Advertising

Sunday, 31 October 2010

[wanita-muslimah] Guru Besar: Soeharto Belum Pantas Jadi Pahlawan Nasional

 

Refleksi : Apakah pernyataan belum pantas dari guru besar La Ode, mempunyai arti Soeharto akan bisa pantas menjadi pahlawan di kemudian hari? Tetapi bagaimana Soeharto yang sudah mati dikubur, tulang-belulangnya bisa mengutik-utik membuat belum pantas untuk pantas menjadi pahlawan di kemudian hari?

http://www.antaranews.com/berita/1288479477/guru-besar-soeharto-belum-pantas-jadi-pahlawan-nasional

Guru Besar: Soeharto Belum Pantas Jadi Pahlawan Nasional

Minggu, 31 Oktober 2010 05:57 WIB | Peristiwa | Politik/Hankam |
Kendari (ANTARA News) - Guru Besar Kebangsaan Pasaca Sarjana Universitas Hauoleo Kendari, Prof Dr La Ode Abdul Rauf, MSc, menilai mantan Presiden RI Soeharto, belum pantas jadi pahlawan nasional, karena di penghunjung hayatnya, masih terbelit masalah hukum.

"Seseorang warga negara dapat diberi penghargaan sebagai pahlawan nasional karena dianggap berjasa besar terhadap negara, manakala yang bersangkutan sepanjang hayatnya diabdikan kepada negara tanpa masalah," kata Prof La Ode Rauf di Kendari, Minggu.

Nah, mantan Presiden Soeharto kata La Ode Rauf, di akhir masa kekuasaannya menjadi presiden, banyak melakukan praktek-praktek kolusi, korupsi dan nepotisme yang hingga saat ini masalahnya belum selesai secara hukum.

"Kalau negara mau memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Pak Harto, tuntaskan dulu masalahnya di pengadilan," katanya

Dalam pandangan Prof Rauf, Soeharto baru pantas diberi gelar pahlawan nasional, jika dalam proses persidangan di pengadilan, yang bersangkutan tidak berbukti seperti apa yang dituduhkan jaksa.

"Kalau tuduhan korupsi terhadap pak Harto tidak terbukti secara hukum, yang bersangkutan sangat pantas diberi gelar Pahlawan Nasional, karena diakui atau tidak, pak Harto memiliki jasa besar terhadap pembangunan dan kemajuan bangsa ini," katanya.

Menurut Prof Rauf, gelar pahlawan nasional hanya boleh diberikan kepada warga negara yang dinilai berjasa terhadap negara, setelah yang bersangkutan meninggal dunia.

Itu artinya kata dia, biar seseorang berjasa besar terhadap negara, akan tetapi sebelum meninggal dunia melakukan kesalahan yang bisa melukai hati rakyat, yang bersangkutan tidak pantas diberi gelar pahlawan nasional.

"Untuk memberikan penghargaan atas jasa-jasanya tidak masalah, namun memberikan gelar Pahlawan Nasional itu tidak boleh. Pahlawan nasional, hanya diberikan kepada warga negara yang benat-benar mengabdi kepada negara tanpa cacat," katanya.

Disitulah ujar Prof Rauf, makna dan arti penting dari pemberian gelar Pahlawan Nasional yang menjadi kebanggaan, bukan hanya keluarganya akan tetapi seluruh warga negara.

"Nah, kalau orang besalah juga diberi gelar itu, lalu apa yang bisa dibanggakan dari gelar itu. Kan mengabdikan diri kepada negara tanpa cacat itu yang menjadi kebanggaan keluarga penerima maupun masyarakat," katanya. (ANT-227/K004)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.
MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

0 comments:

Post a Comment