Http://www.eramuslim.com
Mengapa Islam Diturunkan Pertama Kali di Negeri Arab?
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh,
Pak Ustadz yang dirahmati Allah,
Mohon dijelaskan hikmah atau rahasia di balik turunnya agama Islam di negeri
arab. Apa keuntungannya buat umat Islam atau umat manusia kalau Islam itu
diturunkan pertama kami di negeri Arab?
Sebagaimana kita tahu bahwa tempat pertama kali turunnya Islam adalah sebuah
masyarakat yang terbelakang, jauh dari pusat peradaban di masanya (Romawi
dan Persia). Bukankah secara nalar akan lebih menguntungkan kalau diturunkan
di pusat kota Romawi?
Kami sangat ingin mendapatkan analisa dari ustadz tentang hal ini, agar kita
punya wawasan yang baik.
Semoga Allah membalas kebaikan hati pak Ustadz dengan limpahan karunianya,
Amien.
Wassalam
Sofiyah
Jawaban:
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh Al-hamdulillah, wash-shalatu
wassalamu 'ala rasulillah, wa ba'du
Urusan mau di mana diturunkannya sebuah agama, sebenarnya terpulang kepada
Allah SWT. Sebab hanya Dia yang tahu hikmah dan rahasia di balik
kehendak-Nya. Namun sebagai manusia, tidak terlarang untuk kita menguak
rahasia itu asalkan didasarkan pada pengamatan yang objektif serta berangkat
dari rasa husnudz-dzan.
Apa yang anda tanyakan sebenarnya sudah banyak dikaji oleh para ulama
sejarah, salah satu di antaranya adalah Syeikh Dr. Said Ramadhan Al-Buthi
dalam kitabnya Fiqhus-Shirah. Di awal pembahasannya, beliau mencantumkan
satu judul: Sirru Ikhtiyari Jaziratil Arab ... (rahasia dipiihnya jazirah
Arabia sebagai awal mula risalah). Tidak ada salahnya apa yang beliau
sebutkan itu kami sebutkan disini.
Beliau menyebutkan paling tidak ada 5 hikmah atau rahasia dipilihnya jazirah
arabia sebagai awal penyebaran risalah Islam. Yaitu:
I. Di Jazirah Arab Ada Rumah Ibadah Pertama
Tanah Syam (Palestina) merupakan negeri para nabi dan rasul. Hampir semua
nabi yang pernah ada di tanah itu. Sehingga hampir semua agama dilahirkan di
tanah ini. Yahudi dan Nasrani adalah dua agama besar dalam sejarah manusia
yang dilahirkan di negeri Syam.
Namun sesungguhnya rumah ibadah pertama di muka bumi justru tidak di Syam,
melainkan di Jazirah Arabia. Yaitu dengan dibangunnya rumah Allah
(Baitullah) yang pertama kali di tengah gurun pasir jazirah arabia.
Rumah ibadah pertama itu menurut riwayat dibangun jauh sebelum adanya
peradaban manusia. Adalah para malaikat yang turun ke muka bumi atas izin
Allah untuk membangunnya. Lalu mereka bertawaf di sekeliling ka'bah itu
sebagai upaya pertama menjadikan rumah itu sebagai pusat peribadatan umat
manusia hingga hari kiamat menjelang.
Ketika Adam as diturunkan ke muka bumi, beliau diturunkan di negeri yang
sekarang dikenal dengan India. Sedangkan istrinya diturunkan di dekat
ka'bah. Lalu atas izin Allah keduanya dipertemukan di Jabal Rahmah, beberapa
kilometer dari tempat dibangunnya ka'bah.
Maka jadilah wilayah sekitar ka'bah itu sebagai tempat tinggal mereka dan
ka'bah sebagai tempat pusat? Peribadatan umat manusia. Dan disitulah seluruh
umat manusia berasal dan di tempat itu pula manusia sejak dini sudah
mengenal sebuah rumah ibadah.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
Sesungguhnya rumah yang pertama dibangun untuk manusia beribadah adalah
rumah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkati dan menjadi petunjuk bagi
manusia. (QS Ali Imran: 96)
II. Jazirah Arabia Posisinya Strategis
Bila kita cermati peta dunia, kita akan mendapati adanya banyak benua yang
menjadi titik pusat peradaban manusia. Dan Jazirah Arabia terletak di antara
tiga benua besar yang sepanjang sejarah menjadi pusat peradaban manusia.
Sejak masa Rasulullah SAW, posisi jazirah arabia adalh posisi yang strategis
dan tepat berada di tengah-tengah dari pusat peradaban dunia.
Bahkan di masa itu, bangsa Arab mengenal dua jenis mata uang sekaligus,
yaitu dinar dan dirham. Dinar adalah jenis mata uang emas yang berlaku di
Barat yaitu Romawi dan Yunani. Dan Dirham adalah mata uang perak yang
dikenal di negeri timur seperti Persia. Dalam literatur fiqih Islam, baik
dinar maupun dirham sama-sama diakui dan dipakai sebagai mata uang yang
berlaku.
Ini menunjukkan bahwa jazirah Arab punya akses yang mudah baik ke barat
maupun ke timur. Bahkan ke utara maupun ke selatan, yaitu Syam di utara dan
Yaman di Selatan.
Dengan demikian, ketika Muhammad SAW diangkat menjadi nabi dan diperintahkan
menyampaikannya kepada seluruh umat manusia, sangat terbantu dengan posisi
jazirah arabia yang memang sangat strategis dan tepat berada di pertemuan
semua peradaban.
Kita tidak bisa membayangkan bila Islam diturunkan di wilayah kutub utara
yang dingin dan jauh dari mana-mana. Tentu akan sangat lambat sekali dikenal
di berbagai peradaban dunia.
Juga tidak bisa kita bayangkan bila Islam diturunkan di kepulauan Irian yang
jauh dari peradaban manusia. Tentu Islam hingga hari ini masih mengalami
kendala dalam penyebaran.
Sebaliknya, jazirah arabia itu memiliki akses jalan darat dan laut yang
sama-sama bermanfaat. Sehingga para dai Islam bisa menelusuri kedua jalur
itu dengan mudah.
Sehingga di abad pertama hijriyah sekalipun, Islam sudah masuk ke berbegai
pusat peradaban dunia. Bahkan munurut HAMKA, di abad itu Islam sudah sampai
ke negeri nusantara ini. Dan bahkan salahseorang shahabat yaitu Yazid bin
Mu'awiyah ikut dalam rombongan para dai itu ke negeri ini dengan menyamar.
III. Kesucian Bangsa Arab
Stigma yang selama ini terbentuk di benak tiap orang adalah bahwa orang arab
di masa Rasulullah SAW itu jahiliyah. Keterbelakangan teknologi dan ilmu
pengetahuan dianggap sebagai contoh untuk menjelaskan makna jahiliyah.
Padahal yang dimaksud dengan jahiliyah sesungguhnya bukan ketertinggalan
teknologi, juga bukan kesederhanaan kehidupan suatu bangsa. Jahiliyah dalam
pandangan Qur'an adalah lawan dari Islam. Maka hukum jahiliyah adalah lawan
dari hukum Islam. Kosmetik jahiliyah adalah lawan dari kosmetik Islam.
Semangat jahiliyah adalah lawan dari semangat Islam.
Bangsa arab memang sedikit terbelakang secara teknologi dibandingkan
peradaban lainnya di masa yang sama. Mereka hidup di gurun pasir yang masih
murni dengan menghirup udara segar. Maka berbeda dengan moralitas maknawiyah
bangsa lain yang sudah semakin terkotori oleh budaya kota, maka bangsa arab
hidup dengan kemurnian niloai kemanusiaan yang masih asli.
Maka sifat jujur, amanah, saling menghormati dan keadilan adalah ciri
mendasar dari watak bangsa yang hidup dekat dengan alam. Sesuatu yang telah
sulit didapat dari bangsa lain yang hidup di tengah hiruk pikuk kota.
Sebagai contoh mudah, bangsa Arab punya akhlaq mulia sebagai penerima tamu.
Pelayanan kepada seorang tamu yang meski belum dikenal merupakan bagian dari
harga diri seorang arab sejati. Pantang bagi mereka menyia-nyiakan tamu yang
datang. Kalau perlu semua persediaan makan yang mereka miliki pun diberikan
kepada tamu. Pantang bagi bangsa arab menolak permintaan orang yang
kesusahan. Mereka amat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang paling
dasar.
Ketika bangsa lain mengalami degradasi moral seperti minum khamar dan
menyembah berhala, bangsa arab hanyalah menjadi korban interaksi dengan
mereka. 360 berhala yang ada di sekeliling ka'bah tidak lain karena pengaruh
interaksi mereka dengan peradaban barat yang amat menggemari patung. Bahkan
sebuah berhala yang paling besar yaitu Hubal, tidak lain merupakan sebuah
patung yang diimpor oleh bangsa Arab dari peradaban luar. Maka budaya
paganisme yang ada di arab tidak lain hanyalah pengaruh buruk yang diterima
sebagai imbas dari pergaulan mereka dengan budaya romawi, yunani dan yaman.
Termasuk juga minum khamar yang memabukkan, adalah budaya yang mereka import
dari luar peradaban mereka.
Namun sifat jujur, amanah, terbuka dan menghormati sesama merupakan akhlaq
dan watak dasar yang tidak bisa hilang begitu saja. Dan watak dasar seperti
ini dibutuhkan untuk seorang dai, apalagi generasi dai pertama.
Mereka tidak pernah merasa perlu untuk memutar balik ayat Allah sebagaimana
Yahudi dan Nasrani melakukannya. Sebab mereka punya nurani yang sangat
bersih dari noda kotor. Yang mereka lakukan adalah taat, tunduk dan patuh
kepada apa yang Allah perintahkan. Begitu cahaya iman masuk ke dalam dada
yang masih bersih dan suci, maka sinar itu membentuk proyeksi iman yang amal
yang luar biasa. Berbeda dengan bani Israil yang dadanya sesat dengan noda
jahiliyah, tak satu pun ayat turun kecuali ditolaknya. Dan tak satu pun nabi
yang datang kecuali didustainya.
Bangsa Arab tidak melakukan hal itu saat iman sudah masuk ke dalam dada.
Maka ending sirah nabawiyah adalah ending yang paling indah dibandingkan
dengan nabi lainnya. Sebab pemandangannya adalah sebuah lembah di tanah
Arafah di mana ratusan ribu bangsa arab berkumpul melakukan ibadah haji dan
mendengarkan khutbah seorang nabi terakhir. Sejarah rasulullah berakhir
dengan masuk Islamnya semua bangsa arab. Bandingkan dengan sejarah kristen
yang berakhir dengan terbunuhnya (diangkat) sang nabi.
Atau yahudi yang berakhir dengan pengingkaran atas ajaran nabinya.
Hanya bangsa yang hatinya masih bersih saja yang mampu menjadi tiang pancang
peradaban manusia dan titik tolak penyebar agama terakhir ke seluruh penjuru
dunia.
VI. Faktor Bahasa
Sudah menjadi ketetapan Allah SWT untuk mengirim nabi dengan bahasa umatnya.
Agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi antara nabi dan umatnya.
Namun ketika semua nabi telah terutus untuk semua elemen umat manusia, maka
Allah menetapkan adanya nabi terakhir yang diutus untuk seluruh umat
manusia. Dan kelebihannya adalah bahwa risalah yang dibawa nabi tersebut
akan tetap abadi terus hingga selesainya kehidupan di muka bumi ini.
Untuk itu diperlukan sebuah bahasa khusus yang bisa menampung informasi
risalah secara abadi. Sebab para pengamat sejarah bahasa sepakat bahwa tiap
bahasa itu punya masa eksis yang terbatas. Lewat dari masanya, maka bahasa
itu akan tidak lagi dikenal orang atau bahkan hilang dari sejarah sama
sekali.
Maka harus ada sebuah bahasa yang bersifat abadi dan tetap digunakan oleh
sejumlah besar umat manusia sepanjang masa. Bahasa itu ternyata oleh pakar
bahasa adalah bahasa arab, sebagai satu-satunya bahasa yang pernah ada
dimuka bumi yang sudah berusia ribuan tahun dan hingga hari ini masih
digunakan oleh sejumlah besar umat manusia.
Dan itulah rahasia mengapa Islam diturunkan di arab dengan seorang nabi yang
berbicara dalam bahasa arab. Ternyata bahasa arab itu adalah bahasa tertua
di dunia. Sejak zaman nabi Ibrahim as bahasa itu sudah digunakan.
Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa bahasa arab adalah bahasa umat
manusia yang pertama.
Logikanya sederhana, karena ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa bahasa
ahli surga adalah bahasa arab. Dan asal-usul manusia juga dari surga, yaitu
nabi Adam dan istrinya Hawwa yang keduanya pernah tinggal di surga. Wajar
bila keduanya berbicara dengan bahasa ahli surga. Ketika keduanya turun ke
bumi, maka bahasa kedua 'alien' itu adalah bahasa arab, sebagai bahasa
tempat asal mereka. Dan ketika mereka berdua beranak pinak, sangat besar
kemungkinannya mereka mengajarkan bahasa surga itu kepada nenek moyang
manusia, yaitu bahasa arab.
Sebagai bahasa yang tertua di dunia, wajarlah bila bahasa arab memiliki
jumlah kosa kata yang paling besar. Para ahli bahasa pernah mengadakan
penelitian yang menyebutkan bahwa bahasa arab memiliki sinonim yang paling
banyak dalam penyebutan nama-nama benda. Misalnya untuk seekor unta, orang
arab punya sekitar 800 kata yang identik dengan unta. Untuk kata yang
identik dengan anjing ada sekitar 100 kata.
Maka tak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa menyamai bahasa arab
dalam hal kekayaan perbendaharaannya. Dan dengan bahasa yang lengkap dan
abadi itu pulalah agama Islam disampaoikan dan Al-Qur'an diturunkan.
V. Arab Adalah Negeri Tanpa Kemajuan Material Sebelumnya
Seandainya sebelum turunnya Muhammad SAW bangsa arab sudah maju dari sisi
peradaban materialis, maka bisa jadi orang akan menganggap bahwa Islam
hanyalah berfungsi pada sisi moral saja. Orang akan beranggapan bahwa
peradaban islam hanya peradaban spritualis yang hanya mengacu kepada sisi
ruhaniyah seseorang.
Namun ketika Islam diturunkan di jazirah arabia yang tidak punya peradaban
materialis lalu tiba-tiba berhasil membangun peradana materialis itu di
seluruh dunia, maka tahulah orang-orang bahwa Islam itu bukanlah makhluq
sepotong-sepotong. Mereka yakin bahwa Islam adalah sebuah ajaran yang multi
dimensi. Islam mengandung masalah materi dan rohani.
Ketika sisi aqidah dan fikrah bangsa Arab sudah tertanam dengan Islam,
ajaran Islam kemudian mengajak mereka membangun peradaban materialis yang
menakjubkan dalam catatan sejarah manusia. Pusat-pusat peradaban berhasil
dibangun bangsa-bangsa yang masuk Islam dan menjadikan peradaban mereka
semakin maju.
Logikanya, bila di tanah gersang padang pasir itu bisa dibangun peradaban
besar dengan berbekal ajaran Islam, maka tentu membangun peradaban yang
sudah ada bukan hal sulit.
Wallahu a'lam bish-shawab, Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wa barakatuh
Ahmad Sarwat, Lc.
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment