Form WM dan Mas Abdul Muiz, yang budiman,
Ok deh .. panjang juga ceritanya PERAYAAN NATAL ini ... begini saja :
Kalau mau ucapkan kata2 ; ya katakan saja " SELAMAT " kalau jabat tangan
saudara orang2 Kristen ..jangan tambah sebut2 " NATAL " ... nanti salah lagi ..
Itu saran dari beberapa Ulama ..agar tidak ada rasa kecil hati bagi para pemeluk
agama Kristen OK ?
Kata Selamat itu datang dari As Ma'ul Husna : As Salaam ... boleh saja sebut
SELAMAT tapi niat hati kita tidak untuk ucapkan kata2 selamat Natal kan ? OK ?
Tutup disini cukup ya ..
Mas Abdul Muiz dan Wiwaha ... sebagai orang Islam, saya nasihati - ini masalah
sepele - tetapi sangat vital; disisi Allah SWT .. dengan coba2 ikut2 perayaan
Natal dll .. Ingat2 ini cuma nasihat untuk anda2 ..mumpung masih HIDUP dan
DIBERI NYAWA OLEH TUHAN KITA ..
Nasihat kami bukan maunya saya, Ini maunya agama Islam lho .. ..
Juga Arab Saudi itu tidak mau ikut2 rayakan Natal ..mereka bagus sekali
syari'ahnya .. lha wong VATICAN mau mendirikan Gereja di Makkah saja ditolak
mentah2 .. apalagi merayakan Natal di Gereja lagi .. waduh2 ..bisa semaput ..
Takutlah pada Allah wahai sesama Muslim . jangan anggap sepele firman2 Allah SWT
..cermatilah dan berhati2 dengan merajalelanya kemusyrikan disekeliling kita ...
Kita boleh berbaik hati dengan umat Kristen sehari2, tetapi hanya dalam
masalah2 duniawi ..tidak soal itu ..
Tapi kalau sudah soal agama ..hati2 bung .. surat Al Kaafiruun ..
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ
وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
109.1. Katakanlah: " Hai orang-orang kafir, 109.2. Aku tidak akan menyembah apa
yang kamu sembah. 109.3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
109.4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 109.5. dan
kamu tidak pernah ( pula ) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 109.6.
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku ".
( QS 109 – AL
KAAFIRUUN )
Wallahu a'laam bish shawab / Wa'assalaam / ISMAIL
________________________________
From: Abdul Muiz عبد المعز <muizof@yahoo.com>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, December 23, 2010 3:51:47
Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL DAN
TAHUN BARU
Abah HMNA,
Bahasa itu sifatnya arbitrair, artinya pengguna bahasa itu amat sewenang-wenang
dalam mengabsorbsi bahasa asing ke bahasa ibu, yang jadi masalah adalah Abah
HMNA terlalu subyektif sehingga merasa seperti pemilik bahasa al qur'an seorang
diri sehingga kata absorbsi harus seperti yang dimaui (dinginkan atau
dikehendaki) abah HMNA pribadi. Padahal ucapan selamat natal hanya sebuah
greeting biasa yang tidak selalu terkait dengan aqidah umat lain.
Wassalam
Abdul Mu'iz
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurahman"
<mnur.abdurrahman@...> wrote:
>
> Justru kata yang diadopsi dari bahasa Al Quran patut diluruskan maknanya.
> Selamat diadopsi dari bahasa Al-Quran, sehingga merujuk pada kamus Indonesia
> itu tidak pas, karena kamus Indonesia itu ada yang "melencengkan" makna SLM.
> Maknanya SLM harus merujuk pada makna Al-Quran.
> 1. Keluarga itu dalam keadaan tidak kurang suatu apa.
> 2. Assalamu 'alaiukum, hati-hati di jalan. Silakan beristirahat.
> 3. Keluarga itu luput dari serangan musuh.
> 4. Sapaan bila bertemu assalamu 'alaikum dan jika akan berpisah ditambah
> dengan semoga bisa bertemu kembali. Sapaan di pagi hari Assalamu 'alaikum,
> pagi yang cerah..
> 5. Koruptor dan penipu niscaya celaka hidupnya tidak akan mendapat
> kedelamatan dunia akhirat.
> 6. Diucapkan kepada orang yang beruntung, tergantung dari jenis
> keuntungannya. Orang beruntung dapat kekayaan karena loteri atau mendapat
> hadiah mobil dari undian dalam rangka promosi, itu tidak pas jika diucapkan:
> kepdanya: selamat, ya!
> 7. Diucapkan kepada Muslim yang merayakan kedua hari besar Islam: Selamat
> Idul Fitri; Selamat Idul Adhaha.
>
> Demikian pula sebagaimana kata kurban yang diadopsi dari bahasa Al-Quran
> [QRB = dekat] tidak pas merujuk pada kamus Inggris offering anda
> sacrifice.(persembahan yang sakral), dll, dsb.
>
> Wassalam
> HMNA
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "chodjim" <chodjim@...>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, December 23, 2010 06:19
> Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL
> DAN TAHUN BARU
>
>
> > Mohon maaf Abah, ternyata Abah HMNA adalah orang Indonesia yang tidak
> > mengerti bahasa Indonesia. Jadi, Abah mengaitkan kosa kata "selamat" dalam
> > bahasa Indonesia dengan akidah dan bukan dengan akhlak atau budipekerti.
> >
> > Kosa kata "selamat" di dalam kamus bahasa Indonesia diuraikan sebagai
> > berikut:
> > 1. Tidak kurang suatu apa, sejahtera, aman, dan sentosa. Contoh, keluarga
> > itu dalam keadaan selamat saja.
> > 2. Untuk menyatakan harapan yang baik. Contoh, selamat jalan; selamat
> > beristirahat.
> > 3. Luput dari bahaya. Contoh, keluarga itu selamat dari serangan musuh.
> > 4. Sapaan bila bertemu atau berpisah. Contoh, selamat pagi; selamat malam.
> > 5. Bermakna bahagia. Contoh, pencuri atau penipu tak akan hidup selamat.
> > 6. Diucapkan kepada orang yang beruntung. Contoh, selamat, ya!
> > 7. Diucapkan kepada orang pada hari-hari penting. Contoh, Selamat Idul
> > Fitri; Selamat Tahun Baru; Selamat Natal; dan sejenisnya.
> >
> > Jadi, kosa kata "selamat" hendaknya tidak dikaitkan dengan akidah karena
> > kosa kata itu bagian dari realitas bangsa Indonesia dalam kehidupan
> > sosialnya.
> >
> > Wassalam,
> >
> > chodjim
> >
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: H. M. Nur Abdurahman
> > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Sent: Tuesday, December 21, 2010 7:24 PM
> > Subject: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
> > NATAL DAN TAHUN BARU
> >
> >
> >
> > 1. church festival tidak menyinggung masalah aqidah, sedang christmas
> > (tanpa
> > huruf akhir t) masih terkait dengan hari lahirnya dewa Matahari, 25
> > Desember
> > 2. selamat pagi juga tidak sama dengan good morning, gude morgen, gute
> > morgen, sabahul khair, sebab selamat terkait dengan aqidah sedangkan good
> > dan khair sama sekali bebas dari keberatan aqidah.
> >
> > Wassalam
> > HMNA
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "Abdul Muiz" <muizof@...>
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Sent: Wednesday, December 22, 2010 11:05
> > Subject: Bls: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN
> > NATAL
> > DAN TAHUN BARU
> >
> > Kalau menurut saya greeting "merry church festival" tidak ada bedanya
> > dengan
> > "merry x'mast", sama-sama greeting, tujuannya sama-sama berempaty kepada
> > umat
> > nasrani yang merayakan natal. Sama dengan mengucapkan selamat pagi,
> > siang,
> > malam
> > diganti dengan salam sejahtera.
> >
> > ________________________________
> > Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@...>
> > Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Cc: Muhammadiyah- Indonesia <Muhammadiyah-Indonesia@yahoogroups.com>;
> > mayapadaprana@yahoogroups.com
> > Terkirim: Rab, 22 Desember, 2010 09:47:25
> > Judul: Re: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL
> > DAN
> > TAHUN BARU
> >
> > Ucapan Selamat Natal ada dua keberatannya:
> > Pertama, dalam kata selamat mengandung unsur aqidah.
> > Kedua, dalam kata natal terkait dengan hari lahirnya dewa Matahari, 25
> > Desember.
> >
> > Jadi alangkah eloknya ummat Islam mempergunakan ungkapan bahasa Belanda:
> > "zalig
> > kerkfesst". Orang Belanda groeten (tegur-sapa) terkait dengan perayaan
> > Natal
> > dengan ucapan "zalig kerkfesst". Kalau diterjemahkan dalam bhs Inggris:
> > "merry
> > church festival", kalau dalam bhs Indonesia kurang lebih elok jika
> > diucapkan:
> > festifal gereja yang gembira.
> >
> > Maka dengan ucapan demikian itu, tidaklah terkait dengan masalah yang
> > yang
> > menyinggung aqidah Islamiyah.
> >
> > Wassalam
> > HMNA
> >
> > ----- Original Message -----
> > From: "Abdul Muiz" <muizof@...>
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Sent: Wednesday, December 22, 2010 09:32
> > Subject: Bls: [wanita-muslimah] HUKUM TURUT SERTA DALAM PERAYAAN NATAL
> > DAN
> > TAHUN
> > BARU
> >
> > Mas Yudi cobalah bersikap kritis, sehingga ketika merujuk suatu pendapat
> > tidak
> > hanya taklid buta (tanpa reasoning). Syekh Abdul Aziz bin Baz adalah
> > orang
> > alim
> > dan kredible di bidang agama, tetapi jangan sampai kehilangan daya
> > kritis,
> > fatwa
> >
> > atau pendapat seseorang amat dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan
> > kondisi
> > lingkungan yang dialami ybs. Coba simak biografi Syekh Abdul Aziz bin Baz
> > di
> > link ini http://id.wikipedia.org/wiki/Abdul_Aziz_bin_Abdullah_bin_Baz
> > mungkin pendapat atau fatwa Syekh Abdul Aziz bin Baz cocok untuk umat
> > islam
> > di
> > arab saudi tempat lahir, dibesarkan dan wafat di sono. Kondisi Indonesia
> > jauh
> > berbeda dengan kultur masyarakat arab saudi yang relatif homogen. Coba
> > simak
> > sejarah Imam Madhzhab Syafi'i ketika mengamati kehidupan masyarakat Irak
> > beliau
> > mengeluarkan fatwa keagamaan yang sesuai dengan kultur Iraq, tetapi
> > begitu
> > beliau mengamati kehidupan masyarakat Mesir, beliau mengeluarkan fatwa
> > yang
> > berbeda untuk masalah yang sama.
> >
> > Partisipasi dalam perayaan natal bagi umat islam memang tidak perlu,
> > tetapi
> > kalau hanya sekedar mengucapkan greeting ya tidak apa-apa. Sama seperti
> > halnya
> > ketika Rasulullah berdiri memberikan hormat pada iring-iringan jenazah
> > orang
> > kafir (yahudi) yang melintas di hadapan beliau, meskipun tanpa
> > mengucapkan
> > sesuatu turut belasungkawa tetapi sikap beliau sesuai dengan prinsip
> > akhlaqul
> > karimah di bidang hablun minannaas.
> >
> > Wassalam
> > Abdul Mu'iz
>
[Non-text portions of this message have been removed]
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Milis ini tidak menerima attachment.
0 comments:
Post a Comment