Gini aja kali biar imbang...:-)) Kalau betul Om Muiz mengatakan "syahwat pribadi" eyang yang berakibat ke 'syahwat pribadi' guru eyang yang dihormati, bilang aja juga kalo om Muiz berdasarkan 'syahwat pribadi'nya om Muiz yang mungkin berujung kepada gurunya om Muiz yang dihormati juga?...he he he. Kalo dipikir2 ujung2nya merujuk ke mana? ke ucapan dan tindakan kanjeng Nabi SAW kan? guru kita bersama. Jadi, ya balik lagi ke pemahaman kita masing2. Ke pemahaman eyang yang berguru kepada A, dan kepada pemahaman om Muiz yang berguru kepada B. Yang dibahas adalah ucapan guru kita bersama ato gak sampe ke situ tapi masih berujung kepada para perawinya.
Ane ngatri dah. Karena itu kan moderator selalu mengingatkan melalui "etiket bermilis" yg selalu di tampilken secara periodik untuk tidak menghina para junjungan. Karena kalau sudah tersinggung, jadi sulit lah untk berempaty dan sulit utk berfikir positip.
Ane berharap eyang terus berkarya dengan tulisan2 eyang meski akan banyak kritikan dan saran terhadapnya. Ane selalu membaca tulisan2 eyang buat pembelajaran. Thanks for that.
"Ya Yang Maha A'lim, berilah kami ilmu yang bermanfaat dan berilah kami faham"
wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@...> wrote:
>
> Lina wrote:
> Gak ada perbedaan pendapat antara Eyang dan Om Muiz sebetulnya kan ya?
> ========================
> HMNA
> Lina, supaya jelas, bukan masalah perbedaan pendapat. Bagi saya perbedaan pendapat itu bukan masalah. Melainkan yang jadi masalah sikap Abd. Muiz yang mulai mencerca saya dengan "syahwat pribadi". Yang sangat menyinggung perasaan, yaitu pendapat yang saya kemukakan yang menyebabkan keluar cercaannya Abd.Muiz itu, adalah pendapat gurunya kakek saya di Makkah yang saya sangat hormati. Artinya cercaan "syahwat pribadi" itu terpantul pula kepada kakek saya Opu Tuan Imam Barat Batangmata dan kepada guru beliau yang di Makkah itu.
>
> Yang ditulis Abd. Muiz seperti berikut:
> Hadits tsb memang janggal, terkenal justru setelah lama rasulullah wafat.
>
> Kata penunjuk "tsb" menjadikannya tulisan itu bermakna bersayap, bisa dibelokkan kemudian. Mestinya dia menjelaskan yang mana bagian dari "tsb" itu yang janggal. Juga ungkapan "terkenal justru setelah lama rasulullah wafat" itu tendensius.
>
> Berikut adalah hadits Nabi Muhammad SAW tentang Israa'-Mi'raj:
>
> Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya dari Anas Ibnu Malik bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Didatangkan untukku Buraq yang merupakan hewan putih, panjangnya diatas himar dan dibawah bagal, kukunya berada di akhir ujungnya." Beliau bersabda (lagi), "Aku segera menunggainya hingga tiba di Baitul Maqdis." Beliau bersabda, "Lalu mengikatnya dengan tali (rantai) yang biasa dipakai oleh para nabi untuk mengikat."
>
> Beliau melanjutkan, "Kemudian aku masuk ke dalamnya dan mendirikan shalat dua rakaat. Setelah itu, aku keluar. Lalu Malaikat Jibril a.s. mendatangiku dan menyodorkan dua buah gelas yang satu berisi khamar dan lainnya berisi susu. Aku memilih gelas yang berisi susu dan Jibril a.s. berkata, Engkau telah memilih kesucian."
>
> Wassalam
>
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Lina" <linadahlan@...>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Wednesday, January 26, 2011 09:43
> Subject: [wanita-muslimah] Re: KEBOHONGAN KISAH ISRA' MI'RAJ?
>
> Maap yaaa Eyang, ane nimbrung nih.
>
> Kalau pengertian ane nih maksudnya om Muiz mengatakan hadist yang janggal merujuk pada hadist yang dimaksud om Wikan bahwa Masjid AlAqsha berwarna biru bla bla...[mungkin gentengnya pink, pagernya ungu...hi hi hi cute bener]
>
> Jadi, jika Eyang mengatakan bahwa hadist tidak pernah mengatakan tentang "masjid al aqsha" tsb (melainkan 'baitul maqdish'), berarti benar bahwa hadist yang mengatakan ttg masjid alaqsha bla bla bla adalah bukan hadist, sedang om Muiz mengatakan hadist yg gentengnya biru bla bla tsb janggal, bahkan justru terkenal setelah NabI SAW wafat.
>
> Gak ada perbedaan pendapat antara Eyang dan Om Muiz sebetulnya kan ya?
>
> wassalam,
> smoga gak + binun.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman" <mnur.abdurrahman@> wrote:
> >
> > Abd Muiz meragukan mengatakan janggal sebuah Hadits. Itu menandakan salah
> > satu ciri munafik.
> >
> > Saya mulai dengan mengutip tulisan Prof (emeritus) H.Halide yang berjudul:
> > "Mengapa ke Masjid Aqsha?" pada Harian FAJAR edisi Rabu, 23 Juli 2008, yaitu
> > bagian permulaan dan menjelang akhir tulisan tsb:
> > "Niat saya mengunjungi Masjid Aqsha telah bersemi 40 tahun yang lalu (sejak
> > tahun 1968). Islam Study Club di Perpustakaan Makassar Jl Kajaolaliddo
> > (dulu) sering membahas topik-topik kontemporer. Anggota intinya adalah
> > A.Rahman Rahim, M.Nur Abdurrahman dan penulis sendiri. Yang sering ikut
> > diskusi adalah Muhammad Ahmad dan Quraisy Shihab. Ketika membahas Isra dan
> > Mikraj, kami berkonsultasi pada Dr S.Majidi (alm) di Jl Veteran. Ternyata
> > beliau memiliki tafsir tersendiri. ............. Tahun 70 M bangunan (Kuil
> > Sulaiman) diratakan dengan tanah oleh Kaisar Titus. Tanggal 27 Rajab tahun
> > ke-11 sesudah kenabian (kira-kira 621 Masehi) terjadi peristiwa Isra. Tahun
> > 705 M al Walid bin Abdul Malik Marwan menyelesaikan Kubbatussakhrah (The
> > Dome of Rock) yang dirancang oleh Khalifah Umar. Kubbatussakhrah ini
> > merupakan kubah yang terindah di seluruh dunia. Di belakang Kubbatussahrah
> > ini berdiri bangunan bernama Masjid Aqsha. Kesimpulan saya adalah bahwa
> > ketika peristiwa Isra kedua bangunan ini belum ada." Sekian kutipan tsb.
> > - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
> > - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
> > - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
> > Di dalam matan Hadits mengenai Isra tidak dipakai istilah al-Masjid al-Aqsha
> > untuk yang di Palestina melainkan Bayt al-Maqdis. Yaitu luas tanah yang
> > sekarang dalam tembok berbentuk trapezium. Tembok utara berkururan 310 meter
> > sejajar dengan tembok selatan 280 meter, tembok barat 480 meter di mana ada
> > bagian yang disebut tembok Buraq tempat Nabi SAW menambatkan Buraq dan
> > tembok timur 460 meter. Jadi Rasulullah diperjalankan malam oleh Allah dari
> > al-Masjid al-Haram ke Bayt al-Maqdis tempat transit di atas permukaan bumi
> > sehingga mempergunakan "mekanisme" transportasi, yaitu Buraq. Lalu dari
> > tempat transit itu RasuluLlah keluar dari alam syahadah, yang bukan
> > perjalanan angkasa luar, melainkan langsung menembus masuk alam ghaib,
> > langit pertama s/d langit ketujuh, alam malakut, fawka malakut, fawka fawka
> > malakut, dan Sidratul Muntaha, "tempat" sujud yang terjauh, Al-Masjid
> > Al-Aqsha. Bayt Al-Mqadis yang juga disebut Haram Al-Syariyf(*) adalah
> > â?oproyeksiâ? al-Masjid al-Aqsha di alam ghaib ke alam syahadah. Alhasil, bahwa
> > sesungguhnya Mi'raj adalah bagian dari Isra: Dari Al-Masjid Al-Haram ke
> > Al-Masjid Al-Aqsha via Bayt Al-Maqdis. WaLlahu a'lamu bisshawab.
> >
> > *** Makassar, 3 Agustus 2008
> > [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> > http://waii-hmna.blogspot.com/2008/08/839-dari-al-masjid-al-haram-ke-al.html
> > ------------------------------
> > (*)
> > Di kompleks yang disebut Bayt Al-Mqadis yang juga disebut Haram Al-Syariyf
> > ini, terdapat beberapa bangunan, di antaranya Mesjid Al Aqsha dan Qubbat
> > as-Sakhrah atau yang oleh orang Barat disebut Dome of the Rock atau Kubah
> > Batu. Usaha membangun kembali kompleks itu baru ada setelah Yerusalem pada
> > tahun 640 dibawah Khilafah pemerintahan Khalifah 'Umar ibn Khattab. Khalifah
> > Abdul Malik bin Marwan mendirikan Qubbat as-Sakhrah. Bangunan indah berkubah
> > emas tsb tidaklah difungsikan sebagai masjid, melainkan sebagai mashad,
> > tempat suci untuk dilayati. Setahun sesudah itu, putra Abdul Malik, yaitu Al
> > Walid mendirikan bangunan Mesjid Al Aqsha pada sudut tembok barat dgn tembok
> > selatan, di mana Nabi Muhammad SAW shalat pada waktu Isra.. Dinding tembok
> > disekeliling kompleks ini dipugar kembali, dan bagian luar dinding lama di
> > sebelah barat diizinkan didatangi pemeluk Yahudi untuk berdoa pada hari-hari
> > tertentu. Tempat ini kemudian disebut Dinding Ratapan, karena pemeluk Yahudi
> > sering meratap di sana menangisi kehancuran rumah suci mereka, Haikal
> > Sulaiman yang dihancurkan Kaisar Romawi Titus pada tahun 70 M, seperti
> > disebutkan dalam Al-Quran ayat (17:7):....dan apabila datang saat hukuman
> > bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk
> > menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana
> > musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
> > sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Dinding Ratapan oleh ummat
> > Islam dinamakan Tembok Buraq, karena di sinilah Nabi Muhammad SAW
> > menambatkan Buraq. Tinggi rata-rata kompleks Bayt Al-Maqdis di atas muka
> > laut (sea level) sekitar 730 meter.
> >
> > ****************************************
> >
> > Di dalam matan Hadits tidak dipakai istilah Al-Masjidu l-Aqsha untuk yang di
> > Palestina melainkan Al-Baytu l-Maqdis. Jadi Rasulullah diperjalankan malam
> > oleh Allah dari Al-Masjidi l-Haram ke Bayti l-Maqdis tempat transit, di atas
> > permukaan bumi sehingga mempergunakan "mekanisme" transportasi, yaitu buraq.
> > Lalu dari tempat transit itu RasuluLlah menembus ke alam ghaib, Mi'raj ke
> > tempat sujud yang terjauh, Al-Masjid Al-Aqsha. Al-Aqsha adalah ism tafdhiel,
> > superlatif, yang terjauh.
> >
> > -- GhLBT ALRWM * FY ADNY ALARDh WHM MN Bâ?TAD â?~ALYHM SYGhLBWN (S. ALRWM,
> > 20:2-3), dibaca:
> > -- ghulbatir ru-m * fi- adnal ardhi wahum mim baâ?Tdi â?~alaihim sayaghlibu-na
> > (s. arru-m), artinya:
> > -- telah dikalahkan bangsa Rumawi * di negeri yang terdekat dan mereka
> > sesudah dikalahkan itu akan menang
> >
> > Ayat (30: 2-3) tersebut menunjuk pada kejadian sejarah, yaitu Hiraqla
> > (575? - 641)M., Kaisar Rum (610 - 641)M. dikalahkan pasukannya di Chalcedon
> > oleh pasukan Khosrau Parvez, Raja Sassan (590 - 628)M. Chalcedon itu
> > terletak di mulut Asia Kecil hanya dipisahkan oleh selat Bosporus dari ibu
> > kota Kerajaan Rum, Konstantinopel. Jadi kalau kita ada di Makkah, maka
> > Chalcedon lebih jauh letakknya dari Baytu l-Maqdis. Mengapa bagi Chalcedon
> > yang lebih jauh dikatakan adna, dekat sedangkan Palestina yang lebih dekat
> > dikatakan aqsha? Itu artinya Al-Masjid Al-Aqsha(*) tidak di Palestina, yang
> > ada di Palestina adalah Al Baytu l-Maqdis.
> >
> > Al-Baytu l-Maqdis lokasinya lebih luas dari lokasi masjid yang sekarang
> > dinamakan "Masjid al Aqsha". Sedangkan Al-Masjid Al-Aqsha dalam S. Banie
> > Israiel ayat 1 adalah di ujung perjalanan Mi'raj Raulullah SAW, waktu beliau
> > sujud dihadapan Allah SWT untuk menerima secara langsung kewajiban shalat,
> > yang juga di situlah di Al-Masjidi l-Aqsha berlangsung dialog antara Allah
> > SWT dengan Rasulullah SAW yang terpateri di dalam shalat, yang kita ucapkan
> > dalam shalat:
> > - Nabi: Attahiyatu liLlahi wa shshalawatu wathhayyibatu
> > - Allah: Assalamu 'alayka ayyuhannabiyyu wa RahmatuLlahi wa Barakatuhu
> > - RasuluLlah: Assalamu 'alayna wa 'ala 'ibadi Llahi shshalihiyna .
> > Asysyahadu an la ilaha illaLlah
> > - Allah SWT: Asysyahdu anna MuhammadarRasulullah.
> >
> > Alhasil, Isra terdiri atas dua bahagian, yaitu bagian perjalanan dalam
> > physical world dari Makkah ke Al-Baytu l-Maqdis, dan bagian "perjalanan"
> > menembus alam ghaib yang disebut Mi'raj. Tanda kutip dalam tulisan
> > "perjalanan" bermakna bahwa "perjalanan" itu tidaklah bersifat "space-time
> > like", melainkan "perjalanan" yang bebas dari ruang dan waktu. Mi'raj adalah
> > bagian dari Isra menempuh alam ghaib, artinya Mi'raj itu sekali-kali bukan
> > perjalanan angkasa luar. WaLlahu a'lamu bishshawab.
> >
> > *** Makassar, 24 Januari 1993
> > [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> > --------------------------------------
> > (*)
> > Bangunan Al-Masjid Al-Aqsha di Jeruzalem itu adalah proyeksi ke alam nyata
> > dari Al-Masjid Al-Aqsha di alam ghaib "tempat" RasuluLlah SAW sujud
> > kehadhirat Allah SWT, di mana terjadi dialog yang kita ucapkan di dalam
> > shalat seperti dijelaskan di atas.
> > http://waii-hmna.blogspot.com/2007/06/065-miraj-dengan-angkasa-luar.html
> >
> >
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "Abdul Muiz" <muizof@>
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Sent: Tuesday, January 25, 2011 21:13
> > Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: KEBOHONGAN KISAH ISRA' MI'RAJ?
> >
> >
> > Terima kasih kembali Mas Wikan,
> >
> > Hadits tsb memang janggal, terkenal justru setelah lama rasulullah wafat,
> > padahal saat peristiwa Isra' dan mi'raj, masjidil aqsha belum dibangun, yang
> > dibangun dengan gambaran hadits tsb justru masjid yang dibangun pada masa
> > kekhalifahan Umar Bin Khattab (bahkan ada yang berpendapat Muawiyah, pendiri
> > Dinasti/kekhalifahan Bani Umayyah yang membangunnya) saat pasukannya
> > menaklukkan
> > palestina, dan yang memugar lebih lanjut adalah Khalifah Abdul Malik bin
> > Marwan
> > pada era Bani Umayyah.
> >
> > Memang betul bahwa secara historis tanah Palestina menjadi rebutan tiga
> > penganut
> > agama : Yahudi yang mengklaim bahwa di situlah dibangun haikal oleh Nabi
> > sekaligus Raja Yahudi yaitu Sulaiman, sementara Kristen mengklaim juga
> > berhak
> > karena di situlah Nabi Isa dilahirkan bunda Mariyam. Sedangkan Islam juga
> > mengklaim karena dari situlah Nabi Muhammad take off ke Sidratul Muntaha.
> >
> > Seperti kata qur'an Masjidil Aqsha akan diberkahi Allah bagi sekelilingnya,
> > tetapi realitanya kan menjadi konflik yang tidak kelihatan juntrung
> > penyelesaiannya hingga sekarang. Ya sudah tentu berkah untuk sekelilingnya
> > itu
> > hilang.
> >
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
> >
> >
> >
> > ________________________________
> > Dari: Wikan Danar Sunindyo <wikan.danar@>
> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Terkirim: Sel, 25 Januari, 2011 13:10:07
> > Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: KEBOHONGAN KISAH ISRA' MI'RAJ?
> >
> >
> > Makasih Mas Abdul,
> > saya hanya curious dengan kisah/hadits mengenai isra' mi'raj yang
> > menyatakan bahwa Nabi pergi ke mesjid Al Aqsha, mesjidnya berwarna
> > biru, bentuknya begini begini begini, dan beliau memimpin sholat para
> > malaikat di sana sebelum akhirnya mi'raj. Hal ini katanya kemudian
> > dibenarkan oleh pedagang2 Arab yang pernah ke masjid Al Aqsha. bahwa
> > warnanya begini, bentuknya begini persis seperti deskripsi Nabi
> > Muhammad.
> >
> > Apa iya Nabi Muhammad belum pernah ke Palestina sebelumnya? Bukankah
> > beliau juga seorang pedagang yang sering melanglang buana sampai
> > negeri Syam?
> > Katanya hadits ini dijadikan legitimasi pada masa khalifah abasiyah
> > yang baru bisa menguasai masjid al aqsha dan belum menguasai masjid al
> > haram.
> > Pertanyaan saya selanjutnya, berarti klaim umat Islam atas masjid al
> > aqsha di palestina menjadi kurang kuat ya? Kalau argumennya orang
> > Israel, masjid itu dibangun di atas reruntuhan kuil sulaiman. jadinya
> > klaim orang yahudi lebih kuat. apa begitu?
> >
> > salam,
> > --
> > Wikan
> >
> > 2011/1/25 Abdul Muiz <muizof@>
> > >
> > >
> > >
> > > Mas Wikan,
> > >
> > > Tempat paling jauh perjalanan ke arah barat pada zaman Nabi Muhammad
> > > adalah
> > > Palestina, jadi yang dimaksud masjid al aqsha itu ya masjid paling jauh
> > > pada
> > > masa itu ya di Palestina.
> > >
> > > Adapun tempat paling jauh ke arah timur adalah china, makanya nabi pernah
> > > menyampaikan, Tuntutlah ilmu walaupun sampai di negeri Cina".
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment