Sebenarnya tulisan Armansyah belum sampai pada kesimpulan final, alias masih
bertanya-tanya dengan membeberkan berbagai realita kontradiksi antar hadits dari
sisi redaksional, yang namanya pertanyaan meskipun diletakkan di bab kesimpulan
tetap saja butuh pembahasan lebih lanjut, maka sudah barang tentu amat terbuka
dicermati lebih lanjut. Jadi tidak ada upaya menegakkan benang basah :)
1) secara umum saya setuju dengan uraian Anda,
2) ada link yang menjelaskan perihal yang serupa, "pesan ilmiyah dari Israk
Mikraj tulisah Agoes Poerwanto Dosen ITS
Surabaya http://purwanto-laftifa.blogspot.com/2008/05/pesan-ilmiah-isra-miraj.html
Wassalam
Abdul Mu'iz
________________________________
Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@yahoo.co.id>
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Terkirim: Jum, 28 Januari, 2011 08:07:21
Judul: [wanita-muslimah] Tanggapan thd tulisan Armasyah
Saya tanggapi dahulu tulisan Armasyah yang berikut:
Padahal jarak antar langit cukup jauh dan perjalanan para ruh dari bumi menuju
langit memakan waktu yang lama ?
Bukankah Allah berfirman : Naik malaikat-malaikat dan ruh-ruh kepada-Nya dalam
sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun (QS. Al-Maarij (70) : 4) ? Perbedaan
waktu yang disebut dalam ayat di atas dinyatakan dengan angka satu hari malaikat
dan ruh berbanding 50.000 tahun waktu bumi, perbedaan ini tidak ubahnya dengan
perbedaan waktu bumi dan waktu elektron, di mana satu detik bumi sama dengan
1.000 juta tahun elektron atau 1 tahun Bima Sakti sama dengan 225
juta tahun waktu sistem solar. Jadi bila malaikat berangkat jam 18:00 dan
kembali pada jam 06.00 pagi waktu malaikat, maka menurut perhitungan waktu di
bumi sehari malaikat sama dengan 50.000 tahun waktu bumi. Dan untuk jarak radius
alam semesta hingga sampai ke Muntaha dan melewati angkasa raya yang disebut
sebagai 'Arsy Ilahi, 10 Milyar tahun cahaya diperlukan waktu kurang lebih 548
tahun waktu malaikat.
Tanggapan:
1. Angkasa luar, atau ruang alam syahadah ini (physical world) relatif sifatnya.
Relatif terhadap waktu, relatif terhadap tempat dan relatif terhadap kecepatan
gerak. Makin cepat geraknya makin berkurang ukuran panjangnya dalam arah gerak,
makin bertambah besar massanya dan waktu berjalan makin lambat. Selain waktu
relatif terhadap kecepatan gerak, waktu juga relatif terhadap medan gravitasi.
Makin besar medan gravitasi, waktu makin berjalan lebih lambat. Di Saturnus
misalnya, yang medan gravitasinya lebih besar dari medan gravitasi bumi, waktu
di sana berjalan lebih lambat dari di sini. Ruang alam syahadah ini lengkung
ibarat bola berdimenasi empat, [panjang x lebar x tinggi x waktu x i]. Cahaya
yang dipancarkan terus menerus akan tiba di tempat semula dalam waktu 200 bilyun
tahun, apabila ruang alam syahadah ini statis. Dalam kenyataannya menurut
pengamatan alam kita ini sedang berekspansi, mengembang.
Dengan begitu jelaslah bahwa RasuluLlah SAW pada waktu Mi'raj bukanlah merupakan
perjalanan angkasa luar di alam syahadah ini, karena kecepatan cahaya di alam
syahadah adalah kecepatan maximum, lagi pula Mi'rajnya RasuluLlah hanya kurang
dari 12 jam padahal jarak seperti yang dipaparkan di atas menyangkut waktu
bilyunan tahun, lagi pula ruang ini lengkung. Walhasil RasuluLlah SAW Mi'raj
menembus ruang alam syahadah yang nisbi ini. Menembus masuk alam ghaib yang
mutlak, tidak nisbi, alam yang bebas dari ruang dan waktu. Pertanyaan DI MANA
tidak punya arti sama sekali, juga pertanyaan KAPAN tidak punya arti juga, yang
lalu, sekarang dan yang akan datang "menyatu". Hanya Allah yang Maha Tahu yang
mengetahui keadaan ghaib yang demikian itu. Jadi tidak usah pusing-pusing
memikirkan bagaimana bisa RasuluLlah "bertemu" dengan Nabi-Nabi terdahulu,
melihat surga dan neraka, yang bagi kita di alam syahadah ini surga dan neraka
itu sebagai tempat yang akan berisi kelak di waktu yang akan datang.
http://waii-hmna.blogspot.com/2007/06/065-miraj-dengan-angkasa-luar.html
2. Terkhusus QS. Al-Maarij (70) : 4)
Sebenarnya dalam Al-Quran ada dua kesetaraan waktu: 1: 1000 dan 1:50.000, yang
menjadi bahan kritikan para orientalis dan misionaris.
(Dia) mengatur urusan dari langit sampai ke bumi, kemudian naik kepadaNya dalam
hari yang kadarnya seribu tahun dari apa yang kamu hitung (32:5).
Malaikat dan ruh (Jibril AS) naik kepadaNya dalam sehari yang kadarnya lima
puluh ribu tahun (70:4).
Yang tidak berminat pada ilmu eksakta, agar membacanya perlahan-lahan.
***************************************************
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
508. Menghitung Laju Cosmic Affair
(Satu Hari pada Cosmic Affair Setara Seribu Tahun di Bumi)
PENDAHULUAN
1. Sistem Koordinat
Sistem Koordinat dipakai sebagai patokan bagi gerak titik benda. Biasanya
memakai sistem orthogonal (Koordinat Kartesis), dalam ruang memakai 3 sumbu
saling tegak lurus X, Y, Z dimulai dari titik O yang disebut pusat sistem
koordinat. Dalam praktek yang dijadikan titik O ialah bumi, matahari dan
kendaraan yang sedang bergerak (termasuk space ship). Di dalam kinematika (ilmu
gerak) semua gerak adalah gerak relatif terhadap titik pusat sistem koordinat.
2. Bumi Sebagai Pusat Sistem Koordinat
Jika orang misalnya menembakkan proyektil dengan sudut @, maka dalam ilmu
mekanika dikatakan lintasan proyektil itu membentuk garis lengkung yang disebut
dengan "lintasan peluru" yang dalam kacamata matematika disebut kurva berbentuk
parabola, dengan pengertian bahwa itu berbentuk parabola terhadap bumi.
Dalam kalkulasi mencari konstante U (urusan, al amr = cosmic affair), terlebih
dahulu dikemukakan definisi apa itu satu tahun. Al Quran memakai sistem
qamariyah (lunar system), satu tahun = 12 bulan qamariyah. Dalam sistem
syamsiyah (solar system) pengertian satu bulan itu tidak tegas/eksak, artinya
tidak dapat dirujuk pada gerak bulan dari mana ke mana . Sedangkan dalam sistem
qamariyah (lunar system) satu bulan itu tegas/eksak. Dalam bidang falakiyah
(astronomis) satu bulan ditegaskan dengan satu kali bulan mengelilingi bumi,
dengan bumi sebagai pusat sistem koordinat dengan lintasan mendekati lingkaran.
Ini disebut dengan siderial month. Dalam penanggalan (kalender) ditegaskan satu
bulan qamariyah adalah jarak waktu antara dua posisi ijtima'. Ini disebut dengan
synodic month. (Yang disebut posisi ijtima', ialah bumi, bulan dan matahari
hampir-hampir dalam satu garis. Dikatakan hampir-hampir, karena ada kalanya
ketiganya betul-betul terletak dalam satu garis, yang dalam hal itu terjadi
gerhana matahari, karena bulan menutup matahari).
Jadi kalau dikatakan satu tahun 12 kali bulan mengelilingi bumi (pure lunar
system), dan 1000 tahun 12000 kali bulan mengelilingi bumi, maka itu berarti
bumi sebagai pusat sistem koordinat, gerak bulan relatif terhadap bumi dalam
lintasan mendekati lingkaran. Inilah dasar dari rumus dasar cosmic affair dan
untuk menghitung kecepatan tangensial bulan terhadap bumi, seperti yang
dilakukan dalam kalkulasi di bawah.
3. Buruwjun Sebagai Pusat Sistem Koordinat
Dalam tahap permulaan menghitung, bumi dijadikan pusat sistem koordinat,
sehingga perlu dikoreksi setelah buruwjun dijadikan pusat sistem koordinat.
Kalau pada waktu bumi dijadikan pusat sistem koordinat kecepatan tangensial V
selalu tegak lurus pada jari-jari lingkaran orbit bulan mengelilingi pusat
sistem koordinat yaitu bumi. Namun setelah buruwjun yang dijadikan pusat sistem
koordinat, maka V sudah tidak lagi merupakan kecepatan tangensial. Maka dalam
satu siderial month arah vektor V perlu dikoreksi dengan mengambil proyeksinya
terhadap garis kerja yang tegak lurus jari-jari tak terhingga dari tatasurya ke
buruwjun. Dalam satu siderial month bulan sudah menempuh busur @ dan sudut ini
sama besar dengan sudut yang dibentuk oleh vektor V dengan garis kerja, sebab
masing-masing dari kedua kaki dari kedua sudut itu saling tegak lurus, sehingga
V harus dikoreksi menjadi V cos @.
***
Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah SWT, dalam kolom ini
setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila pembaca merasa
"terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui, langsung ke cara
membacanya saja.
PERHITUNGAN
Perkara yang tidak ghaib yang disebutkan dalam ayat Qawliyah (Al Quran) pada
umumnya dapat diperoleh kejelasannya baik yang kualitatif maupun yang
kuantitatif dengan mengkaji ayat Kawniyah (alam syahadah, physical world).
Berdasarkan hal itu, maka ilmu pengetahuan alam dapat dipakai sebagai "ilmu
bantu" dalam memahamkan ayat Qawliyah yang berhubungan dengan perkara yang tidak
ghaib. Di bawah ini disajikan sebuah ilustrasi menyangkut seperti yang
dinyatakan judul di atas: "Satu Hari pada Cosmic Affair Setara Seribu Tahun di
Bumi."
Firman Allah SWT:
-- YDBR ALAMR MN ALSMAa ALY ALARDH TSM Y'ARJ FYH FY YWM KAAN MQDARH ALF SNT MMA
T'ADWN (S. ALSJDT, 5), dibaca:
-- Yudabbirul amra minas sama-i ilal ardhi tsumma ya'ruju ilayhi fi- yawming
ka-na miqda-ruhu- alfa sanatin mimma- ta'uddu-n (s. as sajadah), artinya (Dia)
mengatur urusan dari langit sampai ke bumi, kemudian naik kepadaNya dalam hari
yang kadarnya seribu tahun dari apa yang kamu hitung (32:5).
Yang menjadi focus perhatian kita dalam ayat (32:5) di atas itu ada dua perkara,
pertama, yang kualitatif, yaitu substansi "urusan dari langit" (cosmic affair)
dan kedua, yang kuantitatif, yaitu satu hari dalam cosmic affair yang setara
dengan seribu tahun di bumi.
Firman Allah SWT:
-- AN 'ADt ALSyHWR 'AND ALLH ATsN 'ASyR sYHRA FY KTB ALLH (S. ALTWBt, 9:36,
dibaca:
-- inna 'iddatasy syuhu-ri 'indaLla-hits na- 'asyara syahran fi- kita-biLlahi
(s. attaubah), artinya:
-- Sesungguhnya perhitungan bulan disisi Allah adalah 12 bulan (9:36).
Jadi menurut ta'rif (definisi) yang diambil dari Al Quran itu satu tahun terdiri
atas 12 bulan qamariyah. Demikianlah pengertian sanatun (tahun) dalam alfa
sanatin mimma- ta'uddu-n haruslah ditransformasikan bukan kepada sembarang gerak
benda langit, melainkan sudah tertentu ditransformasikan pada gerak bulan,
karena menurut ayat (9:36), tahun didefinisikan sebagai bulan 12 kali mengedari
bumi. Seperti dijelaskan di atas, bulan qamariyah itu ada dua macam, yaitu
siderial month dan synodic month. Satu sidereal month == 27,321661 hari
sedangkan satu synodic month == 29,53059 hari.
Ya'ruju ilayhi fi- yawming ka-na miqda-ruhu- alfa sanatin mimma- ta'uddu-n.
Ya'ruju adalah fi'il mudha-ri' (present and future tenses), sehingga al amru
mina ssamaai (urusan dari langit, cosmic affair) masih sedang dalam perjalanan
menempuh ilayhi. Jadi tidak berarti cosmic affair itu telah menempuh "seluruh"
jarak dalam satu hari itu. Artinya masih menempuh "sepotong" jarak = Sj dari
"seluruh" jarak. Demikianlah urusan langit itu = U, melintasi jarak Sj, sehingga
dalam satu hari setara dengan jarak yang ditempuh bulan sejauh 12000 kali
mengelilingi bumi. Maka dapatlah ditulis persamaan sederhana, yaitu "rumus
cosmic affair" seperti berikut:
Sj = U t = 12000 L, di mana
Sj sepotong jarak yang ditempuh cosmic affair dalam satu hari dan yang ditempuh
oleh bulan 12000 kali mengelilingi bumi,
U = laju cosmic affair,
t = satu hari (terrestrial siderial day) = satu kali bumi berpusing pada
sumbunya = 23 jam, 56 menit, 4,0906 detik = 86164,0906 detik
L = jarak inersial yang ditempuh bulan dalam satu kali mengorbit bumi dalam
pengertian gerak geosentrik, bumi menjadi titik pusat sistem koordinat, artinya
gerak relatif bulan terhadap bumi.
Karena gerak geosentrik bulan mendekati gerak lingkaran beraturan, maka dengan
rumus sederhana dapatlah dihitung kecepatan tangensial bulan:
V = 2 Pi R/T, di mana
V = kecepatan tangensial bulan relatif terhadap bumi,
Pi = 3,1416,
R = radius rata-rata orbit gerak geosentrik bulan = 384264 km
T = satu bulan siderial = 27,321661 hari = 655,71986 jam.
Dengan mensubstitusi harga-harga itu dalam persamaan tersebut di atas, kita
dapatkan:
V = [2 x 3,1416 x 384264] : 655,71986 = 3682,07 km/jam, harga ini merupakan
harga astronomis yang dipakai pula oleh NASA.
Dengan demikian L sudah dapat dihitung, yaitu dengan rumus sederhana:
L == V T
Namun karena kita berurusan dengan cosmic affair maka harga V yang relatif
terhadap bumi di atas itu harus dikoreksi, bukan lagi relatif terhadap bumi,
melainkan relatif terhadap buruwjun (cosmic, fixed stars). Yaitu harus dikoreksi
dengan cos @, seperti telah dijelaskan pada pendahuluan dalam fasal Buruwjun
menjadi pusat sistem koordinat. Jadi yang harus dihitung sekarang ialah besarnya
sudut @. Ini dapat dihitung dengan rumus sederhana, yaitu perbandingan antara
satu siderial month (27, 321661 hari) dengan satu tahun syamsiyah (365,25636
hari). Maka kita dapatkan sudut @ seperti berikut:
@ = 27, 321661 : 365,25636 x 360 = 26,92848 derajat busur.
cos @ = cos 26,92848 = 0,89157
Setelah dikoreksi dengan cos @, maka
L = V T menjadilah
L = 0,89157 V T, dan apabila rumus ini disubstitusi ke dalam rumus cosmic
affair:
U t = 12000 L, kita akan peroleh:
U t = 12000 x 0,89157 V T
Dengan demikian laju cosmic affair dapatlah dihitung:
U = 12000 x 0,89157 VT/t, dan dengan mensubsitusi harga-harga V, T dan t ke
dalamnya, kita akan dapatkan:
U = (12000 x 0,89157 x 3682,07[km/jam] x 655,71986 [jam]) / 86164,0906 [detik]
U = 299792,4989 km/detik.
Hasil ini adalah konstante yang diperoleh dalam cosmic affair. Berdasar atas
Firman Allah:
--WYST'AJLWNAK BAL'ADzAB WLN YKhLF ALLH W'ADH WAN YWMA 'AND RBK KALF SNt MMA
TADWN (S. ALhJ, 22:47), dibaca:
-- wayasta'jilu-naka bil'adza-bi wlay yukhlifaLla-hu wa'dahu- wa inna yauman
'inda rabbika kaalfi sanatim mimma- ta'uddu-na (s. alhaj), artinya:
-- Mereka minta segerakan siksa kepada engkau, padahal Allah tiada akan
memungkiri janjiNya. Sesungguhnya sehari di sisi Maha Pengaturmu seperti seribu
tahun dalam perhitunganmu (22:47).
Apa yang di sisi Allah Yang Maha Mutlak, itu mutlak juga keadaannya. Sehingga
patokan 1000 tahun dalam cosmic affair yang melaju U = 299792,4989 km/detik itu
merupakan laju mutlak yang INVARIAN terhadap semua sistem koordinat. Dengan
demikian Laju U TIDAKLAH dinyatakan laju relatif terhadap bulan, laju relatif
terhadap matahari, laju relatif terhadap galaxy Milky way, laju relatif terhadap
cluster Local Group, melainkan berarti laju terhadap bulan = laju terhadap bumi
= laju terhadap matahari == laju terhadap Milky Way = laju terhadap Local Group
= U = 299792,4989 km/detik.
Harus dapat difahami bahwa U yang invarian terhadap semua sistem koordinat tidak
identik pengertiannya dengan laju maximum. Sebab menurut Al Quran ada yang
melebihi laju U yaitu seperti firman Allah SWT:
-- T'ARJ ALMLaKt WALRWh ALYH FY YWM KAN MQDARH KhMSYN ALF SNt (S. ALM'AARJ,
70:4), dibaca:
-- ta'rujul mala-ikatu war-hu ilaihi fi- yauming ka-na miqda-ruhu khamsi-na alfa
sanatin (s. al ma'a-rij), artinya:r
-- Malaikat dan ruh (Jibril AS) naik kepadaNya dalam sehari yang kadarnya lima
puluh ribu tahun (70:4).
Artinya malaikat itu naik kepadaNya dengan laju 50 kali dari "cosmic affair",
yaitu = 50 U. Tidak ada penegasan dari ayat lain, sehingga laju malaikat ini
walaupun lebih besar dari U, namun ia tidaklah invarian.
WaLla-hu a'lamu bisshawab.
*** Makassar, 20 Januari, 2002
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2002/01/508-satu-hari-pada-cosmic-affair-setara.html
====================================
Daftar Maraji'
1. Al Quran Al Kariym
2. A New Astronomical Quranic Method for The Determination of The Speed C, by
Dr. Mansour Hassab-AlNaby
3. Wahyu dan Akal - Iman dan Ilmu Seri no.143
4. Wahyu dan Akal - Iman dan Ilmu Seri no.145
No.2 itu hanya sebagai rujukan saja, saya pakai pendekatan sendiri secara
sederhana seperti pada pendahulun, hanya memakai rumus-rumus elementer SMA.
Lampiran
berupa Tanggapan Arnold Neumaier
Arnold Neumaier wrote:
1. However, the definition of the [moon orbit length] in this equation has no
natural meaning as a distance actually travelled by the moon in a meaningful
interval, and seems strained to force the result.
2. But this verse is predated by essentially the same statement made in the New
Testament (2 Peter 3:8) several centuries earlier; the same arguments therefore
support (or don't support) both the authenticity of the Quran and the New
Testament, something probably not intended by the author.
3. Furthermore, there is nothing relativistic about the new relativistic
interpretation of this Quranic relation. The equation is completely unrelated to
special relativity; the equations mentioned follow from elementary geometry,
4. Indeed, numerical speculations like the one in this paper crop up in all
religions where people with enough time to search for coincidences feel a need
to justify the authenticity of their sacred books. Such speculations are the
decoy for the unfortunate people who desire a shortcut in their search for truth
and life; and God allows them to be deceived until they are ready to look
deeper.
5. Then the orbit of the sun would have to be the relative motion of the sun
with respect to the center of the galaxy. However, this is completely ignored in
the calculation. Instead, the center of mass of the sun is taken as the intended
reference frame: the earth, and consequently the moon's orbit, have travelled
some way around the the sun.
6. Universality is proved by many physical experiments and functioning clocks
and other devices, not by some speculations as those in this paper. Constancy is
a matter of definition, after having accepted the framework of relativity; there
is nothing to prove. And, indeed, the present paper proves nothing in these
respects.
------------------------
Jawaban dari HMNA
1. Seperti pada pendahuluan saya jelaskan langkah pertama bumi sebagai pusat
sistem koordinat, dengan aproximasi bulan mengorbit dengan gerak lingkaran
beraturan.
2. Arnold Neumaier adalah penganut science dengan paradigma filsafat positivesme
yang tidak percaya adanya wahyu, jadi mungkin salah satunya di antara tiga ini:
atheist, atau agnostik, atau deist. Dalam the New Testament (II Peter 3:8)
tertulis: But, beloved, be not ignorant of this one thing, that one day is with
the lord as a thousand years, and a thousand years as one day. Peter bukan Nabi,
ia tidak mendapatkan wahyu. Peter mengambilnya dari the Old Testament (IV Psalms
90:4) For a thousand years in thy sight are but as yersterday when it is past,
or as a watch in the nirght. Ini berasal dari wahyu, karena Nabi Daud AS adalah
seorang Nabi yang mendapat wahyu, dan ini oleh kaum Muslimin termasuk dalam
salah satu Rukun Iman: Alladziyna yu'minuwna bimaa unzila ilayka, wa maa unzila
min qablika (2:4). Wahyu yang diterima oleh Nabi Daud AS dan wahyu yang diterima
oleh Nabi Muhammad SAW berasal dari Sumber yang sama Allah. Firman Allah dalam
Al Quran Yudabbirul amra minas sama-i ilal ardhi tsumma ya'ruju ilayhi fi-
yawmin ka-na miqda-ruhu- alfa sanatin mimma- ta'uddu-n (S. as Sajadah, 5),
artinya (Dia) mengatur urusan dari langit sampai ke bumi, kemudian naik
kepadaNya dalam hari yang kadarnya seribu tahun dari apa yang kamu hitung
(32:5). Cuma Al Quran lebih lengkap, sesuai dengan tujuan Risalah Nabi Muhammad
SAW untuk mengoreksi dan dalam hal ini melengkapi Zabur. Yaitu pada Zabur hanya
kesetaraan saja, sedangkan dalam Al Quran ditambah dengan informasi: Yudabbirul
amra minas sama-i ilal ardhi tsumma ya'ruju ilayhi, terkhusus al amru minas
sama-i = cosmic affair.
3. There is nothing to do with relativistic, because the calculation is pure
kinematics, therefore it is unrelated to special relativity, but rather the
equations of the calculation mentioned follow the elementary Euclidian geometry,
4. It is not a numerical speculation, but rather a numerical calculation based
on elementary formulas.. Apabila itu hanya sekadar spekulasi, mengapa sampai
kalkulasi U = 299792,4989 [km/detik], itu dapat sama dengan data dari fisika
eksperimental dari C? Itu tidak disinggung oleh pakar kita si Neumaier
Data yang diperoleh menurut ilmu fisika ekperimental:
--Weber dan Kohlrauch (1856) C = 310000 km /detik,
--Curtis (1929) C = 299790 km /detik,
--Froome (1952) C = 299792 km/detik,
--the US National Bureau of Standards,
C = 299792,4574 +- 0,0011 km/detik,
--the British National Physical Laboratory,
C = 299792,4590 +- 0,0008 km/detik
(C adalah laju cahaya di tempat vakum).
5. Dalam pendahuluan yang pure kinematics, saya jelaskan bahwa setelah
menghitung dengan bumi sebagai pusat sistem koordinat, saya melangkah
selanjutnya mengambil buruwj sebagai titik pusat sistem koordinat yang di
asumsikan di luar galaxy kita yang diasumsikan terjauh sehingga setiap radius
pada setiap posisi tatasurya menjadi sejajar, sebab bukankah garis sejajar itu
bertemu ditempat tak terhingga? Maka untuk itu vektor T yang pada waktu bumi
dijadikan pusat sistem koordinat selalu tegak lurus jari-jari orbit. karena T
adalah kecepatan tangensial. Anda atau siapapun juga dapat melihat dalam
perhitungan menurut approach mengambil titik tak terhingga jauhnya dijadikan
pusat sisitem koordinat T yang selalu berubah arahnya tergantung posisi bulan
pada bumi, maka yang diambil adalah proyeksi vektor T terhadap garis yang tegak
lurus pada jari-jari yang sejajar yang bertemu pada titik tak tehingga yang
menjadi pusat sistem koordinat. Jadi pendekatan yang saya ambil memakai rumus
sederhana: gerak lingkaran beraturan beraturan secara aproksimasi (bumi sebagai
pusat sistem koordinat) disusul dengan mengoreksi arah vektor T supaya tetap
tegak lurus pada setiap jari-jari yang sejajar yang bertemu pada titik terjauh
sebagai pusat sistem koordinat, maka menjadilah pula T itu kecepatan tangensial
terhadap gerak dimana titik tak terhingga jauhnya yang menjadi titik pusat
sistem koordinat.
6. The definition of one year according to the verse (9:36) related to the
movement of the moon revolving 12 times around the earth, therefore it is not an
arbitrary movement of another heavenly bodies (sun, stars, center of the Milky
Way etc.), it is restricted special to the movement of the moon.
Kahtimah: Secara deduktif pendekatan secara aproksimasi yang saya tempuh dalam
kalkulasi benar adanya, oleh karena harga U yang didapatkan selisihnya tidak
signifikan dengan hasil pengukuran c dalam fisika eksperimental. Aquwlu qawly
ha-dza- wastaghfirhu innahu huwal ghafuwru rrahiym, waLlahu a'lamu bishshawab.
[HMNA]
.
[Non-text portions of this message have been removed]
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment