostur tinggi seperti ketinggian orang-orang lelaki dari kaum
> Syanuâah. Aku juga melihat Nabi âIsa â"putera Maryam- yang sedang menjalankan
> Shalat pula. Menurutku, orang yang paling menyerupai beliau adalah Urwah bin
> Masâud Ats-Tsaqafi. Pada waktu itu, aku juga bertemu dengan Nabi Ibrahim yang
> sedang menunaikan Shalat. Adapun orang yang paling serupa dengan beliau
> menurutku adalah teman kalian ini (maksudnya adalah diri Rasulullah sendiri).
> Maka ketika waktu Shalat tiba, aku menjadi imam bagi mereka. Seusai Shalat ada
> seseorang yang berkata kepadaku, âWahai Muhammad, ini adalah malaikat penjaga
> pintu neraka, berilah salam kepadanyaâ. Lalu aku menoleh kepadanya dan ia
> mendahuluiku dalam memberi salamâ (HR. Muslim, Shahih 278)
> Hadis Anas Bin Malik dari Abu Dzar
> Dari Az-Zuhri, dari Anas ia berkata bahwa Abu Dzar pernah bahwa Rasulullah SAW
> bersabda, âAtap rumahku yang ada di Mekkah telah dibuka, lalu Malaikat Jibril
> turun dan membedah dadajy. Kemudian Jibril membasuhnya dengan air zam-zam sambil
> membawa wadah yang terbuat dari emas dan penuh berisi dengan nilai hikmah dan
> keimanan. Setelah itu, Jibril mengosongkan dadaku dan mengisinya dengan hikmah
> dan keimanan. Lantas Jibril menutup dadaku kembali.â Jibril lalu menggandeng
> tanganku dan mengajakku bermikraj â"melakukan perjalanan- menuju lapisan langit
> pertama. Ketika kami sampai disana, Jibril berkata kepada penjaga langit itu,
> âBukalah!â lalu penjaga langit tersebut bertanya, âsiapa ini?â Jibril menjawab,
> âaku Jibrilâ, ia bertanya kembali, âapakah kamu bersama seseorang ?â Jibril
> menjawab âYa aku bersama Muhammadâ, ia bertanya kembali âApakah kalian diutus
> untuk menghadap-Nya ?â Jibril menjawab âYaâ, maka petugas itupun langsung
> membukakan pintu langit shaf pertama.
> Imam Muslim bercerita bahwa ketika lapisan pertama terbuka, tiba-tiba Rasulullah
> SAW bersama Jibril melihat seorang laki-laki yang sedang duduk. Adapun disebelah
> kanan lelaki itu terdapat sekelompok massa dan disebelah kirinya terdapat
> sekelompok massa pula. Ketika laki-laki itu melihat kearah kanan, maka ia
> tertawa dan ketika melihat kearah kiri, maka iapun menangis. Selanjutnya
> laki-laki itu berkata, âSelamat datang wahai Nabi yang shaleh dan putera yang
> shaleh.â Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril, âSiapakah orang ini ?â Jibril
> menjawab, âIni adalah Nabi Adam as, sedangkan sekelompok massa yang ada
> disamping kiri dan kanan adalah hembusan nafas anak keturunannya. Adapun mereka
> yang golongan kanan adalah ahli surga, dan golongan kiri adalah ahli neraka.
> Maka ketika beliau melihat kearah kanan beliau langsung tertawa dan jika melihat
> kearah kiri beliau langsung menangis.
> Selanjutnya, kami naik ke langit lapis kedua. Jibril lalu berkata kepada penjaga
> langit tersebut, âBukalah !â lantas penjaga itu bertanya seperti halnya
> pertanyaan penjaga langit pertama, hingga akhirnya ia mau membukakan pintu
> langit itu. Anas menceritakan bahwasanya Rasulullah SAW didalam Mikrajnya
> bertemu dengan Nabi Adam, Idris, Musa, Isa dan Nabiyullah Ibrahim as. Anas tidak
> menyebutkan satu-persatu tempat bertemunya mereka, kecuali Adam pada langit
> pertama dan Nabi Ibrahim pada langit ketujuh. Anas menceritakan bahwa ketika
> Jibril melakukan perjalanan bersama Nabi SAW, mereka bertemu dengan Nabi Idris.
> Beliau menyambut, âSelamat datang wahai Nabi yang saleh dan saudaraku yang
> saleh.â Nabi bertanya, âSiapakah ini ?â Jibril menjawab, âIni adalah Nabi Idrisâ
> setelah itu aku bertemu dengan Nabi Musa as dan beliau menyambut âSelamat datang
> Nabi yang saleh dan saudaraku yang saleh.â Rasulullah bertanya, âSiapa ini ?â
> Jibril menjawab âIni adalah Nabi Musa as.â Kemudian aku bertemu dengan Nabi Isa
> dan beliau menyambut dengan berkata âSelamat datang Nabi yang saleh dan
> saudaraku yang salehâ. Rasulullah SAW bertanya, âSiapa ini ? â Jibril menjawab
> âIni adalah Nabi Isa as.â Kemudian aku bertemu nabi Ibrahim as, beliau
> menyambutku, âSelamat datang Nabi yang saleh dan saudaraku yang salehâ.
> Ibnu Syihab berkata, âIbnu Hazm bercerita kepadaku bahwa sesungguhnya Ibnu Abbas
> dan Abu Habbah Al-Anshari berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,
> âSelanjutnya, kami bermikraj lagi sampai pada suatu tempat dimana aku bisa
> mendengar dengan jelas goresan pena.â Ibnu Hazm dan Anas bin Malik berkata
> bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, âMaka Allah SWT mewajibkan kepada umatku 50
> kali shalatâ
> Imam Muslim meriwayatkan, âKemudian aku kembaliâ, sedangkan menurut Imam
> Bukhari, âKemudian aku menghadap (konsultasi) kepada Tuhanku, selanjutnya Allah
> berkenan mengabulkan dispensasi (keringanan) maka dibebaskanlah separuhnya.â
> Imam Muslim berkata, â Aku (Nabi SAW) lalu kembali menghadap Nabi Musa dan aku
> katakan padanya bahwa Allah SWT berkenan membebaskan separuh. Kemudian beliau
> berkata kepadaku, âKembalilah engkau menghadap Tuhanmu, karena sesungguhnya
> umatmu tidak akan mampu melaksanakannya.â Lantas aku kembali menghadap dan minta
> dispensasi, maka Allah membebaskan separuh lagi. Setelah itu aku kembali
> menghadap Nabi Musa dan beliau berkata âKembalilah engkau kepada Tuhanmu, karena
> sesungguhnya umatmu masih tidak mampu melaksanakannya.â Imam Muslim
> meriwayatkan, âKemudian aku kembali kepada Nabi Musa as dan aku katakan bahwa
> âHanya tinggal 5 waktu dari 50 waktu yang diwajibkan semula. Allah tidak akan
> merubah lagi firman-Nya untukku.â Imam Muslim juga meriwayatkan, âKemudian aku
> kembali kepada Nabi Musa dan beliau masih meminta agar aku kembali dan minta
> dispensasi lagi kepada Allah. Maku aku menjawab, âSungguh aku benar-benar merasa
> malu kepada Tuhanku.â Imam Muslim meriwayatkan, âSelanjutnya aku bersama Jibril
> beranjak meninggalkan Nabi Musa dan berhenti di Sidratul Muntaha. Ditempat itu
> terdapat sesuatu yang beraneka ragam dan aku tidak mengetahui nama-namanya.â
> Imam Muslim berkata, âKemudian aku memasuki surga, ternyata disana ada pohon
> anggur Habaâil.â (HR. Bukhari dalam Shahih 349, 1636 dan 3342, Muslim dalam
> Shahih 263, An-Nasaâi meriwayatkan sebagian hadis tersebut akan tetapi tidak
> disebutkan nama Abu Dzar sebagai perawi, Ahmad dalam kitab Sunan jilid 5/143-144
> tetapi dia menyebutkan riwayat ini dari Ubay bin Kaâab).
> Hadis Anas Bin Malik dari Qatadah
> Dari Qatadah, Anas bin Malik bin Shaâshaâah bercerita kepadaku bahwasanya
> Rasulullah SAW telah bersabda, âPada waktu dibedah dadaku itu, sepertinya aku
> berada di samping rumah.â Menurut riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, âDisamping
> Kaâbahâ, adapun menurut satu riwayat â"juga oleh Ahmad bin Hanbal- yang lain
> adalah di dalam reruntuhan bangunan. Barangkali Qatadah juga menyebutkan âDi
> atas bongkahan batu sambil terlentangâ, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam
> Ahmad bin Hambal dan Imam Bukhari, âYaitu antara sadar dan tidak. Lalu datang
> salah satu dari ketiga orang. Jibril mendatangiku dengan membawa wadah yang
> terbuat dari emas dan penuh berisi dengan hikmah dan keimanan. Kemudian Jibril
> membedah dan menumpahkan semua â"kotoran- yang ada didalam perutku. Lantas dia
> membasuh hatiku dengan air zam-zam dan memenuhinya dengan hikmah dan keimanan.
> Setelah itu Jibril menjahit dan mengembalikan keadaan perutku seperti semula.
> Kemudian aku diajak menaiki hwan yang bukan seperti kuda dan lebih besar dari
> himar (keledai).â Rasulullah SAW melanjutkan ceritanya, âSetelah itu ada orang
> yang bertanya, âApakah itu yang dinamakan Buraq wahai Abu Hamzah (panggilan
> Rasulullah) ?, â Beliau menjawab âBetul.â Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Bukhari
> menceritakan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, âKecepatan kendaraah â"Buraq-
> itu adalah sekejap mata dan dengan Buraq itulah aku dibawah.â
> Ibu Jarir meriwayatkan, âSetelah itu, kami bergegas menuju Baitul Maqdis. Disana
> kami menunaikan shalat bersama para Nabi dan Rasul, dan aku yang menjadi imam.
> Kemudian aku bersama Jibril bergegas menuju lapisan langit pertama. Penjaga
> langit itu bertanya, âSiapa ini ?â Jibril menjawab, âSaya, Jibrilâ Ia bertanya
> lagi, âKamu bersama siapa?â Jibril menjawab âAku bersama Muhammadâ Ia bertanya
> lagi, âApakah kalian diutus untuk menghadap-Nya ?â Jibril menjawab âYaâ Penjaga
> itu berkata, âSelamat datang, kalian adalah sebaik-baik orang dan kalian telah
> tiba.â Imam Ahmad bin Hambal menambahkan dalam riwayatnya, âSetelah itu penjaga
> langit pertama membukakan pintu, lalu aku mendatangi Nabi Adam,â Imam Ahmad bin
> Hambal dan Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Jibril berkata, âIni adalah bapakmu,
> oleh karena itu ucapkanlah salamâ Lalu aku mengucapkan salah kepadanya dan
> beliau menjawab salamku sambil berkata, âSelamat datang anakku dan nabiku.â
> Dalam riwayat lain, Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Bukhari menambahkan, âSelamat
> datang puteraku yang saleh dan Nabi yang saleh.â
> Dalam riwayatnya, Imam Bukhari mengatakan, âKemudian kamipun naik.â Sedangkan
> riwayat Imam Ahmad bin Hambal. âKemudian kami naik menuju langit kedua dan minta
> dibukakan pintu kepada penjaga langit itu. Penjaga langit itu bertanya, âSiapa
> ini ? â Jibril menjawab, âSaya Jibril.â Lalu dia bertanya, âSiapa orang yang
> bersamamu ?â Jibril menjawab âMuhammadâ kemudian kami mendatangi Nabi Yahya dan
> Nabi Isa. Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Bukhari menambahkan, âMereka berdua
> adalah puteranya bibi.â Lantas Jibril berkata âInilah Nabi Yahya dan Nabi Isa,
> oleh karena itu berilah ucapan salam kepada mereka.â Maka akupun menyalami dan
> mereka langsung menjawab. Setelah itu, mereka menyambut, âSelamat datang
> saudaraku dan Nabiku.â Menurut riwayat Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Bukhari
> yang lain, âSelamat datang saudaraku yang saleh dan Nabi yang salehâ.
> Imam Bukhari meriwayatkan, âKemudian kamipun naikâ Sedangkan riwayat Imam Ahmad
> bin Hambal, âKemudian kami naik menuju langit ketiga. Begitu seterusnya seperti
> pada langit pertama dan kedua. Kemudian kami mendatangi Nabi Yusuf, lalu Jibril
> bertaka, âIni adalah Nabi Yusuf, oleh karena itu ucapkanlah salamâ Maka akupun
> menyalami dan beliau langsung membalas seraya berkata, âSelamat datang saudaraku
> dan nabikuâ, Sedangkan menurut riwayat lain dari Imam Ahmad bin Hambal dan Imam
> Bukhari, âSelamat datang saudaraku yang saleh dan nabi yang shalehâ.
> Imam Bukhari meriwayatkan, âKemudian kamipun naik.â Sedangkan Imam Ahmad bin
> Hambal meriwayatkan, âKemudian kami naik menuju langit keempat begitulah
> seterusnya seperti pada langit pertama, kedua dan ketigaâ. Kemudian kami
> mendatangi Nabi Idris lalu Jibril berkata, âIni adalah Nabi Idris, oleh karena
> itu ucapkanlah salamâ Maka akupun menyalami dan beliau langsung membalas seraya
> berkata, âSelamat datang saudaraku dan nabikuâ sedangkan dalam riwayat Imam
> Ahmad bin Hanbal dan Imam Bukhari yang lain, âSelamat datang saudaraku yang
> shaleh dan nabi yang shalehâ.
> Imam Bukhari meriwayatkan, âKemudian, kamipun naik.â Sedangkan Imam Ahmad bin
> Hambal meriwayatkan, âKemudian kami naik menuju langit kelima, begitu seterusnya
> seperti pada langit pertama, kedua, ketiga dan keempat.â Kemudian kami
> mendatangi Nabi Harun, lalu Jibril berkata, âInilah Nabi Harun, oleh karena itu
> ucapkanlah salam.â Maka akupun menyalami dan beliau langsung membalas serya
> mengatakan, âSelamat datang saudaraku dan nabikuâ, sedangkan didalam riwayatnya
> Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Bukhari yang lain, âSelamat datang saudaraku yang
> saleh dan Nabi yang salehâ
> Imam Bukhari meriwayatkan, âKemudian kamipun naikâ, sedangkan Imam Ahmad bin
> Hambal meriwayatkan, âKemudian kami naik menuju langit keenam, begitu seterusnya
> seperti pada langit pertama sampai langit kelimaâ Kemudian kami mendatangi Nabi
> Musa lalu Jibril berkata, âInilah Nabi Musa, oleh karena itu ucapkanlah salamâ
> Maka akupun menyalami dan beliau langsung membalas serya mengatakan, âSelamat
> datang saudaraku dan nabikuâ, sedangkan didalam riwayatnya Imam Ahmad bin Hambal
> dan Imam Bukhari yang lain, âSelamat datang saudaraku yang saleh dan Nabi yang
> salehâ, akan tetapi ketika beliau mempersilahkan kami, tiba-tiba beliau langsung
> menangis. Lalu Jibril menegur, âApakah gerangan yang membuat engkau menangis ? â
> Nabi Musa langsung mengadu kepada Allah, âWahai Tuhanku, anak laki-laki inikah
> yang Engkau utus setelahku yang mana umatnya paling mulia dan paling banyak
> masuk surga daripada umatku ?â, Imam Bukhari meriwayatkan, âKemudian, kamipun
> naikâ, sedangkan Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan, âKemudian kami naik menuju
> langit ketujuh, begitu seterusnya seperti pada langit pertama sampai langit
> keenamâ. Kemudian kami mendatangi Nabi Ibrahim. Imam Bukhari meriwayatkan, lalu
> Jibril berkata, âInilah bapakmu, Nabi Ibrahim.â Sedangkan dalam riwayatnya, Imam
> Ahmad bin Hambal, âInilah nabi Ibrahimâ, kemudian aku menyalami beliau dan
> beliaupun langsung menjawab salamku, seraya berkata, âSelamat datang puteraku
> dan Nabiku.â Adapun didalam riwayat yang lain, Imam Ahmad bin Hambal dan Imam
> Bukhari mengatakan, âSelamat datang puteraku yang saleh dan Nabi yang salehâ.
> Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Bukhari juga meriwayatkan, bahwa Qatadah pernah
> berkata, âHasan pernah bercerita kepadanya dari Abu Hurairah, bahwasanya
> Rasulullah SAW bersabda, âKemudian aku diangkat menuju Al-Bait Al-Makmur. Ketika
> sampai disana, aku bertanya kepada Malaikat Jibril, âTempat apa ini namanya ? â.
> Jibril menjawab âIni adalah Baitul Makmur, ditempat inilah sebanyak 70.000
> malaikat setiap hari menunaikan shalat. Jika mereka sudah keluar maka tidak
> satupun diantara mereka yang kembali ketempat itu lagi.â Kemudian aku disodori
> beberapa wadah, satu diantaranya berisi arak (Khamr) sedangkan yang lainnya
> berisi madu dan susu. Lantas aku mengambil dan meminum dari wadah yang berisikan
> susu.â Lalu Nabi Ibrahim berkata, âIni adalah fitrah yang diberikan kepada
> engkau dan umatmuâ. Masih dalam riwayat Imam Ahmad bin Hambal, bahwa Rasulullah
> SAW bersabda, âSetelah itu aku diangkat menuju Sidratul Muntaha. Tempat itu
> tampak seperti batang pohon anggur yang menjulang dari muka bumi dan mempunyai
> daun yang menyerupai telinga gajah. Selanjutnya Imam Ahmad bin Hambal dan Imam
> Bukhari menambahkan bahwa, âInilah Sidratul Muntaha. Adapun didasar tempat
> tersebut terdapat empat sungai. Dua diantaranya ada didalam, sedangkan dua yang
> lain ada diluar.â Lantas aku bertanya kepada Jibril, âApa maskud dari semua ini,
> wahai Jibril ?â, Jibril menjawab, âAdapun dua yang di dalam itu tempatnya adalah
> di syurga, sedangkan dua yang di luar itu adalah sungai Eufrat dan sungai Nil.â
> Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Bukhari meriwayatkan, âRasulullah SAW bersabda,
> âKemudian aku diwajibkan menunaikan 50 kali shalat setiap hari, setelah itu aku
> kembali. Pada saat itu aku bertemu dengan Nabi Musa dan beliau bertanya, âApa
> yang engkau peroleh ?â Aku menjawab, âTelah diwajibkan kepadaku 50 kali shalat
> setiap hari.â Nabi Musa berkata, â(dalam riwayat Imam Bukhari beliau bersumpah
> â"Demi Allah-) aku lebih banyak tahu daripada kamu.â Didalam riwayat Imam Bukhari
> yang lain, âSungguh aku telah menelusuri â"kemampuan- manusia-manusia sebelum
> engkau, dan sungguh aku telah mendoktrin Bani Israel dengan sangat ketat.
> Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu menunaikan hal itu. Oleh karenanya maka
> kembalilah engkau menghadap Tuhanmu dan mintalah dispensasi!â Rasulullah SAW
> bersabda, âSelanjutnya aku kembali menghadap Tuhanku yang Maha Agung, lalu aku
> meminta dispensasi. Maka Allah memperingankan kewajiban tersebut menjadi 40.
> Setelah itu aku kembali dan menemui Nabi Musa. Beliau bertanya lagi, âApa yang
> engkau peroleh ?â Aku menjawab, âAllah memperingan menjadi 40.â Lantas Nabi Musa
> berkata kepadaku seperti semula. Aku kembali menghadap Tuhanku Yang Maha Agung,
> maka Allah mengurangi lagi menjadi 30. Kemudian aku kembali dan bertemu dengan
> Nabi Musa seraya memberitahukan dispensasi yang aku terima, dan beliau masih
> mengatakan kepadaku hal yang sama dengan semula. Lalu aku kembali menghadap
> Allah dan Dia menguranginya lagi menjadi 20, kemudian 10 dan terakhir kalinya
> hanya tinggal 5. Selanjutnya aku menemui Nabi Musa, lalu memberitahukan tentang
> â"begitu banyaknya- dispensasi yang sudah aku terima. Akan tetapi beliau masih
> mengatakan kepadaku hal yang sama seperti semula. Pada kesempatan itu, aku
> mengatakan, âSungguh aku benar-benar malu kepada Tuhanku Yang Maha Agung, sudah
> berapa kali aku bolak-balik ?â Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Bukhari
> menambahkan, âAkan tetapi Allah selalu merestui dan mengabulkan permohonanku.â
> Didalam hadis yang lain, Imam Ahmad bin Hambal dan dan Imam Bukhari menerangkan,
> âKetika percakapan antara Rasulullah SAW dengan Nabi Musa berlangsung, tiba-tiba
> ada seseorang memanggil Rasulullah SAW agar beliau mencukupkan sampai disitu,
> karena Rasulullah SAW telah meminta dispensasi yang begitu banyak untuk umatnya.
> Segala bentuk kebaikan akan dibalas 10 kali lipat. (HR. Ahmad dalam sunan Jilid
> 4/207-210 melalui jalur Hisyam ad-Dustiwaâ, Imam Bukhari dalam Shahih 3207, 3393
> dan 3887, Imam Muslim dalam shahih 264 dan 265 dan Ibnu Jarir dalam 15/3)
> Hadis Anas Bin Malik dari Tsabit Al-Banani
> Riwayat Tsabit, ia menceritakan dari Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah SAW
> bersabda, âAku telah dibawakan kendaraan Buraq. Kendaraan ini adalah sejenis
> hewan berwarna putih, yang mana tingginya antara himar dan kuda. Sedangkan
> kecepatannya adalah sama dengan kejapan mata. Ketika itu, aku dibawa menuju
> Baitul Maqdis dan disana aku bergabung dengan majelisnya para Nabi. Sesampainya
> disana aku masuk masjid dan menunaikan shalat dua rekaâat. Setelah itu aku
> keluar dan Jibril langsung menghampiriku dengan membawa satu wadah yang berisi
> arak (Khamr) dan satu wadah lagi yang berisi susu. Kemudian aku memilih wadah
> susu, lalu Jibril berkata, âEngkau telah memilihâ. Selanjutnya kami bermikraj
> menuju langit pertama. Lalu Jibril meminta agar penjaga langit itu mau
> membukakan pintu. Sebelumnya penjaga langit itu bertanya, âSiapa kalian ?â,
> Jibril menjawab, âSaya Jibrilâ. Dia bertanya lagi, âLalu siapa orang yang
> bersamamu itu ?â Jibril menjawab, âMuhammadâ. Lantas dia bertanya lagi, âApakah
> kalian telah diutus untuk menghadap-Nya ?â Jibril menjawab, âBenar!â Maka
> penjaga itupun langsung membukakan pintu langit pertama. Dilangit itu, kami
> bertemu dengan Nabi Adam, lalu beliau menerima dan menyambut kami dengan sangat
> baik. Kemudian kami bermikraj menuju langit kedua, lalu Jibril meminta agar
> penjaga langit itu mau membukakan pintu. Penjaga langit itu bertanya, âSiapa
> kalian ?â, Jibril menjawab, âSaya Jibrilâ. Dia bertanya lagi, âLalu siapa orang
> yang bersamamu itu ?â Jibril menjawab, âMuhammadâ. Lantas dia bertanya lagi,
> âApakah kalian telah diutus untuk menghadap-Nya ?â Jibril menjawab, âBenar!â
> Maka penjaga itupun langsung membukakan pintu langit itu. Ketika sampai disana,
> kami bertemu dengan dua anak laki-lakinya bibi, yaitu Nabi Yahya dan Nabi Isa.
> Mereka langsung menerima dan menyambut kami dengan sangat baik. Selanjutnya kami
> bermikraj menuju langit ketiga. Sesampainya disana, Jibril minta agar penjaga
> langit itu mau membukakan pintu. Penjaga itu bertanya, âSiapa kamu ?â, Jibril
> menjawab, âSaya Jibrilâ. Dia bertanya lagi, âSiapakah orang yang bersamamu ?â
> Jibril menjawab, âMuhammadâ. Lantas dia bertanya lagi, âApakah kalian telah
> diutus untuk menghadap kepada-Nya ?â, Jibril menjawab, âYa!â Maka penjaga pintu
> itupun membukakan untuk kami. Ketika sampai disana, kami bertemu Nabi Yusuf.
> Beliau adalah Nabi yang diberikan Allah separuh dari ketampananku. Lantas beliau
> menerima dan menyambut kami dengan baik sekali. Kemudian kami bermikraj menuju
> langit keempat. Sesampainya disana, Jibril meminta agar penjaga langit itu mau
> membukakan pintu. Penjaga langit itu bertanya, âSiapa kalian ?â, Jibril
> menjawab, âSaya Jibrilâ. Dia bertanya lagi, âLalu siapa orang yang bersamamu itu
> ?â Jibril menjawab, âMuhammadâ. Lantas dia bertanya lagi, âApakah kalian telah
> diutus untuk menghadap-Nya ?â Jibril menjawab, âBenar!â Maka penjaga itupun
> langsung membukakan pintu langit itu. Disana kami bertemu dengan Nabi Idris.
> Beliau langsung menerima dan menyambut kami dengan baik sekali seraya membacakan
> firman-Nya, âDan Kami telah mengangkatnya kemartabat yang tinggi (QS. . Maryam
> (19): 57).
> Setelah itu, kami bermikraj menuju langit kelima. Sesampainya disana Jibril
> meminta agar penjaga langit itu mau membukakan pintu. Penjaga langit itu
> bertanya, âSiapa kalian ?â, Jibril menjawab, âSaya Jibrilâ. Dia bertanya lagi,
> âLalu siapa orang yang bersamamu itu ?â Jibril menjawab, âMuhammadâ. Lantas dia
> bertanya lagi, âApakah kalian telah diutus untuk menghadap-Nya ?â Jibril
> menjawab, âBenar!â Maka penjaga itupun langsung membukakan pintu. Disana kami
> bertemu dengan Nabi Harun. Beliau juga menerima dan menyambut kami dengan baik
> sekali. Kemudian, kami bermikraj menuju langit keenam. Sesampainya disana Jibril
> meminta agar penjaga langit itu mau membukakan pintu. Penjaga langit itu
> bertanya, âSiapa kalian ?â, Jibril menjawab, âSaya Jibrilâ. Dia bertanya lagi,
> âLalu siapa orang yang bersamamu itu ?â Jibril menjawab, âMuhammadâ. Lantas dia
> bertanya lagi, âApakah kalian telah diutus untuk menghadap-Nya ?â Jibril
> menjawab, âYa, kami telah diutus-Nyaâ setelah itu penjaga langit tersebut mau
> membukakan pintu. Disana aku bertemu dengan Nabi Musa. Beliau telah menerima dan
> menyambut kami dengan amat baik. Selanjutnya kami bermikraj menuju langit
> ketujuh. Sesampainya disana, Jibril meminta agar penjaga langit itu mau
> membukakan pintu. Penjaga langit itu bertanya, âSiapa kalian ?â, Jibril
> menjawab, âSaya Jibrilâ. Dia bertanya lagi, âLalu siapa orang yang bersamamu itu
> ?â Jibril menjawab, âMuhammadâ. Lantas dia bertanya lagi, âApakah kalian telah
> diutus untuk menghadap-Nya ?â Jibril menjawab, âYa, kami telah diutus-Nyaâ, Maka
> penjaga langit itupun langsung membukakan pintu kepada kami. Disana kami bertemu
> dengan Nabi Ibrahim as. Ketika itu beliau sedang menyandarkan punggungnya ke
> Baitul Makmur. Beliau juga masuk ketempat itu setiap hari bersama 70.000 para
> malaikat yang datang silih berganti. Setelah itu kami pergi menuju Sidratul
> Muntaha. Tempat itu memiliki daun yang menyerupai telinga gajah dan tampak
> seperti batang pohon anggur yang menjulang dari muka bumi. Jika perintah Allah
> menghendaki perubahan tempat itu, maka tak satupun diantara makhluk Allah yang
> mampu untuk mengubahnya dan mengungkapkan keindahannya. Rasulullah SAW bersabda,
> âMaka Allah menurukan wahyu kepadaku dan mewajibkanku 50 kali shalat dalam
> sehari-semalam.â Setelah itu aku turun dan bertemu dengan Nabi Musa. Beliau
> bertanya, âApa yang diwajibkan Tuhan kepada umatmu ?â, Aku menjawab, â50 kali
> shalat dalam sehari-semalam.â Lalu Nabi Musa berkata, âKembalilah engkau kepada
> Tuhanmu dan mintalah dispensasi, karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu
> menunaikannya. Sungguh aku telah mencoba untuk mempraktekkan hal ini kepada Bani
> Israel.â Rasulullah bersabda, âKemudian aku kembali â"menemui- Tuhanku yang Maha
> Agung. Aku memohon, âWahai Tuhanku, berilah dispensasi kepada umatky.â Maka
> Allah menurunkan 5. Kemudian aku kembali menemui Nabi Musa, beliau bertanya,
> âApa yang kamu peroleh ?â Aku menjawab, âAku telah diberi dispensasi limaâ.
> Beliau berkata, âSesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Oleh
> karena itu kembalilah kepada Tuhanmu dan mintalah dispensasi untuk umatmu.â
> Rasulullah SAW bersabda, âKetika itu aku selalu bolak-balik antara Tuhanku dan
> Nabi Musa as dan Allah selalu memberikan dispensasi lima-limaâ. Pada akhirnya
> Tuhanku berfirman, âWahai Muhammad, cukuplah 5 kali shalat dalam sehari-semalam,
> dengan tiap-tiap shalatnya bernilai 10. Dengan demikian, esensinya sama dengan
> 50 kali shalat. Barangsiapa yang mengerjakannya, maka baginya adalah satu
> pahala. Karena jika kebajikan itu dikerjakan, ia akan mendapatkan 10 pahala.
> Barangsiapa yang berniat untuk satu kejahatan, akan tetapi ia belum sempat
> mengerjakannya, maka baginya tidak mendapat apa-apa. Karena jika kejahatan itu
> dikerjakan, ia hanya mendapat dosa satu.â Rasulullah SAW bersabda, âSetelah itu
> aku turun dan menemui Nabi Musa, lalu aku memberitahukan apa yang aku peroleh.â
> Beliau berkata, âKembalilah engkau pada Tuhanmu dan mintalah dispensasi lagi,
> karena pada dasarnya umatmu masih belum mampu mengerjakan hal itu.â Rasulullah
> SAW bersabda, âAku mengatakan kepada Nabi Musa, âSungguh aku sudah berkali-kali
> menghadap Tuhanku sampai aku merasa malu sendiri terhadap-Nya.â (HR. Ahmad dalam
> sunan jilid 3/148 dengan teks dari beliau, Imam Muslim dalam shahih 259 melalui
> jalur Hammad bin Salamah).
> Hadis Anas Bin Malik dari Syarik bin Abi Namr
> Ia menceritakan bahwasanya ia mendengar Anas bin Malik berkata â"dalam riwayat
> lain, âBercerita kepadaku â¦â â"tentang kepergian malam Israknya Rasulullah SAW
> dari masjidil Kaâbah dan bahwasanya Rasulullah SAW didatangi tiga orang yang
> tidak dikenal sebelum beliau mendapat wahyu â"panggilan- untuk menghadap-Nya.
> Ketika itu beliau sedang didalam Masjidil Haram. Salah seorang dari ketiga orang
> tersebut berkata, âSiapa diantara mereka yang merupakan orang yang dimaksud ?â,
> Lalu orang kedua berkata, âDialah orang yang paling baik diantara yang lainnya.â
> Orang terakhir berkata, âPilih saja orang yang terbaik.â Pada malam itu hanya
> berlalu begitu saja, dimana Rasulullah SAW belum pernah memimpikan hal serupa
> melalui bisikan hati, karena pada hakekatnya Rasulullah SAW itu hanya matanya
> saja yang terpejam namun hati beliau tidak pernah tidur. Begitu juga para Nabi
> yang lain, mereka juga hanya memejamkan mata sedangkan hatinya tidak pernah
> tidur. Dalam mimpi Rasulullah SAW yang berikutnya, ketiga orang tersebut tidak
> ada yang berkata sepatah katapun dan mereka langsung membawa Rasulullah dan
> meletakkannya didekat sumur zam-zam. Lantas malaikat Jibrillah yang bertanggung
> jawab atas beliau.
> Kemudian, malaikat Jibril membedah dada Rasulullah SAW menembus jantung sampai
> kebagian perut yang paling dalam. Setelah itu, Jibril membasuh dan
> membersihkannya dengan air zam-zam. Selanjutnya malaikat Jibril membawa wadah
> yang terbuat dari emas, didalamnya terdapat âTaurâ yang terbuat dari emas pula
> dan penuh berisi dengan keimanan dan hikmah lalu dimasukkan kedalam dada hingga
> Al-Ghadid â"yaitu urat leher- Rasulullah SAW dan menutupnya kembali. Setelah itu,
> Rasulullah SAW naik Buraq dan ber-Israk menuju Baitul Maqdis. Disana Rasulullah
> SAW kemudian menunaikan shalat bersama para Nabi dan Rasul, sementara beliau
> bertindak sebagai Imam.
> Kemudian Rasulullah SAW bermikraj dengan malaikat Jibril menuju langit-langit
> dunia. Jibril mengetuk pintu, lalu para penghuni langit tersebut menghampirinya
> sambil bertanya, âSiapa ini ?â Jibril menjawab, âSaya Jibrilâ, Mereka bertanya
> lagi, âSiapa orang yang menyertaimu ? â Jibril menjawab, âAku bersama Muhammadâ,
> Mereka bertanya lagi, âApakah kalian telah diutus untuk menghadap-Nya ?â, Jibril
> menjawab, âYaâ, Mereka lalu menyambut âSelamat datang ditempat kami.â Maka
> seluruh penghuni langit merasa begitu gembira dengan kedatangan Muhammad.
> Ternyata para penghuni langit itu tidak mengetahui apa kehendak Allah dengan
> mengutus Muhammad kemuka bumi ini sebelum mereka semua diberitahu. Pada saat
> Rasulullah SAW dan malaikat Jibril berada dilangit-langit dunia, mereka bertemu
> dengan Nabi Adam. Jibril berkata kepada Rasulullah, âIni adalah bapakmu, maka
> ucapkanlah salam untuknya.â Kemudian Rasulullah SAW menyalami Nabi Adam dan
> beliaupun langsung menjawab sambil berkata, âSelamat datang wahai anakku,
> sebaik-baik anakku adalah engkauâ. Dilangit-langit dunia yersebut mereka
> menjumpai sungai yang mengalir jernih. Lalu Rasulullah SAW bertanya, âSungai apa
> ini namanya wahai Jibril ?â Jibril menjawab, âIni adalah sungat Nil dan sungai
> Eufrat.â Selanjutnya langit tadi dilewati begitu saja oleh Rasulullah SAW.
> Tiba-tiba beliau menyaksikan sungai yang lain. Didalam sungai itu terdapat
> endapan-endapan mutiara dan jamrud. Ketika Rasulullah SAW menyentuh sungai itu,
> aromanya seperti minyak misik yang amat wangi. Lantas Rasulullah SAW bertanya,
> âSungai apa ini, wahai Jibril ?â Jibril menjawab, âIni adalah sungai (telaga)
> Kautsar yang telah disiapkan untukmu.â
> Setelah itu Rasulullah SAW bermikraj menuju langit kedua. Maka para malaikat
> penjaga langit itupun bertanya seperti pertanyaan malaikat yang menjaga dilangit
> pertama, yaitu âSiapa ini ?â Jibril menjawab, âSaya Jibrilâ, Mereka bertanya
> lagi, âSiapa orang yang menyertaimu ? â Jibril menjawab, âAku bersama Muhammadâ,
> Mereka bertanya lagi, âApakah kalian telah diutus untuk menghadap-Nya ?â, Jibril
> menjawab, âYaâ, Mereka lalu menyambut âSelamat datang ditempat kami.â Kemudian
> Rasulullah SAW bermikraj menuju langit ketiga, dan para malaikat penjaga langit
> itupun mengatakan hal yang sama dengan pertanyaan-pertanyaan malaikat yang ada
> dilangit pertama dan kedua. Kemudian Rasulullah SAW bermikraj menuju langit
> keempat. Mereka juga mengatakan hal yang sama. Begitupula halnya ketika
> Rasulullah SAW sampai dilangit kelima, keenam dan ketujuh. Dari tiap langit itu
> semua, Rasulullah SAW selalu berjumpa dengan para Nabi. Diantara nama-nama
> mereka yang aku (Rasulullah) kenali adalah : Nabi Idris dilangit kedua, Nabi
> Harun dilangit keempat. Disamping itu masih banyak nama-nama para Nabi lainnya,
> yang aku jumpai dilangit kelima. Lalu Nabi Ibrahim as dilangit keenam, serta
> Nabi Musa as dilangit ketujuh yang menyebut keagungan kalam Allah SWT. Nabi Musa
> berkata, âWahai Tuhanku! Aku tidak menyangka sama sekali jika ada seseorang yang
> akan Engkau angkat dan bertemu denganku (disini).â Setelah itu, Rasulullah SAW
> terus naik yang tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah SWT. Akhirnya
> Rasulullah SAW sampai kesidratil Muntaha dan disitulah Allah turun menemui
> beliau dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Kemudian Allah menurunkan wahyu
> agar umat Rasulullah menunaikan 50 kali shalat dalam sehari-semalam. Rasulullah
> SAW kemudian turun dan berjumpa dengan Nabi Musa. Sengaja Nabi Musa mencegat
> beliau untuk menanyakan, âWahai Muhammad, apa yang telah dibaiatkan Tuhan
> kepadamu ?â, Rasulullah menjawab,âTuhan membaiat aku untuk menunaikan 50 kali
> shalat dalam setiap siang dan malam hari.â Nabi Musa berkata, âSesungguhnya
> umatmu tidak akan mampu menunaikan hal itu. Oleh karena itu, kembalilah kepada
> Tuhanmu dan mintalah keringanan (dispensasi) buat engkau dan umatmu.â Lalu
> Rasulullah SAW menoleh kepada Jibril seakan-akan beliau hendak memberi isyarat
> mengenai pernyataan Nabi Musa tersebut. Lantas malaikat Jibrilpun mengisyaratkan
> bahwa jika hal itu yang terbaik menurut Rasulullah SAW, maka Jibril hanya bisa
> menurut.
> Kemudian Rasulullah SAW naik dan menemui Allah SWT, seraya memohon, âWahai
> Tuhanku, berilah kami keringanan, karena sesungguhnya umatku tidak mampu
> menunaikan-perintah ini-â. Lalu Allah SWT menurunkan 10 shalat. Setelah itu
> Rasulullah SAW kembali dan Nabi Musa pun sudah mencegatnya. Pada waktu itu,
> Rasulullah SAW bolak-balik antara Allah dan Nabi Musa. Sampai akhirnya Allah SWT
> mewajibkan 5 kali shalat. Akan tetapi Nabi Musa masih mencegat Rasulullah SAW
> ketika perintah shalat hanya tinggal 5 waktu. Nabi Musa berkata, âWahai
> Muhammad, sungguh aku telah berusaha mempraktekkan hal itu kepada Bani Israel
> kaumku. Bahkan yang lebih ringan dari inipun mereka masih tidak mampu dan malah
> meninggalkannya. Padahal, umatmu itu lebih lemah jasad, hati, fisik, penglihatan
> maupun pendengarannya. Oleh karena itu kembalilah engkau kepada Tuhanmu dan
> mintalah dispensasi kembali.â Setiap kali Rasulullah SAW mendengarkan pendapat
> Nabi Musa, beliau selalu menolah dan memberi isyarat kepada Jibril. Namun Jibril
> selalu tidak meragukan alasan-alasan Nabi Musa. Kemudian Rasulullah menghadap
> Allah lagi, disaat perintah shalat hanya tinggal 5 waktu. Beliau memohon, âWahai
> Tuhanku, sesungguhnya umatku itu lemah jasad, hati, fisik, penglihatan maupun
> pendengarannya. Maka berilah kami dispensasi.â Kemudian Allah SWT berfirman,
> âWahai Muhammad, aku sudah mengabulkan permintaanmu semoga engkau bahagia.â
> Rasulullah SAW bersabda, âSesungguhnya Allah SWT sudah tidak akan merubah
> ketetapan-Nya lagi padaku, sebagaimana Allah telah mewajibkan kepada kalian
> didalam Al-Kitab.â Rasulullah SAW bersabda lagi, âSetiap satu amal kebajikan
> akan dibalas 10 kali lipat. Kalian hanya diwajibkan 5 kali, namun kalian akan
> mendapat 50 didalam ummul kitab.â
> Setelah itu, Rasulullah SAW kembali menemui Nabi Musa dan ia berkata, âApa yang
> telah engkau perbuat ?â Rasulullah menjawab, âAku memohon kepada Tuhanku agar
> memberikan kami dispensai, lalu Allah memberikan setiap satu kebajikan dengan
> balasan 10 kali lipat.â Nabi Musa berkata, âSungguh aku telah mencoba
> melaksanakan perintah yang lebih ringan dari hal itu kepada Bani Israel,
> kemudian mereka beramai-ramai meninggalkannya. Oleh karena itu, kembalilah
> kepada Tuhanmu dan mintalah dispensasi kembali.â Rasulullah SAW bersabda, âWahai
> Nabi Musa! Sungguh aku benar-benar merasa malu, dan takut berbuat salah kepada
> Tuhanku.â Lantas Nabi Musa berkata, âKalau begitu sekarang turun dengan menyebut
> asma Allah SWT.â Rasulullah SAW bersabda, âSetelah itu aku terbangun dan aku
> sudah kembali berada di Masjid Al-Haramâ (HR. Bukhari dalam shahih 3570 dan
> 7517, Imam Muslim dalam shahih 262).
> Â
> Bersambung.
>
>
>
>
> ________________________________
> Dari: Abdul Muiz <muizof@...>
> Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Terkirim: Kam, 27 Januari, 2011 07:46:32
> Judul: Bls: [wanita-muslimah] Re: KEBOHONGAN KISAH ISRA' MI'RAJ?
>
> Â
> Mbak Lina,
>
> yang waras ngalah :), karena mubazir teman syetan, maka saya tidak bakalan
> berteman dengan syetan. Ini saya kutibkan sebuah artikel tentang kritik hadits
> seputar Israk Mikraj, semoga rasa ingin tahu mas Wikan dan postingan saya
> tentang kejanggalan dapat terjawab, selamat menyimak dan mendiskusikannya semoga
>
> bermanfaat.
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment