http://www.tempointeraktif.com/hg/wartahaji_berita_mutakhir/2011/11/03/brk,20111103-364721,id.html
Visa Tak Keluar, 370 Jemaah Haji Batal Berangkat
Kamis, 03 November 2011 | 15:15 WIB
Besar Kecil Normal
Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. ANTARA/Prasetyo Utomo
TEMPO Interaktif, Maros - Ratusan calon jemaah haji nonkuota yang mendaftar lewat travel haji PT Gemah Wahyu Pratama, yang beralamat di Jalan Pasar Minggu, Kalibata, Jakarta Selatan, batal berangkat. Meski para jemaah telah mengantongi paspor, Kedutaan Indonesia Arab Saudi hingga saat ini belum mengeluarkan visanya.
Salah satu calon jemaah haji yang mendaftar lewat PT Gemah Wahyu Pratama adalah Bohari, warga Camba Jawa, Desa Baruga, Kecamatan Bantimurung, Sulawesi Selatan. Bohari mengaku telah beberapa kali menyetor duit pelunasan ke pihak travel tapi akhirnya batal diberangkatkan.
"Saya sudah menyetor uang melalui pihak perusahaan. Setoran pertama Rp 1,25 juta, kemudian Rp 1,1 juta, berikutnya Rp 11 juta, dan terakhir Rp 9 juta," kata Bohari saat ditemui di Maros, Kamis, 3 November 2011.
Dia menambahkan setoran tersebut di luar setoran awal melalui Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan sebesar Rp 25,5 juta untuk mendapatkan nomor porsi. "Tapi khusus dana ini tetap ada di rekening kami", ujarnya.
Bohari mengaku kecewa batal menunaikan ibadah haji. Terlebih dia sudah mendapat baju seragam haji dan paspor. "Yang paling menyedihkan karena kami sudah melaksanakan manasik haji, semua keluarga di kampung sudah tahu kalo tahun ini kami berangkat haji. Ternyata batal. Apa boleh buat mungkin ini belum rezeki," katanya
Nasib serupa dialami Sakaria, warga Dusun Camba Jawa. Sukaria sudah menyetor uang sekitar Rp 50 Juta, termasuk lewat Bank Rp 25 juta. Sementara uang pelunasan beserta tambahannya sekitar Rp 25 juta sudah disetor langsung kepada pihak PT Gema Wahyu Pratama.
"Semua persyaratan yang ditetapkan oleh perusahaan telah kami penuhi. Jika memang tahun depan kami belum bisa diberangkatkan, kami harap kepada pihak perusahaan agar mengembalikan semua biaya yang telah kami setor itu," kata dia.
Pihak PT Gema Wahyu Pratama, Hj. Rosma, saat dihubungi mengaku ada sekitar 370 jemaah dari berbagai daerah di Indonesia yang batal berangkat tahun ini. Calon jemaah haji batal berangkat dari Kabupaten Maros 35 orang dan Kabupaten Bone 34 orang. Sementara ratusan jemaah lainnya berasal dari Palembang, Jambi, Lampung, DKI, dan Bekasi.
Rosma mengakui selama empat tahun ini baru pertama kali perusahaannya gagal mengirim jemaah. Padahal, menurut Rosma, semua kewajiban jemaah telah dipenuhi, termasuk biaya hotel di Mekah dan uang makan. "Bos kami masih mencari tahu apa penyebabnya sampai visa tidak dikeluarkan di kedutaan hingga batalnya pemberangkatan haji lewat perusahaan kami," katanya.
Hingga saat ini belum ada kepastian apakah tahun depan masih bisa diberangkatkan atau tidak. Uang jemaah yang telah disetor ke perusahaan akan dikembalikan berdasarkan bukti kuitansi penyetoran. "Kecuali biaya paspor senilai Rp 800 ribu, itu tidak dikembalikan karena paspornya masih berlaku hingga lima tahun. Hari ini uang jemaah yang meminta pengembalian mulai kami bagikan," kata Rosma
JUMADI
++++++++
http://www.tempointeraktif.com/hg/wartahaji_berita_mutakhir/2011/11/02/brk,20111102-364503,id.html
Puluhan Calon Haji Tertipu Biro Bodong
Rabu, 02 November 2011 | 16:53 WIB
Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. ANTARA/Prasetyo Utomo
TEMPO Interaktif, Kediri – Sedikitnya 28 calon jemaah haji asal Kediri menuntut pengembalian uang setelah gagal berangkat ke tanah suci. Mereka dijanjikan berangkat dari halaman Istana Negara dengan membayar biaya hingga Rp 75 juta.
Kepala Seksi Urusan Agama Islam Departemen Agama Kota Kediri, Muamal mengatakan, puluhan calon jemaah haji itu gagal diberangkatkan ke tanah suci setelah tiba di Jakarta pada 30 Oktober 2011 lalu.
Sebelumnya, mereka terdaftar sebagai calon jemaah haji plus melalui PT Darus Salam Al-Ihwan Wisata yang beralamat di Kelurahan Centong, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. "Hingga waktu pemberangkatan, jemaah itu justru terlantar di Jakarta," kata Muamal kepada Tempo, Rabu, 2 November 2011.
Peristiwa itu sendiri terbongkar setelah sejumlah calon jemaah menghubungi anggota keluarganya di Kediri. Mereka juga sempat berunjuk rasa di depan kantor Kedutaan Arab Saudi sebelum memutuskan pulang kembali ke Kediri. Beberapa korban juga melaporkan PT Darus Salam kepada Depag Kota Kediri karena dianggap melakukan penipuan. Apalagi biaya yang dikeluarkan calon jemaah melalui jalur khusus ini cukup besar, yakni antara Rp 65–75 juta per orang.
Ketika ditelusuri, Depag menemukan sejumlah catatan buruk atas praktik pemberangkatan haji PT Darus Salam. Meski memasang papan nama sebagai Biro Pemberangkatan Haji, perusahaan tersebut ternyata tak memiliki izin sama sekali. Bahkan, sehari-hari kantor tersebut dikenal sebagai pondok pesantren salafiyah biasa yang dipimpin Haji Romli. "Tahun lalu pondok itu juga bermasalah setelah gagal memberangkatkan jemaah," kata Muamal.
Informasi yang diterima Depag menyebutkan PT Darus Salam hanyalah bertugas mencari calon jemaah untuk dikirimkan kepada PT Nurul Hayat yang berkedudukan di Bogor. Karena itu, PT Darus Salam tidak memiliki kuota sama sekali untuk memberangkatkan calon jemaah. Ketika didera persoalan, pengurus PT Darus Salam selalu menjanjikan untuk mengikuti pemberangkatan tahun berikutnya. Bahkan, lima dari 28 calon jemaah yang gagal tersebut adalah korban penundaan tahun lalu.
Karena itu, Muamal meminta kepada para korban untuk melaporkan hal itu ke polisi. Sebab, hingga kini PT Darus Salam tidak mengantongi izin sama sekali sebagai biro pemberangkatan haji. Sayangnya, hingga kini para jemaah masih enggan menempuh jalur hukum karena khawatir uangnya tak kembali. "Lebih baik mendesak pengembalian uang daripada lapor polisi," kata salah satu keluarga korban yang enggan disebutkan identitasnya.
Sementara itu, Sekretaris Yayasan Darus Salam Saifudin Zuhri, sekaligus penanggungjawab PT Darus Salam berdalih turut menjadi korban kegagalan kinerja PT Nurul Hayat. Menurut dia, para jemaah itu gagal diberangkatkan karena paspor mereka tak kunjung terbit hingga hari pemberangkatan. Saat ini pihaknya masih berusaha menagih kembali uang jemaah yang terlanjur disetorkan kepada PT Nurul Hayat. "Pimpinan kami (Haji Romli) masih di Jakarta untuk mengurus pengembalian uang," kata Zuhri saat ditemui di pondoknya.
Dia juga membantah disebut melakukan pembohongan dengan memberangkatkan calon jemaah dari halaman Istana Negara. Menurut dia, hal itu bukan berarti para jemaah diberangkatkan oleh Presiden, namun hanya meminjam tempat sebagai lokasi pemberangkatan. Menurut Zuhri, kawasan tersebut merupakan tempat wisata publik yang bisa dipergunakan untuk pemberangkatan haji.
HARI TRI WASONO
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment