Advertising

Tuesday 4 December 2012

[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA - ‘Menafsir Munir, Melawan Lupa’ - < Ulang Tahun dan Sewindu Kematian Munir>

*Kolom IBRAHIM ISA
Selasa, 04 Desember 2012
------------------------------------*


'*Menafsir Munir, Melawan Lupa' *

*Meneruskan Perjuangan Demi Keadilan dan HAM *

*< Ulang Tahun dan Sewindu Kematian Munir>*


Kesadaran HAK-HAK AZASI MANUSIA (HAM), di Indonesia, -- menonjol serta
semakin meningkat. Perkembangan ini dibimbing dan didorong oleh semangat
juang yang tak kunjung padam. Bertekad bulat meneruskan kegiatan tanpa
jemu serta mengatasi kendala dari fihak manapun, --- khususnya dari
jurusan penguasa.


Inilah yanag melatarbelakngi diselenggarakannya Ultah aktivis hak asasi
manusia (HAM) Munir Said Thalib alias Munir, yang diperingati para
sahabat pada pergelaran seni dan budaya di Alun-alun Kota Batu, Jatim,
pada tanggal 2-3 Desember 2012.


Perkembangan yang menyemangati ini, adalah suatu indikasi, bahwa
masyarakat kita, dengan dipandu oleh para aktivis reformasi, demokrasi
dan HAM, dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya dari kalangan para
seniman dan budayawan yang selalu berdiri di barisan depan, --- Bertekad
bulat meneruskan perjuangan ini sampai selesai.


* * *


Menurut Suciwati, istri Munir, lebih dari sekadar memperingati ulang
tahun, -- kegiatan itu ditujukan untuk memperingati sewindu kematian
Munir yang diracun dalam penerbangan Jakarta-Amsterdam pada 7 September
2004.



*Bila masih hidup, Munir kini berusia 47 tahun pada 8 Desember nanti. *

"Lewat acara itu, kita ingin mengingatkan pada janji pemerintah untuk
mengusut tuntas kasus Munir sampai otaknya tertangkap," kata Suciwati.
"Masyarakat, akan terus menagih janji itu dengan cara-cara kreatif,
termasuk lewat kegiatan seni dan budaya.




Acara dimulai dengan berziarah ke makam Munir di Tempat Pemakaman Umum
Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu. Diawali dengan berdoa di
makam Munir. Hadir di tempat pemakaman umum Desa Sisir, Batu, itu antara
lain istri mendiang Munir, Suciwati, bersama kedua anaknya, Sultan Alif
Allende dan Diva Suukyi Larasati.



Kegiatan itu diprakarsai bersama oleh para aktivis HAM yang tergabung
dalam Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras),
Imparsial, Komite Solidaritas untuk Munir (Kasum), serta kalangan
seniman dan budayawan.

Usman Hamid, Ketua Dewan Pengurus Kontras, menyatakan kegiatan bertajuk
"Menafsir Munir Menolak Lupa" itu untuk mengenang jasa besar Munir di
bidang HAM. *Agar generasi muda terus mengingat, mengetahui, dan
mengambil inspirasi dari Munir. *


"Menafsir Munir, Melawn Lupa", adalah tajuk Peringatan. Suatu kegiatan
pergelaran budaya dalam rangka mengenangkan jasa Munir.


*Kegiatan ini difokuskan pada tuntutan janji Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Kita ingat Presiden SBY pernah mengatakan "kasus Munir adalah
ujian sejarah" kita.* Maka kita akan terus mengingatkan SBY pada
janjinya. SBY wajib memenuhi janjinya. Mulailah dengan mengungkap, dan
memenjarakan dalang pembunuh Munir delapan tahun yang lalu.


Tema itu menjadi semangat kebersamaan untuk terus mengingatkan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono bahwa negara memiliki utang dalam mengungkap
dalang pembunuh Munir yang selama ini masih bebas.



* * *



Di sisi timur alun-alun dibangun panggung besar. Suciwati membacakan
surat untuk Presiden SBY ditemani Alif dan Diva. Suciwati mengingatkan
SBY agar tidak terlena menjadi presiden; bahwa sebagai Kepala Negara,
SBY memiliki janji menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM.

*"Dua dekade Anda duduk di sana (sebagai presiden), masih ingatkah
terhadap kasus pembunuhan Munir? Semua rakyat Indonesia masih mengingat
janji Anda, termasuk meminta agar kasus-kasus HAM, korupsi, dan
kekerasan lainnya segera dituntaskan. Saya ingat Anda berjanji
menuntaskan kasus Cak Munir, tapi pelaku sebenarnya masih bebas.
Jangan-jangan kursi Presiden membuat Anda lengah dan terlena,"* demikian
sebagian isi surat yang dibacakan Suciwati.

Di akhir surat Suciwati menegaskan bahwa janji SBY terus diingat dan
ditagih sampai kapan pun. Itulah sebabnya Suciwati dan kawan-kawan rutin
melakukan aksi damai Kamisan di depan Istana Negara.



"*Salam dari saya, seorang perempuan, seorang istri, seorang ibu,
seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan, yang dipisahkan dari
seorang suami dan sekaligus ayah bagi dua anak kami dengan cara
dibunuh,"* Suciwati mengakhiri pembacaan surat.


* * *



Seniman Butet Kertaredjasa menegaskan dalam peringatan tsb bahwa, para
sahabat Munir yang datang berziarah, bersatu dan berpadu semangat
meneruskan, menuntut keadilan bagi Munir dan diberlakukannya HAM.


"Kami berkeinginan untuk merawat dan membela HAM, kemanusiaan, keadilan
seperti yang Cak Munir cita-citakan," ujar Butet. "Ada yang berutang
janji atas kematianmu, Cak Munir," tegasnya.



(Sumber berita a.l. Dari Tempo dan Kompas)



* * *








------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
wanita-muslimah-digest@yahoogroups.com
wanita-muslimah-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
wanita-muslimah-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 comments:

Post a Comment